Anda di halaman 1dari 16

PROPOSALPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

GEISA (Gelang Lansia) sebagai FDFY (Fall Detection For Elderly)

BIDANG KEGIATAN

PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:

Kelompok 4 / kelas D

Muhammad Alfarizi NIM 172310101166


Erman Yudhi Wana Prakarsa NIM 172310101179

UNIVERSITAS NEGERI JEMBER


JEMBER
2018
PENGESAHANPKMGAGASAN TERTULIS

1. JudulKegiatan : GEISA (Gelang Lansia) sebagai FDFY


(Fall Detection For Elderly)

2. BidangKegiatan : PKM-KC

3. Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap : Muhammad Alfarizi
b. NIM : 172310101166
c. Jurusan : Keperawatan
d. Universitas/Institut/Politeknik : Jember
e. AlamatRumahdan No Tel./HP :Karanganyar RT 07, RW 03 -
Yosowilangun-Lumajang/
082231948609
f. Email : muhammadalfarizi232@gmail.com
4. AnggotaPelaksanaKegiatan/Penulis : 1 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :Ns. Ahmad Rifai, S.Kep., M.S
b. NIDN/NIDK :198502072015041001
c. AlamatRumahdanNoTel./HP :

Jember, 10 Oktober 2018


Menyetujui,
Dekan Fakultas Keperawatan Ketua Pelaksana Kegiatan

Ns. Lantin Sulistyorini, M.Kes Muhammad Alfarizi


NIP 19780323200501200 NIM172310101166

Rektor Universitas Jember Dosen Pendamping

Drs. Moh. Hasan, M.Sc., Ph.D Ns. Ahmad Rifai, S.Kep., M.S
NIP 196404041988021001 NIP 198502072015041001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidaayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal kegiatan
mahasiswa yang berjudul “Gelang Alarm Sebagai Deteksi Jatuh Pada Lansia”
dengan tepat waktu.

Dalam proses pembuatan PKM ini, kami juga berterimakasih kepada beberapa
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikna tugas ini dengan
sempurna. Kami menyampaikan terimakasih kepada :

1. Ns. Ahmad Rifai, S.Kep., MS., selaku dosen pengampuh dan penanggung
jawab mata kuliah Sistem Informasi dan Teknologi dalam Keperawatan
sekaligus dosen pembimbing
2. Seluruh rekan mahasiswa kelas D angkatan 2017

Kami menyadari bahwa PKM ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu
kami membutuhkan sebuah kritikan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan PKM ini.

Kami berharap makalah ini bisa bermanfaat dan dapat menambah wawasan
bagi kita semua.

Jember, 10 Oktober 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI

PROPOSALPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA .................................... i


GELANG ALARM SEBAGAI DETEKSI JATUH PADA LANSIA ........... Error!
Bookmark not defined.
PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS .................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v

RINGKASAN ....................................................................................................... vii


BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ..................................................................................................... 2
BAB II GAGASAN ................................................................................................ 3
2.1 Kondisi Kekinian ...................................................................................... 3
2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan................................................................ 3
2.3 Bagaimana Gagasan Memperbaiki Kondisi Kekinian ............................. 4
2.4 Pihak yang membantu mengimplementasikan gagasan dan uraian peran 4
2.5 Langkah-Langkah Strategis ...................................................................... 5
BAB III KESIMPULAN ......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sensor Getaran (Vibration Sensor) Sw-420..........................................7


Gambar 2. Arduino Sebagai Penerima Sensor Pada Alarm....................................7
Gambar 3. Ilustrasi Pemasangan Alarm..................................................................8

v
GEISA (Gelang Lansia) sebagai FDFY (Fall Detection For Elderly)

Muhammad Alfarizi, Erman Yudhi Wana Prakarsa


Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas Jember
Jalan Kalimantan No. 37 Kampus Tegalboto Sumbersari, Krajan Timur,
Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121

RINGKASAN

Kata Kunci : Lansia, Jatuh, Teknologi

Teknologi pada masa sekarang telah berkembang dengan pesat. Perlunya


dikembangkan pada bidang penelitian teknologi diruang lingkup kesehatan
merupakan hal yang dibutuhkan untuk seorang pasien maupun tenaga
kesehatan lainnya dalam membantu proses asuhan keperawatan di klinik
maupun rumah sakit. Manula merupakan masa atau kondisi penurunan fungsi
tubuh yang berlangsung secara alami dan terjadinya perubahan anatomis,
fisiologis dan biokemis. Terdapat kasus atau kejadian yang di alami oleh
lansiayaitu berisiko jatuh. Dalam mengatasi resiko jatuh pada lansia sangat
kurang sekali dalam pengawasan tenaga kesehatan ataupun keluarga dalam
kesiapan membantu lansia. Penyebabnya apabila manula tidak cepat dalam
mendapatkan pertolongan dapat mengakibatkan kematian pada lansia. Dengan
adanya teknologi alat pendeteksi jatuh pada lansia yaitu berupa bentuk gelang
dengan fitur alarm. Guna adanya alat pendeteksi jatuh pada lansia tersebut
yaitu agar cepatmendapat pertolongan oleh tenaga kesehatan maupun keluarga
yang dapat mengurangi resiko kematian pada lansia. Keselamatan pasien pada
lansia sangat kurang dalam pengawasan tenaga kesehatan dan minimnya
pengetahuan keluarga dalam membantu lansia yang membuat resiko jatuh
semakin meningkat. Maka adanya alat pendeteksi jatuh pada lansia berupa
gelang alarm, Kecanggihan gelang alarm pendeteksi jatuh pada lansia,
dipasangnya alarm disetiap depan kamar pasien. Program ini dapat
mempermudah tenaga kesehatan dalam segera melakukan pertolongan
secepatnya pada lansia yang mengurangi resiko kematian lansia akibat terjatuh.

vi
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manula merupakan suatu kondisi transisi paling akhir dari tahap tumbuh
kembang manusia (Norhabibah, K, & Risqiwati, 2017). Pada masa ini terjadi
penurunan fungsi secara biologis yang berlangsung alami, proses ini
berkelanjutan yang akan berdampak pada perubahan anatomis, fisiologis, dan
biokemis pada tubuh, sehingga dapat menyebabkan penurunan fungsi dalam
tubuh. Penurunan morfologis pada sistem muskuluskeletal merupakan
indikator terbesar pada proses penuaan, salah satunya adalah hilangnya
keseimbangan pada tubuh. Hal tersebut terjadi karena penurunan kekuatan,
kontraksi, elastisitas dan fleksibilatas pada otot, sehingga terjadi kehilangan
keseimbangan pada manula dan menyebabkan jatuh (Indarwati & Caraka
Kristi, 2017).
Kejadian jatuh pada lansia merupakan penyebab kematian kelima yang
terjadi pada manula. Kejadian jatuh pada lansia lebih banyak dialami
perempuan daripada laki-laki, hal ini karena kekurangan esterogen pada
perempuan lanjut usia yang menyebabkan penurunan osteoklastogenesis
sehingga berdampak pada kehilangan massa tulang. Di dunia 30% dari lansia
mengalami jatuh, penelitian di Amerika Serikat juga mengungkapkan
sepertiga lansia mengalami jatuh dan seperempat puluhnya perlu mendapatkan
perawatan rumah sakit. Pada institusi perawatan dan rumah sakit lebih dari
50% lansia mendapatkan perawatan karena jatuh setiap tahunnya, dan 40%
lansia mengalami kejadian jatuh berulang setiap tahunnya (Susilo et al., 2017).
Sedangkan Indonesia tercatat lansia usia lebih dari 65 tahun mengalami jatuh
setiap tahunnya hingga mencapai presentase 28-35% dan meningkat pada usia
70 tahun dengan presentase sebanyak 32-42% (Kemenkes, 2014).
Kejadian jatuh seringkali terjadi dan menyebabkan kematian mendadak
karena penyakit degeratif yang diderita lansia, hal tersebut banyak terjadi
karena kurangnya pengawasan tenaga kesehatan di rumah sakit, panti jompo
ataupun keluarga yang sedang jaga, sehingga pasien tidak cepat mendapatkan
pertolongan yang berakibat kematian pada lansia (Utomo & Subhiyakto,
2016).
Dari gambaran permasalahan diatas kurangnya pengawasan dan tanda-
tanda lansia jatuh masih kurang, sehingga menyebabkan telatnya bantuan
datang yang berdampak buruk bagi lansia. Oleh sebab itu penulis berinisiatif
untuk menciptakan alat untuk mendeteksi kejadian jatuh pada lansia sehingga
dapat cepat mendapatkan pertolongan. Inisiatif tersebut kami tuangkan dalam
bentuk teknologi “GEISA (Gelang Lansia) sebagai FDFY (Fall Detection For
Elderly)”

1
1.2 Tujuan

Dari masalah-masalah yang dirumuskan maka dapat dapat diketahui tujuan


dari gagasan ini yaitu:
1.2.1 Membuat dan mengembangkan teknologi “GEISA (Gelang Lansia)
sebagai FDFY (Fall Detection For Elderly)”.

1.3 Manfaat

1.3.1 Membantu mendeteksi kejadian jatuh pada lansia.


1.3.2 Memberikan kode untuk tenaga kesehatan ataupun keluarga jika lansia
mengalami jatuh.
1.3.3 Mengembangkan teknologi dalam bidang kesehatan.

2
BAB II GAGASAN

2.1 Kondisi Kekinian

Keselamatan pasien dirumah sakit menjadi tolak ukur kualitas


pelayanan kesehatan dirumah sakit. Tidak hanya di rumah sakit, seperti
pelayanan home care juga harus memprioritaskan keselematan pasien
dengan berperan aktif dalam membantu kegiatan pasien agar terhindar dari
adanya peluang bahaya pada pasien. Tenaga kesehatan memiliki tanggung
jawab dalam keselamatan pasien untuk menurunkan kejadian insidensi
pada saat melakukan prosedur pelayanan ataupun penggunaan peralatan
rumah sakit yang digunakan oleh pasien. Salah satu faktor utama yaitu
keselamatan pasien, yang kini sedang gencar-gencarnya ditingkatkan
untuk memperbaiki prestise rumah sakit melalui akriditasi (Iskandar &
Maksum, 2014).
Fakta yang diungkapkan oleh WHO tentang keselamatan pasien di
negara berkembang adalah kejadian resiko jatuh yang dialami pasien.
Begitupun resiko jatuh pada lansia, rendahnya pengawasan tenaga
kesehatan di rumah sakit, pelayanan home care dan minimnya
pengetahuan keluarga dalam membantu pasien BAB ataupun BAK
membuat resiko jatuh pada lansia meningkat (Iskandar & Maksum, 2014).
Data dari WHO juga mengungkapkan jika saat ini terdapat 1 miliar
lansia yang berumur lebih dari 60 tahun., dan diperkirakan sekitar 25
tahun lagi penduduk lansia akan meningkat sekitar 1,2 milyar.
Perkembangan lansia di dunia saat ini mencapai 1,7%, sedangkan
perkembangan lansia umur lebih dari 65 tahun mencapai 2,5%, dengan
demikian dunia akan dihadapkan pada peningkatan lansia dimasa yang
akan datang (Marlita, Saputra, & Yamin, 2018).

2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan

Berdasarkan kondisi kekinian yang terjadi di rumah sakit, home care,


panti jompo, tenaga kesehatan sudah melakukan beberapa upaya untuk
mengatasi kejadian jatuh pada lansia di rumah sakit, salah satuya adalah
membatasi aktivitas pasien untuk ke kamar mandi dengan menyediakan
pispot dan urinal di dekat tempat tidur pasien, memberi edukasi pada
keluarga pasien bagaimana cara membantu pasien untuk BAB dan BAK di
pispot dan urinal, memasang penghalang tempat tidur utuk menghindari
pasien terjatuh pada saat tidur.

3
2.3 Bagaimana Gagasan Memperbaiki Kondisi Kekinian

Dari uraian permasalahan diatas keterlambatan penanganan pada


lansia yang jatuh sangatlah sering terjadi, kurangnya pengawasan pada
lansia yang sedang melakukan aktifitas juga menjadi kendala, sehingga
solusinya adalah memanfaatkan teknologi untuk mendeteksi lansia yang
jatuh. Kemudian kami berinisiatif membuat gagasan sebuah alat bernama
“GEISA (Gelang Lansia) sebagai FDFY (Fall Detection For Elderly)”,
yaitu memiliki arti gelang alarm sebagai deteksi jatuh pada lansia. FDFY
merupakan sebuah gelang alarm yang memiliki fungsi pendeteksi jatuh
pada lansia. FDFY tidak hanya digunakan khusus untuk lansia, juga dapat
digunakan untuk pasien yang memiliki tingkat kesadaran lemah. Cara
kerja FDFY yaitu gelang yang telah difasilitasi sensor peka terhadap
benturan dan telah terhubung dengan alarm di depan ruangan pasien,
sehingga perawat ataupun tenaga kesehatan lainnya dengan mudah
mengetahui jika ada pasien yang jatuh dan dapat segera mendapatkan
pertolongan.

2.4 Pihak yang membantu mengimplementasikan gagasan dan uraian


peran

1. Tenaga Kesehatan dan Perawat Lansia


Tenaga kesehatan dan perawat lansia merupakan eksekutor dalam
mengimplementasikan gagasan ini, jadi harus memahami apa yang
terjadi di lapangan dan bagaimana gelang alarm bisa berfungsi.

2. Ahli Teknologi Informasi


Mendesain teknologi gelang alarm serta merencanakan menejemen
strategi, metedologi teknologi agar dapat diaplikasikan.

3. Teknik Informatika
Berperan dalam menentukan bahan yang sesuai dan merakit merakit
setiap komponen dari gelang dan alarm.

4. Programmer
Programmer bertugas untuk merealisasikan sistem serta
menghubungkan antara gelang lansia dan alarm sehingga dapat
berfungsi sesuai yang diharapkan.

4
2.5 Langkah-Langkah Strategis

2.5.1 Perencanaan
1. Studi literatur dan review jurnal terkait dengan teknologi yang
mendukung dalam pembuatan “GEISA (Gelang Lansia) sebagai
FDFY (Fall Detection For Elderly)”.
2. Membuat proposal terkait dengan dana untuk pembuatan gagasan
ini
3. Membuat desain gelang alarm yang tepat dan sesuai.
4. Survei lapangan terkait dengan efisiensi penggunaan alarm, letak
alarm (apakah bunyi alarm dapat mengganggu pasien yang lain).
5. Perakitan dan pemrograman gelang alarm.
6. Uji coba “GEISA (Gelang Lansia) sebagai FDFY (Fall Detection
For Elderly)”.

No Keteranga Bulan1 Bulan 2Bulan Bulan 4 Bulan 5


n 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
(studi
literatur)
2 Penyusuna
n proposal
3 Membuat
desain
gelang dan
alarm
4 Survei
lapangan

5 Perakitan
dan
pemogram
an
6 Uji coba
gagasan

5
2.5.2 Desain Gelang

Panjang 21 cm Lubang jam untuk


dan lebar 1 cm ngaitkan, agar tidak
mudah terlepas

Tempat peletakan Bahan terbuat dari


sensor getaran dan karet sehingga tidak
logo FDFY mudah basah dan
mengiritasi tangan

6
2.5.3 Sensor Getaran

Sensor Getar

D0 / D output

Ground
Ukuran 20mm
PCC x 32mm x
11mm
Gambar 1. Sensor Getaran (Vibration Sensor) Sw-420 (Sumber: Google Image)

Gambar 2. Arduino Sebagai Penerima Sensor Pada Alarm (Sumber: Google


Image)

2.5.4 Cara Kerja

Cara kerja gelang alarm mengandalkan sensor getar dari luar akibat
jatuh, kemudian digunakan sensor getar sederhana yang cara kerjanya
berbanding terbalik dengan speaker. Jika pada speaker energi listrik
dirubah menjadi getaran pada membran speaker, maka cara kerja gelang
alarm ini adalah menangkap getaran yang terjadi dan mengubanya dalam
bentuk listrik. Menggunakan bantuan Bruzer, energi listrik tersebut
dirubah menjadi getaran suara (Purnamasari et al., 2017).

7
Ilustrasi

Lansia yang menggunakan FDFY terjatuh di kamar mandi

Sensor pada FDFY


mendeteksinya, dan
transfer pada Arduino

Dengan perantara buzzer Arduino mengubah


energi listrik dirubah menjadi sendor getaran menjadi
suara alarm listrik

Alarm berbunyi sebagai tanda lansia


terjatuh, tenaga kesehatan ataupun
perawat lansia datang untuk menolong.

Gambar 3. Ilustrasi Pemasangan Alarm (Sumber: Google Image)

8
BAB III KESIMPULAN

2.6 Inti Gagasan


Gagasan tentang gelang alarm sebagai prediksi jatuh pada lansia
merupakan gelang yang dipasangkan pada lansia yang didesain dengan
kecanggiahn teknologi sehingga ketika lansia jatuh, alarm yang terpasang
di depan kamar pasien berbunyi, dan tenaga kesehatan dapat menolong
pasien lansia dengan cepat dan tepat sehingga mengurangi resiko kematian
lansia akibat terjatuh.

2.7 Prediksi Keberhasilan Gagasan


Output dari keberhasilan teknologi adalah membantu mendeteksi manula
yang jatuh dan mendapat pertolongan yang cepat. Dengan adanya gelang
alarm ini lansia jatuh dapat terdeteksi sehingga menurunkan resiko
kematian lansia yang jatuh, sehingga pelayanan rumah sakit, home care
dapat berjalan paripurna.

9
DAFTAR PUSTAKA

Indarwati, R., & Caraka Kristi, M. (2017). Berg Balance Test (BBT) dan Time Up
and Go Test (TUGT) sebagai Indikator Prediksi Jatuh Lansia. Jurnal Ners,
3(2).

Iskandar, H., & Maksum, H. (2014). Faktor Penyebab Penurunan Pelaporan


Insiden Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jurnal Kedokteran Brawijaya,
28(1), 72–77. https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2014.028.01.27

Kemenkes. (2014). Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, Situasi
dan analisis Lanjut Usia. Pusdatin. Retrieved from
http://www.depkes.go.id/download php?.../infodatin lansia 2016. pdf

Marlita, L., Saputra, R., & Yamin, M. (2018). Kemandirian Lansia Dalam
Melakukan Activity Daily Living ( Adl ) Di Upt Pstw Khusnul Khotimah.
Jurnal Keperawatan Abdurrab, 1(2), 64–68. https://doi.org/ISSN 2579-8723

Norhabibah, S., K, W. A., & Risqiwati, D. (2017). Rancang Bangun Sistem


Monitoring Deteksi Jatuh untuk Manula dengan Menggunakan
Accelerometer. JOINCS (Journal of Informatics, Network, and Computer
Science), 1(1), 43–52.
https://doi.org/https://doi.org/10.21070/joincs.v1i1.803

Purnamasari, W., Wijaya, R., Riau, A. M., Pekanbaru, K., Begalung, L., Padang,
K., … Pendahuluan, I. (2017). Sistem Keamanan Rumah Menggunakan
Sensor. Jurnal Mantik Penusa, 21(1), 58–64.

Susilo, W., Limyati, Y., Gunawan, D., Prof, J., Suria, D., Mph, S., … Gunawan,
D. (2017). The Risk of Falling in Elderly Increased with Age Growth and
Unaffected by Gender Faculty of Medicine Maranatha Christian University
Physical Medicine and Rehabilitation Department Immanuel Hospital
Bandung Jl . Kopo No . 161 Bandung 40234 Indonesia Depar. Journal
OfMedicine and Health, 1(6), 568–574.

Utomo, D. W., & Subhiyakto, E. R. (2016). Teknologi dan Teknik Sistem


Komputasi Pervasif dalam Sistem Layanan Kesehatan : Studi Literatur
Sistematis. Jurnal Buana Informatika, 7(3), 187–196.
https://doi.org/10.24002/jbi.v7i3.657

10

Anda mungkin juga menyukai