Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL SEMINAR BIOLOGI

Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Seminar Biologi

Dosen Pengampu;

Tuti Kurniati, Dr. Hj., M.Pd

Dibuat oleh;

Ihya Ulumuddin Sya’bani

1152060041

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM DENGAN
PENDEKATAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK BIOLOGI SEL

A. Latar Belakang
Suatu sistem yang dirancang sedemikian rupa untuk memengaruhi dan mendukung
terjadinya proses belajar siswa disebut pembelajaran. Dalam pembelajaran di sekolah,
ditentukan suatu tujuan pembelajaran. Menurut Yamin (2009), tujuan pembelajaran
mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Secara umum aspek
kognitif mencakup hasil belajar intelektual, aspek afektif berkenaan dengan sikap, dan
aspek psikomotor berkenaan dengan keterampilan dan kemampuan bertindak.
Berdasarkan hasil penelitian Deslauriers et al. (2011) diperoleh model
pembelajaran flipped classroom dapat meningkatkan keaktifan siswa 45% sampai 85%
dan hasil belajar siswa dengan persentase 75%. Hasil penelitian Enfield (2013)
menunjukkan bahwa model flipped classroom dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
dan meningkatkan kemampuan belajar mandiri.
Hasil penelitian Schultz et al. (2014) diperoleh bahwa model pembelajaran flipped
classroom dapat meningkatkan aktivitas siswa dan meningkatkan interaksi antara siswa
dengan guru pada pelajaran kimia. Hasil penelitian Hanif (2016) diperoleh penggunaan
model pembelajaran flipped classroom berbantuan edmodo lebih efektif daripada
pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri
1 Banyudono.
Pada abad ke-21, berbagai model pembelajaran telah dikembangkan untuk
mengikuti perubahan dalam konteks sosial dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sebuah flipped classoom model adalah salah satu strategi pembelajaran
sehingga menciptakan pembelajaran melalui teknologi. Selain flipped classroom,
pendekatan pembelajaran juga merupakan bagian dalam-tegral dalam mengembangkan
keterampilan belajar tim. Sebuah pendekatan pembelajaran yang umum digunakan
adalah Group Investigation (GI), model pembelajaran kolaboratif yang mendorong
peserta didik untuk bekerja dan berkomunikasi satu sama lain melalui kelompok.
Group Investigation (GI) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang
melibatkan siswa sejak awal perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara
untuk mempelajarinya melalui investigasi (Suryadana, dkk., 2012). Model pembelajaran
Group Investigation (GI) ini menekankan pada permasalahan-permasalahan yang
ditemukan oleh siswa sendiri dan proses pemecahan secara kelompok.
Kehadiran smartphone dan gadget pendukung lain sudah menjadi salah satu
kebutuhan penting yang harus dimiliki setiap pelajar di generasi ini. Kebutuhan akan
teknologi dan informasi hampir menjadi pendorong utama bagi banyak orang untuk
menggunakan smartphone, tak terkecuali dengan para mahasiswa.
Dengan berbagai kecanggihan yang ditawarkan, praktis cara dan gaya belajar pun
juga berubah. Kini jarang ditemui pelajar yang membawa berbagai buku catatan. Semua
serba praktis hanya dengan satu kali klik pada layar smartphone.
Sebagai flipped classroom dengan investigasi kelompok bisa mempromosikan
kemampuan tim belajar siswa sekolah menengah atas seperti yang ditunjukkan di atas,
itu menarik untuk meneliti efek dari flipped classroom dengan investigasi kelompok
dalam peningkatan hasil belajar siswa sekolah menengah atas, yang dapat memperoleh
manfaat untuk aplikasi masa depan. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menguji efek atau pengaruh pada hasil belajar siswa sekolah menengah atas materi
pokok Sel menggunakan Model flipped classroom dengan investigasi kelompok secara
online.

B. Rumusan Masalah
Beberapa Rumusan Masalah sebagai dasar pembuatan proposal ini.
1. Apakah penggunaan Model flipped classroom dengan pendekatan investigasi
kelompok dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa SMA pada materi pokok
Sel?
2. Bagaimana perbandingan perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan kelas
kontrol?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penerapan model
pembelajaran flipped classroom dengan pendekatan investigasi kelompok terhadap self-
confidence dan hasil belajar siswa SMA pada materi pokok Biologi Sel.
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri dan hasil
belajar siswa SMA pada materi pokok Biologi Sel yang melibatkan pembentukan
kelompok, di mana peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok, anggota masing-
masing kelompok belajar dan bekerja secara kooperatif serta membantu satu sama lain
untuk mencapai tujuan mereka, sehingga membentuk kemampuan belajar tim di peserta
didik.
D. Kerangka Pemikiran

KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN
INTRUKSIONAL TEKNOLOGI INFORMASI

SISWA

PROSES
PEMBELAJARAN

PERUBAHAN MODEL
STATIS DAN METODE

FLIPPED CLASSROOM

HASIL BELAJAR INVESTIGASI


SISWA KELOMPOK
E. Hasil Penelitian yang Relevan
- Astri Pratiwi, Rachmat Sahputra, Lukman Hadi. 2017. Pengaruh Model Flipped
Classroom Terhadap Self-Confidence Dan Hasil Belajar Siswa SMAN 8
Pontianak. Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Pontianak
- Chanakan Sojayapan, Jintavee Khlaisang. 2018. The Effect Of A Flipped
Classroom With Online Group Investigation On Student Team Learning Ability.
Master Of Education Program In Education Technology and Communication,
Departmen Of Educational Technology And Communication
- Arfiyanti Agustiningrum dan Agung Haryono. 2017. Penerapan Mdel
Pembelajaran Fipped Classroom Dan Course Reviewhoray Berbeasis Lesson
Study Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Di Kelas XI IPS 2 MAN Kota Baru. Economic Education
Program, Faculty of Economcs, State University Malang

F. Kajian Pustaka
Model flipped classroom merupakan strategi instruksional dan jenis blended
learning yang membalikkan lingkungan belajar tradisional dengan memberikan konten
pembelajaran di luar kelas. Ini adalah salah satu strategi pembelajaran sehingga
menciptakan pembelajaran melalui teknologi, media video yang terutama online, yang
membantu mengurangi waktu kuliah dan meningkatkan waktu untuk kegiatan di kelas
mana peserta didik dapat belajar secara kooperatif melalui praktek (DeLozier & Rhodes,
2017; Jovanovic, Gasevic, Dawson, Pardo, & Mirriahi 2017).
Flipped classroom merupakan suatu cara yang dapat diberikan oleh pendidik
dengan meminimalkan jumlah instruksi langsung dalam praktik mengajar sambil
memaksimalkan interaksi satu sama lain (Johnson, 2013). Model pembelajaran flipped
classroom adalah model dimana dalam proses belajarnya siswa mempelajari materi
pelajaran dari video pembelajaran di rumah sebelum kelas dimulai dan kegiatan belajar
mengajar di kelas berupa pengerjaan tugas, dan diskusi tentang materi atau masalah yang
belum dipahami siswa. Dengan mengerjakan tugas di sekolah diharapkan ketika siswa
mengalami kesulitan dapat langsung dikonsultasikan dengan temannya atau dengan guru
sehingga permasalahannya dapat langsung dipecahkan.
Teknologi dapat mendukung model pembelajaran flipped claassroom dengan
membiarkan siswa memperoleh paparan materi baru di luar kelas, biasanya melalui
membaca atau video ceramah dan kemudian menggunakan waktu kelas untuk melakukan
pekerjaan lebih keras asimilasi pengetahuan itu, mungkin melalui pemecahan masalah,
diskusi, atau debat. Tumbuh aksesibilitas dan kecanggihan teknologi pendidikan
membuka meningkatkan kemungkinan siswa untuk mengeksplorasi, berbagi, dan
menciptakan isi (Bergmann & Sams 2012).
Investigasi kelompok (GI) adalah model pembelajaran kolaboratif yang
mendorong peserta didik untuk bekerja dan berkomunikasi satu sama lain melalui proses
kelompok untuk saling ben-efits dan prestasi tim (Johnson et al., 2007). Karena ia
membagi siswa menjadi maju, menengah, dan kelompok pemula, model GI cocok untuk
membina tim belajar di kedua kelas reguler dan secara online (Khammani, 2007).
Model pembelajaran Group Investigation (GI) ini memiliki beberapa kelebihan,
diantaranya dapat menumbuhkan motivasi dan semangat belajar sebagai sebuah proses
pembelajaran sosial karena menuntut keterlibatan siswa dalam kelompok (Praptiwi &
Handika, 2012). Selain itu, melalui Group Investigation (GI) siswa diberi kesempatan
untuk bersikap ilmiah dengan mengembangkan rasa ingin tahu, jujur, terbuka, tekun dan
teliti (Istikomah, dkk., 2010). Model pembelajaran Group Investigation (GI) memberikan
kesempatan pada siswa untuk menentukan permasalahannya sendiri dan menuntut siswa
untuk mencari solusinya melaui langkah-langkah yang sistematis, sehingga melalui
proses ini kemampuan berfikir kritis siswa akan terlatih.

G. Metodologi Penelitian
a) Pendekatan dan Metode Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Jenis penelitian eksperimen ini menggunakan Quasi Experimental
Design atau eksperimen semu. Bentuk rancangan quasi exsperimental yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design dengan
pola sebagai berikut:
Tabel 1. Pola Nonequivalent Control Group Design
Kelas Pretest Perlakuan Posttest
E O1 X O2
K O3 - O4

b) Sumber Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X program IPA materi pokok
Biologi Sel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua kelas, yang terdiri
atas satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen.
c) Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
purposive sampling. Alat pengumpul data pada penelitian ini, yaitu tes hasil belajar
(soal pretest dan posttest), lembar observasi, dan pedoman wawancara.
d) Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap sebagai berikut:
- Tahap Persiapan
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain: (1)
melakukan pra-riset; (2) mengidentifikasi masalah; (3) merumuskan masalah dari
hasil pra-riset; (4) menawarkan solusi dari permasalahan; (5) membuat perangkat
pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja
Siswa (LKS); dan video pembelajaran materi Sel; (6) membuat instrumen penelitian
berupa tes hasil belajar, meliputi soal pretest dan posttest; (7) melakukan validasi
perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian; (8) melakukan revisi perangkat
pembelajaran dan instrumen penelitian berdasarkan hasil validasi; (9) melakukan uji
coba instrumen penelitian berupa tes hasil belajar (pretest dan posttest) pada siswa;
(10) menghitung validitas instrumen dan menghitung reliabilitas instrumen yang
telah diuji cobakan.
- Tahap Pelaksanaan
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan antara lain: (1)
memberikan soal pretest awal pada siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen;
(2) memberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
untuk kelas kontrol dan menggunakan model pembelajaran flipped classroom
denganpendekatan investigasi kelompok untuk kelas eksperimen pada materi Sel; (3)
memberikan soal posttest akhir pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
- Tahap Akhir
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap akhir antara lain: (1) melakukan
pengolahan dan analisis data hasil penelitian pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
menggunakan uji statistik yang sesuai; (2) menarik kesimpulan berdasarkan analisis
data; (3) menyusun laporan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai