Berta T
Berta T
Analisa Deskritif
Berdasarkan penelitian diperoleh karakteristik siswa berdasarkan tingkat
pendidikan (kelas). Kelas persiapan 2 orang (13 %), Kelas I Sma 2 orang (13 %), Kelas II
Sma 8 orang (53 %), Kelas III SMA 3 orang (20 %). Menurut tingkat umur yang berumur
16 tahun 2 orang (13 %), berumur 17 tahun 7 orang(47 %), berumur 18 tahun 3 orang(20
%), berumur 19 tahun 3 orang(20 %).
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan siswa siminari St. Rafael Oepoi
Kupang, baik 73 %, cukup 20 % dan kurang 7 %. Sedangkan untuk sikap 12 responden (80
%) mempunyai sikap cukup, 3 responden (20 %) mempunyai sikap kurang. Rata-rata sikap
responden 73 % termasuk kategori cukup.
4.3. Pembahasan
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membuata tindakan
(Notoatmodjo, 2003). Dari hasil penelitian siswa Siminari St. Rafael Oepoi Kupang
pengetahuan merupakan hasil tahu siswa tentang penyakit Thypus abdominalis yang dapat
diukur dengan lembaran kuirsioner, 10 pertanyaan untuk nilai pengetahuan sisiwa siminari.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa 11 responden (73 %) mempunyai pengetahuan
baik, 3 responden (20 %) mempunyai pengetahuan cukup, dan 1 responden (7 %)
mempunyai pengetahuan kurang. Dari 15 responden 14 responden (93 %) menjawab benar
tentang pengertian penyakit Typhus Abdominalis dan 1 orang (7 %) menjawab salah.
Semua responden menjawab benar (100 %) tentang faktor-faktor yang bukan menjadi
penyebab terjadinya penyakit Typhus Abdominalis, 11 responden (73 %) menjawab salah
tentang tanda dan gejala penyakit Typhus Abdominalis, 4 responden (27 %) menjawab
benar, 7 responden (46 %) menjawab salah tentang orang yang beresiko terkena penyakit
Typhus Abdominalis, 8 responden (53 %) menjawab benar, 9 responden (60 %) menjawab
salah tentang cara penyajian makanan yang tepat, 6 responden (40 %) menjawab benar, 15
responden (100 %) menjawab benar tentang tempat pembuangan air besar dan air kecil
yang tepat, 1 responden (7 %) menjawab salah tentang cara pencegahan penyakit Typhus
Abdominalis, 14 responden (93 %) menjawab benar, 10 responden (67 %) menjawab salah
tentang penanganan yang tepat terhadap penderita Typhus Abdominalis, 5 responden ( 33
%) menjawab benar, 12 responden ( 80 %) menjawab salah tentang diit yang diberikan
pada penderita Typhus Abdominalis dan 3 responden (20 %) menjawab benar. Total hasil
penelitian ditemukan rata-rata pengetahuan siswa seminari St. Rafael yang berpengetahuan
baik 11 responden (73 %), pengetahuan cukup 3 responden (20 %), dan 1 responden (7 %)
berpengetahuan kurang. Hal ini didukung dengan tingkat pengetahuan siswa seminari ST.
Rafael berpendidikan SMA dan dengan adanya alat-alat sehingga siswa dapat
memperolehnya melalui media masa seperti TV, radio, iklan, majalah-majalah kesehatan.
Menurut teori sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
( Notoadmodjo, 2003). Namun dalam penelitian iini diperoleh jumlah siswa yang terkena
penyakit Tphus Abdominalis sebanyak 15 orang, diduga ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kejadian penyakit Typhus Abdominalis antara lain ; faktor lingkungan,
hygiene makanan, kejenuhan siswa dalam mengkonsumsi makanan yang disediakan di
asrama dan tingkat kesadaran dan kepedulian siswa itu sendiri. Untuk itu diharapkan perlu
meningkatkan pengetahuan bagi semua penghuni asrama oleh petugas kesehatan melalui
penyuluhan dan pemutaran film mengingat penyakit Typhus Abdominalis merupakan
penyakit penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh kuman salmonela yang terdapat
dalam makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan kuman tersebut. (Suryadi,
2001)
Sikap merupakan reaksi atau respoin yang masih tertutup dari seseorang terhadap
stimulus atau obyek. Sikap menggambarkan suka atau tidak suka terhadap suatu obyek
(Notoadmodjo, 2003). Hal ini membuktikan proses pembentukan sikap tidak selalu melalui
tahap penalaran kognitif atau analisis logis. Sikap dapat terbentuk melalui keyakinan,
pengalaman psikologis atau otoritas dari luar yang tanpa disadari atau dimengerti ( Myers,
1992). Dari hasil penelitian diperoleh data tentang sikap siswa seminari tentang penyakit
Typhus Abdominalis yang dapat diukur dengan lembaran kuisioner, 10 pertanyaan untuk
menilai sikap siswa seminari tentang penyakit Typhus Abdominalis dapat dikategorikan
sebagai berikut ; yang mempunyai sikap baik 0 %, sikap cukup 12 responden (80 %), sikap
kurang 3 responden ( 20 %). Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa sikap seseorang
belum tentu dipengaruhi oleh pengetahuan. Namun, hal ini dipengaruhi oleh subyek yang
memperhatikan stimulus yang diberikan ( obyek ) dan respon dari seseorang untuk
menerimanya ( Notoadmodjo, 2003 ). Diharapkan kerja sama yang baik antara pimpinan
awrama seminari St. Rafael dan lembaga institusi Jurusan Keperawatan dalam
memeberikan motivasi pada siswa seminari untuk meningkatkan pola hidup yang sehat
misalnya mencuci tangan sebelum makan, tidak boleh mengkonsumsi makanan yang sudah
basi, terbuka, mencuci tangan setelah BAB dan BAK.
4.4. Kelemahan Penelitian
Adapun kelemahan penelitian ini dikarenakan tidak terkoordinasinya saktu
penelitian dan praktek lapangan dan juga minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh
peneliti dalam melaksanakan penelitian sehingga penelitian tidak dapat berjalan dengan
lancar.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengetahuan yang sikap merupakan domain yang sanagat penting dalam
membuat tindakan. Pengetahuan juga merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu,
(Notoatmodjo,2003). Dari hasil penelitian pada bulan April 2006 di asrama Seminari
St. Rafael Oepoi Kupang diperoleh data bahwa siswa yang mempunyai
Sikap merupakan reaaksi atau respon atau tertutup dari seseorang terhadap fokus
stimulus atau objek. Menurut Newcom, salah seorang psikologis sosial menyatakan
bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan
merupakan pelaksanaan motif tertentu. Hasil penelitian yang dilakukan pada bulan
April-Mei 2006 di asrama Seminari St. Rafael Kupang siswa yang memiliki sikap
5.2 Saran
1. Bagi Responden
Dengan adanya penelitian yang sederhana ini responden dapat mengetahui dan
3. Bagi Institusi
4. Bagi Peneliti
Semoga penelitian dapat memacu peneliti dalam melakukan penelitian sederhana
DAFTAR PUSTAKA
Doenges M. E, et al. 2000, “ Rencana Asuhan Keperawatan “, Penerbit Buku
Noer Sjaiffoellah H.M, 1996 “ Ilmu Penyakit Dalam “ Jilid I Edisi III, Balai penerbit
FKUI, Jakarta.
Notoadmojo, S. 2003, “Pendidikan dan Perilaku Kesehatan” PT. Rineka cipta, Jakarta.
Lampiran
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jlh Kategori
%
1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7 70 B
2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 6 60 C
3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 7 70 B
4 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 B
5 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 5 50 C
6 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 80 B
7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 80 B
8 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 B
9 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 6 60 C
10 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 7 70 B
11 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 6 60 C
12 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 7 30 K
13 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 5 50 C
14 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 6 60 C
15 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 6 60 C
Kategori:
70 – 100 : Baik.
40 – 60 : Cukup
0 – 30 : Kurang.
Lampiran.
SIKAP
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jlh Kategori
%
1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 6 60 C
2 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 6 60 C
3 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 6 60 C
4 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 5 50 C
5 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 6 60 C
6 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 6 60 C
7 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 6 60 C
8 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 6 60 C
9 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 5 50 C
10 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 6 60 C
11 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 6 60 C
12 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 3 30 K
13 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 3 30 K
14 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 6 60 C
15 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 3 30 K
Kategori:
70 – 100 : Baik.
40 – 60 : Cukup
0 – 30 : Kurang.