Pada kesempatan kali ini gurudigital.id akan mengulas lengkap tentang contoh program gerakan literasi
sekolah. Oya, sudah tahukah Kita bahwa sebenarnya tanggal 8 September adalah tanggal yang
istimewa? Jika belum, inilah saat yang tepat untuk Kita mengetahuinya. Jadi, tanggal 8 September ini
adalah tanggal untuk memperingati Hari Literasi Internasional yang ditetapkan oleh UNESCO bahkan
sudah sejak tanggal 17 November 1965 silam. Literasi merupakan kemampuan di dalam membaca dan
menulis. Pun demikian, pengertian literasi masih bisa kita kembangkan lebih jauh lagi, karena literasi
yang hanya terdiri dari baca, tulis dan hitung sekarang tidak cukup, tetapi juga harus mencakup baca
tulis seperti yang telah disebutkan sebelumnya, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi
informasi dan komunikasi serta literasi budaya dan kewarganegaraan. Masalah literasi ini nampaknya
masih menjadi masalah umum yang benar-benar harus dicari jalan keluarnya, karena sebagaimana
menurut UNESCO, sekarang ini paling tidak ada sekitar 750 juta orang dewasa dan 264 juta anak yang
putus sekolah yang kemampuan literasi dasarnya masih minim.
Memang gerakan literasi ini tampaknya sedikit sulit untuk dijalankan, mengingat istilah budaya
membaca di Indonesia sendiri masihlah belum menjadi kebiasaan. Setidaknya ada beberapa faktor yang
menyebabkan kondisi tersebut terjadi, dan hal inilah yang akan dibahas terlebih dahulu sebelum kita
memulai pembahasan mengenai contoh gerakan literasi sekolah. Adapun beberapa penyebab rendahnya
minat baca masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut.
Kebiasaan membaca belum ditanamkan sejak dini. Role model yang biasa berlaku di tingkat
keluarga adalah orang tua dan anak-anak biasanya akan mengikuti kebiasaan dari orang tuanya
tersebut. Sehingga, demi menyelesaikan penyebab yang pertama ini, orang tua seharusnya
mengajarkan kebiasaan membaca pada anak. Sehingga dengan demikian, anak tidak akan lagi
memasukkan kata membaca sebagai hobi mereka dan anak juga tidak akan menganggap sepele
pentingnya membaca.
Kualitas sarana pendidikan yang masih minim dan akses ke fasilitas pendidikan juga belum
merata. Kita pasti sudah pernah melihat fakta bahwa ada banyak anak yang terpaksa putus
sekolah, sarana pendidikan yang bahkan tidak mampu mendukung kegiatan belajar dan mengajar
seta panjangnya rantai birokrasi di dalam dunia pendidikan di Indonesia. Secara tidak langsung
hal tersebut jua bisa menghambat kualitas literasi di Indonesia untuk berkembang.
Produksi buku di Indonesia masih dianggap kurang. Hal ini terjadi karena penerbt di daerah
belum bekermabng, adanya wajib pajak bagi penulis yang bahkan royaltinya saja sudah rendah
sehingga motivasi mereka untuk menghasilkan karya yang berkualitas menjadi surut dan insentif
bagi para produsen buku yang dinilai masih belum adil.
Posterisasi Sekolah
Membuat poster-poster yang berisi ajakan, motivasi maupun kata mutiara yang ditempel atau digantung
di beberapa spot di kelas atau di sekolah.
Tetapi, perlu diingat apapun contoh program gerakan literasi di sekolah yang Kita rencanakan untuk
dilaksanakan, namun bila tidak ada kemauan dari seluruh warga sekolah untuk mensukseskan program
tersebut, maka tidak akan ada hasil yang bisa dicapai. Sehingga dalam hal ini, perlu diperhatikan juga
poin-poin berikut ini:
Jadi, sekali lagi, apapun contoh program gerakan literasi di sekolah yang hendak dilaksanakan, pasti
membutuhkan komitmen serta perjuangan dari semua pihak yang terlibat di dalam sekolah.
Sumber : https://gurudigital.id/contoh-program-gerakan-literasi-di-sekolah/