Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR TETAP INFEKSI RONGGA MULUT

POLIKLINIK SPN POLDA No. Dokumen No. Revisi Halaman


JATIM B/ /IX/2018 - 1/0
Tekad,semangat,komitmen
Jl. Raya Bangsal ,Mojokerto,

PROSEDUR TETAP Ditetapkan


Tanggal Terbit KEPALA SEKOLAH POLISI NEGARA POLDA JATIM

September 2018

AKHMAD YOGA PRANATA


KOMISARIS BESAR POLISI NRP 64080817

Infeksi rongga mulut meliputi :

1. Infeksi odontongen
2. Infeksi non – odontongen
3. Infeksi pasca trauma / tindakan
4. Infeksi akibat komplikasi terapi
5. Komplikasi dan atau manifestasi kelainan sistemik
Infeksi rongga mulut terjadi pada jaringan keras (gigi dan tulang rahang) serta pada
PENGERTIAN
jaringan lunak (mukosa rongga mulut, gusi, jaringan periodontal, bibir, lidah dan
kelenjar liur).

Infeksi rongga mulut dapat berkembang menjadi :

1. Abses dento-alveolar dan menyebar ke berbagai jaringan lunak dan jaringan


keras di sekitar rongga mulut dan rahang
2. Fokus infeksi
3. Sepsis
1. Mengobati infeksi pada jaringan rongga mulut dan mencegahnya agar tidak
meluas dan menyebar ke jaringan sekitarnya serta tidak berkembang ke arah
komplikasi serius
TUJUAN
2. Mengidentifikasi dan mengeliminasi penyebab
3. Merujuk atau mengonsultasikan kasus tersebut ke rumah sakit yang
berkompeten

PROSEDUR  Persiapan Alat dan Bahan


1. Dental unit
2. Alat diagnosis dasar
3. Standard Precaution (Masker, Handscoon)

 Prosedur/ Langkah - langkah


1. Pastikan kelainan adalah infeksi akut, kronis, subakut atau hanya inflamasi
2. Pastikan kelainan adalah infeksi odontogen, non – odontogen, manifestasi
kelainan sistemik, traumatik infeksi atau merupakan fokus infeksi
3. Pastikan bahwa pasien belum perlu dilakukan rawat inap :
3.1 Keadaan umum penderita tidak terlalu lemah
3.2 Tidak ditemukan gangguan saluran nafas
3.3 Penderita masih dapat minum dan makan serta tidak tampak adanya
gejala malnutrisi dan dehidrasi
3.4 Tidak ditemukan gejala sepsis dan bahkan syok sepsis
3.5 Tidak memiliki riwayat penyakit sistemik misalnya DM, defisiensi imun,
gangguan fungsi liver, jantung, dll
4. Terapi Antibiotik sesuai indikasi :
4.1 Pada infeksi akut atau sub akut
4.2 Pada infeksi kronis sebagai profilaksis pra bedah dan pasca pencabutan
gigi
5. Pemberian Analgetik :
5.1 Untuk infeksi sub akut, akut, infeksi akut supuratif (abses)
6. Pemberian anti inflamasi
6.1 Pemberian anti inflamasi diperlukan pada infeksi akut supuratif ( abses )
dan pada infeksi akut yang ditandai dengan gejala sepsis

7. Konsul ke Poli Umum, jika di duga sebagai manifestasi kelainan sistemik


8. Eliminasi penyebab :
8.1 Koreksi Oklusi
8.2 Open bur dan Insisi drainase ( abses)
8.3 Ekstraksi gigi

UNIT TERKAIT POLI GIGI

Anda mungkin juga menyukai