Dosen :
Disusun Oleh :
Firmansyah Putra P. (01.2017.1.90688)
2018
i
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kita bisa menyelesaikan dan menyusun Makalah Manajemen Lalu
Lintas.
Terselesaikannya Paper ini juga tidak terlepas dari dukungan dan motivasi dari
berbagai pihak yang telah sangat banyak membantu dan memberi masukan serta arahan
kepada kami. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih, terutama kepada Bapak Kurnia Hadi
Putra, S.Pd., M.T.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga apa yang kami sajikan dapat memberikan manfaat bagi pembaca
dan semua pihak.
Penyusun,
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kelancaran transportasi tidak terlepas dari kondisi lalu lintas pada lokasi
setempat. Lalu lintas yang dimaksud adalah gerak pindah manusia dengan atau tanpa
alat penggerak dari satu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan jalan
sebagai ruang gerak. Lalu lintas yang aman, tertib, lancer dan efisien sangat kita
dambakan, karena dengan hal tersebut segala aktifitas dalam masyarakat akan lebih
terjamin.
1. Pertambahan penduduk
2. Peningkatan taraf hidup masyarakat yang memungkinkan bertambahnya
kendaraan bermotor di jalan
3. Pertambahan angkutan sebagai akibat meningkatnya mobilitas manusia maupun
barang
4. Keterbatasan prasarana dan peralatan lalu lintas dibandingkan dengan kemajuan
dan perkembangan masyarakat.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana memaham idefinisi, jenis, dan fungsi marka jalan dalam kepentingan
lalu lintas ?
1.4 Tujuan
1. Memahami definisi, jenis, dan fungsi rambu-rambu dalam mengatur aktivitas
berlalu lintas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.2 Marka Melintang
Marka melintang berupa garis utuh menyatakan batas berhenti kendaraan
yang diwajibkan oleh alat pemberi isyarat lalu lintas atau rambu larangan. Marka
melintang berupa garis ganda putus-putus menyatakan batas berhenti kendaraan
sewaktu mendahulukan kendaraan lain, yang diwajibkan oleh rambu larangan. Marka
melintang apabila tidak dilengkapi dengan rambu larangan, harus didahului
dengan marka lambang berupa segi tiga yang salah satu alasnya sejajar dengan
marka melintang tersebut.
4
2.1.3 Marka Serong
Marka serong berupa garis utuh dilarang dilintasi kendaraan. Marka
serong untuk menyatakan pemberitahuan awal atau akhir pemisah jalan, pengarah lalu
lintas dan pulau lalu lintas. Marka serong yang dibatasi dengan rangka garis utuh
digunakan untuk menyatakan daerah yang tidak boleh dimasuki kendaraan,
pemberitahuan awal sudah mendekati pulau lalu lintas. Marka serong yang dibatasi
dengan garis putus-putus digunakan untuk menyatakan kendaraan tidak boleh
memasuki daerah tersebut sampai mendapat kepastian selamat.
5
2.1.5 Marka Kotak Kuning
Marka Kotak Kuning adalah Marka Jalan berbentuk segi empat berwarna
kuning yang berfungsi melarang kendaraan berhenti di suatu area.
6
2.1.6 Marka Lainnya
Zebra cross merupakan salah satu dari marka lainnya. Zebra cros merupakan
marka berupa garis-garis utuh yang membujur tersusun melintang jalur lalu lintas.
Marka ini berfungsi untuk penyeberangan pejalan kaki. Selain zebra cross, marka
lainnya adalah paku jalan. Marka ini dibedakan menjadi tiga yaitu paku jalan dengan
pemantul cahaya berwarna kuning digunakan untuk pemisah jalur atau lajur lalu
lintas, paku jalan dengan pemantul cahaya berwarna merah ditempatkan pada garis
batas di sisi jalan dan paku jalan dengan pemantul berwarna putih ditempatkan pada
garis batas sisi kanan jalan.
7
2.1.7 Paku jalan
Paku jalan digunakan sebagai reflektor Marka Jalan khususnya pada keadaan
gelap dan malam hari. Paku jalan dibuat dari bahan antara lain, plastik; kaca; baja
tahan karat; atau alumunium campur.
Paku jalan dilengkapi dengan pemantul cahaya. Pemantul cahaya harus
memenuhi ketentuan:
a) pemantul cahaya berwarna putih digunakan untuk melengkapi Marka
Membujur utuh pada sisi kanan jalan sesuai dengan arah lalu lintas;
b) pemantul cahaya berwarna kuning digunakan untuk melengkapi Marka
Membujur utuh dan putus-putus pada pemisah jalur atau lajur lalu lintas; dan
c) pemantul cahaya berwarna merah digunakan untuk melengkapi Marka
Membujur utuh pada sisi kiri jalan sesuai dengan arah lalu lintas.
8
BAB III
PENUTUP
Transportasi dan ekonomi memiliki hubungan yang erat, minimal pada dua hal yaitu
pergerakan orang dan atau barang dan level aksesibilitas. Oleh karena itu, sistem transportasi
harus diatur secara baik, terutama dalam hal ini tarif yang terjangkau, kondisi kendaraan
yang nyaman dan jangkauan area layanan yang mengcover semua bagian kota atau daerah.
Jika hal ini tidak terjadi, maka tentu masyarakat akan berupaya menyediakan alat transportasi
sendiri yang murah dengan mobilitas yang tinggi seperti kendaraan roda dua, meskipun itu
beresiko tinggi.
Kondisi tersebut tentu harus segera di atasi karena dapat merugikan negara selain juga
kerugian yang menyangkut produktivitas, waktu, kesehatan, dan biaya sosial lainnya. Oleh
karena itu pengenalan, pemahaman dan ketaatan terhadap marka jalan yang berlaku menjadi
hal yang sangat penting. Dengan demikian maka diharapkan dapat menekan tingginya angka
kecelakaan terutama pada pengguna kendaraan roda dua.
9
DAFTAR PUSTAKA
Suyanto, Wardan. Pengenalan Rambu-Rambu Dan Marka Lalu Lintas Bagi Siswa Smk
Dalam Rangka Membentuk Perilaku Tertib Berlalu Lintas.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/wardan-suyanto-drs-maedd/1-
makalah-pelatihan-ppm-samigaluh.pdf (16 Oktober 2018).
10