OLEH :
KELOMPOK 2
WIWIN IKA PUJIANINGSIH I4B017069
NOVERITA RIZKI AULIA I4B017083
ANGGUN TRISNAWATI I4B017070
FATWA NOOR ANNISA I4B017071
: Perempuan : Klien
: meninggal
V. RIWAYAT SOSIAL
Sistem pendukung yang dapat dihubungi : orang tua bayi
Hubungan orang tua dan bayi (apakah ayah dan ibu menyentuh,
kontak mata, memeluk, berbicara, berkunjung, diskripsikan):
ibu mengatakan selama sang anak di rawat di ruang melati, ibu
hanya dapat melihat sang anak dari balik kaca. Sedangkan sang
ayah belum pernah menjenguk sang anak yang sedang di rawat
ruangan. Ayah hanya menunggu di luar ruangan.
Anak yang lain :
Jenis kelamin anak Riwayat persalinan Riwayat Imunisasi
Laki-laki usia 11,5
Pervaginam Lengkap
tahun (meninggal)
Laki-laki usia 10
Pervaginam Lengkap
tahun
Laki-laki usia 8 tahun Pervaginam Lengkap
Laki-laki usia 15 hari Pervaginam HbO
Lingkungan rumah
Udara segar, lingkungan rumah kurang nyaman karena masih
banyak masyarakat yang belum membuang sampah pada
tempatnya.
Masalah sosial yang penting
() kurangnya sistim dukungan sosial
() perbedaan bahasa
() riwayat penyalahgunaan zat adiktif
() lingkungan rumah yang kurang memadai
(√) masalah keuangan, sebutkan: biaya perawatan di rumah
sakit menggunakan BPJS Non PBI
VI. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
1. Diagnosa Medis : Mega Kolon Kongenital
2. Tindakan operasi : Trans Anal Pultrough (ditunda karena
elektrolit pasien tidak stabil)
3. Obat-obatan
Tanggal Jenis Obat Dosis Indikasi
29-5-18 Cefotaxime 2x150 - Infeksi karena
mg organisme rentan
- Epiglottitis
- Meningitis
- Pneumonia
- Sepsis
- Demam tiphoid
Metronidazole 3x10 mg Antibiotika untuk bakteri
anaerob pada infeksi bakteri
anaerob, infeksi menular
seksual, infeksi bakterial
vaginosis, infeksiparasit
trichomonas, dan infeksi
kuman amoeba.
Ca gluconas 2x1cc Untuk mencegah atau
mengobati kadar kalsium
darah yang rendah bagi
individu yang tidak
memiliki kalsium cukup
dari makanan yang
dikonsumsi.
Aminofusin 50cc/hari Nutrisi parenteral untuk
pasien dengan gangguan
fungsi hati kronik untuk
membantu mempertahankan
kesadaran
IUFD D10%
NaCl 3% 30 cc
+ KCl 15 cc
Transfusi TC 1 unit
Urdafalk ral - Membantu mengobati
2x20 mg sirosis bilier primer atau
peradangan saluran
empedu.
- Melarutkan batu empedu
diameter <15mm yang
tidak terlihat denngan X-
ray atau rontgent.
- Kelainan hepatobiliar
yang berhubungan
dengan fibrosis kistik
pada anak usia 6 tahun
sampai kurang dari 18
tahun.
- Kebutuhan Cairan Total
Umur : 15 hari
BBS : 2605 gr
KC : 200.(2,605 kg) = 521 cc
NS : 10x5cc
Infus : (KC-NS)/24 jam
: (521-50)/24 = 19,6 tpm
4. Hasil Laboratorium
Tanggal 27 Mei 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Kimia Klinik
Bilirubin total H 9,60 mg/dL 0,20-1,00
Bilirubin Direk H 5,51 mg/dL 0,00-0,20
*Duplo
Bilirubin H 4,09 mg/dL 0,00-1,00
Indirek
5. Data Tambahan
a. Hasil pemeriksaan Down Score : 2
b. Pemeriksaan radiologi 25 Mei 2018
Dilakukan pemeriksaan colon in loop dengan kontras barium
sulfat yang diencerkan. Hasil polos, tak tampak pengaburan di
abdomen dan cavum pelvis, udara usus prominent, fecal
maternal tak prominent.
Tampak kontras mengisi rectum ke proximal, ke rectosigmoid
sampai colon descenden. Pasase kontras lacar, kolon
transversum tidak terisi kontras, tampak penyempitan di
sigmoid dengan bagian cranialnya melebar
KESAN : Megacolon kongenital di daerah sigmoid.
A. Analisa Data
TANGGAL DATA ETIOLOGI PROBLEM
30-5-2018 DS:- Penyakit Hirschsprung Konstipasi
DO:
- Bising usus 2 kali/menit
- Warna feses kuning
- Karakteristik feses berupa lendir berwarna kuning
sebanyak 3 cc per hari dan tidak disertai darah
- Terdapat distensi abdomen
DS: - Penurunan ekspansi paru Ketidakefektifan pola nafas
DO:
- Retraksi dinding dada
- RR 90 kali/menit
1-6-2018 DS:- Peroses penyakit Hipertermia
DO:
- Kulit teraba hangat perpalpasi.
- Suhu tubuh 38,1ºC
- Turgor kulit 1 detik
- Warna kulit kemerahan
B. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Konstipasi berhubungan dengan penyakit hirschsprung ditandai dengan bising usus 2 kali/menit, warna feses kuning,
karakteristik feses berupa lendir berwarna kuning sebanyak 3 cc per hari dan tidak disertai darah, serta terdapat distensi abdomen
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru ditandai dengan retraksi dinding dada, RR 90
kali/menit
3. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan kulit teraba hangat perpalpasi, suhu tubuh 38,1ºC, turgor kulit
1 detik, warna kulit kemerahan.
C. Nursing Care Plan
No. Diagnosa Outcome Intervensi
E. Implementasi
Hari-2
No. Hari/ tanggal Jam Dx Implementasi Respon
1. Kamis, 31 10.00 1 Manajemen saluran cerna S:-
Mei 2018 - Memonitor BAB (Frekuensi, konsistensi, O: pasien BAB sedikit 2cc berupa
volume, dan warna feses). lendir, bising usus 2x/menit, terdapat
- Memonitor bising usus. distensi abdomen (LP 38 cm),
- Memonitor tanda dan gejala konstipasi. kebutuhan cairan total 517 cc/hari, NS
Manajemen Nutrisi masuk 3x5 cc, Residu 2 cc keruh, infus
- Menentukan kebutuhan cairan dan nutrisi D10%+NaCl 3% 30cc+KCl 15cc.
pasien. Pasien tidak memiliki riwayat alergi.
- Mengidentifikasi alergi dan intoleransi Berat badan 2588 gram.
makanan.
- Melakukan perawatan mulut.
- Memberikan makanan sesuai anjuran.
- Memonitor berat badan.
2 - Mempertahankan patensi jalan napas S:-
(ekstensi kepala). O: headbox terpasang dengan aliran
- Memberikan terapi oksigen sesuai order 5LPM, tidak ada perubahan posisi
dokter (headbox 5LPM) headbox, aliran masuk sesuai order,
- Memonitor aliran oksigen. tidak terdapat kerusakan kulit, RR
- Memonitor posisi alat terapi oksigen 58x/menit.
(letak).
- Memeriksa oksigen secara periodik untuk
memastikan konsentrasi oksigen yang
masuk sesuai resep dokter.
- Memonitor kerusakan kulit karena
pemberian oksigen.
2. 15.30 1 Manajemen saluran cerna S:-
- Memonitor BAB (Frekuensi, konsistensi, O: pasien belum BAB, bising usus
volume, dan warna feses). 2x/menit, terdapat distensi abdomen
- Memonitor bising usus. (LP 38 cm), nutrisi sonde masuk 5cc.
- Memonitor tanda dan gejala konstipasi.
Manajemen Nutrisi
- Memberikan makanan sesuai anjuran.
Hari-3
No. Hari/ tanggal Jam Dx Implementasi Respon
1. Jumat, 1 Juni 09.30 1 Manajemen saluran cerna S:-
2018 - Memonitor BAB (Frekuensi, konsistensi, O: pasien BAB sedikit 3 cc berupa
volume, dan warna feses). lendir, bising usus 2x/menit, terdapat
- Memonitor bising usus. distensi abdomen (LP 38 cm),
- Memonitor tanda dan gejala konstipasi. kebutuhan cairan total 515 cc/hari, NS
Manajemen Nutrisi (-), Residu 1 cc berupa susu, infus
- Menentukan kebutuhan cairan dan nutrisi D10%+NaCl 3% 30cc+KCl 15cc.
pasien. Pasien tidak memiliki riwayat alergi.
- Mengidentifikasi alergi dan intoleransi Berat badan 2575 gram.
makanan.
- Melakukan perawatan mulut.
- Memberikan makanan sesuai anjuran.
- Memonitor berat badan.
2 - Mempertahankan patensi jalan napas S:-
(ekstensi kepala). O: headbox terpasang dengan aliran
- Memberikan terapi oksigen sesuai order 5LPM, tidak ada perubahan posisi
dokter (headbox 5LPM) headbox, aliran masuk sesuai order,
- Memonitor aliran oksigen. tidak terdapat kerusakan kulit, RR
- Memonitor posisi alat terapi oksigen 52x/menit.
(letak).
- Memeriksa oksigen secara periodik untuk
memastikan konsentrasi oksigen yang
masuk sesuai resep dokter.
- Memonitor kerusakan kulit karena
pemberian oksigen.
3 - Memantau suhu S :-
- Memonitor warna kulit O:
- Memberikan kompres hangat pada bagian - Suhu 37.40C
ubun-ubun - Kulit teraba hangat dan sedikit
kemerahan
23.15 1 Manajemen saluran cerna S: -
- Memonitor BAB (Frekuensi, konsistensi, O: pasien BAB sedikit berupa lendir,
volume, dan warna feses). bising usus 2x/menit, distensi abdomen
- Memonitor bising usus. 38 cm, residu 1 cc, nutrisi sonde
- Memonitor tanda dan gejala konstipasi. masuk5 cc
Manajemen Nutrisi
- Memberikan makanan sesuai anjuran.
F. Evaluasi
No Hari/tanggal/jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1 Rabu, 30 Mei 2018 Konstipasi berhubungan dengan penyakit S:-
Pk. 23.55 hirschsprung O: Pasien belum dapat BAB, BBS 2693 gr, LP 38
cm, diberikan NS 3x5 cc/ hari dengan residu 3 cc
keruh, BU 2x/ menit
A: Masalah konstipasi teratasi
Indikator Awal Target Sesudah
Suara bising usus 3 3 3
Warna feses 3 3 3
Pola eliminasi 2 2 2
Keterangan:
1: Sangat terganggu
2: Banyak terganggu
3: Cukup terganggu
4: Sedikit terganggu
P: Lanjutkan intervensi
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan S:-
dengan penurunan ekspansi paru O: Pasien terpasang headbox dengan kecepatan
aliran O2 5 LPM, RR 61x/ menit
A: Masalah ketidakefektifan pola nafas teratasi
sebagian
Indikator Awal Target Sesudah
Respiratori rate 2 3 3
Ritme bernafas 2 3 2
Kedalaman 2 3 2
bernafas
Keterangan
1: Deviasi berat dari rentang normal
2: Deviasi cukup berat dari rentang normal
3: Deviasi sedang dari rentang normal
4: Deviasi ringan dari rentang normal
5: tidak ada deviasi dari rentang normal
P: Lanjutkan intervensi
2 Jum’at, 1 Juni 2018 Konstipasi berhubungan dengan penyakit S:-
Pk. 00.45 hirschsprung O: Pasien sudah dapat BAB pk.10.00(± 2cc)
berupa lendir, BBS 2588 gr, LP 38 cm, diberikan
NS 3x5 cc/ hari dengan residu 2 cc keruh, BU 2x/
menit
A: Masalah konstipasi teratasi
Indikator Awal Target Sesudah
Suara bising usus 3 3 3
Warna feses 3 3 3
Pola eliminasi 2 2 2
Keterangan:
1: Sangat terganggu
2: Banyak terganggu
3: Cukup terganggu
4: Sedikit terganggu
P: Lanjutkan intervensi
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan S:-
dengan penurunan ekspansi paru O: Pasien terpasang headbox dengan kecepatan
aliran O2 5 LPM, RR 54x/ menit
A: Masalah ketidakefektifan pola nafas teratasi
sebagian
Indikator Awal Target Sesudah
Respiratori rate 2 3 3
Ritme bernafas 2 3 2
Kedalaman 2 3 2
bernafas
Keterangan
1: Deviasi berat dari rentang normal
2: Deviasi cukup berat dari rentang normal
3: Deviasi sedang dari rentang normal
4: Deviasi ringan dari rentang normal
5: tidak ada deviasi dari rentang normal
P: Lanjutkan intervensi
3 Sabtu, 2 Juni 2018 Konstipasi berhubungan dengan penyakit S:-
Pk. 00.30 hirschsprung O: Pasien BAB pk 09.30 ± 3cc berupa lendir dan
pk 23.00, BBS 2575 gr, LP 38 cm,residu 1 cc
keruh, BU 2x/ menit
A: Masalah konstipasi teratasi
Indikator Awal Target Sesudah
Suara bising usus 3 3 3
Warna feses 3 3 3
Pola eliminasi 2 2 2
Keterangan:
1: Sangat terganggu
2: Banyak terganggu
3: Cukup terganggu
4: Sedikit terganggu
P: Lanjutkan intervensi
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan S:-
dengan penurunan ekspansi paru O: Pasien terpasang headbox dengan kecepatan
aliran O2 5 LPM, RR 47x/ menit
A: Masalah ketidakefektifan pola nafas teratasi
sebagian
Indikator Awal Target Sesudah
Respiratori rate 2 3 3
Ritme bernafas 2 3 2
Kedalaman 2 3 3
bernafas
Keterangan
1: Deviasi berat dari rentang normal
2: Deviasi cukup berat dari rentang normal
3: Deviasi sedang dari rentang normal
4: Deviasi ringan dari rentang normal
5: tidak ada deviasi dari rentang normal
P: Lanjutkan intervensi
Hipertermia berhubungan dengan proses S:-
penyakit O: S 37oC, kulit dan akral hangat
A: Masalah hipertermia tertasi
Indikator Awal Target Sesudah
Hipertermi 4 5 5
Suhu tidak stabil 4 5 5
Takipnea 3 4 4
Perubahan warna 5
4 5
kulit
Keterangan
1: Berat
2: Cukup berat
3: Sedang
4: Ringan
5: Tidak ada
P: Pertahankan suhu pada rentang normal
DAFTAR PUSTAKA