PERCOBAAN VI
KELOMPOK : II (DUA) A
ASISTEN : RISNAWATI
LABORATORIUM BOTANI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
intensitas cahaya. Tanaman yang diletakkan di tempat teduh, akan tumbuh dengan
ciri berdaun hijau tua, pertumbuhan lebih lambat namun stomatanya berjumlah
sedikit namun ukurannya besar, perakarannya tidak terlalu lebat. Berbeda dengan
mempunyai ciri berdaun hijau muda, stomatanya berukuran kecil dan berjumlah
proses dalam perkembangan tanaman yang dikendalikan oleh cahaya antara lain
batang, gerakan daun, pembukaan bunga dan dominasi tunas (Latunra, 2014).
makhluk hidup di dunia. Bagi manusia, hewan dan tumbuhan cahaya matahari
adalah penerang dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil
intensitas cahaya terhadap morfologi jagung Zea mays maupun kondisi ruangan
Percobaan ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 01 April 2014, pukul
TINJAUAN PUSTAKA
massa, dan tinggi) serta jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke
pembesaran sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada jaringan
(Lukitasari, 2010).
Cahaya merupakan salah satu dari faktor lingkungan yang diperlukan dan
utama tentu saja karena cahaya membantu dalam proses potosintesis. Lagi pula,
merupakan satu bagian kecil (kira-kira 400-700 nm) dari spektrum radiasi
penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu
merspon spectrum cahaya adalah fitakram suatu protein warna pada tumbuhan
yang mengandung susunan atom khusus yang mengabsorpsi cahaya (Afria, 2012).
Secara fisiologis, cahaya mempunyai pengaruh langsung maupun tidak
yang dipancarkan oleh matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang
erat antara seluruh organisme tanaman dengan energi matahari (Salisbury dan
Ross, 1995).
Tanaman yang diletakkan di tempat yang teduh, akan tumbuh dengan ciri-
cahaya, maka tanaman itu akan mempunyai ciri-ciri: berdaun hijau muda,
perluasan daun, sintesis klorofil, gerakan batang, gerakan daun, pembukaan bunga
yang bersifat parasit terhadap fotosintat yang dihasilkan daun yang lain, NAR
rendah, CGR rendah, telah tercapai titik kompensasi cahaya, ILD telah melampaui
nilai optimumnya. Kaitannya dengan ILD optimum setiap jenis tanaman perlu
tanaman dipengaruhi juga oleh hasil ekonomis yang akan diambil dari
pertanaman. Hasil ekonomis tanaman berupa biji (produk reproduktif yang lain).
Jika dibuat grafik hub antara kerapatan dengan hasil, kurva berbentuk parabolik,
ada nilai LAI optimum. Peningkatan kerapatan tanaman setelah LAI optimum,
adanya naungan, evaporasi dari semai dapat dikurangi. Beberapa spesies lain
menunjukkan perilaku yang berbeda. Beberapa spesies dapat hidup dengan mudah
dalam intensitas cahaya yang tinggi tetapi beberapa spesies tidak (Hamsatul,
2011).
ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang
pada spectrum merah dengan panjang gelombang 660 nm. Percobaan dengan
lain, hal ini tergantung kepada zat-zat organik yang disintesa oleh tumbuhan hijau.
gelombang ungu dan biru mempunyai foton yang lebih berenergi bila dibanding
pohon baik secara generatif maupun vegetatif, tetapi kuning dan hijau
banyak diabsorbsi beada di wilayah violet sampai biru dan orange sampai merah
(Ismail, 2010).
energi, tetapi juga suatu masukan faktor periode yang penting. Panjang siang hari
pada waktu yang berbeda dalam satu tahun, untuk organisme yang non tropis dan
merupakan indikator yang paling dapat dipercaya dan sebagian besar tanaman
bersifat fotoperiodik. Radiasi langsung pada dini hari dan senja hari mengandung
banyak radiasi panjang gelombang yang disebabkan oleh celah atmosfer yang
Ross, 1995).
Sumber : http://www.injasinja.blogspot.com.
Gambar : Perkecambahan Tanaman kacang Hijau (Abuhaniyyah, 2012)
tumbuhan memberikan respon yang tidak sama terhadap variasi gelombang pada
cahaya. Ada yang memanfaatkan panjang gelombang tertentu dan netral terhadap
tanaman, jumlah daun dan bobot kering tajuk tanaman, sedangkan peningkatan
intensitas cahaya dapat berpengaruh pada bobot kering tanaman. Hal ini sesuai
Sumber : http://www.google.com/imgres//blogspot.com
Gambar : Perbedaan Struktur tanaman Jagung dan Kacang Hijau
(Abuhaniyyah 2012).
gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah
dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau ). Semua ini
auksin untuk penunjang sel – sel tumbuhan sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh di
oleh jumlah hari pengamatan yang banyak. Hal ini disebabkan sifat tanaman
krisan sendiri yang selalu tumbuh tinggi bila mendapatkan intensitas cahaya
auksin pada meristem apikal. Apabila intensitas cahaya tinggi maka aktivitas
Perlakuan intensitas cahaya yang diturunkan dari 100% menjadi 75% diikuti
dengan peningkatan jumlah cabang tanaman krisan. Hal ini dikarenakan dengan
intensitas cahaya tinggi, tanaman krisan tumbuh tinggi, sehingga hasil fotosintesis
METODE PERCOBAAN
III. 1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas plastik dan
penggaris.
III. 2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah biji kacang hijau
Phaseolus radiatus, biji jagung Zea mays, kertas label, polybag, tanah dan air.
jagung Zea mays pada polybag yang berbeda yang telah diisi tanah.
Salisbury, F. B. dan Ross, C. W., 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. ITB Press.
Bandung.