Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN RENCANA KEGIATAN

A. Program Utama
1. Pemetaan Sosial
Pemetaan sosial merupakan program wajib yang diberikan oleh LPPM yang bertujuan
untuk memberikan penggambaran masyarakat yang sistematik serta melibatkan
pengumpulan data dan informasi mengenai masyarakat termasuk didalamnya profile
dan masalah sosial yang ada pada masyarkat tersebut. Yang nantinya akan jadi bahan
perbanding untuk pemerintah setempat dalam hal penangan problem yang sedang
dihadapi oleh masyarakat dan juga menjadi bahan penelitian bagi kampus serta mampu
membaca keadaan sosial masyarakat secara terperinci.Salah satu bentuk atau hasil
akhir pemetaan sosial berupa suatu peta wilayah yang sudah diformat sedemikian rupa
sehingga menghasilkan suatu image mengenai pemusatan karakteristik masyarakat
atau masalah sosial ,misalnya jumlah orang miskin ,rumah tidak layak huni
,pengangguran ,potensi desa.
2. Profile Desa
Profil desa dan kelurahan berguna bagi pemerintah desa,institusi pemerintah desa
dan pemerintah diatasnya (kabupaten,provinsi maupun pemerintah pusat).
Data dasar keluarga,data potensi desa dan data perkembangan desa sebagai data
dasar bersama pelaku pembangunan desa/kelurahan dalam mendukung
perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan,penegendalaian,evaluasi,pelestarian,kegia
tan, dan penataan wilayah administrasi pemerintahan serta penentuan lokasi sasaran
dan keluarga penerima berbagai program penanggualangan kemiskinan dan
pemberdayaan masyarakat dalam hal ini dalam kelengkapan profile desa metun sajau
terdapat yang perlu dilengkapi salah satunya adalah data kependudukan tahun 2018
serta kelembagaan yang dimiliki oleh desa dan juga sejarah desa jumlah penduduk desa
yang dihitung masing-masing RT dan dari jumlah keseluruhan ada 12 RT yang terdata
hanya 8 RT sisanya tidak dapat terjangkau yaitu RT 8,9,10,12 disebabkan mayoritas
yang menghuni masyarakat punan yang belum memiliki identitas dan tempat
tinggalnya cukup jauh dari pusat desa.
3. Bisnis Inkubator
Tujuan dari inkubator bisnis pada dasarnya yang dilakukan oleh inkubator bisnis adalah
suatu bagian program kemitraan untuk mengembangkan bisnis bersama-sama dengan
tujuan menjadikan usaha tersebut menjadi suatu bisnis yang nyata dan berkembang
serta mengembangkan usaha baru dan usaha kecil yang potensial menjadi usaha
mandiri ,sehingga mampu sukses menghadapi persainagn lokal maupun
global.Terkhusus di Desa Metun Sajau hasil dari pengamatan dan observasi yang telah
kami lakukan mayoritas masyarakat Desa Metun Sajau bergerak di bidang
UMKM(Usaha Mikro Kecil Menengah).

4. Pengelolaan Lahan Kering


Lahan kering merupakan salah satu agroekosistem yang mempunyai potensi besar
untuk usaha pertanian , baik tanaman pangan, hortikultura ( sayuran dan buah-buahan)
maupun tanaman tahunan dan peternakan. tidak semua lahan kering tidak sesuai untuk
pertanian, terutama karena adanya faktor pembatas tanah seperti lereng yang sangat
curam atau solum tanah dangkal dan berbatu, atau termasuk kawasan hutan.
Permasalahan dalam pengelolahan lahan kering berfariasi dalam setiap wilayah,
baik aspek teknis maupun sosial ekonomis. Namun, dengan strategi dengan teknologi
yang tepat, berbagai masalah tersebut dapat di atasi . pada umumnya lahan kering
memiliki tingkat kesuburan tanah yang rendah, terutama pada tanah-tanah yang
tererosi, sehingga lapisan olah tana menjadi tipis dan kadar bahan organik rendah.
Kondisi kini makin diperburuk dengan terbatasnya penggunanaan pupuk organik,
terutama pada tanaman pangan semusim. Lahan kering masam diwilayah di perbukitan
dan gunung cukup luas, mencapai 53,50 juta Ha atau 52 % dari total tanam masam di
Indonesia. Tanam masam tersebut umumnya kurang potensial untuk pertanian tanaman
pangan karena tinggat kesuburannya rendah, lereng curam, dan solum danggal.
Diwilayah desa metun sajau termasuk wilayah yang memiliki lahan kering,
masyarakat di desa metun saju menglolah lahan kering dengan cara bertanam tanaman
perkebunan dan tanaman pangan seperti, padi, sahang, kelapa sawit, kakao, karet,
pisang, jagung dan singkong serta berbagai jenis tanaman holtikultura. Khusus tanaman
pangan (padi) masyarakat metun sajau menglolah lahannya dengan sistem ladang
berpindah dengan priode 3-5 tahun, dengan ditanam berbagai jenis padi lokal, dan
diterapkan pula tanaman tumpang sari yang di imbangi dengan pertumbuhan tanaman
pangean yang mereka tanami, hasil dari tanaman pangan (padi) sebagian hasilnya
mereka komsumsi dan hasilnya sebagiannya mereka jual ke pasar untuk kebutuhan
hidup sehari – hari, dan hasil dari tanaman palawija mereka komsumsi sendiri dan
sebagian hasilnya mereka jual ke pasar, sebagian lahan kering mereka tanami dengan
tanaman perkebunan dengan sistem menetap tanpa berpindah-pindah lahan, yang
hasilnya merka jual kepasar dan perusahaan.

5. Pengembangan Pariwisata
Menurut UU Republik indonesia No 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan
disebutkan bahwa periwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai falisiltas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
pemerintah, dan daerah.
Dalam hal ini, terkhusus Didesa Metun Sajau sebuh desa yang terletak di kecamatan
tanjung palas timur kabupaten bulungan terdapat banyak potensi salah satunya adalah
potensi alam yang dapat dikelolah untuk dijadikan destinasi wisata yang dapat
menambah Pendapatan asli daerah ( PAD ),Serta wisata kebudayaan yang menjadi
ciri khas Desa Metun Sajau.
Sesuai dengan surat keputusan (SK) Bupati bulungan No : 4444/K-VI/556 Tahun
2017 tentang penunjukan desa sajau sebaga desa wisata. Didetapkan di Tanjung selor
pada tanggal 31 Juli 2017. Dalam hal ini kami dari mahasiswa mengambil langkah
awal untuk mengembangkan potensi yang dimiliki desa metun sajau dan tidak
terlepas dari keterlibatan masyarakat dan pemerintah desa metun sajau serta pihak
instansi terkait. Bagaimana upaya, pengembangan wisata di Desa Metun Sajau.
Pada Tanggal 29 Juli 2018 kami pihak mahasiswa telah melakukan sosialisasi
Explore wisata yang menghadirkan 2 narasumber diantara Pihak dinas pariwisata
kabupeten bulungan dan akademisi Universitas kaltara ( Dosen DPL ). Hasil dari
sosialisasi yang kami lakukan telah disimpulkan bahwa akan dilakukan
pengembangan pariwisata berkelanjutan dan pengangangaran untuk pengelolaan
wisata alam Didesa Metun Sajau dan salah satu objek wisata yang menjadi prioritas
adalah Air Terjun Bumper. Dan disampikan langsung oleh PJ kepala desa Metun
sajau Bapak Samsul Qamar “ Ini adalah langkah awal yang baik, yang dilakukan
oleh mahasiswa untuk mengeksplore Wisata desa metun sajau dan untuk mewujudkan
cita-cita ini sangat dibutuhkan kerjasama dari semua pihak serta menghimbau
kepada seluruh masyarakat agar ikut berpatisipasi dalam mengembangkan potensi
desa mereka “.
Untuk menindaklanjuti program pariwisata tersebut kami dari pihak mahasiswa sudah
melakukan kerjasama yang berkelanjutan yang dibuktikan dengan penandatangan
MOU antara 2 bela Pihak antara Mahasiswa dengan Desa metun Sajau.

B. Program Tambahan
1. Membuat pestisida nabati
Pestisida nabati adalah bahan yang digunakan untuk pengendalian hama seranga,
jamur, virus dan penyakit pada tanaman yang mengandung bahan alami yang tidak
berpengaruh buruk pada lingkungan, dengan menggunakan ekstrak tanaman khusus
yang diproses menjadi pestisida nabati.
Di desa metun sajau telah kami lakukan sosialisai dilahan yang perkarangan rumah
warga dimana lahan tersebut hasil daari pemanfaatan perkarangan rumah yang ditanami
cabai dan tomat, sosialisasi kami lakukan pada hari minggu pada tanggal 26 Agustus
2018 yang dihadiri oleh anggota PKK Desa Metun Sajau, sosialisasi ini dilakukan
dengan sistem praktek yang disertai penjelasai dan bahan pesitisida yang kami gunakan
adalah petisida nabati ekstrak tanaman serai yang dapat digunakan sebagai pengendalian
hama serangga, penyakit dan virus serta hama lainnya seperti tikus dan ulat. Pestisida
nabati ini kami terapkan pada tanaman cabai dan lombok karena tanaman ini baik untuk
ditanami diperkarangan warga.
Pestisida nabati ekstrak tanaman serai ini sangat baik di gunakan pada tanaman
karena tidak berpengaruh buruk pada tanah dan lingkungan dan tidak berbahaya, untuk
itu kami memilih pesitisida nabati karena aman di gunakan bagi warga di desa metun
sajau.
2. Motivation Class
Motivation Class adalah proses memberikan pemahaman atau meberikan semangat
dan dukungan bagi siswa siswa yang bersekolah agar mereka lebih bersemngat untuk
mencapai cita-cita mereka masing dan lebih semangat lagi untuk belajar untuk mencari
ilmu.
Motivation dilakukan bertujuan bagaiman bisa membangkitkan semangat siswa
siswi, dengan melihat potensi yang ada pada siswa dan siswi SMPN 1 Tanjung Palas
Timur motivasi sangat perlu dilakukan, bukan haya siswa siswi di tuntut untuk paham
dengan mata pelajaran, motivation juga sangat penting dilakukan agar bisa
membangkitkan semangat dan kemauan mereka untuk bersekolah dan mengapai cita-
cita mereka masing-masing, motivation class dilakukan tiga hari tiap minggunya
khususnya pada hari rabu, jumaat dan sabtu, dan kelas yang kami masuki adalah kelas
VII, VII, dan kelas X, dengan memberi hadiah bagi mereka yang bisa menjawab
pertanyaan kami berikan hadiah agar mereka lebih semangat menjawab pertanyaan yang
kami berikan, dukungan yang kami berikan membuat mereka lebih aktif dalam
berkomunikasih dan semangat untuk tetap bersekolah.
3. Panitia HUT-RI KE 73
Kemerdekaan Indonesia ditandai dengan Diproklamasikan kemerdekaan Indonesia
pada 17 Agustus 1945 Oleh Ir. Soekarno dan merupakan saksi sejarah kemerdekaan
Indonesia yang akan selalu dikenang oleh masyarakat Indonesia dan telah terukir dalam
sejarah peradaban dunia. Desa megambil peran dalam memperingati HUT-RI salah
satunya di Desa Metun Sajau melaksanakan agenda HUT RI yang Ke-73 Sebagai
bentuk penghormatan terhadap hari jadi Republik Indonesia dan mengenang jasa para
pahlawan yang telah gugur dalam medan pertempuran dan merupakan agenda wajib
setiap tahunnya dan mengenang kembali sejarah Republik ini dalam hal ini selain dari
pada upacara penaikan bendera yang diikuti oleh seluruh masyarakat Desa Metun Sajau
rangkaian kegiatan lomba yang diadakan beberapa lomba yang telah kami ikuti :
 Mengikuti Lomba sepak Bola
 Pemasangan Unbul-Unbul
 Mengikuti Lomba Tari Gerak Sama
 Mengikuti Lomba Tari Tunggal(Juara 1 Kak Desi Marlena Roben)
 Petugas Upacara 17 Agustus 2018
 Wasit Pertandingan Sepak Bola
 Wasit Lomba Volly Ball
 Panitia Lomba khusus Anak-anak :
o Lomba Paku Botol
o Lomba Memasukan Benang ke Jarum
o Lomba Gotong Teman
o Lomba Estafet Karet
o Lomba Makan Kerupuk
4. Pembuatan Plang
Pembuatan Plang Adalah suatu penunjuk arah jalan yang benar, agar masyarakat
mengtahui jalan yang benar dan memudahkan masyarakat luar dapat dengan mudah
menemukan jalan yang ingin ditujui.
Pembuatan plang di desa metun sajau dilakukan karena plang atau arah jalan sudah
tidak layak dipakai karena tidak diperbaharui untuk itu kami melakukan kegiatan
pembuatan plang ini agar memudahkan masyarakat dalam mengenali nama jalan dan
arah jalan yang benar, pembuatan plang jalan kami lakukan dari RT I sampai RT VII,
selain penunjuk arah jalan kami juga membuat batas di setiap RT yaitu dari RT I sampai
RT VII, kami juga membuat papan informasi yang berisi informasi balai desa, kegiatan
pembuatan plang ini kami lakukan dari tanggal 23 juli sampai tanggal 16 Agustus
semua plang kami pasang bersman dengan jenis plang yang lain yaitu papan informasi
dan batas RT.
5. Sosialisai Pembenahan Administrasi Desa metun sajau.
Desa metun sajau merupuan desa yang memiliki 12 RT dan yang tergolong aktif
hanya 8 RT saja, namun masing – masing dari ketua Rtnya masi kurang memahami
proses Administrasi desa, untuk itu kami melakukan sosialisai agar dapat menjelaskan
peroses pengurusan data RT, Sosialisasi kami lakukan di desa metun sajau khususnya
bagi ketua RT di stiap RT di desa metun sajau pada tanggal 28 Agustus 2018 dengan
tujuan untuk meningkatkan tertib administrasi kependudukan dalam pelaksaan dan
pelayanan dokumen kependudukan.
Hal ini penting untuk kami lakukan demi kelancaran administrasi RT agar tidak
terjadi kesalahan, selain melakukan sosialisai kami juga membantu warga di berberapa
RT untuk memperbaiki data warga di RT mereka masing – masing karena mereka
memiliki data yang tidak lengkap yang setiap tahunnya berubah untuk itu kami
melakukan sensus penduduk RT I, RT II, RT V, RT VII dan RT XII agar memiliki data
warga RT yang lengkap, data RT kami serahkan ke setiap ketua RT dalam bentuk jilitan
untuk dapat disimpan dengan baik, jumlah dan setatus warga di setiap masing – masing
RT di setiap tahun membuat data RT harus diperbaharui setiap tahunnya.
6. Pemanfaatan Pekarangan Rumah
Perkarangan rumah adalah lahan yang ada disekitaran rumah warga yang kosong
atau tidak dimanfaatkan dengan baik, dengan adanya peluang ini kamipun mendapatkan
kesempatan untuk memanfaatkan perkaranga rumah warga dengan menanam tanaman
cabai dan tomat, program ini kami lakukan dengan memilih lahan yang baik untuk
ditanami, kemudian menglolahnya dengan membuat bedengan kemudian kami
melakukan pemupukan dengan jenis pupuk organik sebanyak satu karung setelah
pemupukan kami mulai melakukan penanaman cabai dan lombok tentunya dengan
waktu yang sudah ditentukan dari peroses pembukaan lahan sampai penanamanya,
setelah 3 hari penanaman kami melakukan sosialisasi dilahan yang dihadiri oleh anggota
PKK dengan materi cara pemanfaatan perkarangan rumah dan lahan yang kami buat
kami jadikan contoh cara pemanfaatan perkarangan rumah yang dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat metun sajau. Selain pemanfaatan perkarabngan rumah kami juga
menjelaskan cara pemeliharannya salah satunya iyalah pengendalian hama dan
penyakitnya, kami menjelaskan cara pembuatan pestisida nabati yang sangat baik
diterapkan pada tanaman cabai dan tomat karena mengandung bahan alami dan tidak
berbahaya jika dikomsumsi, pestisida nabati ini kami ambil dari ekstrak tanaman serai,
dan setelah sosialisasi hasil lahan kami serahkan kepada warga untuk dikelolah lebih
lanjut karena waktu kami yang terbatas di desa metun sajau.

Anda mungkin juga menyukai