Anda di halaman 1dari 3

STATUS EPILEPTIKUS

No. Dokumen : 445/ /PKM.AEK HABIL


No. Revisi :
Tanggal
SOP :
Terbit

PEMERINTAH KOTA Halaman : 1/2


SIBOLGA
UPTD Kepala Puskesmas
PUSKESMAS
dr. HERLINA NASUTION
SAMBAS NIP. 19740505 200502 2 001

1. Pengertian Adalah bangkitan yang terjadi lebih dari 30 menit atau adanya dua bangkitan atau
lebih dimana diantara bangkitanbangkitan tadi tidak terdapat pemulihan kesadaran.
Status epileptikus merupakan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
penanganan dan terapi segera guna menghentikan bangkitan (dalam waktu 30 menit)
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam mengenal tanda klinis infark miokard dan melakukan
pengobatan awal sebelum pasien dirujuk
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / // /2016 tentang status epileptikus

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang status epileptikus
5. Prosedur Alat :
a. Alat tulis
b. Stetoskop
c. Tensimeter
d. benzodiazepin rectal
e. Oksigen
f. Infus Set
g. Alat pemeriksa KGD
h. Spatel lidah
6. Langkah-langkah 1. Dokter memperkenalkan diri dan memberi salam
2. Dokter melakukan anamnesis kepada pasien. Hasil Anamnesis (Subjective)
yaitu:
a. Pasien datang dengan kejang, keluarga pasien perlu ditanyakan mengenai
riwayat penyakit epilepsi dan pernah mendapatkan obat antiepilepsi serta
penghentian obat secara tiba-tiba. Riwayat penyakit tidak menular
sebelumnya juga perlu ditanyakan, seperti Diabetes Melitus, stroke, dan
hipertensi. Riwayat gangguan imunitas misalnya HIV yang disertai infeksi
oportunistik
3. Dokter mencuci tangan
4. Dokter melakukan pemeriksaan fisik pada pasien.
a. Ditemukan adanya kejang atau gangguan perilaku, penurunan kesadaran,
sianosis, diikuti oleh takikardi dan peningkatan tekanan darah, dan sering
diikuti hiperpireksia
5. Dokter mencuci tangan
6. Dokter menganjurkan pemeriksaan penunjang yaitu: pemeriksaan gula darah
sewaktu
7. Dokter memberikan penatalaksanaan yaitu:
a. Pasien dengan status epilektikus, harus dirujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis saraf. Pengelolaan SE
sebelumsampaifasilitas pelayanan kesehatan sekunder.
1) Stadium I (0-10 menit)
 Memperbaiki fungsi kardiorespirasi
 Memperbaiki jalan nafas, pemberian oksigen, resusitasi bila perlu
 Pemberian benzodiazepin rektal 10 mg
2) Stadium II (1-60 menit)
 Pemeriksaan status neurologis
 Pengukuran tekanan darah, nadi dan suhu
8. Dokter memberikan edukasi
9. Dokter mencatat rekam medik
10. Dokter merujuk pasien
7. Diagram Alir FLOW CHART
Dokter memperkenalkan diri dan memberi salam

Dokter melakukan anamnesis kepada pasien

Dokter mencuci tangan

Dokter melakukan pemeriksaan fisik pada pasien

Dokter mencuci tangan

Dokter menganjurkan pemeriksaan penunjang


yaitu: pemeriksaan gula darah sewaktu

Dokter memberikan penatalaksanaan

Dokter memberikan edukasi

Dokter mencatat rekam medik

Dokter merujuk pasien

8. Hal-hal yang perlu Kriteria rujukan segera dirujuk ke layanan sekunder dengan spesialis saraf
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Ruang gawat darurat
3. Apotek
10. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan.
11. Rekam historis
perubahan No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
dilakukan

Anda mungkin juga menyukai