NIM : PO7220116197
DEFINISI
Penyakit janntung coroner ( penyakit arteri jantung ) adalah jenis penyakit yang banyak menyerang penduduk
Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan di arteri coroner karena adanya endapan lemak
dan kolesterol sehingga mengakibatkan suplai darah ke jantung menjadi terganggu. Perubahan pola hidu, pola makan
dan stress juga dapat mengakibatkan terjadinya penyakit jantung.
Penyakit jantung coroner terjadi bila pembuluh arteri coroner tersebut tersumbat atau menyempit karena endapan
lemak, yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri. Proses penumpukan itu disebut aterosklerosis, dan bisa
terjadi di pembuluh arteri lainnya, tidak hanya pada arteri coroner.
Kurangnya pasokan darah karena penyempitan arteri koroner mengakibatkan nyeri dada yang disebut agina, yang
biasanya terjadi saat beraktivitas fisik atau mengalami stres. Bila darah tidak mengalir sama sekali karena arteri koroner
tersebut, penderita dapat mengalami serangan jantung yang mematikan ( akut miokard intark). Serangan jantung
tersebut dapat terjadi kapan saja, bahkan ketika sedang istirahat.
Penyakit jantung koroner juga dapat menyebabkan daya pompa jantung melemah sehingga darah tidak beredar
sempurna keseluruh tubuh ( gagal jantung ). Penderita gagal jantung akan sulit bernapas karena paru – parunya
dipenuhi cairan, merasa sangat lelah, dan bengkak – bengkak di kaki dan persendian.
PENYEBAB
Saat ini, terdapat banyak faktor yang saling berkaitan dalam mempercepat proses aterogenik. Telah ditemukan
beberapa faktor yang dikenal sebagai faktor resiko yang meningkat kerentanan terhadap terjadinya aterosklerosis
coroner pada individu tertentu.
Ras Diet tinggi lemak jenuh, kolestrol dan kalori Tes kepribadian
NO KODE DX DX. KEPERAWATAN DEFINISI DX GEJALAH & TANDA GEJALAH & TANDA
. KEPERAWATAN MAYOR MINOR
DX
1 D.0077 Nyeri Akut Berhubungan Pengalaman sensorik atau Subjektif : Subjektif :
Hal. 172 Dengan Iskemia ( ketidak emosiaonal yang berkaitan 1. Mengeluh nyeri (Tidak tersedia)
seimbangan suplai darah dengan kerusakan jaringan Objektif : Objektif :
dan oksigen dengan aktual atau fungsional, 1. Tanpak meringis 1. Tekanan darah
kebutuhan miokardium dengan onset mendadak atau 2. Bersikap protektif (mis. meningkat
sekunder dari penurunan lambat dan berintensitas Waspada, posisi 2. Pola napas berubah
ringan hingga berat yang menghindari nyeri) 3. Nafsu makan berubah
suplai darah ke berlangsung kurang dari 3 3. Gelisah 4. Proses berpikir
miokardium ) bulan 4. Frekuensi nadi meningkat terganggu
5. Sulit tidur 5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri
sendiri
7. Diaphoresis
4 D.0011 Resiko penurunan cura Berisiko mengalami Faktor resiko : Kondisi klinis terkait :
Hal. 41 jantung ditandai dengan pemompaan jantung yang 1. Penurunan frekuensi atau 1. Gagal jantung kongestif
penurunan frekuensi atau tidak adekuat untuk irama jantung 2. Sindrom coroner akut
irama jantung, afterload, memenuhi kebutuhan 2. Penurunan afterload 3. Gangguan katup
kontraktilitas, dan metabolism tubuh. 3. Penurunan kontraktilitas jantung
preload. 4. Penurunan preload ( stenosis/regurgitasi
aorta, pulmonalis )
4. Atrial/ventricular septal
defect
5. Aritmia