Anda di halaman 1dari 11

`BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewarganegaraan merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh
setiap warga negara. Hal ini dikarenakan warga negara adalah salah satu unsur
berdirinya suatu negara, tidak ada negara yang tidak memiliki warga negara. Negara
memiliki wewenang untuk melindungi dan memenuhi kebutuhan warga negaranya.
Peraturan mengenai kewarganegaraan biasanya ditentukan berdasarkan asas dari
negara yang ditinggali oleh setiap warga negara yaitu asas Ius Soli dan Ius Sanguinis.
Dalam memperoleh status kewarganegaraan perlu memperhatikan beberapa
prosedur, yaitu yang pertama citizen by birth adalah pewarganegaraan berdasarkan
kelahiran dimana setiap orang yang lahir di wilayah suatu negara , dianggap sah
sebagai warga negara yang bersangkutan (ius soli). Kedua citizenship by descent
adalah pewarganegaraan berdasarkan keturunan dimana seseorang yang lahir diluar
wilayah suatu negara dianggap sebagai warga negara karena keturunan dan hukum
Indonesia pada pokoknya menganut asas ini yaitu melalui garis keturunan ayah.
Ketiga, citizenship by naturalization merupakan pewarganegaraan orang asing yang
atas kehendak sadarnya sendiri mengajukan permohonan untuk menjadi warga
negara dengan memenuhi segala persyaratan yang ditentukan. Ke empat, citizenship
by registration adalah pewarganegaraan bagi mereka yang telah memenuhi syarat-
syarat tertentu dianggap cukup dilakukan melalui prosedur administrasi pendaftaran
yang lebih rumit. Dan yang Kelima yaitu citizenship by incorporation of teriotory
yaitu proses pewarganegaraan karena terjadinya perluasan wilayah negara.
Selain adanya cara memperoleh kewarganegaraan ada pula warga negara
yang kehilangan kewarganegaraannya karena beberapa faktor. Namun setelah
kehilangan kewarganegaraannya warga negara tersebut juga dapat memperolehnya
kembali dengan memenuhinya beberapa syarat yang telah ditentukan

B. Rumusan Masalah
1. Siapa sajakah yang termasuk Warga Negara Indonesia dan bagaimana tata cara
memperoleh kewarganegaraa RI?
2. Bagaimana seseorang bisa kehilangan kewarganegaraannya?
3. Apakah kewarganegaraan yang sudah hilang bisa didapatkan kembali?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Warga Negara Indonesia dan Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan RI


Dalam pasal 4 UU Nomor 12 Tahun 2006 yang disebut sebagai warga
negara Indonesia adalah :
1. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau
berdasarkan perjanjian pemerintah RI dengan negara lain sebelum UU ini berlaku
sudah menjadi warga negara Indonesia.
2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu warga negara
Indonesia
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara
Indonesia dan ibu warga negara asing
4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing
dan ibunya warga negara Indonesia
5. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara
Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara
asalnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut
6. Anak yang lahir dari tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia
dari perkawinan yang sah dan ayahnya warga negara Indonesia
7. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara
Indonesia
8. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing
yang diakui oleh seorang ayah warga negara Indonesia sebagai anaknya dan
pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun dan/atau belum
kawin
9. Anak yang lahir di wilayah negara RI yang pada waktu lahir tidak jelas status
kewarganegaraan ayah dan ibunya.
10. Anak yang baru lahir yang ditemukan diwilayah negara RI selama ayah dan
ibunya tidak diketahui
11. Anak yang lahir diwilayah negara RI apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai
kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya
12. Anak yang lahiri diluar wilayah negara RI dari seorang ayah dan ibu warga negara
Indonesia yang karena ketentuan dari tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
13. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya kemudian ayah dan ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
Selain hal tersebut, juga masih terdapat dispensasi yang diatur dalam pasal 5
dan pasal 6. Pasal 5 disebutkan bahwa :
(1) Anak warga negara RI yan diluar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan
belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing tetap
diakui sebagai warga negara Indonesia
(2) Anak warga negara Indonesia yang belum berusia 5 tahun diangkat secara sah
sebagai anak oleh warga negara asing berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui
sebagai warga negara Indonesia
Adapun dalam pasal 6 dinyatakan :
(1) Dalam hal status kewarganegaraan RI terhadap anak sebagaimana dimaksud dalm
pasal 4 huruf c, d, h, l, dan pasal 5 berakibat anak berkewarganegaraan ganda, setelah
berusia 18 tahun atau sudah kawin anak tersebut harus menyatakan memilih salah
satu kewarganegaraannya
(2) Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sebagaimana dimaksu dalam ayat (1)
dibuat secara tertulis dan disampaiakn kepada pejabat dengan melampirkan
sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
2.1.2 Tata cara memperoleh kewarganegaraan RI
Dalam pasal 9 sampai dengan pasal 22 diatur tentang tata cara perolehan status
kewarganegaraan RI. Dapat dipaparkan secara rinci sebagai berikut :
a. Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi
persyaratan antara lain :
1) Telah berusia 18 tahun
2) Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal diwilayah negara RI
paling singkat 5 tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut
3) Sehat jasmani dan rohani
4) Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UUD 1945
5) Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara 1 tahun atau lebih
6) Jika dengan memperoleh kewarganegaraan RI, tidak menjadi kewarganegaraan
ganda
7) Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap
8) Membayar uang pewarganegaraan ke kas negara
b. Permohonan tersebut diajukan di Indonesia oleh pemohon secara tertulis dalam
bahasa Indonesia diatas kertas bermaterai cukup kepada Presiden melalui Mneteri
Hukum dan HAM
c. Dalam waktu paling lambat 3 bulan akan diproses dengan pertimbangan presiden
d. Pengabulan permohon pewarganegaraan ditetapkan dengan keputusan presiden ini
pemohon dipanggil untuk mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia
e. Penolakan permohonan pewarganegaraan harus disertai alasan dan diberittahukan
kepada Menteri Hukum dan HAM maksimal 3 bulan dari permohonan.

2.2 Sebab-Sebab Seseorang bisa Kehilangan Kewarganegaraanya


Seseorang dapat kehilangan kewarganegaraannya karena 3 kemungkinan cara yaitu :
1. Renunciation, yaitu tindakan sukarela seseorang untuk menanggalkan salah satu dari
dua atau lebih status kewarganegaraan yang diperolehnya dari dua atau lebih.
Misalnya dalam hal terjadi keadaan bipatride, yang bersangkutan dapat menentukan
pilihan kewarganegaraan secara sukarela dengan menganggalkan salah satu status
kewarganegaraannya (renunciation).
2. Termination, yaitu penghentian status kewarganegaraan sebagai tindakan hukum,
karena yang bersangkutan memperoleh kewarganegaraan dari negara lain. Jika
seseorang mendapatkan status kewarganegaraan dari negara lain, negara yang
bersangkutan dapat memutuskan sebagai tindakan hukum bahwa status
kewarganegaraanya dihentikan.
3. Deprivation, yaitu suatu penghentian secara paksa, pencabutan atau pemecatan dari
status kewarganegaraan berdasarkan perintah jabatan yang berwenang karena terbukti
adanya kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan dalam cara perolehan status
kewarganegaraan atau apabila orang yang bersangkutan terbukti tidak setia atau
berkhianat kepada negara dan UUD.
Sebab-sebab hilangnya status kewarganegaraan itu bisa saja terjadi karena
kelalaian,karena alasan politik, karena alasan teknis yang tidak prinsipil,
ataupunkarena alasan bahwa yang bersangkutan memang secara sadar ingin
melepaskan status kearganegaraannya sebagai warga negara Indonesia, meskipun
proses yang dilakukan berbeda-beda dengan yang lain. Tujuan nya sama bahwa setiap
orang haruslah terjamin haknya untuk mendapatkan status kewarganegaraan sehingga
terhindar dari kemungkinan tidak berwarganegara. Tetapi pada saat yang sama tidak
boleh memiliki dua status kewarganegaraan sekaligus

Pasal 23 UU RI No. 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan mengatur


sebab-sebab kehilangan kewarganegaraan Indonesia, yaitu sbb;
1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri
2. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang
yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu.
3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya
sendiri, apabila yang bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin.,
bertempat tinggal di luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang
kewarganegaraan RI tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu oleh presiden
5. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas
semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
hanya dapat dijabat oleh WNI
6. Secara suka rela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada
negara asing atau bagian dari negara asing tersebut
7. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat
ketatanegaraan untuk suatu negara asing
8. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat
yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari
negara lain atas namanya
9. Bertempat tinggal diluar NKRI selama 5 tahun terus menerus bukan dalam
rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak
menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi WNI kepada perwakilan RI
yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan.
10. Ketentuan no 1-9 tidak berlaku bagi mereka yang mengikuti program
pendidikan di negara lain yang mengharuskan mengikuti wajib militer.
11. Kehilangan kewarganegaraan RI bagi seorang ayah tidak dengan sendirinya
berlaku terhadap anaknya yang mempunyai hubungan hukum dengan ayahnya
sampai dengan anak tersebut berusia 18 tahun atau sudah kawin. Begitupula
kehilangan kewarganegaraan RI bagi seorang ibu tidak dengan sendirinya
berlaku terhadap anaknya yang tidak mempunyai hubungan hukum dengan
ayahnya sampai dengan anak tersebut berusia 18 tahun atau sudah menikah
(pasal 25 ayat 1).
12. Keilangan kewarganegaraan RI karena memperoleh kewarganegaraan lain
bagi seorang ibu yang putus perkawinannya, tidak dengan sendirinya berlaku
terhadap anaknya sampai dengan anak tersebut berusia 18 tahun atau sudah
kawin (pasal 25 ayat 2).
13. Perempuan WNI yang kawin dengan laki-laki WNA kehilangan
kewarganegaraan RI jika menurut hukum negara asal suaminya,
kewarganegaraan istri mengikuti kewarganegaraan suami sebagai akibat
perkawinan tersebut (pasal 26 ayat 1).
14. Laki-laki WNI kawin dengan perempuan WNA kehilangan kewarganegaraan
RI jika menurut hukum negara asal istrinya kewarganegaraan suami
mengikuti kewarganegaraan istri sebagai akibat perkawinan tersebut (pasal 26
ayat 2)
15. Perempuan atau laki-laki dalam no 13 dan 14 jika ingin tetap menjadi WNI
dapat mengajukan surat pernyataan mengenai keinginannya kepada pejabat
atau perwakilan RI yang wilayahnya meliputi tempat tinggal perempuan atau
laki-laki tersebut mengakibatkan kewarganegaraan ganda. surat Ini dapat
diajukan setelah 3 tahun perkawinannya berlangsung (pasal 26 ayat 3)
16. Kehilangan kewarganegaraan bagi suami atau istri yang terikat perkawinan
yang sah tidak menyebabkan hilangnya status kewarganegaraan dari istri atau
suami (pasal 27)
17. Setiap orang memperoleh kewarganegaraan RI berdasarkan keterangan yang
kemudian hari dinyatakan palsu atau dipalsukan, tidak benar, atau terjadi
kekeliruan mengenai orangnya oleh instansi yang berwenang dinyatakan batal
kewarganegaraanya (pasal 28)

2.3 Mendapatkan kewarganegaraannya kembali setelah kewarganegaraannya


hilang
Dari ketentuan dalam pasal pasal tersebu, pihak pihak yang diatas bisa
mendapatkan kembali kewarganegaraannya dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Dapat memperoleh kembali kewarganegaraan RI dengan cmengajukan permohonan


tertulis kepada mentri hukum dan Ham tanpa melalui prosedur dalam pasal 9-17
b.Dalam hal pemohon berada diluar wilayah RI ,Pemohonan disampaikan melalui
perwakilan RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon
c. Permohonan untuk memperoleh kembali kewarganegaraan RI dapat diajukan oleh
perempuan atau laki-laki yang kehilangan kewarganegaraannya akibat ketentuan
dalam pasal 26 ayat 1 dan ayat 2 sejak putusnya perkawinan.

Kehilangan Kewarganegaraan Indonesia


Sebelum kita membahas tentang Kehilangan kewarganegaraan Indonesia,
terlebih dahulu mari kita cari tau apa itu Kewarganegaraan,,?
Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik
tertentu (secara khusus negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi
dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga
Negara seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang
dianggotainya. Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan. Di
dalam pengertian ini warga suatu kota atau kabupaten disebut sebagai warga kota
atau kabupaten, karena keduanya merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah,
kewarganegaraan ini menjadi penting, karena masing-masing satuan politik akan
memberikan hak ( biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi warganya. Seorang warga
negara Indonesia adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik
Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan kartu tanda penduduk, apabila telah
berusia lebih dari 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor
diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang
bersangkutan dalam tata hukum internasional. Kewarganegaraan memiliki kemiripan
dengan kebangsaan ( nationality). Yang membedakan adalah hak-hak untuk aktif
dalam perpolitikan. Ada kemungkinan untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi
warga Negara ( contoh secara hukum merupakan subyek suatu negara dan berhak atas
perlindungan tanpa memiliki hak berpartisipasi dalam politik). Juga dimungkinkan
untuk memiliki hak politik tanpa menjadi anggota dari suatu bangsa. Di bawah ini
teori kontrak sosial status kewarganegaraan memiliki implikasi hak dan kewajiban.
Dalam filosofi “kewarganegaraan aktif” seorang waga negara diisyaratkanuntuk
menyumbangkan kemampuanya bagi perbaikan komunitas melalui partisipasi
ekonomi, layanan publik, kerja sukarela,dan berbagai kegiatan lainnya.

Menurut Branson (1999:7) tujuan civic education adalah partisipasi yang bermutu
dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat baik tingkat lokal,
Negara bagian, maupun nasional. Tujuan pembelajaran PKn dalam Depdiknas
(2006:49) adalah untuk memberikan kompetensi sebagai berikut:
a. Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu Kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak secara sadar dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lain.
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Dalam sistem kewarganegaraan di Indonesia, Kedudukan warga negara pada


dasarnya adalah sebagai pilar terwujudnya Negara. Sebagai sebuah negara yang
berdaulat dan merdeka Indonesia mempunyai kedudukan yang sama dengan negara
lain di dunia, pada dasarnya kedudukan warganegara bagi negara Indonesia
diwujudkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan tentang
kewarganegaraan, yaitu Dalam konteks UUD 1945, Kedudukan warga negara dan
penduduk diatur dalam pasal 26 yaitu :

>. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang warga Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan UU sebagai warga negara.
>. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang tinggal di Indonesia.
>. Hal-hal mengenai warga negara penduduk di atur oleh UU No. 3 tahun 1946
tentang warga negara dan Penduduk negara adalah peraturan Merivasi dibawah UU
1945 yang digunakan untuk menegakan kedudukan Negara RI dengan warga
negaranya dan kedudukan penduduk Negara.
> UU No. 62 tahun 1958 tenang kewarganegaraan RI merupakan produk hukum
derivasi dari pasal 5 dan 144 UUD RI 1950 yang sampai saat ini masih berlaku dan
tetap digunakan sebagai sumber hukum yang mengatur masalah kewarganegaraan di
Indonesia setelah kurang lebih 48 tahun berlaku, dan saat ini dinilai sudah tidak
sesuai lagi.
1. Pengertian kehilangan kewarganegaraan

Kehilangan kewarganegaraan adalah keadaan dimana seseorang sudah tidak


terikat lagi dengan suatu Negara dan kewajiban serta haknya sebagai warga Negara.
Warga Negara Indonesia (WNI) dewasa yang telah memperoleh status dan dokumen
kewarganegaraan asing (WNA) otomatis kehilangan ke-WNI-annya. Syaratnya,
permohonan menjadi warga negara lain itu dilakukan atas kemauan sendiri. Dengan
kata lain, seorang WNI akan kehilangan kewarganegaraan Indonesia jika ia sudah
mendapatkan status sebagai warga negara Amerika Serikat, misalnya.

2. Tata Cara Kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia

a. Kehilangan Kewarganegaraan R.I dengan Sendirinya

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Pasal 23 sebagaimana


diatur dalam Peraturan Pemerintah R.I Nomor 2 Tahun 2007 Pasal 31 warga negara
Indonesia dengan sendirinya kehilangan kewarganegaraannya karena:

1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemuannya sendiri;


2. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang
yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu;
3. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden;
4. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas
semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
hanya dapat dijabat oleh Warga Negara Indonesia (antara lain pegawai negeri, pejabat
negara, dan intelijen);
5. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji kepada negara asing
atau bagian dari negara asing tersebut (adalah wilayah yuridiksi negara asing yang
bersangkutan);
6. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat
ketatanegaraan untuk suatu negara asing;
7. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat
yang dapat dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari
negara lain atas namanya; atau
8. Bertempat tinggal diluar wilayah negara R.I selama 5 (lima) tahun terus menerus
bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak
menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi warga Negara Indonesia sebelum
jangka waktu 5 (lima) tahun itu berakhir (yang dimaksud alasan yang sah adalah
alasan yang diakibatkan oleh kondisi diluar kemampuan yang bersangkutan sehingga
ia tidak dapat menyatakan keinginan untuk tetap menjadi warga Negara Indonesia,
antara lain karena keterbatasan mobilitas yang bersangkutan, akibat paspornya tidak
berada dalam penguasaan yang bersangkutan,
pemberitaan pejabat tidak diterima).

b. Kehilangan Kewarganegaraan R.I atas Permohonan

Warga Negara Indonesia dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden


atas permohonan sendiri, apabila yang bersangkutan sudah berusia 18 (delapan belas)
tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar negeri dan dengan dinyatakan
hilang Kewarganegaraan R.I tidak menjadi tanpa kewarganegaraan. Permohonan
kehilangan kewarganegaraan dimaksud diajukan secara tertulis oleh yang
bersangkutan kepada Presiden melalui Menteri. Permohonan dibuat dalam bahasa
Indonesia diatas kertas bermeterai cukup dan sekurang-kurangnya memuat (a)
namalengkap; (b) tempat dan tanggal lahir; (c) alamat tempat tinggal; (d) pekerjaan;
(e) jenis kelamin; (f) status perkawinan pemohon; dan (g) alasan permohonan.
Permohonan disampaikan kepada Perwakilan Republik Indonesia (Perwakilan R.I)
yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon, disertai lampiran :
1. Foto copy akte kelahiran atau surat yang membuktikan kelahiran pemohon
yang disahkan oleh Kepala Perwakilan R.I;
2. Foto copy akte perwakilan/buku bikah, kutipan akte perceraian/surat
talak/perceraian atau kutipan akte kematian istri/suami pemohon bagi yang belum
berusia 18 (delapan belas) tahun dan sudah kawin yang disahkan oleh Kepala
Perwakilan R.I;
3. Foto copy Surat Perjalanan R.I atau Kartu Tanda Penduduk yang disahkan oleh
kepala Perwakilan R.I.
4. Surat keterangan dari perwakilan negara asing bahwa dengan kehilangan
Kewarganegaraan R.I pemohon akan menjadi warga negara asing; dan
5. Pas foto pemohon terbaru berwarna ukuran 4x6 sentimeter sebanyak 6 (enam)
lembar.Dalam hal permohonan yang disampaikan belum lengkap, perwakilan R.I
mengembalikan kepada pemohon dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari
terhitung sejak tanggal permohonan diterima, dalam hal permohonan telah lengkap
Perwakilan R.I menyampaikan permohonan dimaksud kepada menteri Menteri dalam
waktu paling lama 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal permohonan diterima secara
lengkap.Menteri setelah memeriksa permohonan, dalam hal permohonan belum
lengkap mengembalikan permohonan kepada Perwakilan R.I dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal permohonan diterima untuk
dilengkapi, dan dalam hal permohonan telah lengkap, Menteri meneruskan
permohonan kepada Presiden dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
terhitung sejak tanggal permohonan diterima. Presiden menetapkan keputusan
mengenai kehilangan Kewarganegaraan R.I, dan Perwakilan R.I menyampaikan
Keputusan Presiden kepada pemohon dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari
terhitung sejak tanggal Keputusan Presiden diterima.
3. Contoh kehilangan kewarganegaraan di Indonesia;

Misalnya seseoang warga Negara Indonesia masuk dalam dinas tentara Negara
Amerika Serikat,tanpa izin terlebih dahulu kepada presiden.Dan WNI tersebut secara
sukarela telah mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada Negara
Amerika/Negara bagian Amerika,maka sesuai dengan pasal 23 UUKNRI,WNI terse-
but sudah hilang kewarganegaraan indonesianya.

4. Cara memperoleh kembali kewarganegaraan di Indonesia;


Cara memperoleh kembali kewarganegaraan yang hilang di Indonesia dapat
dilakukan dengan cara mengajukan permohonan tertulis kepada menteri melalui
prosedur tertentu,atau melalui Perwakilan republik Indonesia bagi pemohon yang
tinggal di luar wilayah Indonesia.

5. Ada berbagai alasan penyebab seseorang kehilangan status sebagai warga negara
indonesia (WNI), yaitu antara lain seperti :
a. Ketahuan mendapat status kewarganegaraan dari negara lain tanpa ada usaha
untuk menolak status kewarganegaraan asing yang didapatnya.
b. Ketahuan bekerja sebagai tentara, pegawai negeri, pejabat negara, intelijen, ikut
wajib militer (wamil), atau yang lainnya di luar negeri secara sukarela tanpa izin
presiden republik indonesia.
c. Ketahuan mempunyai paspor atau dokumen setara passport dari negara lain
dengan identitas dirinya.
d. Ketahuan menyatakan janji/sumpah setia kepada negara lain secara sukarela.
e. Ketahuan ikut ambil bagian dalam pemilihan sesuatu yang bersifat
ketatanegaraan di negara lain.
f. Ketahuan tinggal di negara lain selama lima tahun berturut-turut yang tidak
sesuai aturan yang berlaku dan tanpa alasan yang bisa diterima.
g. Diterimanya permohonan perhapusan sebagai warga negara indonesia (wni)
secara resmi oleh Keputusan Presiden Republik Indonesia.

Kehilangan Kewarganegaraan
Indonesia
Warga Negara Indonesia dengan sendirinya kehilangan kewarganegaraannya karena:

1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;


2. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang
yang bersangkutan mendapatkan kesempatan untuk itu;
3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonan
sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah
kawin, bertempat tinggal di luar negeri dan dengan dinyatakan hilang
Kewarganegaraan Indonesia tidak menjadi tanpa kewarganegaraan;
4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden;
5. Secara sukarela masuk dalam dinas tentara asing, yang jabatan dalam dinas
semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan hanya dapat dijabat oleh Warga Negara Indonesia;
6. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada
negara asing atau bagian dari negara asing tersebut;
7. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat
ketatanegaraan untuk suatu negara asing;
8. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat
yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari
negara lain atas namanya; atau
9. Bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama 5 (lima)
tahun terus-menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah
dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi WNI
sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun itu berakhir, dan setiap 5 (lima) tahun
berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin tetap
menjadi WNI kepada Perwakilan Republik Indonesia yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal yang bersangkutan padahal Perwakilan Republik
Indonesia tersebut telah memberitahukan secara tertulis kepada yang
bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi tanpa
kewarganegaraan.
10.
11. BAB III
12. PENUTUP
13.
14. 3.1 Kesimpulan
15. Sebab-Sebab Seseorang bisa Kehilangan Kewarganegaraanya
16. 1. Renunciation
17. 2. Termination
18. 3. Deprivation
19. Kehilangan kewarganegaraan diatur dalam Pasal 23 UU RI No. 12 tahun 2006
tentang kewarganegaraan mengatur sebab-sebab kehilangan kewarganegaraan
Indonesia. Dan untuk mendapatkan kewarganegaraannya kembali setelah
kewarganegaraannya hilang
20. a. Mengajukan permohonan tertulis kepada mentri hukum dan Ham tanpa
melalui prosedur dalam pasal 9-17
21. b. Dalam hal pemohon berada diluar wilayah RI ,Pemohonan disampaikan
melalui perwakilan RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal
pemohon
22. c. Permohonan untuk memperoleh kembali kewarganegaraan RI dapat
diajukan oleh perempuan atau laki-laki yang kehilangan kewarganegaraannya
akibat ketentuan dalam pasal 26 ayat 1 dan ayat 2 sejak putusnya perkawinan.
23.
24.
25.
26.
27.
28. DAFTAR PUSTAKA
29. Septi Nur Wijayanti, SH., MH. Iwawn Satriwan, SH., MCL Hukum Tata
Negara Teori dan Prakteknya di Indonesia, Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta, 2009
30. http://khafidsociality.blogspot.com/2011/01/cara-cara-kehilangan-
kewarganegaraan.html

Anda mungkin juga menyukai