Disusun oleh :
Muhammad Iqbal Surur 1731120097
Jawaban :
1. Tahanan isolasi adalah tahanan yang terdapat di antara dua kawat saluran
yang diisolasi satu sama lain atau tahanan antara satu kawat saluran dengan
tanah (ground).
3. Yang dimaksud tahanan isolasi sebesar 1000 Ω /volt ialah nilai resistansi
isolasi dari bagian suatu instalasi senilai 1000 Ω atau 1 K Ω per satu Volt
tegangan nominal instalasi tersebut. Misalkan tegangan nominal suatu
instalasi listrik adalah 380 V, maka tahanan isolasinya sebesar 380.000 Ω
atau 0,38 M Ω. Arus bocor dari tiap bagian instalasi listrik pada tegangan
nominalnya tidak boleh melebihi 1 mA tiap 100 m panjang instalasi listrik.
4. a) Yang terletak di antara dua pengaman arus lebih.
b) Yang terletak sesudah alat pengaman arus lebih yang terakhir.
6. a) Tahanan isolasi dari bagian instalasi listrik dalam ruangan yang kering
harus mempunyai nilai sekurang-kurangnya 1000 Ω tiap 1 Volt tegangan
nominalnya, dengan pengertian bahwa arus bocor dari tiap bagian instalasi
listrik pada tegangan nominalnya tidak boleh melebihi 1 mA tiap 100 m
panjang instalasi listrik.
b) Tahanan isolasi dari bagian instalasi listrik dalam ruang yang lembab atau
basah harus mempunyai nilai sekurang-kurangnya 100Ω tiap 1 volt tegangan
nominalnya.
7.
9. Ada 3, yaitu elektroda batang, elektroda pita dan eletroda plat. Berikut
penjelasan singkat ketiga elektroda :
a) Elektroda Batang (Rod)
Elektroda batang yaitu elektroda dari pipa atau besi baja profil yang
dipancangkan ke dalam tanah.Elektroda ini merupakan elektroda yang
pertama kali digunakan dan teori-teori berawal dari elektroda jenis
ini.Elektroda ini banyak digunakan pada gardu induk.Secara teknis,
elektroda jenis ini mudah pemasangannya dan tidak memerlukan lahan
yang luas.Elektroda batang biasanya ditanam dengan kedalaman yang
cukup dalam.
c) Elektroda Plat
Elektroda plat merupakan elektroda dari bahan pelat logam (utuh atau
berlubang) atau dari kawat kasa. Pada umumnya elektroda ini ditanam
cukup dalam. Elektroda ini digunakan apabila diinginkan tahanan
pentanahan yang kecil dan yang sulit diperoleh dengan menggunakan
jenis-jenis elektroda yang lain.
10. Berdasarkan PUIL 2000 (3.13.2.10), pada jaringan saluran udara, selain di
sumber dan di konsumen, penghantar PEN nya harus dibumikan paling
sedikit di setiap ujung cabang yang panjangnya lebih dari 200 m. demikian
pula untuk instalasi pasangan luar, penghantar PEN nya harus dibumikan.
Resistansi pembumian total seluruh sistem tidak boleh lebih dari 5 Ω. Untuk
daerah yang resistans jenis tanahnya sangat tinggi, resistans pembumian total
seluruh sistem boleh mencapai 10 Ω.
a) Bagian penghantar bumi jaringan distribusi yang terletak di atas tanah,
penampangnya tidak boleh kurang dari 16 mm2 tembaga atau 100mm2 pita
baja yang digalvanisasi dengan tebal minimum 3 mm. bagian penghantar
bumi jaringan distribusi yang tertanam di dalam tanah, jika penghantarnya
berisolasi, luas penampang sekurang-kurangnya harus sama dengan luas
penampang penghantar bumi yang terletak di atas tanah. Jika penghantarnya
telanjang, maka persyaratannya sama dengan persyaratan elektoda bumi
yang ditetapkan dalam 3.18.
b) Resistansi pembumian dari satu atau beberapa electrode bumi di sekitar
sumber listrik atau transformator dan di bagian jaringan pada 200 meter
terakhir dari setiap cabang, tidak boleh lebih besar dari 10 Ω. Untuk daerah
dengan resistans jenis tanah sangat tinggi, resistans pembumian tersebut
boleh sampai 20 Ω.
b) Earth Tester
1. Pengunci
Digunakan saat akan mel akukan pengukuran,terlebih dahulu ditekan tombol
pengunci dengan menekannya kemudian mengarahkan ke tulisan “lock”.
2. Lampu indikator warna hijau.
Jika akan melakukan suatu pengukuran, pastikan bahwa lampu tersebut
menyala, tujuannya untuk mengetahui bahwa alat siap untuk digunakan.
3. Selektor jangkauan ukur
-Warna hijau tosca, untuk mengukur tahanan pentanahan
- Warna oranye “Earth Voltage” mengukur tegangan
- OFF, saat selesai melakukan pengukuran arahkan selektor ke tulisan OFF
4. LCD Display
Untuk melihat nilai saat setelah melakukan pengukuran yang diinginkan.
Satu set earth tester terdiri dari :
1. Earth Tester (Kyoritsu model 3132 A)
Untuk mengukur besar tahanan pentanahan.
2. Kabel merah, kuning, dan hijau
Kabel merah dan kuning untuk dihubungkan ke tanah dengan alat bantuan
pentanahan dengan jarak jarak ± 5-10m dari pentanahan atau grounding. Kabel
hijau dihubungkan dengan elektroda.
3. Alat bantu pentanahan
Menghubung kan kabel dengan tanah pada kabel berwarna kuning dan
merah.
VI. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan praktikum, maka kesimpulan yang didapatkan adalah
cara penggunaan alat ukur tahanan isolasi dan tahanan pentanahan.
1) Cara menggunakan alat ukur tahanan isolasi
a. Pastikan rangkaian yang akan diukur berada dalam posisi “OFF”
dan tidak terhubung dengan sumber tegangan
b. Menarik semua NH Fuse menggunakan Puler, utamakan untuk melepas
bagian atas terlebih dahulu kemudian bagian bawah NH Fuse
c. Periksa terlebih dahulu baterai apakah dalam kondisi normal atau
tidak, yaitu dengan memutar bagian knop utama ke battery check dan me-
lock-nya.
d. Hubungkan probe merah ke lubang merah, dan probe hitam ke warna
hitam.
e. Periksa Mekanikal zero dalam kondisi megger off, posisi jarum penunjuk
harus berada diposisi berimpit dengan garis skala. Jarum harus
menunjukkan skala tak hingga. Pada bagian skala warna biru
meunjukkan perhitungan hambatan, sedangkan warna merah untuk
tahanan isolasi.
f. Kemudian melakukan pengukuran didalam panel, dengan
menghubungkan kedua probe pada fase R-S, R-T, dan S-T secara
bertahap.
g. Catat hasil penunjukkan jarum pada skala
2) Cara menggunakan alat ukur tahanan pentanahan
a. Earth tester mempunyai 3 kabel diantaranya adalah kabel merah,
kuning, dan hijau
b. Hubungkan kabel ke earth tester dengan warna yang sudah
ditentukan pada alat ukur.
c. Hubungkan kabel merah ke earth tester dengan warna yang sudah
ditentukan pada alat ukur.
d. Hubungkan kabel merah serta kuning ke tanah dengan masing
masing jarak ± 5-10 m dari pentanahan atau grounding
e. Hubungkan juga kabel hijau ke grounding yang sudah terpasang
f. Lakukan pengukuran grounding (tahanan pentanahan) dengan
memutar knob alat ukur pada posisi x1 Ω atau x10 Ω tergantung dari
kondisi tanah pada area setempat yang akan dikur, kemudian tekan
tombol tester untuk mengetahui resistansi grounding dan pada display alat
ukur akan muncul nilai tahanan pentanahan,