Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Rasio keuangan menjelaskan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan
jumlah yang lain dalam suatu laporan keuangan. Tujuan analisis rasio keungan
dimaksudkan agar perbandingan-perbandingan yang dilakukan terhadap proses
dalam laporan keuangan merupakan suatu perbandingan yang logis, dengan
menggunakan ukuran-ukuran tertentu yang memang telah diakui mempunyai
manfaat tertentu pula, sehingga hasil analisisnya layak dipakai sebagai pedoman
pengambilan keputusan. Berdasarkan sumbernya, rasio keuangan dibedakan
menjadi tiga yaitu:
a. Rasio-rasio neraca (balance sheet ratio), yakni rasio-rasio yang disusun dari
data dalam neraca
b. Rasio-rasio laporan rugi-laba (income statement ratio), yakni rasio-
rasioyang disusun dari data dalam laporan rugi-laba
c. Rasio-rasio antar laporan (intern statement ratio) yaitu rasio-rasio yang
disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainnya yang berasal dari
laporan rugi laba
Jenis-jenis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menilai kinerja manajemen
beragam.1 Penggunaan masing-masing rasio tergantung kebutuhan perusahaan,
artinya terkadang tidak semua rasio digunakan. Hanya saja jika hendak melihat
kondisi dan posisi perusahaan secara lengkap,maka sebaiknya seluruh rasio
digunakan.
Dalam praktiknya terdapat beberapa macam jenis rasio keuangan yang dapat
digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Masing-masing jenis rasio
yang digunakan akan memberikan arti tertentu tentang posisi yang diinginkan.
Berikut jenis-jenis rasio keuangan, yaitu:
a. Rasio likuiditas
Fred Weston, menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio)
merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya, apabila perusahaan ditagih,
1
Kasmir, Pengantar manajemen keuangan, (Jakarta: Prenada media Group, 2009), hlm 129-140
maka akan mampu memenuhi utang (membayar) tersebut terutama utang
yang sudah jatuh tempo. Jenis – jenis rasio yang dapat digunakan terdiri
dari:
1. Rasio lancar, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh
tempo secara keseluruhan. Rumusnya :
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 (𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠)
Current ratio = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 (𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠)
Contoh:
Komponen laporan keuangan 2007
Total aktiva lancar 4.000
Total utang lancar 2.700
4.000
Current ratio (R) = 2.700 = 1,48 kali (dibulatkan 1,5 kali)
Arinya jumlah aktiva lancar sebanyak 1,5 kali utang lancar, atau
setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 1,5 rupiah harta lancar atau
1,5 : 1 antara aktiva lancar dengan utang lancar.
2. Rasio sangat lancar, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan membayar kewajiban utang lancar dengan aktiva lancar
tanpa memperhitungkan nilai persediaan (inventory). Rumus yang
digunakan untuk rasio cepat adalah:
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠−𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦
Quick ratio (Acid Test Ratio) = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 (𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠)
Contoh:
Komponen laporan keuangan 2007
Total aktiva lancar 4.000
Total utang lancar 2.700
Sediaan (Inventory) 1.135
4000−1.135
Quick ratio = = 1,06 kali (dibulatkan 1,1 kali)
2.700
3. Rasio kas, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar
uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Rumusnya :
𝐾𝑎𝑠 + 𝐵𝑎𝑛𝑘
Cash Ratio = 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Contoh:
Komponen laporan keuangan 2007
Total aktiva lancar 4.000
Total utang lancar 2.700
Kas 1.150
Giro (Bank) 125
Contoh:
Komponen laporan keuangan 2007
Total aktiva lancar 4.000
Total utang lancar 2.700
Penjualan bersih (net sales) 8.500
8.500
Rasio perputaran kas = 4.000 −2.700 = 6,53 kali dibulatkan (6,6 kali)
Contoh:
Komponen laporan keuangan 2007
Harga pokok penjualan 5.250
Penjualan 8.500
8.500 −5.250
Profit margin = = 0,38 (38%)
8.500
Contoh :
Komponen laporan keuangan 2007
Laba sesudah bunga dan pajak (EAIT) 1.520
Total aktiva 9.000
1.520
ROI = 9.000 = 0,16 (dibulatkan 16%)
Contoh :
Komponen laporan keuangan 2007
Laba sesudah bunga dan pajak (EAIT) 1.520
Equity 2.300
1.520
ROE = 2.300 = 0,6608 (dibulatkan 66%)
4. Laba per lembar saham, atau disebut rasio nilai buku yang
merupakan rasio mengukur keberhasilan manajemen dalam
mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rumusnya:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎
Laba per lembar saham = 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Contoh:
Komponen laporan keuangan 2007
Keuntungan 1.520.000.000
Jumlah saham biasa yang beredar 2.000.000
1.520.000.000
Laba per lembar saham = = 760
2.000.000
e. Rasio pertumbuhan
Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian
dan sektor usahanya.dalam rasio ini yang di analaisis adalah pertumbuhan
penjualan, pertumbuhan laba bersih, pertumbuhan pendapatan per saham
dan pertumbuhan dividen per saham.
f. Rasio penilaian
Adalah rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen
menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya investasi, seperti:
1. Rasio harga saham terhadap pendapatan
2. Rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku