Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MEGACOLON DI

RUANG MELATI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

OLEH :
KELOMPOK 2
WIWIN IKA PUJIANINGSIH I4B017069
NOVERITA RIZKI AULIA I4B017083
ANGGUN TRISNAWATI I4B017070
FATWA NOOR ANNISA I4B017071

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2018
I. IDENTITAS
Nama : By. M
Jenis kelamin : Laki-laki
TTL/Usia :Banjarnegara, 15 Mei 2018/15 hari
Nama ayah/ibu : Tn. MA/ Ny. MR
Pekerjaan ayah/ibu :Swasta/PNS
Pendidikan ayah/ibu : S1/D4
Agama : Islam
Alamat : Kutabanjarnegara RT 02/02
Banjarnegara Kab. Banjarnegara-Jawa Tengah
Suku/Bangsa : Jawa
II. KELUHAN UTAMA
Distensi abdomen, bising usus 2 kali/menit, residu 3cc dan
berwarna keruh
III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
A. Prenatal
Jumlah kunjungan : 13 kali
Periksa di bidan/dokter : awal hamil periksa ke bidan,
kemudian ke puskesmas, dan periksa ke dokter jika ingin
melakukan USG.
Penkes yang didapat : belum pernah mendapatkan
pendidikan kesehatan.
HPHT : 7 Agustus 2017
Kenaikan BB selama hamil :12 kg
Komplikasi kehamilan :-
Komplikasi obat :-
Obat-obatan yang didapat :Asam folat, vit C, kalsium.
Riwayat hospitalisasi : tidak ada.
Golongan darah ibu :O
Pemeriksaan kehamilan/skreening maternal
() Rubella () Hepatitis () CMV
() GO () Herpes (√) HIV
(√) Lain-lain, sebutkan: Cek Hb
B. Natal
Awal persalinan : 15 Mei 2018
Lama persalinan : 1 jam 1/4
Komplikasi persalinan : plasenta pendek
Terapi yang diberikan :-
Cara melahirkan
(√) pervaginam ()caesar () lain-lain
Tempat melahirkan
() rumah (√) rumah bersalin () RS
C. Postnatal
Usaha bernafas : () dengan bantuan (√) spontan
Kebutuhan resusitasi : -
Obat-obatan yang diberikan saat lahir : -
Interaksi bayi dengan orang tua : (√) ada () tidak ada
Trauma lahir : () ada (√) tidak ada
Keluarnya urin/BAB : (√) ada (urin) (√) tidak ada (BAB)
Respon fisiologis yang bermakna :

IV. RIWAYAT KELUARGA


Keterangan

: Perempuan : Klien

: Laki-laki : garis perkawinan

: Serumah : Garis keturunan

: meninggal

V. RIWAYAT SOSIAL
Sistem pendukung yang dapat dihubungi : orang tua bayi
Hubungan orang tua dan bayi (apakah ayah dan ibu menyentuh,
kontak mata, memeluk, berbicara, berkunjung, diskripsikan):
ibu mengatakan selama sang anak di rawat di ruang melati, ibu
hanya dapat melihat sang anak dari balik kaca. Sedangkan sang
ayah belum pernah menjenguk sang anak yang sedang di rawat
ruangan. Ayah hanya menunggu di luar ruangan.
Anak yang lain :
Jenis kelamin anak Riwayat persalinan Riwayat Imunisasi
Laki-laki usia 11,5
Pervaginam Lengkap
tahun (meninggal)
Laki-laki usia 10
Pervaginam Lengkap
tahun
Laki-laki usia 8 tahun Pervaginam Lengkap
Laki-laki usia 15 hari Pervaginam HbO
Lingkungan rumah
Udara segar, lingkungan rumah kurang nyaman karena masih
banyak masyarakat yang belum membuang sampah pada
tempatnya.
Masalah sosial yang penting
() kurangnya sistim dukungan sosial
() perbedaan bahasa
() riwayat penyalahgunaan zat adiktif
() lingkungan rumah yang kurang memadai
(√) masalah keuangan, sebutkan: biaya perawatan di rumah
sakit menggunakan BPJS Non PBI
VI. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
1. Diagnosa Medis : Mega Kolon Kongenital
2. Tindakan operasi : Trans Anal Pultrough (ditunda karena
elektrolit pasien tidak stabil)
3. Obat-obatan
Tanggal Jenis Obat Dosis Indikasi
29-5-18 Cefotaxime 2x150 - Infeksi karena
mg organisme rentan
- Epiglottitis
- Meningitis
- Pneumonia
- Sepsis
- Demam tiphoid
Metronidazole 3x10 mg Antibiotika untuk bakteri
anaerob pada infeksi bakteri
anaerob, infeksi menular
seksual, infeksi bakterial
vaginosis, infeksiparasit
trichomonas, dan infeksi
kuman amoeba.
Ca gluconas 2x1cc Untuk mencegah atau
mengobati kadar kalsium
darah yang rendah bagi
individu yang tidak
memiliki kalsium cukup
dari makanan yang
dikonsumsi.
Aminofusin 50cc/hari Nutrisi parenteral untuk
pasien dengan gangguan
fungsi hati kronik untuk
membantu mempertahankan
kesadaran
IUFD D10%
NaCl 3% 30 cc
+ KCl 15 cc
Transfusi TC 1 unit
Urdafalk ral - Membantu mengobati
2x20 mg sirosis bilier primer atau
peradangan saluran
empedu.
- Melarutkan batu empedu
diameter <15mm yang
tidak terlihat denngan X-
ray atau rontgent.
- Kelainan hepatobiliar
yang berhubungan
dengan fibrosis kistik
pada anak usia 6 tahun
sampai kurang dari 18
tahun.
- Kebutuhan Cairan Total
Umur : 15 hari
BBS : 2605 gr
KC : 200.(2,605 kg) = 521 cc
NS : 10x5cc
Infus : (KC-NS)/24 jam
: (521-50)/24 = 19,6 tpm
4. Hasil Laboratorium
Tanggal 27 Mei 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Kimia Klinik
Bilirubin total H 9,60 mg/dL 0,20-1,00
Bilirubin Direk H 5,51 mg/dL 0,00-0,20
*Duplo
Bilirubin H 4,09 mg/dL 0,00-1,00
Indirek

Tanggal 29 Mei 2018


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Haematologi
Hemoglobin 14,7 g/dL 12,7-18,7
Leukosit 7190 U/L 5000-20000
Hematokrit L 39 % 42-62
Eritrosit 4,0 106/mikroL 3,7-6,1
Trombosit L 15.000 /mikroL 217.000-497.000
*DUPLO
MCV 97,5 fL 84-128
MCH 36,7 Pg/cell 26-38
MCHC H 37,6 % 26-34
RDW H 18,7 % 11,5-14,5
Hitung Jenis
Basofil H 1,4 % 0-1
Eosinofil 1,0 % 1-5
Sel Batang 0,0 % 0-8
Segmen H 70,4 % 17-60
Limfosit L 13,2 % 20-70
Monosit H 14,0 % 1-11
PT H 14,8 Detik 9,3-11,4
APTT H 41,7 Detik 29,0-40,2
Natrium 141 mmol/L 134-146
Kalium L 2,2 mmol/L 3,4-4,5
*DUPLO
Klorida 101 mmol/L 96-108
Kalsium 5,8 mg/dL 8,5-10,1

Tanggal 1 Juni 2018


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hematologi
PT H 13.4 Detik 9.3-11.4
APTT H 41.2 Detik 29.0-40.2
Kimia Kliik
Natriuum 136 mmol/L 134-146
Kalium 3.5 mmol/L 3.4-4.5
Klorida 101 mmol//L 96-108
Kalsium 6.7 mg/dL 8.5-10.1

Tanggal 2 Juni 2018


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Haematologi
Hemoglobin 13,7 g/dL 12,7-18,7
Leukosit 12220 U/L 5000-20000
Hematokrit 42 % 42-62
Eritrosit 4,1 106/mikroL 3,7-6,1
Trombosit L 141000 /mikroL 217.000-497.000
*DUPLO
MCV 101 fL 84-128
MCH 33.3 Pg/cell 26-38
MCHC 32.9 % 26-34
RDW H 19,7 % 11,5-14,5
Hitung Jenis
Basofil 0.9 % 0-1
Eosinofil 0.7 % 1-5
Sel Batang 6.6 % 0-8
Segmen H 64.5 % 17-60
Limfosit L 15.0 % 20-70
Monosit H 12.3 % 1-11
Kalium L 3.2 mmol/L 3,4-4,5
Natrium 138 mmol/L 134-146
Klorida 104 mmol/L 96-108
Kalsium L 7.2 mg/dL 8,5-10,1

5. Data Tambahan
a. Hasil pemeriksaan Down Score : 2
b. Pemeriksaan radiologi 25 Mei 2018
Dilakukan pemeriksaan colon in loop dengan kontras barium
sulfat yang diencerkan. Hasil polos, tak tampak pengaburan di
abdomen dan cavum pelvis, udara usus prominent, fecal
maternal tak prominent.
Tampak kontras mengisi rectum ke proximal, ke rectosigmoid
sampai colon descenden. Pasase kontras lacar, kolon
transversum tidak terisi kontras, tampak penyempitan di
sigmoid dengan bagian cranialnya melebar
KESAN : Megacolon kongenital di daerah sigmoid.
A. Analisa Data
TANGGAL DATA ETIOLOGI PROBLEM
30-5-2018 DS:- Penyakit Hirschsprung Konstipasi
DO:
- Bising usus 2 kali/menit
- Warna feses kuning
- Karakteristik feses berupa lendir berwarna kuning
sebanyak 3 cc per hari dan tidak disertai darah
- Terdapat distensi abdomen
DS: - Penurunan ekspansi paru Ketidakefektifan pola nafas
DO:
- Retraksi dinding dada
- RR 90 kali/menit
1-6-2018 DS:- Peroses penyakit Hipertermia
DO:
- Kulit teraba hangat perpalpasi.
- Suhu tubuh 38,1ºC
- Turgor kulit 1 detik
- Warna kulit kemerahan
B. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Konstipasi berhubungan dengan penyakit hirschsprung ditandai dengan bising usus 2 kali/menit, warna feses kuning,
karakteristik feses berupa lendir berwarna kuning sebanyak 3 cc per hari dan tidak disertai darah, serta terdapat distensi abdomen
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru ditandai dengan retraksi dinding dada, RR 90
kali/menit
3. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan kulit teraba hangat perpalpasi, suhu tubuh 38,1ºC, turgor kulit
1 detik, warna kulit kemerahan.
C. Nursing Care Plan
No. Diagnosa Outcome Intervensi

1. Konstipasi berhubungan NOC: Eliminasi Usus NIC: Manajemen Saluran Cerna


dengan penyakit hirschsprung Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor BAB termasuk
ditandai dengan bising usus 2 selama 3x24 jam, pasien diharapkan mampu frekuensi konsistensi bentuk
kali/menit, warna feses mengeluarkan feses dengan indikator: volume dan warna feses.
kuning, karakteristik feses Indikator Awal Target 2. Monitor bising usus.
berupa lendir berwarna kuning Suara bising 3 3 3. Monitor tanda dan gejala
sebanyak 3 cc per hari dan usus konstipasi.
tidak disertai darah, serta Warna feses 3 3 4. Laporkan berkurangnya bising
terdapat distensi abdomen Pola 2 2 usus.
eliminasi NIC: Manajemen Nutrisi
Keterangan: 1. Tentukan kebutuhan cairan
1. Sangat terganggu dan nutrisi pasien.
2. Banyak terganggu 2. Identifikasi alergi dan
3. Cukup terganggu intoleransi makanan.
4. Sedikit terganggu 3. Lakukan perawatan mulut/
5. Tidak terganggu oral hygiene.
4. Berikan asupan makanan
sesuai anjuran.
5. Monitoring kenaikan atau
penurunan berat badan.
2. Ketidakefektifan pola nafas NOC: Status Respirasi: Patensi jalan napas
NIC: Terapi Oksigen (3320)
berhubungan dengan (0410) 1. Pertahankan patensi jalan
penurunan ekspansi paru Setelah dilakukan tindakan keperawatan nafas.
ditandai dengan retraksi selama 3x24 jam, pasien diharapkan mampu 2. Berikan terapi oksigen sesuai
dinding dada, RR 90 mempertahankan kepatenan jalan napasnya order dokter (headbox 5LPM)
kali/menit dengan indikator: 3. Monitor aliran oksigen.
Indikator Awal Target 4. Monitor posisi aat pemberian
Respiratori 2 3 oksigen (headbox)
rate 5. Periksa oksigen secara
Ritme 2 3 periodik untuk memastikan
bernafas konsentrasi oksigen yang
Kedalaman 2 3 msauk sesuai resep dokter.
bernafas 6. Monitor kerusakan kulit
Keterangan karena pemberian oksigen.
1: Deviasi berat dari rentang normal
2: Deviasi cukup berat dari rentang normal
3: Deviasi sedang dari rentang normal
4: Deviasi ringan dari rentang normal
5: tidak ada deviasi dari rentang normal
3. Hipertermia berhubungan NIC: Termoregulasi: Bayi Baru Lahir (0801) NIC: Perawatan Demam (3740)
dengan proses penyakit Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Pantau suhu dan tanda-tanda
ditandai dengan kulit teraba selama 1x24 jam, pasien diharapkan mampu vital lainnya.
hangat perpalpasi, suhu tubuh mengembalikan suhu tubuh normalnya 2. Monitor warna kulit dan suhu.
38,1ºC, turgor kulit 1 detik, dengan kriteria hasil: 3. Monitor asupan dan keluaran,
warna kulit kemerahan Indikator Awal Target sadari perubahan kehilangan
Hipertermi 4 5 cairan yang tak dirasakan.
Suhu tidak stabil 4 5 4. Beri obat atau cairan IV
Takipnea 3 4 (misalnya antipiretik, agen
Perubahan warna antibakteri, dan agen anti
4 5 menggigil).
kulit
Keterangan 5. Tutup pasien dengan selimut
1: Berat atau pakaian ringan,
2: Cukup berat tergantung pada fase demam
3: Sedang (yaitu memberikan selimut
4: Ringan hangat untuk fase dingin;
5: Tidak ada menyediakan pakaian atau
linen tempat tidur ringan untuk
demam dan fase
begejolak/fulsh).
6. Pantau komplikasi-komplikasi
yang berhubungan dengan
demam serta tanda dan gejala
kondisi penyebab demam
(misalnya: kejang, penurunan
tingkat kesadaran, status
elektrolit abnormal,
ketidakseimbangan asam-basa,
aritmia jantung, dan perubahan
abnormalitas sel).
D. Implementasi
Hari-1
No. Hari/ tanggal Jam Dx Implementasi Respon
1. Rabu, 30 Mei 11.00 1 Manajemen saluran cerna S:-
2018 - Memonitor BAB (Frekuensi, konsistensi, O: pasien belum BAB, bising usus
volume, dan warna feses). 2x/menit, terdapat distensi abdomen
- Memonitor bising usus. (LP 38 cm), kebutuhan cairan total 521
- Memonitor tanda dan gejala konstipasi. cc/hari, NS masuk 3x5 cc, Residu 3 cc
Manajemen Nutrisi keruh, infus D10%+NaCl 3%
- Menentukan kebutuhan cairan dan nutrisi 30cc+KCl 15cc. Pasien tidak memiliki
pasien. riwayat alergi. Berat badan 2693 gram.
- Mengidentifikasi alergi dan intoleransi
makanan.
- Melakukan perawatan mulut.
- Memberikan makanan sesuai anjuran.
- Memonitor berat badan.
2 - Mempertahankan patensi jalan napas S:-
(ekstensi kepala). O: headbox terpasang dengan aliran
- Memberikan terapi oksigen sesuai order 5LPM, tidak ada perubahan posisi
dokter (headbox 5LPM) headbox, aliran masuk sesuai order,
- Memonitor aliran oksigen. tidak terdapat kerusakan kulit, RR
- Memonitor posisi alat terapi oksigen (letak). 74x/menit.
- Memeriksa oksigen secara periodik untuk
memastikan konsentrasi oksigen yang masuk
sesuai resep dokter.
- Memonitor kerusakan kulit karena pemberian
oksigen.
2. 16.35 1 Manajemen saluran cerna S:-
- Memonitor BAB (Frekuensi, konsistensi, O: pasien belum BAB, bising usus
volume, dan warna feses). 2x/menit, terdapat distensi abdomen
- Memonitor bising usus. (LP 38 cm), nutrisi sonde masuk 5cc.
- Memonitor tanda dan gejala konstipasi.
Manajemen Nutrisi
- Memberikan makanan sesuai anjuran.

2 - Mempertahankan patensi jalan napas S: -


(ekstensi kepala). O: aliran oksigen masuk 5 LPM,tidak
- Memonitor aliran oksigen. ada perubahan posisi headbox, tidak
- Memonitor posisi alat terapi oksigen (letak). terdapat kerusakan kuit, RR: 61 per
- Memeriksa oksigen secara periodik untuk menit
memastikan konsentrasi oksigen yang masuk
sesuai resep dokter.
- Memonitor kerusakan kulit karena pemberian
oksigen.
23.00 1 Manajemen saluran cerna S: -
- Memonitor BAB (Frekuensi, konsistensi, O: pasien belum BAB, bising usus
volume, dan warna feses). 2x/menit, distensi abdomen 38 cm,
- Memonitor bising usus. nutrisi sonde masuk 5 cc.
- Memonitor tanda dan gejala konstipasi.
Manajemen Nutrisi
- Memberikan makanan sesuai anjuran.

2 - Mempertahankan patensi jalan napas S: -


(ekstensi kepala). O: aliran oksigen masuk 5 LPM,tidak
- Memonitor aliran oksigen. ada perubahan posisi headbox, tidak
- Memonitor posisi alat terapi oksigen (letak). terdapat kerusakan kuit, RR: 61 per
- Memeriksa oksigen secara periodik untuk menit
memastikan konsentrasi oksigen yang masuk
sesuai resep dokter.
- Memonitor kerusakan kulit karena pemberian
oksigen.

E. Implementasi
Hari-2
No. Hari/ tanggal Jam Dx Implementasi Respon
1. Kamis, 31 10.00 1 Manajemen saluran cerna S:-
Mei 2018 - Memonitor BAB (Frekuensi, konsistensi, O: pasien BAB sedikit 2cc berupa
volume, dan warna feses). lendir, bising usus 2x/menit, terdapat
- Memonitor bising usus. distensi abdomen (LP 38 cm),
- Memonitor tanda dan gejala konstipasi. kebutuhan cairan total 517 cc/hari, NS
Manajemen Nutrisi masuk 3x5 cc, Residu 2 cc keruh, infus
- Menentukan kebutuhan cairan dan nutrisi D10%+NaCl 3% 30cc+KCl 15cc.
pasien. Pasien tidak memiliki riwayat alergi.
- Mengidentifikasi alergi dan intoleransi Berat badan 2588 gram.
makanan.
- Melakukan perawatan mulut.
- Memberikan makanan sesuai anjuran.
- Memonitor berat badan.
2 - Mempertahankan patensi jalan napas S:-
(ekstensi kepala). O: headbox terpasang dengan aliran
- Memberikan terapi oksigen sesuai order 5LPM, tidak ada perubahan posisi
dokter (headbox 5LPM) headbox, aliran masuk sesuai order,
- Memonitor aliran oksigen. tidak terdapat kerusakan kulit, RR
- Memonitor posisi alat terapi oksigen 58x/menit.
(letak).
- Memeriksa oksigen secara periodik untuk
memastikan konsentrasi oksigen yang
masuk sesuai resep dokter.
- Memonitor kerusakan kulit karena
pemberian oksigen.
2. 15.30 1 Manajemen saluran cerna S:-
- Memonitor BAB (Frekuensi, konsistensi, O: pasien belum BAB, bising usus
volume, dan warna feses). 2x/menit, terdapat distensi abdomen
- Memonitor bising usus. (LP 38 cm), nutrisi sonde masuk 5cc.
- Memonitor tanda dan gejala konstipasi.
Manajemen Nutrisi
- Memberikan makanan sesuai anjuran.

2 - Mempertahankan patensi jalan napas S: -


(ekstensi kepala). O: aliran oksigen masuk 5 LPM,tidak
- Memonitor aliran oksigen. ada perubahan posisi headbox, tidak
- Memonitor posisi alat terapi oksigen terdapat kerusakan kuit, RR: 52 per
(letak). menit
- Memeriksa oksigen secara periodik untuk
memastikan konsentrasi oksigen yang
masuk sesuai resep dokter.
- Memonitor kerusakan kulit karena
pemberian oksigen.
00.00 1 Manajemen saluran cerna S: -
- Memonitor BAB (Frekuensi, konsistensi, O: pasien belum BAB, bising usus
volume, dan warna feses). 2x/menit, distensi abdomen 38 cm,
- Memonitor bising usus. nutrisi sonde masuk 5 cc.
- Memonitor tanda dan gejala konstipasi.
Manajemen Nutrisi
- Memberikan makanan sesuai anjuran.

2 - Mempertahankan patensi jalan napas S: -


(ekstensi kepala). O: aliran oksigen masuk 5 LPM,tidak
- Memonitor aliran oksigen. ada perubahan posisi headbox, tidak
- Memonitor posisi alat terapi oksigen terdapat kerusakan kuit, RR: 54 per
(letak). menit
- Memeriksa oksigen secara periodik untuk
memastikan konsentrasi oksigen yang
masuk sesuai resep dokter.
- Memonitor kerusakan kulit karena
pemberian oksigen.

Hari-3
No. Hari/ tanggal Jam Dx Implementasi Respon
1. Jumat, 1 Juni 09.30 1 Manajemen saluran cerna S:-
2018 - Memonitor BAB (Frekuensi, konsistensi, O: pasien BAB sedikit 3 cc berupa
volume, dan warna feses). lendir, bising usus 2x/menit, terdapat
- Memonitor bising usus. distensi abdomen (LP 38 cm),
- Memonitor tanda dan gejala konstipasi. kebutuhan cairan total 515 cc/hari, NS
Manajemen Nutrisi (-), Residu 1 cc berupa susu, infus
- Menentukan kebutuhan cairan dan nutrisi D10%+NaCl 3% 30cc+KCl 15cc.
pasien. Pasien tidak memiliki riwayat alergi.
- Mengidentifikasi alergi dan intoleransi Berat badan 2575 gram.
makanan.
- Melakukan perawatan mulut.
- Memberikan makanan sesuai anjuran.
- Memonitor berat badan.
2 - Mempertahankan patensi jalan napas S:-
(ekstensi kepala). O: headbox terpasang dengan aliran
- Memberikan terapi oksigen sesuai order 5LPM, tidak ada perubahan posisi
dokter (headbox 5LPM) headbox, aliran masuk sesuai order,
- Memonitor aliran oksigen. tidak terdapat kerusakan kulit, RR
- Memonitor posisi alat terapi oksigen 52x/menit.
(letak).
- Memeriksa oksigen secara periodik untuk
memastikan konsentrasi oksigen yang
masuk sesuai resep dokter.
- Memonitor kerusakan kulit karena
pemberian oksigen.

3 - Memantau suhu S:-


- Memonitor warna kulit O:
- Memberi paracetamol per oral - Suhu 38,1 0C
- Memberikan kompres hangat pada bagian - Kulit sedikit kemerahan dan teraba
ubun-ubun hangat
2. 16.45 1 Manajemen saluran cerna S:-
- Memonitor BAB (Frekuensi, konsistensi, O: pasien belum BAB, bising usus
volume, dan warna feses). 2x/menit, terdapat distensi abdomen
- Memonitor bising usus. (LP 38 cm), nutrisi sonde masuk
- Memonitor tanda dan gejala konstipasi. 3x5cc.
Manajemen Nutrisi
- Memberikan makanan sesuai anjuran.

2 - Mempertahankan patensi jalan napas S: -


(ekstensi kepala). O: aliran oksigen masuk 5 LPM,tidak
- Memonitor aliran oksigen. ada perubahan posisi headbox, tidak
- Memonitor posisi alat terapi oksigen terdapat kerusakan kuit, RR: 48x per
(letak). menit
- Memeriksa oksigen secara periodik untuk
memastikan konsentrasi oksigen yang
masuk sesuai resep dokter.
- Memonitor kerusakan kulit karena
pemberian oksigen.

3 - Memantau suhu S :-
- Memonitor warna kulit O:
- Memberikan kompres hangat pada bagian - Suhu 37.40C
ubun-ubun - Kulit teraba hangat dan sedikit
kemerahan
23.15 1 Manajemen saluran cerna S: -
- Memonitor BAB (Frekuensi, konsistensi, O: pasien BAB sedikit berupa lendir,
volume, dan warna feses). bising usus 2x/menit, distensi abdomen
- Memonitor bising usus. 38 cm, residu 1 cc, nutrisi sonde
- Memonitor tanda dan gejala konstipasi. masuk5 cc
Manajemen Nutrisi
- Memberikan makanan sesuai anjuran.

2 - Mempertahankan patensi jalan napas S: -


(ekstensi kepala). O: aliran oksigen masuk 5 LPM,tidak
- Memonitor aliran oksigen. ada perubahan posisi headbox, tidak
- Memonitor posisi alat terapi oksigen terdapat kerusakan kuit, RR: 47x per
(letak). menit
- Memeriksa oksigen secara periodik untuk
memastikan konsentrasi oksigen yang
masuk sesuai resep dokter.
- Memonitor kerusakan kulit karena
pemberian oksigen.
3 - Memantau suhu - Suhu 370C

F. Evaluasi
No Hari/tanggal/jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1 Rabu, 30 Mei 2018 Konstipasi berhubungan dengan penyakit S:-
Pk. 23.55 hirschsprung O: Pasien belum dapat BAB, BBS 2693 gr, LP 38
cm, diberikan NS 3x5 cc/ hari dengan residu 3 cc
keruh, BU 2x/ menit
A: Masalah konstipasi teratasi
Indikator Awal Target Sesudah
Suara bising usus 3 3 3
Warna feses 3 3 3
Pola eliminasi 2 2 2
Keterangan:
1: Sangat terganggu
2: Banyak terganggu
3: Cukup terganggu
4: Sedikit terganggu
P: Lanjutkan intervensi
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan S:-
dengan penurunan ekspansi paru O: Pasien terpasang headbox dengan kecepatan
aliran O2 5 LPM, RR 61x/ menit
A: Masalah ketidakefektifan pola nafas teratasi
sebagian
Indikator Awal Target Sesudah
Respiratori rate 2 3 3
Ritme bernafas 2 3 2
Kedalaman 2 3 2
bernafas
Keterangan
1: Deviasi berat dari rentang normal
2: Deviasi cukup berat dari rentang normal
3: Deviasi sedang dari rentang normal
4: Deviasi ringan dari rentang normal
5: tidak ada deviasi dari rentang normal
P: Lanjutkan intervensi
2 Jum’at, 1 Juni 2018 Konstipasi berhubungan dengan penyakit S:-
Pk. 00.45 hirschsprung O: Pasien sudah dapat BAB pk.10.00(± 2cc)
berupa lendir, BBS 2588 gr, LP 38 cm, diberikan
NS 3x5 cc/ hari dengan residu 2 cc keruh, BU 2x/
menit
A: Masalah konstipasi teratasi
Indikator Awal Target Sesudah
Suara bising usus 3 3 3
Warna feses 3 3 3
Pola eliminasi 2 2 2
Keterangan:
1: Sangat terganggu
2: Banyak terganggu
3: Cukup terganggu
4: Sedikit terganggu
P: Lanjutkan intervensi
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan S:-
dengan penurunan ekspansi paru O: Pasien terpasang headbox dengan kecepatan
aliran O2 5 LPM, RR 54x/ menit
A: Masalah ketidakefektifan pola nafas teratasi
sebagian
Indikator Awal Target Sesudah
Respiratori rate 2 3 3
Ritme bernafas 2 3 2
Kedalaman 2 3 2
bernafas
Keterangan
1: Deviasi berat dari rentang normal
2: Deviasi cukup berat dari rentang normal
3: Deviasi sedang dari rentang normal
4: Deviasi ringan dari rentang normal
5: tidak ada deviasi dari rentang normal
P: Lanjutkan intervensi
3 Sabtu, 2 Juni 2018 Konstipasi berhubungan dengan penyakit S:-
Pk. 00.30 hirschsprung O: Pasien BAB pk 09.30 ± 3cc berupa lendir dan
pk 23.00, BBS 2575 gr, LP 38 cm,residu 1 cc
keruh, BU 2x/ menit
A: Masalah konstipasi teratasi
Indikator Awal Target Sesudah
Suara bising usus 3 3 3
Warna feses 3 3 3
Pola eliminasi 2 2 2
Keterangan:
1: Sangat terganggu
2: Banyak terganggu
3: Cukup terganggu
4: Sedikit terganggu
P: Lanjutkan intervensi
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan S:-
dengan penurunan ekspansi paru O: Pasien terpasang headbox dengan kecepatan
aliran O2 5 LPM, RR 47x/ menit
A: Masalah ketidakefektifan pola nafas teratasi
sebagian
Indikator Awal Target Sesudah
Respiratori rate 2 3 3
Ritme bernafas 2 3 2
Kedalaman 2 3 3
bernafas
Keterangan
1: Deviasi berat dari rentang normal
2: Deviasi cukup berat dari rentang normal
3: Deviasi sedang dari rentang normal
4: Deviasi ringan dari rentang normal
5: tidak ada deviasi dari rentang normal
P: Lanjutkan intervensi
Hipertermia berhubungan dengan proses S:-
penyakit O: S 37oC, kulit dan akral hangat
A: Masalah hipertermia tertasi
Indikator Awal Target Sesudah
Hipertermi 4 5 5
Suhu tidak stabil 4 5 5
Takipnea 3 4 4
Perubahan warna 5
4 5
kulit
Keterangan
1: Berat
2: Cukup berat
3: Sedang
4: Ringan
5: Tidak ada
P: Pertahankan suhu pada rentang normal
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek. (2013). Nursing Interventions Classification (NIC).Mosby Elsevier :


United states of America

Carpenito L, J. (2001). Buku saku diagnosa keperawaratan. EGC : Jakarta

Doengoes, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C. (2000). Rencana asuhan


keperawatan pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian
perawatan pasien Edisi 3. EGC : Jakarta

Herdman, T Heatrer. (2014). Nanda international : diagnosis keperawatan,


definisi dan klasifikasi, 2012-2014. EGC : Jakarta

Moorhead, S., Jhonson, ., Maas, M & Swanson, L. (2013). Nursing outcomes


classification (NOC) 5th Ed. Mosby Elsevier : United states of America

Anda mungkin juga menyukai