PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS
DINAS KESEHATAN
Jl, RA Wiryaatmaja No.4 Purwokerto Kode Pos 53131
Telp. (0281) 632971 Fax. (0281) 631502
Purwokerto, 08 Mei 2018
Nomor : 005/195 Kepada
Sifat : Penting Yth. Kepala Puskesmas
Lampiran : 1 (satu) bendel se-Kabupaten
Perihal : Pemilihan Duta Sanitasi Banyumas
& Natural Leader Di
Tempat
Dalam rangka meningkatkan dan memperkuat pelakeanaan
Perilaku Hidup Bersih dan Schat scbagai sarana untuk mencegah
penyebaran penyakit berbasis lingkungan serta meningkatkan pola
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui strategi STEM pada Anak
Sekolah Dasar dan Masyarakat. Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyumas akan mengadakan lomba Pemilihan Duta Sanitasi dan
Natural Leader.
‘Sehubugan dengan hal tersebut kami mohon bantuan Saudara
agar dapat berkoordinasi dengan UPK dan Sekolah untuk
Mengirimkan perwakilan sebagai Duta Sanitasi. Sedangkan untuk
Natural Leader berkoordinasi dengan Desa yang akan diajukan.
Setiap Puskesmas diharapkan mengirimkan 1 (satu) orang wakilnya
(uta Sanitasi dan Natural Leader) unk mengikuti kegiatan
tersebut. Ketentuan dan Aturan Perlombaan terdapat pada Kerangka
Acuan : Terlampir
Demikian atas partisipasi dan kerja samanya, kami
ucapkan terima kasih.
Tembusan
1, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas di Purwokerto;
2. UPK se Kabupaten Banyumas;
3. Arsip.KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PEMBINAAN KADER KESEHATAN MASYARAKAT & SEKOLAH
MELALUI PEMILIHAN NATURAL LEADER
& DUTA SANITASI SEKOLAH
TINGKAT KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2018
. PENDAHULUAN
Dalam rangka memperkuat pembudayaan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah penyebaran penyakit
berbasis lingkungan, Pemerintah Indonesia dalam halm ini
Kementerian Kesehatan telah mengembangkan pendekatan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang didasarkan pada
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 3 Tahun 2014.
STBM adalah program nasional dibidang sanitasi yang bersifat
lintas scktor dan program ini telah dicanangkan pada bulan
Agustus 2008 olch Menteri Keschatan RI. STBM merupakan
pendckatan untuk merubah perilaku higien dan sanitasi melalui
pemberdayaan masayarakat dengan metode pemicuan.
Strategi Nasional STBM diharapkan dapat menurunkan
kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkcungan lainnya
yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku. Scdangkan
outputnya yang lebih dikenal dengan istilah lima pilar STBM
adalah sebagai berikut :
1, Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap
sarana dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang
bebas dari buang air besar semberang tempat (ODF)
2. Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam
suatu komunitas (seperti sekolah, kantor, rumah makan,
puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan
(air, sabun, sarana cuci tangan) sehingga semua orang
mencuci tangan dengan benar.
3.Setiap rumah tangga telah menerapkan pengolahan air
minum dan makanan yang aman dirumah tangga
4, Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar
5. Setiap rumah tangga mengelaola limbahnya dengan benar
Strategi STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) merupakan
strategi yang berfokus pada perubahan perilaku, penciptaankebutuhan dan meningkatkan supply pasar untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Pada strategi STBM, masyarakat merupakan
aktor utama untuk perubahan perilakunya sendiri, Masyarakat
difasilitasi untuk menganalisa periiaku yang beresiko terhadap
keschatan yang masih dilakukan serta dampaknya yang akan
dirasakan bila masih melakukan perilaku-perilaku beresiko
khususnya perilaku buang air besar scmbarangan dan perilaku
cuci tangan pakai sabun.
Untuk perubahan perilaku buang air besar sembarangan atau
Stop BABS di setiap desa diawali dengan kegiatan pemicuan/CLTS.
Dari setiap kegiatan pemicuan yang dilakukan diharapkan akan
muncul komitmen dari masyarakat untuk segera meninggalkan
kebiasaan BABS. Salah satu kegiatan terpenting setelah dilakukan
pemicuan adalah kegiatan Paska Pemicuan. Kegiatan-kegiatan
paska pemicuan di setiap desa tidak bisa hanya tergantung pada
peran sanitarian semata, tetapi justru dari masyarakat lah yang
harus menjadi "aktor utama”. Di setiap pelaksanaan pemicuan
selain muncul komitmen masyarakat untuk Stop BABS juga akan
lahir para Natural Learder yang mempunyai keinginan kuat
bersama bersama seluruh masyarakat desa menuju Stop BABS.
Para Natural Leader serta Tokoh-tokoh Masyarakat harus
memegang peranan penting agar desanya terbebas dari perilaku
buan air besar sembarangan dan dapat mewujudkan kondisi Stop
BABS. Untuk melakukan kegiatan-kegiatan paska pemicuan maka
diperlukan tenaga-tenaga yang terampil untuk menjadi “ujung
tombak” dalam mencapai kondisi Stop BABS di desa Pamsimas.
Oleh sebab itu diperiukan sebuah pelatihan guna menghasilkan
Natural Leader/Toma yang terampil baik dari segi pengetahuan
maupun ketrampilan.
Sedangkan pemilihan Duta Sanitasi Sekolah dilakukan sebagai
apresiasi dan promosi atas upaya Peserta Didik Sekolah Dasar
dalam perubshan perilaku hidup bersih sehat. Sehingga
diharapkan kampanye pilar-pilar STBM tidak bersifat “awareness”
saja melainkan sudah masuk dalam implementasi. Dan dapat di
praktikan atau dilaksanakan pada lingkungan sekitar dengan
harapan dapat mempengaruhi lingkungan sckitar dalam