Anda di halaman 1dari 5

Nama :Suci Trisna Wati

NIM : 5183631013
Formatif DLE PPG-SM3T UNIMED

1. Ciri-ciri yang harus dipahami guru dalam mengidentifikasi karakteristik siswa pada aspek :
Kemampuan intelektualnya adalah guru mampu mengetahui tingkat kecerdasan siswa
yang dapat diukur melalui kemampuan kognitifnya seperti siswa dapat memecahkan
permasalahan yang diberikan guru, siswa dapat menjawab dengan baik dan benar saat
ditanya oleh guru, keaktifan siswa dikelas, penguasaan pemahaman materi siswa.
Emosionalnya adalah guru harus mengenal karakteristik siswa melalui kematangan tingkat
reaksi dan pengendalian emosional siswa dalam merespon keadaan atau peristiwa yang
dialaminya seperti siswa yang pemarah, pemalu, pendiam, keadaan siswa sedang
sedih/berduka, bahagia, cemas bahkan sampai keadaan depresi.
Fisiknya adalah guru mampu memahami Skill siswa
Spiritualnya, adalah guru mampu memahami siswa yang berhubungan dengan atau bersifat
kejiwaan (rohani, bathin), kecerdasan spiritual yang ditandai dengan kesadaran siswa untuk
menggunakan pengalamanya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna.

2. Untuk mengatasi permasalahan terkait terbatasnya peralatan di sekolah pada proses


pembelajaran adalah dengan mengajak siswa untuk belajar di lapangan dan memanfaatkan
keadaan lingkungan yang bisa mendukung pembelajaran sehingga siswa tetap mendapatkan
pengalaman belajar yang baik.

3. Aspek-aspek yang menjadi pertimbangan dalam memilih model pembelajaran adalah


mencakup karakteristik materi pelajaran misalnya mata pelajaran bersifat eksakta lebih
tepat menggunakan metode eksperimen atau demonstrasi, alokasi waktu yang tersedia dan
tercantum dalam kurikulum perlu dipertimbangkan oleh guru. Jika waktu tersedia terbatas
maka guru akan memilih metode sederhana seperti ceramah, tanya jawab dan diskusi.
Selanjutnya adalah Ketersediaan sarana belajar seperti alat, media dan sarana yang berada
di sekolah karena seperti metode eksperimen atau praktikum tidak mungkin digunakan
apabila penunjang metode tersebut tidak ada. Kemudian Kemampuan dasar siswa juga
harus diperhatikan dalam memilih model pembelajaran karena seperti kemampuan dasar
siswa dari perkotaan dan pedesaan pasti berbeda.

4. Komponen dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) meliputi:


- Identitas Sekolah
- Standar Kompetensi
- Indikator Pencapaian Kompetensi
- Tujuan Pembelajaran
- Isi (Materi Pembelajaran)
- Metode Pembelajaran
- Media Pembelajaran
- Sumber Pembelajaran
- Skenario Pembelajaran
- Evaluasi/ Penilaian hasil pembelajaran

Penyusunan pertama dalam RPP adalah Kompetensi Dasar yang telah disediakan dan
sesuai dengan SPEKTRUM yang dijabarkan menjadi Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK) dan dari IPK tersebut diturunkanlah tujuan pembelajaran. Setelah tujuan pembelajaran
tersusun maka guru harus membuat langkah-langkah pembelajaran (Skenario Pembelajaran)
yang meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup disertai pemilihan metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Selanjutnya adalah
penyusunan Media pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, bahan ajar
yang disusun dapat berupa modul, media pembelajaran seperti power point, trainer, video
interaktif dll. Kemudian penyusunan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dan penyusunan
Lembar Penilaian guna mengetahui tingkat ketercapaian indikator yang telah disusun.

5. Proses terjadinya aliran arus litrik pada rangkaian tertutup:


Pada rangkaian tertutup terdapat sumber tegangan, penghantar dan beban listrik (lampu).
Pada penghantar mengandung muatan bebas berupa elektron-elektron (muatan negatif), arus
listrik dapat mengalir jika pada kedua ujung penghantar dihubungkan dengan sumber
tegangan sehingga menimbulkan beda potensial dalam rangkaian. Arus listrik bergerak dari
kutub positif menuju ke kutub negatif, sedangkan di dalam sumber energi listrik (misalnya
baterai) arus bergerak dari kutub negatif menuju kutub posistif dan akan menghidupkan
beban listrik (lampu).

6. 7 macam alat ukur listrik yang digunakan pada sistem tenaga listrik adalah:
- Amperemeter, digunakan untuk mengukur kuat arus listrik
- Voltmeter, digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik
- Ohmmeter, digunakan untuk mengukur hambatan listrik
- Wattmeter, digunakan untuk mengukur daya listrik
- Multimeter, digunakan untuk mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (Ohm meter)
dan arus listrik (ampermeter)
- Megger, digunakan untuk mengukur tahanan isolasi
- Osciloscop, digunakan untuk mengukur atau memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat
dilihat dalam bentuk sinyal digital.
7. Prinsip dan cara kerja pengukurannya yaitu :
a. Metode Pengukuran Daya Secara Tidak Langsung
Ada dua jenis pengukuran daya menggunakan metode pengukuran tak langsung, ditinjau
dari letak kedua alat ukur, yaitu Amperemeter dan Voltmeter:
- Voltmeter dipasang sebelum Amperemeter
- Voltmeter dipasang setelah Amperemeter
b. Metode Pengukuran Daya Secara Langsung
Pengkuran daya listrik secara langsung adalah dengan menggunakan Wattmeter.
Wattmeter adalah instrument pengukur daya listrik yang pembacaannya dalam satuan
Watt dimana merupakan kombinasi Voltmeter dan Amperemeter

8.

𝑉32 = 𝑉22 + 𝑉12 + 2𝑉2 𝑉1 𝑐𝑜𝑠 Ф


𝑉32 − 𝑉22 − 𝑉12
𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑦𝑎 (𝑐𝑜𝑠 Ф) =
2 𝐼 𝑅 𝑉1
𝑉32 − 𝑉22 − 𝑉12
𝐼 𝑉1 𝐶𝑜𝑠 Ф =
2 𝑅
Dimana 𝐼 𝑉1 𝐶𝑜𝑠 Ф = 𝑃1 Ф maka
𝑉32 − 𝑉22 − 𝑉12
𝑃1 Ф =
2 𝑅
Dimana
𝑤
𝑤 = 𝑝. 𝑡 , =𝑝
𝑡
P adalah beban 𝑃1 Ф
Maka
𝑤 𝑉32 − 𝑉22 − 𝑉12
=
𝑡 2 𝑅
1
𝑊= (𝑉 2 − 𝑉22 − 𝑉12 )
2𝑅 3
9. Jika diberi gambar skema rangkaian sederhana jembatan Wheatstone

a. Saat G = 0 maka I1 R1 = I4 R4 I2 R2 = I4 R4
Hasil kali antara resistor-resistor berhadapan yang satu akan sama dengan hasil
kali resistro-resistor berhadapan lainnya jika beda potensial antara c dan d bernilai nol.
Persamaan R1 . R3 = R2 . R4 dapat diturunkan dengan menerapkan Hukum Kirchoff II
dan hukum ohm dalam rangkaian tersebut.
𝑉
Karena 𝐼= 𝑅
maka

𝑉
𝐼2 = 𝐼3 =
𝑅2 +𝑅3
𝑉
𝐼1 = 𝐼4 =
𝑅1 +𝑅4
Maka
𝑅1 𝑅2
=
𝑅2 +𝑅3 𝑅1 +𝑅4

𝑅2 (𝑅1 + 𝑅4 ) = 𝑅1 (𝑅2 + 𝑅3 )
𝑅2 𝑅1 + 𝑅2 𝑅4 = 𝑅1 𝑅2 + 𝑅1 𝑅3
𝑅2 𝑅1 = 𝑅1 𝑅3

𝑅1 𝑅3
𝑅4 =
𝑅2
10. a) Perbedaan mendasar antara alat ukur daya yang terangkai secara kompon panjang
dengan yang terangkai secara kompon pendek.
1. Pengukuran Langsung
Adalah proses pengukuran dengan memakai alat ukur langsung. Hasil pengukuran
langsung terbaca. Merupakan hal yang lebih dipilih seandainya memungkinkan. Adapun
hal yang membatasinya adalah sebagai berikut:
 Karena daerah toleransi ≤ kecermatan alat ukur
 Karena kondisi fisik objek ukur yang tidak memungkinkan digunakannya alat ukur
langsung
 Karena tidak cocok dengan imajinasi ragam daerah toleransi (tidak sesuai dengan
jenis toleransi yang diberikan pada objek ukur misalnya toleransi bentuk dan posisi
sehingga memerlukan proses pengukuran khusus.
2. Pengukuran Tidak Langsung
Pengukuran tidak langsung merupakan proses pengukuran yang dilaksanakan dengan
memakai beberapa jenis alat ukur berjenis komparator/pembanding, standar dan bantu.
Perbedaan harga yang ditunjukan oleh skala alat ukur dibandingkan dengan ukuran
standar (pada alat ukur standar) dapat digunakan untuk menentukan dimensi objek ukur.
b) Fungsi transformator dalam pengukuran listrik dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan
jenis trafo yang digunakan.
Current Transformer (CT) adalah suatu perangkat listrik yang berfungsi menurunkan
arus yang besar menjadi arus dengan ukuran yang lebih kecil. CT digunakan karena
dalam pengukuran arus tidak mungkin dilakukan langsung pada arus beban atau arus
gangguan, hal ini disebabkan arus sangat besar dan bertegangan sangat tinggi.
Potential Transformer (PT) adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi menurunkan
tegangan yang tinggi menjadi tegangan yang lebih rendah.
Gambar cara penggunaanya dalam pengukuran arus dan tegangan sebagai berikut :

Pengukuran Tegangan Pengukuran Arus

Anda mungkin juga menyukai