DIUSULKAN OLEH :
XII MIPA 3
(Mutiawalia Putri)
(Andi Musyarrafah)
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup di dunia. Bagi manusia, hewan dan tumbuhan cahaya
matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya
yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan
makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan
energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Oleh sebab itu kami memilih permasalahan ini sebagai poin penting
dalam pembuatan makalah ini. Kami ingin membuktikan bahwa teori
yang sudah ada itu benar.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka
masalah yang dapat di identifikasi :
C. Tujuan Penelitian
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal
luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan
(Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari
sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. (anonim,
Wikipedia;2008)
2. Macam-Macam Pertumbuhan
Ada dua macam pertumbuhan yang terdapat pada tanaman, yaitu
pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer menyebabkan tanaman bertambah tinggi atau
panjang dan hal itu terjadi pada semua tanaman. Biji mengalami
pertumbuhan primer untuk membentuk tanaman herbaseus (tidak
berkayu). Pertumbuhan primer terjadi pada embrio, ujung akar dan
daun batang. Zigot sebagai hasil pembuahan sel telur oleh sel kelamin
jantan akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio dan kumpulan sel
yang membentuk embrio ialah yang disebut jaringan embrional/
jaringan meristem, setiap embrio memiliki 3 bagian penting, yang
dapat dilihat jelas ketika biji mulai berkecambah, ketiga bagian embrio
tersebut adalah :
4
1. Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun yang nantinya
tumbuh menjadi bunga dan buah.
2. Akar embrionik yang calon akar.
3. Kotiledon / keping cadangan makanan yang cukup untuk
pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga berbentuk daun.
2. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder
yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada
tumbuhan dikotil,gymnospermae dan menyebabkan membesarnya
ukuran (diameter) tumubuhan. Pada tumbuhan, selain pertumbuhan
primer dikenal pula pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder
merupakan pertumbuhan tahap kedua setelah pertumbuhan primer.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh aktivitas kambium yang bersifat
meristematis. Jaringan kambium selalu aktif membelah dan dapat
berdeferensiasi membentuk jaringan lain, misalnya xylem dan floem.
Aktivitas kambium menghasilkan jaringan baru yang menyebabkan akar
dan batang tumbuh membesar.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Eksperimen
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.
Pengumpulan data melalui pencatatan langsung dari
percobaan/pengukuran.
6
Variabel
Variable yang tercakup dalam penelitian ini, yakni :
7
Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Rendam biji kacang merah
3. Ambil 6 biji kacang merah yang tenggelam atau berada di
dasar wadah dalam air yang menandakan kualitas biji tersebut
baik.
4. Isilah kedua gelas plastik dengan tanah yang sama
keadaannya. Lalu masukkan masing-masing tiga biji kualitas
baik ke dalam dua gelas plastik tersebut. Kemudian siram
masing-masing kedua gelas tersebut setiap hari dengan
volume air yang sama.
5. Berilah label pada masing-masing gelas plastik. Label A pada
gelas yang ditempatkan yang terkena cahaya matahari dan
label B pada gelas yang ditempatkan di tempat yang gelap.
Setelah itu letakkan kedua gelas tersebut pada tempatnya
masing-masing.
6. Amati dan ukur tanaman kacang merah menggunakan benang
dan penggaris setiap hari selama satu minggu. Serta
dokumentasikan pertumbuhan dan perkembangannya setiap
hari.
7. Catatlah hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
a) Hasil Penelitian
1. Tabel pengamatan
Tinggi Batang
Hari Gelas Gelas B
A(Terkena (Tempat
Cahaya) Gelap)
1 - -
2 - -
3 - 3,5 cm
4 - 7 cm
5 - 12,3 cm
6 2,7 cm 19,6 cm
7 5,9 cm 24 cm
Rata-rata 1,23 cm 9,49 cm
Keterangan
- = Belum tumbuh
9
2. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan di
tempat yang terkena cahaya matahari (terang) dan yang tidak
terkena cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang merah.
Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan
tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi
karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi
utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan
memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila
terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada
keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan
terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman
akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak
dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun
pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna
kuning (etiolasi).
Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh
lebih pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu
juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai
dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu
cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk,
daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup
klorofil.
10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau, dapat disimpulkan
bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya
yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu pula dengan
tumbuhan merah.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan
perkecambahan biji kacang merah, biji kacang merah yang diletakan
ditempat gelap dan terang akan mempunyai perbedaan. Biji kacang
merah yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang)
pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau,
batang tegak, dan kokoh. Sedangkan, biji kacang merah yang tidak
terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi
(etiolasi),daunnya tipis, berwarna pucat, dan batang melengkung tidak
kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya memperlambat/menghambat
kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi (primer).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dibuat
sebelumnya telah benar.
11
Dokumentasi
12
Hari Ketiga Hari Ketiga
13
Hari Kelima Hari Kelima
14
Hari Keenam Hari Keenam
15