Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Rumah
Sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna.
Rumah Sakit Umum Daerah Lahat adalah rumah sakit umum pemerintah yang berada di
Kabupaten Lahat. Dalam perkembangan perumah sakitan yang kompetitif ini, Rumah Sakit
Umum Daerah Lahat juga harus mengembangkan keunggulan kompetitifnya. Fasilitas yang
tersedia di Rumah Sakit Umum daerah Lahat antara lain Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat
Inap, Instalasi Gawat Darurat, Rehabilitasi Medik, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Perawatan
Intensif dan lain-lain.
Hingga saat ini HIV masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di
Indonesia. Sejak pertama kali ditemukan tahun 1987 sampai sekarang , kasus HIV
terindentifikasi tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
Berdasarkan data terbaru, kejadian penularan infeksi HIV terbanyak adalah melelui
hubungan seksual dengan orang terinfeksi tanpa menggunakan kondom. Diikuti oleh penggunaan
alat suntik yang tercemar darah yang mengandung HIV (karena penggunaan alat suntik secara
bersamaan diantara pengguna NAPZA suntik), dan ditularkan melalui ibu pengidap HIV kepada
anaknya, baik selama kehamilan, persalinan atau selama menyusui. Cara penularan lain adalah
melalui transfusi darah yang tercemar, alat tusuk dan peralatan lainnya (tatto dan lain-lain) dan
adanya infeksi menular seperti IMS.
Salah satu program prioritas pembengunan pemerintahan Indonesia adalah upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat sebagai unsur dari MDGs ( Mellineum Development
Goals). Berbagai upaya kesehatanpun diarahkan mendukung program ini, tidak terkecuali
perang, melawan penyakit infeksi seperti HIV AIDS dan penyakit menular lainnya seperti yang
tercantum dalam MDGs-6. Searah dengan MDGs-6, UNSAID juga memendu dengan visinya
agar di tahun 2015 tidak ada lagi penyebaran ( zero new infection), kematian (zeroAIDS-related
deaths ), dan stigma (zero discriminatioan ) akibat HIV AIDS.
RSUD Lahat berparisipasi aktif dalam mensukseskan MDGs tersebut dengan membentuk
suatu Tim Penanggulangan HIV AIDS di lingkungan RSUD Lahat.
C. SASARAN
Pedoman HIV AIDS ini disusun untuk di aplikasikan oleh para pihak terkait yang
berkepentingan dengan program dan layanan kesehatan khususnya HIV AIDS di RSUD Lahat
antara lain :
1. Tim HIV AIDS
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi rawat Inap
4. Instalasi Bedah Sentral
5. Instalasi Laboratorium
6. Instalasi Farmasi
D. AZAS
1. Azas Sukarela adalah individu secara sukarela memilih di test untuk mengetahui status HIV
nya. VCT berbasis pada kebutuhan dan memerlukan informed concent dari orang yang
akan di test. Test HIV harus selalu atas keputusan klien untuk mendukung kelancaran
direkomendasikan bahwa test selalu didahului dengan konseling, penting bagi petugas
kesehatan (konselor)untuk memberikan informasi dalam pra test. Informasi harus
disampaikan secara jelas, dimengerti dan klien merasa mendapat keuntungan dari
konseling. Persetujuaan tertulis harus dilakukan sebelum test dilakukan.
2. Azas kerahasiaan adalah dalam melaksanakan tugas di klinik VCT selalu harus
mengedepankan kerahasiaan. Setiap pelayanan VCT perlu mengembangkan kebijakan yang
melindungi kerahasiaan klien. Setiap staf pada setiap lini perlu mengetahui kebijakan dan
alasan adanya kebijakan ini. Ketika informasi perlu di buka untuk kepentingan rujukan
haruslah dimintakan persetujuan tertulis dari klien. Persetujuan ini berisi informasi spesifik,
seperti bagaimana dari informasi yang tak boleh diberikan kepada siapa, dan bagian mana
yang boleh serta kepada siapa. Meskipun ada keuntungan untuk memberikan status HIV ,
mereka yang akan di test harus diyakinkan hasil test bersifat rahasia. Resiko dan
keuntungan perlu didiskusikan dan dipertimbangkan.
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup buku pedoman penyelenggaraan pengorganisasian klinik VCT di Instalasi Rawat
Jalan mencakup proses perencanaan pola ketenagaan, uraian jabatan, monitoring, kegiatan
orientasi dan pelaporan kegiatan pelayanan klinik VCT di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit
Umum Daerah Lahat Kabupaten Lahat.
F. PENGERTIAN
1. Konseling adalah suatu komunikasi nyang bersifat rahasia antara klien dan konselor
bertujuan meningkatkan kemampuan menghadapi stres dan mengambil keputusan berkaitan
dengan HIV/AIDS.Proses konseling termasuk evaluasi resiko personal penularan HIV,
fasilitasi pencegahan perilaku dan evaluasi penyesuaian diri ketika klien menghadap hasil
test positif. (World Health Organisation, 2011).
2. Klinik VCT adalah suatu unit khusus di bawah instalasi Rawat Jalan RSUD Lahat. VCT
digunakan untuk melakukan setiap intervensi, minimum terdiri atas konseling pre dan pasca
test HIV, VCT juga menyediakan konseling berkelanjutan jangka panjang dan konseling
dukungan.
3. Instalasi Rawat Jalan adalah instalasi pelayanan rumah sakit yang memberikan layanan
rawat jalan dengan melibatkan berbagai multidisiplin.
4. Kepala Instalasi Rawat Jalan adalah seorang dokter yang diangkat oleh Direktur Rumah
Sakit
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
Seiring peningkatan tingkat kesadaran masyarakat mengenai arti pentingnya kesehatan
mengakibatkan peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang professional,
cepat, tepat, terjangkau serta didukung peralatan yang modern. Rumah Sakit merupakan salah satu
bentuk organisasi yang diharapkan dapat berfungsi sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan kesejahtraan masyarakat Sumatera Selatan pada umumnya dan
masyarakat Kabupaten Lahat pada khususnya, Pemerintah Kabupaten Lahat mengapresiasikan
kebutuhan masyarakat untuk kesehatan semakin meningkat sehingga perlu dibangun sebuah Rumah
Sakit yang diharapkan memiliki daya saing dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Sumsel
umumnya dan masyarakat Lahat khususnya.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lahat didirikan pada tahun 1919 oleh Belanda, berasal dari
penyediaan barak P3K untuk tenaga kerja yang membuat terowongan kereta api antara Lahat dan
Tebing Tinggi. Bangunan berupa barak tersebut kemudian berkembang setelah beberapa tenaga
kesehatan Belanda dan orang Indonesia turut membantu masalah kesehatan dan kecelakaan kerja yang
terjadi dalam masa pembuatan terowongan. Seluruh bangunan barak tersebut saat ini telah tidak ada
lagi.
Sampai dengan tahun 1992, Rumah Sakit Umum Daerah Lahat berstatus Rumah Sakit Kelas D
dan pada tanggal 26 februari tahun 1993 ditingkatkan menjadi Kelas C, karena telah memenuhi
persyaratan sebagai sebuah Rumah Sakit dengan 4 Spesialisasi Dasar, sesuai dengan SK Menkes No.
198/MENKES/SK/II/1993. Pada tahun 2001 nama Rumah Sakit Umum Lahat berubah menjadi Kantor
Pelayanan Kesehatan RSD Lahat. Dan mengalami perubahan nama kembali menjadi Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Lahat pada tahun 2008 sampai dengan sekarang.
Sesuai dengan rencana perubahan status rumah sakit dan dari hasil studi kelayakan, Rumah Sakit
Umum Daerah Lahat dalam rancangan RENSTRA Bisnis Badan Layanan Umum daerah (BLUD)-
SKPD Tahun 2013 – 2017, melalui Surat Keputusan Bupati Lahat No:103/KEP/RSUD/2013 tanggal 8
maret 2013 telah dibentuk menjadi Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) Secara Penuh setelah memenuhi
persyaratan administrasi dan persyaratan lainnya yang telah ditentukan. Seiring dengan hal tersebut
telah dilaksanakan pembangunan diberbagai bidang diantaranya yaitu Pembangunan Gedung ICU,
ICCU, NICU Pembangunan Gedung VIP, VVIP Serta akan dilaksanakan Pemagaran Rumah Sakit,
serta rencana pembangunan Kantor RSUD lahat, Gedung poliklinik, gedung farmasi, Gedung
Radiologi, Gedung OK elektif dan Pembuatan DED untuk rencana pembangunan gedung instalasi
gizi, gedung Hemodialisa, Gedung Gas Medis Sentral serta penunjang lain.
Rumah Sakit Umum Daerah Lahat terletak di Kabupaten Lahat, dimana wilayah Kabupaten
Lahat sendiri terletak pada posisi antara 3,250 sampai dengan 4.150 Lintang Selatan dan 102,370
sampai dengan 103,450 Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Lahat terdiri dari 22 Kecamatan dengan
batasan wilayah sebagain berikut :
Sarana kesehatan yang terdapat di Kabupaten Lahat adalah 873 sarana kesehatan yang terdiri dari 1
Rumah Sakit Pemerintah, 1 Rumah Sakit Angkatan Darat, 1 Rumah Bersalin, 131 Puskesmas , 426
Posyandu, klinik atau balai kesehatan 5, 310 Polindes.
(Sumber : Buku Profile Kabupaten Lahat Tahun 2012)
Catatan : Puskesmas termasuk pusat lingkungan dan pusat tu, polindes termasuk praktek bidan Lokasi
Rumah Sakit Umum Daerah Lahat di Jl. Letjend Harun Sohar no. 28 terletak di Kelurahan Pasar Baru
Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat. mempunyai luas tanah : 19.000 M2 dengan luas bangunan
sekarang : 7.069 M2.
IDENTITAS
Nama : Rumah Sakit Umum Daerah Lahat
Kode : 1604016
Status : Milik Pemerintah Kabupaten Lahat
Kapasitas : 172 Tempat Tidur
Alamat : Jl. Letnan Jendral Harun Sohar No. 28 Kabupaten Lahat
Telephone : 0731-321785
Gunung, Gumay Ulu, Jarai, Pajar Bulan, Muara Payang, Kikim Barat, Kikim Timur, Kikim
Selatan, Kikim Tengah, Lahat, Pseksu, Gumay Talang, Merapi Barat, merapi Timur, Merapi Selatan,
Suka merindu.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.03/I/1128/2013
tanggal 21 Juni 2013 dan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013, Rumah Sakit Umum Daerah Lahat
menjadi Rumah Sakit Kelas C.
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
A. Visi
Terwujudnya Rumah Sakit dengan Pelayanan Prima Menuju Lahat Bangkit 2018.
B. Misi
1) Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Kompeten.
2) Mengembangkan Sarana dan Prasarana Pelayanan yang Canggih Sesuai dengan Kemajuan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
3) Mengembangkan Pengelolaan Keuangan yang Mandiri dan Akuntabel.
5. Mewujudkan RSUD Lahat sebagai Pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan di Sekitar
Kabupaten Lahat.
6. Motto
Ramah
7. Falsafah
Setiap tindakan manusia selalu memiliki dasar filosof yang sering tidak disadari.Dasar pemikiran
yang muncul dari flosof tersebut merupakan pendorong kuatterhadap semua tindakannya.Filosofi
yang melandasi Promosi Kesehatan diRumah Sakit ialah setiap individu atau kelompok
mempunyai hak dan potensiuntuk menentukan pilihan mengenai hal-hal yang berhubungan
dengankesehatannya, karena sebagian besar masalah kesehatan muncul akibat dariperilaku
individu atau kelompok itu sendiri.Hal ini ditambah dengan insting padaindividu atau kelompok
untuk mempertahankan diri, merupakan dasar yangkuat untuk melibatkan individu atau
kelompok dalam memecahkan masalahkesehatan yang dihadapi.Rumah sakit dikembangkan
untuk meningkatkan kemampuan setiaporang agar bisa mengendalikan dan memperbaiki
kesehatan dirinya sertamenjadikan rumah sakit sebagai tempat kerja yang sehat.Hal ini
bertujuanuntuk menjamin dan menjaga keselamatan hidup pasien, staf, pengunjungdan
masyarakat.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
DIREKTUR
B.
BAGIAN
TU
SUBBAG SUBBAG SUBBAG
UMUM & PROGRAM
KEPEGA
PERLENG &
WAIAN PERENCAN
KAPAN
AAN
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
1. Direktur
Mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijakan, membina
mengkoordinasikan,mengawasi serta melaksanakan pengendali terhadap pelaksanaan tugas
rumah sakit.
5. Bidang Penunjang
Bidang Pelayanan Penunjang mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan
penunjang medis, memantau, mengawasi fasilitas dan kegiatan pelayanan pada Instalasi
Sarana dan Prasarana, Laundry, Pemulasaran Jenazah, Ambulan dan Pengelolaan
Limbah.Bidang Pelayanan Penunjang membawahi dan mengkoordinasikan:
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
DIREKTUR
BIDANG
PELAYANAN
KA.IR JA
TIM PDP/ CST TIM VCT/ KTS TIM DOTS/ TB-HIV
BAB VI
URAIAN JABATAN
Uraian jabatan struktur organisasi klinik VCT di instalasi rawat jalan / tim penanggulangan HIV AIDS
di Rumah Sakit Umum Daerah Lahat :
A. Penanggung jawab klinik VCT
1. Menyusun rancangan kebijakan dan prosedur pelayanan sesuai SPO.
2. Menyusun rencana kerja klinik VCT.
3. Menyusun usulan kebutuhan fasilitas, tenaga, pemeliharaan sarana dan prasarana, serta
pendidikan dan pelatihan pegawai di RSUD dr R Koesma khususnya sebagai bahan
penyusunan rencana kegiatan Bidang Medik dan Keperawatan.
4. Menyusun jadwal kegiatan di klinik VCT.
5. Melakukan koordinasi kegiatan pelayanan dengan bagian / SMF dari berbagai disiplin ilmu
dan unit kerja terkait .
6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan di klinik VCT.
7. Menyusun monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di klinik VCT.
8. Melaksanakan tugaslain yang diberikan oleh direktur dalam rangka kelancaran pelaksanaan
tugas dilingkungan Rumah sakit.
9. Mengadakan konsultasi dengan dokter penanggung jawab klinik VCT pada pasien baru dan
meng evaluasi perkembangan kesehatan ODHA.
10. Koordinasi dengan klinik lain dan ruangan rawat inap dimana penderita aids dirawat,
memberikan konseling pasien dan keluarga.
B. Dokter Pelaksana di klinik VCT.
1. Melakukan pemeriksaan penderita baru setelah di berikan konseling oleh konselor di klinik
VCT.
2. Memberikan advis ARV untuk penderita baru dengan HIV AIDS yang memenuhi syarat
untuk ARV
3. Mengkoordinasikan dengan perawat untuk mengevaluasi perkembangan pasien HIV
AIDS / ODHA dengan therapy ARV.
C. Ketua Tim Penanggulangan HIV AIDS.
1. Mengkoordinir semua anggota timHIV AIDS.
2. Berkoordinasi dengan tim untuk pemerikasaan , perawatan ,therapy lanjutan dan pencatatan
pelaporan.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Laundry Rawat
Inap
Administras
TIM Rawat
jalan
i dan Umum PENANGGULA
NGAN HIV
AIDS
Loket
pendaftara Laborator
n ium
Kamar
jenazah
Farmasi
Operator
Telepon
B. KeteranganHubungan Kerja :
1. Hubungan kerja dengan Kepala Bidang Pelayanan :
a. Pelaporan dari Instalasi rawat jalan bila ditemukan kasus baru
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Jumlah
No Jabatan Pendidikan Sertifikasi
Kebutuhan
1 Ketua tim Dokter Spesialis - 1 org
penanggulangan Penyakit Dalam
HIV AIDS
2 Dokter konsultan Dokter Spesialist - Minimal satu
Penyakit Dalam tiap-tiap
spesialistik
3 Dokter Umum Sarjana Kedokteran CST Minimal satu
4 Penanggung Jawab Sarjana Keperawatan - CST
Klinik / Konselor - Koselor
5 Tim laboratorium Minimal D3 Analis - CST 2 org
Kesehatan.
6 Perawat CST Minimal D3 - CST Minimal 4 org
Keperawatan
7 Rekam Medik D3 Rekam Medik - Diklat RR 1org
8 Penanggung Jawab Apoteker - Diklat 1 org
Farmasi
BAB XI
PELAPORAN
1. Laporan harian
a) Laporan tertulis, jumlah kunjungan baru dan lama.
b) Laporan insidentil : bila ada masalah / hal yang perlu dibahas segera.
c) Laporan bila ditemukan penderita baru yang terinfeksi, dengan hasil laboratorium
diserahkan ke rekam medik (tim penanggulangan HIV AIDS). Selanjutnya di serahkan ke
bagian Propel (program dan pelaporan).
2. Laporan bulanan
Laporan tertulis berupa sensus harian kunjungan pasien baru dan lama per tanggal 25 di serahkan
ke bagian rekam medik.
3. Laporan tahunan
Laporan di buat berdasarkan rekapan tahunan dan diserahkan ke Direktur untuk di presentasikan
di instansi terkait (lintas sektoral)