Anda di halaman 1dari 7

3.

1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi


Komunikasi antar pribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara
dua orang atau di antara sekelompok kecil orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan
balik seketika. Di dalam suatu masyarakat, Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang
dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi
(bisnis dan nonbisnis), dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang
mudah dipahami (informal).
Selanjutnya, terdapat beberapa definisi komunikasi antar pribadi menurut beberapa ahli
lain, diantaranya adalah Jurgen Ruesch dan Gregory Beteson ( dalam Lawrence dan Salman,
1997:49) mengatakan demikian “komunikasi antar pribadi ditandai oleh adanya tindakan
pengungkapan oleh seseorang pengamatan secara sadar ataupun tidak terhadap tindakan yang
dilakukan oleh pihak lain, dan kemudian melakukan kembali bahwa tindakan yang pertama
sudah diamatai oleh pihak lain. Kesadaran akan pengamatan merupakan kejadian yang
mengisyaratkan terciptanya jalinan antar-pribadi.
Menurut Joseph A.Devito dalam bukunya The Interpersonal Communication
Book (Devito, 1989:4), komunikasi antar pribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan
pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa
efek dan beberapa umpan balik seketika (the process of sending and receiving messages
between two persons, or among a small group of persons, with some effect and some immediate
feedback).
Menurut Rogers dalam Depari, komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi dari
mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi. Tan
mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi adalah komunikasi tatap muka antara dua
orang atau lebih. (Liliweri, 1991: 12) Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang
menimbulkan efek tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh komunikator.
Berdasarkan uraian di atas, maka komunikasi antar pribadi dapat didefinisikan sebagai
proses hubungan yang tercipta, tumbuh dan berkembang antara individu yang satu dengan
individu lain dengan gayanya sendiri menyampaikan pesan kepada yang lain sedangkan yang
satu dengan gayanya sendiri menerima pesan dari sumber.

3.2 Tujuan Komunikasi Antar Pribadi


Tujuan komunikasi antarpribadi antara lain sebagai berikut :
1. Menyampaikan Informasi
Ketika berkomunikasi dengan orang lain , tentu saja seseorang memiliki berbagai
macam tujuan dan harapan. Salah satu diantaranya adalah untuk menyampaikan
informasi kepada orang lain agar orang lain tersebut dapat mengetahui informasi
tersebut. Contoh : seorang mahasiwa yang sudah kuliah akan memberikan informasi
perkuliahan dan beasiswa kepada adik kelasnya.
2. Berbagi Pengalama
Dengan komunikasi antar pribadi juga memiliki fungsi atau tujuan untuk berbagi
pengalaman baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan. Contoh : ketika si A telah belajar di luar negeri, dia akan menceritakan
dan berbagi pengalaman yang di alaminya selama di luar negeri
3. Menumbuhkan Simpati
Misalnya ketika seorang bercerita tentang permasalahan yang sedang dihadapi kepada
sahabatnya, maka akan tumbuh rasa simpati dari sahabatnya kepadanya sehingga akan
timbul rasa ingin membantu untuk menyelesaikan permasalahannya.
4. Melakukan Kerja Sama
Tujuan komunikasi antar pribadi yang lainnya adalah untuk melakukan kerjasama
antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk
melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah pihak. Contoh : dalam tugas
mata kuliah biasanya ada tugas kelompok yang terdiri dari dua, tiga orang atau lebih.
Maka dengan komunikasi maka akan timbul kerjasama supaya dapat menyelesaikan
tugas kelompoknya dengan baik.
5. Menceritakan Kekecewaan atau Kekesalan
Komunikasi antar pribadi juga dapat digunakan seseorang untuk menceritakan rasa
kecewa atau kekesalan pada orang lain. Dengan pengungkapan rasa hati itu, sedikit
banyak akan mengurangi beban pikiran. Contoh : seorang anak akan curhat kepada
ibunya tentang apa yang dirasakannya, baik itu rasa kekecewaan atau kekesalan
terhadap temannya di sekolah.
6. Menumbuhkan Motivasi
Melalui komunikasi antar pribadi, seseorang dapat memotivasi orang lain untuk
melakukan sesuatu yang baik dan positif. Contoh : ketika seorang sahabat
mendengarkan keluhan temannya, maka sahabat itu akan terus mensupport dan
memberi motivasi kepada temannya untuk tetap teguh, sabar dan kuat dalam
menghadapi permasalahannya.
3.3 Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan suatu cara bagaimana seseorang pemimpin
mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi dan mengendalikan bawahannya dengan cara-cara
tertentu, sehingga bawahan dapat menyelesaikan tugas pekerjaannya secara efektif dan efisien.
Kepemimpinan dalam suatu organisasi terjadi karena adanya interaksi antara tiga komponen
penting yaitu manajer, karyawan dan situasi atau kondisi lingkungan kerja tertentu. Teori X
dan Y dikemukakan oleh Douglas McGregor yang berhubungan dengan karyawan/pegawai
dan bagaimana memotivasi mereka.

Dalam menghadapi situasi tipe karyawan di atas, terdapat empat gaya kepemimpinan menurut
Ludlow dan Panton yang dapat digunakan dalam situasi tersebut, antara lain:
1. Pengarahan (Directing) : gaya kepemimpinan ini tepat digunakan di mana para karyawan
belum memiliki pengalaman yang cukup dalam menjalankan suatu tugas tertentu, oleh
karena itu seorang manajer harus mampu menjelaskan sejelas mungkin dan rinci tentang
apa yang dikerjakan, bagaimana cara mengerjakan dan kapan pekerjaan harus
diselesaikan.
2. Pembekalan (Coaching) : gaya kepemimpinan ini tepat digunakan pada situasi dimana para
karyawan telah memiliki pengalaman yang cukup dalam menyelesaikan masalah. Dalam
hal ini, seorang manajer perlu juga memberikan penjelasan seperlunya terhadap tugas dan
pekerjaan yang belum dipahami.
3. Dukungan (Supporting) : gaya kepemimpinan dukungan adalah respon manajer yang harus
diperankan ketika karyawan memiliki tingkat kemampuan yang cukup, tetapi tidak
memiliki kemauan untuk melakukan tanggung jawab.
4. Pendelegasian (Delegating) : dengan gaya delegasi ini pimpinan sedikit memberi
pengarahan maupun dukungan, karena dianggap sudah mampu dan mau melaksanakan
tugas/tanggung jawabnya.
3.4 Hierarkhi Kebutuhan Manusia

1. Kebutuhan Fisiologis : Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan manusia yang paling


mendasar untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan
makanan, minuman, tempat tinggal, seks, tidur, istirahat, dan udara. Tak diragukan lagi
bahwa kebutuhan fisiologis ini adalah kebutuhan yang paling kuat dan mendesak.
2. Kebutuhan Keamanan : Kebutuhan ini menampilkan diri dalam kategori kebutuhan akan
kemantapan, perlindungan, kebebasan dari rasa takut, cemas dan kekalutan; kebutuhan
akan struktur, ketertiban, hukum, batas-batas, dan sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial : Kebutuhan sosial yang mencakup kebutuhan akan rasa memiliki-
dimiliki, saling percaya, cinta, dan kasih sayang akan menjadi motivator penting bagi
perilaku. Pada tingkat kebutuhan ini, dan belum pernah sebelumnya, orang akan sangat
merasakan tiadanya sahabat, kekasih, isteri, suami, atau anak-anak. Ia haus akan relasi yang
penuh arti dan penuh kasih dengan orang lain pada umumnya.
4. Kebutuhan Status : Semua orang dalam masyarakat mempunyai kebutuhan atau
menginginkan penilaian terhadap dirinya yang mantap, mempunyai dasar yang kuat, dan
biasanya bermutu tinggi, akan rasa hormat diri atau harga diri. Karenanya, Maslow
membedakan kebutuhan ini menjadi kebutuhan akan penghargaan secara internal dan
eksternal. Yang pertama (internal) mencakup kebutuhan akan harga diri, kepercayaan diri,
kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan, dan kebebasan
(kemerdekaan). Yang kedua (eksternal) menyangkut penghargaan dari orang lain, prestise,
pengakuan, penerimaan, ketenaran, martabat, perhatian, kedudukan, apresiasi atau nama
baik.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri : Menurut Maslow, setiap orang harus berkembang sepenuh
kemampuannya. Kebutuhan manusia untuk bertumbuh, berkembang, dan menggunakan
kemampuannya disebut Maslow sebagai aktualisasi diri. Maslow juga menyebut
aktualisasi diri sebagai hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuan sendiri,
menjadi apa menurut kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan akan aktualisasi diri ini
biasanya muncul setelah kebutuhan akan cinta dan akan penghargaan terpuaskan secara
memadai.

3.5 Mendengarkan Sebagai Keahlian Antar Pribadi


Dalam komunikasi antar pribadi, kegiatan mendengarkan (menyimak) suatu percakapan
dengan orang lain merupakan bagian penting dalam memahami suatu pesan yang disampaikan
oleh orang lain. Menurut Lehman, Himstreet, dan Baty, kebanyakan para manajer dalam setiap
harinya menghabiskan waktu kerjanya untuk mendengarkan (listening) dan berbicara
(speaking) dengan para supervisor, karyawan, pelanggan, dan berbagai asosiasi bisnis.
Kebiasaan sebagai pendengar yang efektif akan menghasilkan beberapa hal positif :
1. Pendengar yang baik akan disukai orang lain karena mereka dapat memuaskan
kebutuhan dasar manusia untuk didengarkan.
2. Kinerja/prestasi kerja karyawan meningkat ketika pesan yang diterima tersebut dapat
dimengerti dengan baik.
3. Umpan balik (feedback) yang akurat dari bawahan (karyawan) akan berdampak positif
pada prestasi kerjanya.
4. Manajer dan karyawan akan terhindar dari munculnya kesalahpahaman dalam
penyampaian suatu pesan.
5. Pendengar yang baik akan dapat memisahkan mana fakta dan mana yang sekedar gosip.
6. Pendengar yang baik memiliki kecenderungan membuka ide-ide baru dari pihak lain,
sehingga hal ini mendorong berkembangnya kreativitas.
7. Pendengar yang efektif juga akan dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik dan
peningkatan kepuasan kerja.
8. Kepuasan kerja meningkat karena mereka tahu apa yang terjadi, kapan mereka
mendengar, dan kapan mereka berpartisipasi didalamnya yang tumbuh dari komunikasi
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya

Liliweri, Alo., 1991. Komunikasi Antarpribadi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,

https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_hierarki_kebutuhan_Maslow

https://mentarids.wordpress.com/2016/05/05/komunikasi-antar-pribadi/

http://konsistenbelajar.blogspot.com/2017/10/komunikasi-antar-pribadi.html

http://efidrew.wordpress.com/2013/01/22/komunikasi-interpersonal/
PERTEMUAN KE-3
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

KELOMPOK 3 :

1. Luh Putu Ratih Suandewi (1707342081 / 09)


2. Sri Agung Ayu Widiyanti (1707342092 / 19)
3. Ni Made Ria Emypramandari (1707342093 / 20)

Program Diploma III Perpajakan


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
Denpasar
2018

Anda mungkin juga menyukai