DI SUSUN OLEH :
UNIVERSITAS RIAU
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi bagi perubahan harga secara khusus berhubungan erat
dengan manajer-manajer perusahaan multinasional karena tingkat inflasi
bervariasi secara substansial antara suatu negara dengan negara lainnya,
sehingga meningkatkan kemungkinan dipengaruhinya pelaporan hasil-hasil
operasi oleh efek-efek distortif dari inflasi. Inflasi lokal mempengaruhi kurs
yang digunakan untuk menetranslasikan saldo-saldo valuta asing kedalam
vakuta domestiknya yang ekivalen. Jadi, dalam akuntansi operasi luar negeri
sulit untuk memisahkan isu translasi valuta asing dari isu inflasi.
Karena inflasi mengikis standar penghasilan tetap dan memperumit
pengambilan keputusan bisnis secara signifikan, terjadinya kegelisahan
politik dan sosial yang luas. implikasi langsung dari kenyataan diatas, paling
tidak bagi kalangan bisnis, adalah bahwa inflasi merupakan sebuah fenomena
yang sebagian besar berada diluar kendali manajemen dan para manajer harus
belajar menanggulanginya. Dalam hal ini, program-program penentuan harga
yang rasional, program produktivitas, dan manajemen aser merupakan
perangkat-perangkat manajemen yang berharga. Teknik-teknik manajemen
inflasi yang efektif, sebaliknya, sangat tergantung pada suatu sistem
informasi yang memungkinkan para manajer untuk mengukur efek-efek
distortif dari inflasi terhadap kinerja perusahaan dan elemen-elemen posisi
keuangan. Data-data akuntansi yang mencerminkan efek-efek perubahan
harga sangat diperlukan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan:
1. Kenaikan dalam proporsi pajak.
2. Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham.
3. Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja.
4. Tindakan yang merugikan dari Negara tuan rumah (seperti pengenaan
pajak keuntungan yang sangat besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap
perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi
pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan
kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan.
3
biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila
biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam
bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini,
ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih
tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu,
jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum
uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.
Indeks Harga
4
angka akuntansi inflasi. Mengamati beberapa metode akuntansi inflasi yang
berbeda sangat bermanfaat pada saat menilai kondisi paling mutakhir saat ini.
1. Amerika Serikat
Pada tahun 1979, FSAB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (statement of financial accounting standards-SFAS) No. 33.
Berjudul “pelaporan keuangan dan perubahan harga”, pernyataan ini
mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan
aktiva tetap bernilai lebih dari $125 juta atau aktiva lebih dari $1 miliyar,
untuk selama 5 tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli
konstan biaya historis sebagai kerangka dasar pengukuran dasar untuk
laporan keuangan utama.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai
dengan SFAS No.33 mengemukakan bahwa :
Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan.
Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.
Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu
bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini.
Akhirnya diterbitkan SFAS N0.88 untuk membantu perusahaan yang
melaporkan pengaruh pernyataan atas harga yang berubah dan menjadi
titik awal standar akuntansi inflasi masa depan. Perusahaan pelapor
didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk masing-masing
dari 5 tahun terakhir :
Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainnya.
Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini.
Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat di
pulihkan.
Setiap agregat penyesuaian translasi mata uang asing berdsarkan biaya
kini, yang timbul dari proses konsolidasi.
Aktiva bersih pada akhir tahun menurun dasar biaya kini.
Laba per saham menurut dasat biaya kini.
Deviden per saham biasa.
Harga pasar akhir tahun per lembar saham biasa
5
Tingkat indeks harga konsumen yang di gunakan untuk mengukur
laba dari operasi berjalan.
Panduan pengungkapan SFAS No.88 juga mencakup operasi luar negeri
yang dimasukkan dalam laporan konsolidasi induk perusahaan dari AS
perusahaan yang , engadopsi dolar sebagai mata uang fungsional untuk
mengukur operasi luar negerinya memandang operasi-operasi dari sudut
pandang mata uang induk perusahaan.
Akibatnya akun-akun operasi harus ditranslasi ke dalam dolar, kemudian
disesuaikan dengan inflasi AS. Perusahaan multinasional yang
mengadopsi mata uang local sebagai mata uang fungsional untuk
kebanyakan operasi luar negerinya menggunakan sudut pandang mata
uang local.
FASB memperbolehkan perusahaan tersebut untuk mengunakan metode
translasi sajikan ulang atau menyesuaikan diri terhadap inflasi luar negeri
dan kemudian melakukan translasi kedalam dolar AS. Dengan demikian,
penyesuai terhadap data biaya kini untuk mencerminkan inflasi dapat
didasarkan pada indeks tingkat harga umum AS atau luar negeri.
2. Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC)
menerbitkan Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of
Standard Accounting Practice-SSAP 16). Perbedaan SSAP 16 dengan
SFAS 33 yaitu :
Apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya
kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan
eksternal.
Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi,
laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan
neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar
dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
6
Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar
dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang
dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.
Dengan perlakuan keuntungan dan kerugian yang terkait dengan pos-pos
moneter, FAS 33 menharuskan pengungkapan terpisah untuk tiap-tiap
angka. SSAP 16 mengaharuskan dua angka yang keduanya mencerminkan
pengaruh perubahan harga spesifik, yaitu Penyesuaian modal kerja
moneter ( Monetary Working Capital Adjustment) / MWCA mengakui
pengaruh perubahan harga khusus terhadap total jumlah modal kerja yang
digunakan oleh perusahaan dalam operasinya. Dan Mekanisme
Penyesuaian Memungkinkan pengaruh perubahan harga spesifik terhadap
aktiva non moneter perusahaan.
3. Brasil
Walaupun tidak lagi diwajibkan akuntansi inflasi yang direkomendasikan
di Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan –Hukum
Perusahaan Brasil dan Komisi Pengawasan Pasar Modal Brasil.
Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan
ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham dengan
menggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah federal untuk
mengukur devaluasi matauanglokal.
Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang
saham disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara
terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi
moneter.
Penyesuaian tingkat harga terhadap ekuitas pemegang saham merupakan
jumlah investasi pemegang saham pada awalperiode yang harus tumbuh
agar tidak tertingla dengan laju inflasi. Penyesuaian aktiva permanen yang
lebih kecil daripada penyesuaian ekuitas menyebabkan kerugian daya beli
yang mencerminkan resiko yang dihadapi perusahan terhadap aktiva
moneter bersihnya.
7
4. Badan Standar Akuntansi Internasional
IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja
operasi dalam mata uang lokal menjadi tidak berarti lagi dalam suatu
lingkungan yang mengalami hiperinflasi. Secara khusus laporan keuangan
suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang
perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian
biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya
beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka
terkait dalam periode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli
yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih
dimasukan kedalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga
harus mengungkapkan :
Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit
pengukuran telah dilakukan.
Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan
keuangan utama yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini.
Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan
perubahannya selama periode pelaporan.
Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut.
1. Inflasi
Perlakuan keuntungan dan kerugian pos-pos moneter (yaitu kas,
piutang, dan utang) tergolong kontroversial. Penelitian kami terhadap
praktik di berbagai negara mengungkapkan perbedaan yang penting dalam
hal ini.
8
terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan dan kerugian pos-pos
moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain.
2. Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2 bagian :
Laba operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber
daya yang dikonsumsi).
Keuntungan yang belum direalisasi yang imbul dari kepemilikan
aktiva nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan
dengan inflasi.
9
G. NORMALISASI LAPORAN KEUANGAN
“To adjust the financial statements or income tax returns of a business to more
closely reflect its true economic financial position and results of operations on
a historical and current basis.”
Tujuan Normalisasi
11
Memeriksa bagaimana untuk pengakuan pendapatan pada kontrak jangka
panjang? Apakah dilakukan amortisasi terhadap pendapatan?
Mengidentifikasi apakah ada aset dan liabitias yang belum dicatat (off-balance
sheet items)? Apakah ada asset yang perlu diappraisal ulang? Aset tak
berwujud (Intangible) perlu disesuaikan dengan harga market? Apakah ada
piutang yang perlu diwrite-off?
Penjualan yang menurun karena dampak dari mogok kerja buruh atau
kekurangan bahan baku.
12
Keuntungan/kerugian yang disebabkan penjualan aset tetap. Suatu ketika
sebuah perusahaan security mendapatkan satu kali project untuk mengamankan
event konser musik internasional.
13
d) Aset/Liabilitas non-operasional (Non-operating assets/liabilities) dan
Pendapatan/biaya non-operasional (Non-operating income/expense).
Tanah atau bangunan yang tidak memiliki manfaat bisnis atau milik pribadi
pemegang saham.
14
STUDI KASUS : DISCOUNT MART
Pabrik dan peralatan perusahaan diakuisisi pada hari pertama bisnis dan
pada akhir tahun pertama. Semua pabrik dan peralatan disusutkan secara garis
lurus selama 10 tahun kehidupan. Tanah di mana pabrik itu berada di bawah
perjanjian sewa jangka panjang.
Adj
Year 1 Year 2
Year 1 Year 2
Sales 800 1000 923.81 1071.43
Operating
expenses
Cost of goods sold 470 600 542.85 642.00
Depreciation 30 40 35.10 45.60
Other expenses
(incluading 280 300 323.33 321.43
income tax)
Total operating
780 940 901.28 1009.03
expenses
Net profit from
20 60 22.53 62.40
operations
16
DAFTAR PUSTAKA
Normalization Adjustments and Their Effec on Business Valuation. 2011. Halaman 1-4.
17