Anda di halaman 1dari 13

ARTIKEL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEIKUTSERTAAN


PESERTA KB AKTIF DALAM MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI
DALAM RAHIM (AKDR) DI DESA SUMBERSARI KECAMATAN
CIPARAY KABUPATEN BANDUNG

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat
Program Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung

Disusun oleh :

Muhammad Ris Suangkupon Lubis 12100115032

SMF ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
PUSKESMAS SUMBERSARI KABUPATEN BANDUNG
2016
Faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan peserta KB Aktif dalam
menggunakan AKDR di Desa Bumiwangi| M Ris

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEIKUTSERTAAN


PESERTA KB AKTIF DALAM MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI
DALAM RAHIM (AKDR) DI DESA SUMBERSARI KECAMATAN
CIPARAY KABUPATEN BANDUNG

Muhammad Ris S Lubis1, Yudi Feriandi2, Arriyassatul Mutaqiyah3


Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung1, Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Islam Bandung2, Pusat Kesehatan Masyarakat Sumbersari3

ABSTRAK
Jumlah penduduk yang terus meningkat merupakan masalah besar bagi negara-
negara dunia khususnya Negara berkembang. Indonesia merupakan negara dengan
jumlah penduduk terbesar keempat setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Berdasarkan data puskesmas sumbersari tahun 2015, Desa Bumiwangi merupakan
desa yang paling banyak menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim sehingga
menarik untuk diteliti tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peserta
KB aktif untuk memilih alat kontrasepsi dalam rahim di desa tersebut. Penelitian
ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan
peserta KB aktif dalam menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) di
Desa Bumiwangi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan potong lintang. Subjek dalam penelitian ini adalah pasien perempuan
yang telah menikah, menggunakan kontrasepsi AKDR, dan bertempat tinggal di
Desa Bumiwangi. Hasil penelitian menyatakan bahwa usia, pendidikan, ekonomi,
paritas tingkat pengetahuan, dan dukungan suami merupakan faktor-faktor yang
yang diduga berperan pada keikutsertaan peserta KB aktif dalam menggunakan
alat kontrasepsi dalam rahim. Perlu diteliti lebih lanjut tentang kekuatan pengaruh
masing-masing faktor terhadap penggunaan AKDR.

Kata Kunci : AKDR, Peserta KB aktif

2
Faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan peserta KB Aktif dalam
menggunakan AKDR di Desa Bumiwangi| M Ris

FACTORS AFFECTING THE ACTIVE PARTICIPATION KB IN USING


THE INTRAUTERINE DEVICE (IUD) IN THE VILLAGE SUMBERSARI
KECAMATAN CIPARAY KABUPATEN BANDUNG
Muhammad Ris S Lubis1, Yudi Feriandi2, Arriyassatul Mutaqiyah 3
1Faculty of Medicine of Bandung Islamic University, 2Public Health Department Bandung
Islamic University, 3Puskesmas Sumbersari

ABSTRACT
The population continues to increase is a major problem for the countries of the
world, especially developing countries. Indonesia is the country with the fourth
largest population after China, India, and the United States. Based on data from
2015 Sumbersari health centers, village village Bumiwangi is the most widely
used contraceptive in the uterus so interesting to study about the factors that
influence the planning participants actively choose intrauterine devices in the
village. This study aims to look at the factors that influence the participation of
FP is active in the use of an intrauterine device (IUD) in the village of
Bumiwangi. This research is a descriptive cross sectional. Subjects in this study
were patients of all married women, using contraceptive IUD, and resides in the
village of Bumiwangi. The study states that age, education, economics, parity
level of knowledge and support of the husband are all factors that are implicated
in planning participants active participation in the use of intrauterine devices.
Needs to be researched more about the power of influence of each factor on the
use of IUD.

Keywords : IUD, Active KB Participant

3
Faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan peserta KB Aktif dalam
menggunakan AKDR di Desa Bumiwangi| M Ris

PENDAHULUAN
Jumlah penduduk yang terus meningkat merupakan masalah besar bagi
negara-negara dunia khususnya Negara berkembang. Indonesia merupakan negara
dengan jumlah penduduk terbesar keempat setelah Cina, India, dan Amerika
Serikat.1,2 Program keluarga berencana ditujukkan untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga serta masyarakat pada
umumnya. Dengan pelaksanaan keluarga berencana, diusahakan agar angka
kelahiran dapat diturunkan, sehingga tingkat kecepatan perkembangan penduduk
tidak melebihi kemampuan kenaikan produksi, dengan demikian diharapkan dapat
ditingkatkan taraf kehidupan dan kesejahteraan rakyat.3,4
World Health Organitation (WHO) mendefinisikan Keluarga Berencana
adalah program yang membantu pasangan suami istri untuk mengatur kehamilan,
kelahiran, dan mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur
suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga. 5 Banyak pilihan
metode alat-alat kontrasepsi yang tersedia saat ini bagi individu yang ingin
mengikuti program keluarga berencana. Semua metode alat-alat kontrasepsi
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Adapun jenis alat kontrasepsi
yang dapat digunnakan oleh yang ingin mengikuti program keluarga berencana
adalah kondom, pil KB, suntik KB, implant KB, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR) dan tubektomi.3,4,6
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dapat diterima masyarakat dunia,
termasuk Indonesia dan menempati urutan ke-3 dalam pemakaian. Efektivitas
pemakaian AKDR cukup tingi yaitu mencapai 0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan
dalam 1 tahun terakhir. Kontrasepsi AKDR mempunyai kelebihan antara lain
praktis dan ekonomis, tidak harus mengingat seperti minum pil, tidak ada efek
sistemik, mencegah kehamilan dalam waktu jangka panjang. Berdasarkan data
BKKBN provinsi jawa barat pada tahun 2010 cakupan KB di wilayah jawa barat
adalah sebagai berikut : KB suntik sebesar 54,38%. Pil sebesar 30.17%. IUD
sebesar 12.35%. implant sebesar 4.57%. MOW sebesar 2.53%. MOP sebesar
1.03%, dan kondom sebesar 1.21%.7

4
Faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan peserta KB Aktif dalam
menggunakan AKDR di Desa Bumiwangi| M Ris

Kecamatan Ciparay terdapat 4 desa, yaitu Desa Bumiwangi, Desa


Sumbersari, Desa Ciheulang, dan Desa Serang Mekar. Dari data puskesmas
kecamatan ciparay jumlah akseptor AKDR yang paling banyak terdapat di desa
Bumiwangii yaitu 38,8% dari 142 peserta KB aktif, kemudian Sumbersari
22,53%, Ciheulang 21,12%, dan Serang Mekar 17,6%. Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang Panjang (MKJP) yang paling banyak digunnakan di desa
Bumiwangi adalah AKDR, dibandingkan metode kontrasepsi jangka panjang lain
misalnya seperti MOW, MOP, dan Implant.
Berdasarkan data yang diperoleh di Puskesmas Sumbersari, peneliti
tertarik untuk meneliti Faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan peserta
KB Aktif dalam menggunakan kontrasepsi AKDR di Desa Bumiwangi

METODE
Populasi target dari penelitian ini adalah perempuan yang telah menikah
yang berada di Desa Bumiwangi. Sampel penelitian menggunakan consecutive-
sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 30, dengan
mempertimbangkan keterbatasan peneliti. Kriteria inklusi adalah pasien
perempuan yang telah menikah, menggunakan kontrasepsi AKDR, bertempat
tinggal di Desa Bumiwangi, dan bersedia menjadi responden penelitian di Desa
Bumiwangi. Kriteria Ekslusi adalah pasien perempuan yang telah menikah, tidak
menggunakan kontrasepsi, dan tidak bersedia menjadi responden. Penelitian ini
bersifat deskriptif yang dirancang menggunakan metode penelitian potong lintang
(cross-sectional) yang berarti bahwa data diambil satu kali pada tanggal 24 April
2016.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah data primer berupa kuesioner 8
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan peserta KB Aktif
dalam menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) di desa Bumiwangi.
Penelitian ini mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan
peserta KB Aktif dalam menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) di
desa Bumiwangi

5
Faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan peserta KB Aktif dalam
menggunakan AKDR di Desa Bumiwangi| M Ris

HASIL
Tabel 1. Karakteristik Responden
Karakteristik Jumlah (n) Presentase (%)
Usia
< 20 tahun
0 0
20 – 35 tahun
20 66,7
> 35 tahun
10 33,3

Pendidikan
SD 3 10
SMP 8 26,7
SMA 17 56,7
Perguruan Tinggi 2 6,7

Ekonomi
22 73,3
Diatas UMR (>Rp.2.275.715)
8 26,7
Dibawah UMR (<Rp.2,275.715)
Paritas
Primipara 7 23,3
Multipara 22 73,3
Grande Multipara 1 3,3

Pengetahuan
4 13,3
Kurang
19 63,3
Cukup
7 23,3
Baik
Dukungan suami
23 76,7
Mendukung
7 23,3
Tidak mendukung
Sumber: data primer diolah

Tabel 1 menunjukan bahwa karakteristik responden Desa Bumiwangi berdasarkan


usia sebagian besar berusia 20-35 tahun yaitu sebanyak 20 orang (66,7%).
Riwayat pendidikan terakhir responden sebagian besar adalah SMA sebanyak 17

6
Faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan peserta KB Aktif dalam
menggunakan AKDR di Desa Bumiwangi| M Ris

orang (56,7%). Ekonomi responden sebagian besar diatas UMR sebanyak 22


orang (73,3%), dan berdasarkan paritas sebagian besar adalah multipara sebanyak
22 orang (73,3%). Tingkat pengetahuan responden sebagian besar mempunyai
tingkat pengetahuan cukup sebanyak 19 orang (63,3%). Dukungan suami
sebagian besar mendukung menggunakan AKDR sebanyaj 23 orang (76,7%).

PEMBAHASAN
1. Umur
Berdasarkan tabel 1 maka didapatkan distribusi frekuensi umur responden
sebagian besar adalah 20-35 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa umur
sangat menentukan kepekaan seseorang dalam memilih alat kontrasepsi
yang sesuai dengan kebutuhan seorang ibu. Menurut BKKBN umur 20-35
tahun tujuan penggunaan alat kontrasepsi adalah untuk menjarangkan
kehamilan, efektivitas tinggi, dan reversibilitas yang cukup tinggi. Umur
tersebut merupakan periode yang paling baik untuk hamil dan melahirkan
sehingga AKDR merupakan pilihan yang paling tepat.
2. Pendidikan
Berdasarkan tabel 1 didapatkan distribusi frekuensi pendidikan terakhir
responden sebagian besar adalah SMA. Hal ini dikarenakan menurut
Budioro (2002) pendidikan adalah suatu proses perubahan prilaku menuju
kepada kedewasaan dan penyempurnaan kehidupan manusia. Ibu dengan
pendidikan rendah tidak akan mengerti informasi mengenai AKDR .
berbeda dengan ibu yang mempunyai pendidikan menengah sampai
dengan pendidikan tinggi, ibu akan lebih mudah menerima informasi
mengenai AKDR.
3. Ekonomi
Berdasarkan tabel 1 didapatkan distribusi frekuensi ekonomi sebagian
besar adalah diatas UMR. Pendapatan keluarga sangat berpengaruh
terhadap pemakaian alat kontrasepsi termasuk salah satu diantaranya
AKDR. Biaya menjadi salah satu pertimbangan dalam pemenuhan
kebutuhan kesehatan dalam hal ini pemakaian AKDR. Biaya adalah uang
yang dikeluarkan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan kesehatan
(BKKBN 2005). Jelas bahwa pendapatan sangat berperan dalam

7
Faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan peserta KB Aktif dalam
menggunakan AKDR di Desa Bumiwangi| M Ris

menggunakan AKDR karena berhubungan dengan status kesejahteraan dan


pola kebutuhan dalam keluarga
4. Paritas
Berdasarkan tabel 1 distribusi frekuensi paritas responden sebagian besar
adalah multipara. Menurut Winkjosastro (2002) paritas merupakan
banyaknya kelahiran yang telah dialami oleh seorang wanita selama
hidupnya. Hal ini mereka yang sudah berpengalaman dalam melahirkan
dan merawat anak, sehingga harus merencanakan kembali kelahiran yang
akan datang dengan penggunaan alat kontrasepsi yang sesuai dengan
kondisi fisik dan psiks dari seorang ibu. Ibu yang primipara tentunya tidak
terlalu memikirkan alat kontrasepsi AKDR karena ibu masih ingin
mempunyai anak kembali. Berbeda dengan ibu yang multipara dan grande
multipara
5. Pengetahuan
Dari hasil tabel 1 maka dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
dalam pengetahuan cukup sebagai indikasi bahwa responden mempunyai
pengetahuan yang cukup baik tentang AKDR. Menurut penelitian Nanda
(2005) bahwa faktor-faktor yang terkait kurangnya pengetahuan terdiri
dari : kurang terpaparnya informasi, kurangnya daya ingat atau hafalan,
salah menafsirkan informasi, keterbatasan kognitif, kurangnya minat untuk
belajar dan tidak familiar terhadap sumber informasi
6. Dukungan suami
Berdasarkan tabel 1 maka didapatkan distribusi frekuensi dukungan suami
sebagian besar mendukung. Dapat disimpulkan bahwa suami mendukung
apapun tindakan seorang ibu dalam urusan penggunaan AKDR selama
tidak mengganggu aktivitas sehari-hari serta kesehatan, baik kesehatan ibu
sendiri maupun kesehatan dari sang anak sebagai akibat pengunaan
AKDR, sedangkan suami yang tidak mendukung kebanyakan dikarenakan
mereka tidak mengetahui tentang alat kontrasepsi tersebut.

SIMPULAN
Simpulan dari penelitian ini adalah usia, pendidikan, ekonomi, paritas
tingkat pengetahuan, dan dukungan suami merupakan faktor-faktor yang yang

8
Faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan peserta KB Aktif dalam
menggunakan AKDR di Desa Bumiwangi| M Ris

diduga berperan pada keikutsertaan peserta KB aktif dalam menggunakan alat


kontrasepsi dalam rahim.

9
Faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan peserta KB Aktif dalam
menggunakan AKDR di Desa Bumiwangi| M Ris

DAFTAR PUSTAKA

1. BKKBN. Kebijakan Program Kependudukan, Keluarga Berencana,


dan Pembangunan Keluarga dalam Mendukung Keluarga Sehat.
http://www.depkes.go.id/resources/download/info-
terkini/rakerkesnas_gel2_2016/Kepala%20BKKBN.pdf (Diunduh pada
tanggal 20 April 2016)
2. Jumlah Penduduk Dunia Tahun 2016. http://informasipedia.com/-
kependudukan/jumlah-penduduk-dunia/458-jumlah-penduduk-dunia-
tahun-2016.html (Diakses pada tanggal 20 April 2016
3. Andi, 2008. Akseptor KB Masih Rendah,
http://andi.stk31.com/pasangan-usia-subur-akseptor-kb-masih-rendah.html
(Diakses pada tangal 20 April 2016)
4. Rosnidar. Tingkat Pengetahuan Akseptor Tentang AKDR. Tersedia
dari : http://dokumen.tips/documents/tingkat-pengetahuan-akseptor-
tentang-alat.html (Diakses pada tanggal 20 April 2016)
5. Hartanto. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan; 2004
6. Bur. Plus-minus Kontrasepsi Oral. Republika. 2006;
7. Evaluasi Program KKB Tahun 2012. https://www.scribd.com/doc/-
149609861/BKKBN-Rakerda-2013 (Diakses pada tanggal 22 April 2016)
8. Achmad N, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akseptor Dalam
Menggunakan Alat Kontrasepsi AKDR.2010

10
Faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan peserta KB Aktif dalam
menggunakan AKDR di Desa Bumiwangi| M Ris

LAMPIRAN
KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEIKUTSERTAAN PESERTA KB AKTIF DALAM MENGGUNAKAN
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI DESA BUMIWANGI

A. Kuesioner A (karakteristik)

No Responden:
Tanggal pengisian :

Petunjuk pengisian
Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan baik.
Isilah titik-titik dibawah ini

1. Data umum
Nama (inisial) :
Umur :

2. Pendidikan
a. Tamat SD
b. Tamat SMP
c. Tamat SMA
d. Tamat perguruan tinggi

3. Tingkat ekonomi (pendapatan perbulan)


a. >Rp.2.275.715/bulan
b. <Rp.2.275.715/bulan

4. Jumlah anak
a. 1 anak
b. 2-5 anak
c. > 5 anak
B. Kuesioner B (Tingkat pengetahuan tentang alat kontrasepsi AKDR)

Petunjuk pengisian
Pilihlah 1 (satu) atau (dua) jawaban yang tersedia, dengan memberikan tanda (√)
pada jawaban yang saudara anggap benar!
No Pertanyaan B S
1 AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan dalam

11
Faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan peserta KB Aktif dalam
menggunakan AKDR di Desa Bumiwangi| M Ris

rahim
AKDR termasuk alat kontrasepsi yang angka
2
kegagalannya tinggi
3 Pemasangan AKDR hanya dapat dilakukan di rumah sakit
AKDR merupakan alat kontrasepsi jangka pendek kurang
4
dari 1 tahun
Setelah pemasangan AKDR tidak perlu melakukan
5
kunjungan ulang atau kontrol
AKDR akan mempengaruhi produksi ASI pada ibu
6
menyusui
7 Kerja berat tidak mempengaruhi penggunaan AKDR
8 Pemasangan AKDR dilakukan pada saat menstruasi
9 Kesuburan akan cepat kembali jika AKDR dilepas
Wanita yang sedang menderita TBC boleh menggunakan
10
alat kontrasepsi AKDR
11 Selama pemakaian AKDR dapat terjadi keputihan
Efek samping AKDR bisa menyebabkan nyeri setelah
12
pemasangan
13 Rasa nyeri setelah pemasangan AKDR tidak diberi obat
AKDR tidak boleh digunnakan pada wanita yang sudah
14
mempunyai anak
Alat kontrasepsi AKDR tidak mengganggu hubungan
15
suami istri

C. Kuesioner C

Petunjuk pengisian
Pilihlah 1 (satu) atau (dua) jawaban yang tersedia, dengan memberikan tanda (√)
pada jawaban yang saudara anggap benar!

No Pertanyaan B S
Apakah suami ibu ikut membantu dalam pemilihan alat
1
kontrasepsi AKDR ?
Apakah suami ibu mengetahui tentang alat kontrasepsi
2
AKDR ?
3 Apakah suami ibu menganjurkan untuk menggunakan

12
Faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan peserta KB Aktif dalam
menggunakan AKDR di Desa Bumiwangi| M Ris

alat kontrasepsi AKDR ?


Apakah suami ibu mengantarkan ibu ke tenaga kesehatan
4
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan khususnya KB ?
Apakah suami ibu bersedia membiayai untuk pemasangan
5
AKDR ?
Apakah suami ibu mengetahui jadwal kontrol ibu setelah
6
pemasangan AKDR ?

13

Anda mungkin juga menyukai