Anda di halaman 1dari 16

“PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN KACANG MERAH (Vigna Angularis) “

DIUSULKAN OLEH :
XII MIPA 3
(Mutiawalia Putri)
(Andi Musyarrafah)

SMA NEGERI 1 POLEWALI


KABUPATEN POLEWALI MANDAR SULAWESI BARAT
2018

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup di dunia. Bagi manusia, hewan dan tumbuhan cahaya
matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya
yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan
makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan
energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan


pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis
tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan
berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah
akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil,
tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau ). Semua ini terjadi dikarenakan
tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk
penunjang sel – sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh
ditempat terang menyebabkan tumbuhan – tumbuhan tumbuh lebih
lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang, lebih lebar,
lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.

Misalnya saja pada tanaman kacang merah. Pertumbuhan kacang merah


yang baik itu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah
cahaya. Mengapa hal itu bisa terjadi ? mungkin sebagian orang tidak
mengetahui sebabnya.

Oleh sebab itu kami memilih permasalahan ini sebagai poin penting
dalam pembuatan makalah ini. Kami ingin membuktikan bahwa teori
yang sudah ada itu benar.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka
masalah yang dapat di identifikasi :

1. Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan


perkembangan tanaman kacang merah?

2. Apakah perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang merah


yang diletakkan di lingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini


adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan


perkembangan kacang hijau.

2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji


kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas
cahaya nya.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Merah


Pertumbuhan adalah pertumbuhan ukuran (massa, panjang) secara
kuantitatif yang dihasilkan dari pertumbuhan jumlah sel dan bersifat
irreversibel (tidak dapat kembali). Perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan secara kuantitatif terhadap pengembangan tubuh organisme.
Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali
untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina
dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang
akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah
perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-
organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.

Adapun pengertian pertumbuhan menurut para ahli Rustam Adrian, 2004.


Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan perubahan biologis yang terjadi
pada makhluk hidup. Menurut Istamar Syamsuri (2004 : 2)
mengemukakan bahwa pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan
jumlah sel suatu organisme dan bersifat tidak dapat kembali.
Pertumbuhan pada suatu makhluk hidup atau organisme dapat diartikan
sebagai proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume, atau
jumlah) yang sifatnya tetap dan irreversible (tidak dapat balik ke kondisi
semula ). Jadi, pertumbuhan merupakan suatu konsep kuantitatif yang
berkaitan dengan pertambahan massa suatu organisme. (Sri Pujiayanto,
2008 : 3).

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbiji dimulai dengan


perkecambahan yaitu munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji).
Pada umumnya tanaman polongan dapat mempunyai endoperma.
Cadangan makanan disimpan dalam kotiledon (daun embrio), yang
terlindungi di dalam biji pada saatberkecambah plumula (ujung embrio
atau calon kecambah) diselubungi oleh kotiledon, sedangkan calon akar
(radikula) diselubungi oleh koleoriza. Bagian batang pada kecambah di
3
atas kotiledon disebut epikotil dan bagian batang kecambah di bawah
kotiledon disebut hipokotil. Dalam proses perkecambahan melibatkan
proses fisiknya yaitu : terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat
dari potensial air rendah pada biji yang kering. Proses kimianya yaitu
dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah.

Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon


giberelin (GA) hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar
endosperma) untuk mensistesis dan mengeluarkan enzim-enzim bekerja
enghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan
endosfilem. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air
misalnya enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi
gula. Selanjutnya gula dan zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh
kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal
luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan
(Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari
sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. (anonim,
Wikipedia;2008)

2. Macam-Macam Pertumbuhan
Ada dua macam pertumbuhan yang terdapat pada tanaman, yaitu
pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.

1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer menyebabkan tanaman bertambah tinggi atau
panjang dan hal itu terjadi pada semua tanaman. Biji mengalami
pertumbuhan primer untuk membentuk tanaman herbaseus (tidak
berkayu). Pertumbuhan primer terjadi pada embrio, ujung akar dan
daun batang. Zigot sebagai hasil pembuahan sel telur oleh sel kelamin
jantan akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio dan kumpulan sel
yang membentuk embrio ialah yang disebut jaringan embrional/
jaringan meristem, setiap embrio memiliki 3 bagian penting, yang
dapat dilihat jelas ketika biji mulai berkecambah, ketiga bagian embrio
tersebut adalah :

4
1. Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun yang nantinya
tumbuh menjadi bunga dan buah.
2. Akar embrionik yang calon akar.
3. Kotiledon / keping cadangan makanan yang cukup untuk
pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga berbentuk daun.

2. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder
yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada
tumbuhan dikotil,gymnospermae dan menyebabkan membesarnya
ukuran (diameter) tumubuhan. Pada tumbuhan, selain pertumbuhan
primer dikenal pula pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder
merupakan pertumbuhan tahap kedua setelah pertumbuhan primer.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh aktivitas kambium yang bersifat
meristematis. Jaringan kambium selalu aktif membelah dan dapat
berdeferensiasi membentuk jaringan lain, misalnya xylem dan floem.
Aktivitas kambium menghasilkan jaringan baru yang menyebabkan akar
dan batang tumbuh membesar.

Oleh karena itu, kambium memegang peranan dalam proses


pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder hanya terdapat pada
tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji keping
dua terbuka (dikotil). Pada tumbuhan berbiji keping satu (monokotil)
tidak dijumpai kambium.

5
BAB III
METODE PENELITIAN

I. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat : Rumah
Waktu : 26 Juli 2018 – 02 Agustus 2018

II. Metode Penelitian


Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode
analisa deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah sbb :

1. Eksperimen
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.
Pengumpulan data melalui pencatatan langsung dari
percobaan/pengukuran.

2. Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi


Teknik observasi merupakan metode mengumpulkan data
dengan mengamati langsung di lapangan. Proses ini berlangsung
dengan pengamatan yang meliputi melihat, menghitung,
mengukur, dan mencatat kejadian. Pada tahap awal observasi
dilakukan secara umum, peneliti mengumpulkan data atau
informasi sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya peneliti harus
melakukan observasi yang terfokus.

 Populasi dan Sampel


Populasi : Biji Kacang Merah

Sampel : 6 biji kacang merah

6
 Variabel
Variable yang tercakup dalam penelitian ini, yakni :

1. Variable Bebas : Intensitas Cahaya

2. Variable Terikat : Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang


Merah (Tinggi batang, jumlah daun, dan
warna daun)
3. Variabel control : Botol plastik,air,dan tanah.

Alat dan Bahan


 Alat
 Benang
 Penggaris
 Gelas plastik
 Kamera
 Alat tulis
 Bahan
 Air (Tiap hari siram 25 ml)
 Tanah kompos
 Biji kacang merah 30 biji

7
Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Rendam biji kacang merah
3. Ambil 6 biji kacang merah yang tenggelam atau berada di
dasar wadah dalam air yang menandakan kualitas biji tersebut
baik.
4. Isilah kedua gelas plastik dengan tanah yang sama
keadaannya. Lalu masukkan masing-masing tiga biji kualitas
baik ke dalam dua gelas plastik tersebut. Kemudian siram
masing-masing kedua gelas tersebut setiap hari dengan
volume air yang sama.
5. Berilah label pada masing-masing gelas plastik. Label A pada
gelas yang ditempatkan yang terkena cahaya matahari dan
label B pada gelas yang ditempatkan di tempat yang gelap.
Setelah itu letakkan kedua gelas tersebut pada tempatnya
masing-masing.
6. Amati dan ukur tanaman kacang merah menggunakan benang
dan penggaris setiap hari selama satu minggu. Serta
dokumentasikan pertumbuhan dan perkembangannya setiap
hari.
7. Catatlah hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

a) Hasil Penelitian
1. Tabel pengamatan
Tinggi Batang
Hari Gelas Gelas B
A(Terkena (Tempat
Cahaya) Gelap)
1 - -
2 - -
3 - 3,5 cm
4 - 7 cm
5 - 12,3 cm
6 2,7 cm 19,6 cm
7 5,9 cm 24 cm
Rata-rata 1,23 cm 9,49 cm

Keterangan
- = Belum tumbuh

9
2. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan di
tempat yang terkena cahaya matahari (terang) dan yang tidak
terkena cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang merah.
Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan
tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi
karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi
utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan
memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila
terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada
keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan
terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman
akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak
dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun
pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna
kuning (etiolasi).
Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh
lebih pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu
juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai
dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu
cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk,
daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup
klorofil.

10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau, dapat disimpulkan
bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya
yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu pula dengan
tumbuhan merah.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan
perkecambahan biji kacang merah, biji kacang merah yang diletakan
ditempat gelap dan terang akan mempunyai perbedaan. Biji kacang
merah yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang)
pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau,
batang tegak, dan kokoh. Sedangkan, biji kacang merah yang tidak
terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi
(etiolasi),daunnya tipis, berwarna pucat, dan batang melengkung tidak
kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya memperlambat/menghambat
kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi (primer).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dibuat
sebelumnya telah benar.

11
Dokumentasi

Hari Pertama Hari Pertama

Hari Kedua Hari Kedua

12
Hari Ketiga Hari Ketiga

Hari Ke Empat Hari Ke Empat

13
Hari Kelima Hari Kelima

14
Hari Keenam Hari Keenam

Hari Ketujuh Hari Ketujuh

15

Anda mungkin juga menyukai