Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku
Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu kemajuan yang sangat pesat dari tahun ke tahun adalah perkembangan
adalah perangkat komputer termasuk penggunaan laptop (sulianta, 2010, hlm 1).
75% pekerjaan di dunia bergantung pada komputer (Ningsih. 2015, hlm 1).
komputer pada awal tahun 2016, jumlah pasokan computer yang masuk ke
Indonesia mencapai 4,27 juta unit yang terdiri dari 2,88 juta unit (67,54%) laptop
masyarakat baik komputer maupun laptop. Akhir akhir ini penggunaan laptop
hlm 1). Sesuai dengan perkembangan kemajuan ilmu teknologi dan pengetahuan,
sangat membantu untuk mengkases sumber belajar yang tersaji di dunia maya
oleh pakar berbagai bidang ilmu, baik berupa artikel jurnal dan lepas, demonstrasi
atau simulasi yang dikemas dalam blog pribadi, kelompok atau website institusi.
beberapa alasan. Pertama, harga laptop tiap tahun semakin murah, bahkan hampir
setara dengan harga PC membuat orang berfikir dua kali untuk membeli PC.
Kedua, sifatnya yang dinamis dan mudah dibawa kemana-mana. (Hendra &
seperti konstruksi badan laptop yang menyatu yaitu monitor dan keyboard saling
ergonomis, pada saat menyesuaikan keyboard dengan siku maka akan mendorong
leher membungkuk saat melihat layar. Sementara bila ingin posisi monitor sejajar
dengan mata dapat menyebabkan posisi lengan kaku (Amanda & Zulkarnain,
Faktor resiko ergonomi terkait dengan penggunaan laptop dilihat dari postur
tubuh pada saat pemakaian laptop. Frekuensi penggunaan laptop tidak dapat
menggunakan laptop dalam waktu yang lama tapi tidak dalam frekuensi yang
sering, maka keluhan yang ditimbulkan akan lebih ringan dibandingkan dengan
orang yang sering menggunakan laptop (Thandung et all., 2013, hlm 1059).
Dampak kesehatan jika tidak memperhatikan ergonomi saat menggunakan laptop
dirasakan akibat penggunaan laptop. Penelitian yang dilakukan oleh Hendra &
61,9% pada tingkat keluhan berat dan 38,1% pada tingkat keluhan ringan. Dari
laptop dari 84,5% responden menggunakan laptop lebih dari 2 jam sedangkan
15,5% menggunakan laptop selama kurang dari 2 jam, serta dari kondisi desain
tempat kerja sebanyak 97,9% responden menggunakan laptop pada kondisi tempat
kerja yang tidak ergonomis dan hanya 2,1% yang menggunakan laptop pada
CVS, mayoritas
responden yang paling banyak merasakan gejala CVS adalah mata lelah sebanyak
81 orang (90%), tegang otot mata sebanyak 71 orang (78,9%) dan mayoritas
110 orang hampir semua responden (99.1%) menggunakan laptop dengan durasi
tinggi lebih dari 2 jam tiap sekali pemakaian serta responden yang memiliki postur
tubuh yang buruk (52,6%) karena disebabkan desain tempat kerja yang tidak
mahasiswa sebagai salah satu sarana perkuliahan dengan mobilitas yang tinggi.
Dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Penggunaan Laptop
2. Tujuan khusus
kalangan
kalangan
di kalangan
laptop di kalangan.
D. MANFAAT PENELITIAN
2. Peneliti Selanjutnya
E. KEASLIAN PENELITIAN
1. Karuniasih. (2016)
a. Judul
b. Metodologi
c. Hasil
Usia, masa kerja, dan lama kerja semua responden berusia 20-40 tahun
(100%), dan lama kerja ≥ 4 jam dalam sehari sebanyak 90 orang (100%).
adalah mata lelah sebanyak 81 orang (90%), tegang otot mata sebanyak 71
orang (78,9%) dan mayoritas responden yang memiliki resiko tinggi CVS
d. Persamaan
e. Perbedaan
jarak penglihatan dengan kejadian CVS serta lokasi penelitian PT. BRI
2. Puspitasari. (2012)
a. Judul
b. Metodologi
Jenis penelitian ini deskritif dengan rancangan penelitian cross sectional.
Universitas Indonesia
c. Hasil
Ukuran laptop yang banyak digunakan adalah ukuran besar atau ≥ 14 inci
yang tingi (>5 hari dalam seminggu) yaitu sebanyak 94%. Mayoritas
d. Persamaan
e. Perbedaan
3. Utami. (2014)
a. Judul
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Computer Vision
Palembang
b. Metodologi
c. Hasil
Sumeks group yaitu lama bekerja (p-value = 0.008, PR = 1.725) dan durasi
d. Persamaan
e. Perbedaan
Pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
1. Konsep Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
2) Memahami (Comprehension )
dipelajari.
3) Aplikasi ( Application )
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya)
4) Analisa ( Analysis )
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
5) Sintesis ( Synthesis )
yang baru, dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
pola hidup.
b) Pekerjaan
c) Umur
bekerja.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor lingkungan
b) Sosial Budaya
(Metry,2008) :
1) Media cetak
2) Media elektronik
lain:
melalui televisi dapat dalam bentuk forum diskusi atau tanya jawab
masalah kesehatan
sekitarnya.
adanya stimuli yang diindera, kemudian diadopsi oleh subjek dan akan
2. Konsep Perilaku
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas
manusia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri (Wawan
& Dewi, 2010, hlm 50). Menurut (Notoadmojo, 2012 hlm 131 ) merumuskan
(rangsangan dari luar ). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya
maka teori Skinner ini disebut teori S-O-R atau Stimulus Organism Respons.
terhadap stimulus ini maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
tertutup (covert). Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas
pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati
secara jelas oleh orang lain. Oleh sebab itu, disebut covert behavior atau
132)
tindakan atau praktik (practice), yang mudah dapat diamati atau dilihat
oleh orang lain. Olehb sebab itu overt behavior, tindakan nyata atau
bersangkutan. Hal ini berarti meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang,
resultant antara berbagai faktor, baik internal mapun eksternal. Dengan kata
a. Pengertian laptop
bahan, dan spesifikasi. Sumber listrik berasal dari baterai atau A/C adaptor
yang dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai dan menyalakan laptop.
Baterai laptop pada umumnya dapat bertahan sekitar 1-6 jam. (Thandung
dkk., 2013)
hemat listrik. Disamping itu pada laptop menggunakan layar LCD ( Liquid
1) Monitor
baik dari pada CRT baik dari segi teknologi maupun kesehatannya
terhadap penggunanya
2) Keyboard
laptop telah menyediakan palm rest atau tempat untuk tangan mengetik
agar lengan tidak cepat lelah pada saat mengetik. Ketiga, pada
3) Perangkat Keras
motherboard, RAM, USB Port sama seperti yang ada pada PC.
kecil dan umumnya lebih ringan dari perangkat keras yang ada pada
PC
dapat beraktivitas di mana saja, lebih hemat energi listrik dan menjadi
adalah risiko kerusakan yang lebih tinggi jika tidak berhati-hati dalam
susah untuk diperbaiki atau diganti jika ada komponen hardware yang
menjadi tidak optimal. Kerugian lainnya dari laptop yaitu, semakin kecil
ukuran laptop maka semakin kecil pula ukuran keyboard dan semakin sulit
perbedaan antara desain PC dan laptop. Begitu juga jika ditinjau dalam
Devie. 2012 )
Tabel 1 : Karakteristik Laptop di Tinjau dari Segi Ergonomi
Meningkatnya tekanan
Meningkatnya posisi
pada pergelangan tangan
istirahat pada
Posisi keypad yang (carpal tunnel)
pergelangan tangan saat
terlalu maju Meningkatnya tekanan
mengetik atau
pada bahu / punggung atas
menggerakkan mouse
Meningkatnya ketegangan
Peningkatan kerja otot otot yang menyebabkan
pada satu jari kelelahan pada tangan dan jari
Kecilnya alat
Eyestrain, postur janggal
penunjuk(mouse)
yaitu tubuh bagian atas terlalu
Susah untuk membungkuk
menyesuaikan sudut
pandang dan pengaturan
Bobot Laptop
Sumber :Hendra & Devie (2007) Laptop Ergonomic
Menurut (Hendra & Devie, 2012, hlm 4 )dampak kesehatan yang dapat
terjadi pada pengguna laptop hampir sama dengan dampak kesehatan pada
laptop adalah:
a) Gangguan Muskuloskeletal
skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan
pekerjaan, tidak adekuatnya waktu istirahat saat kerja, kondisi fisik yang
b) Gangguan penglihatan
pengguna Visual Display Unit termasuk laptop menjadi dua jenis, yaitu:
c) Gangguan lainnya
yang lama akan mengakibatkan masalah pada tubuh, selain itu juga akan
peningkatan suhu skrotum antara 1 derajat celcius dan 2,9 derajat celcius
menimbulkan efek negatif dalam produksi sprema dan potensi
kerja.
kerja. Tetapi, terlebih dahuluperlu dipahami ada beberapa aspek dasar yang
a) Postur tubuh
Postur tubuh pada saat bekerja dengan laptop umumnya dalam posisi
posisi kepala, tangan, dan telapak tangan pada keadaan yang tetap. Ada
berbagai macam posisi duduk tergantung dari kriteria manusia dan desain
tempat duduk. Dibandingkan posisi berdiri, posisi duduk jauh lebih stabil
dimana seluruh tubuh ditopang oleh permukaan yang relatif besar dan
mempengaruhi unjuk kerja operator stasiun kerja adalah sudut melihat dan
papan ketik. Sudut melihat berhubungan erat dengan beban pada leher,
punggung dan bahu; papan ketik yang tidak bias dipisahkan berhubungan
dengan postur tubuh. Daerah lumbal, leher, bahu dan lengan bawah
setelah pajanan dalam waktu singkat ataupun lama. Biasanya rasa sakit
pada daerah tersebut setelah meningkatnya periode dari postural stress dan
kurangnya istirahat pada daerah tersebut. ( Hendra & Devie, 2012 hlm 6 )
b) Durasi
Batasan durasi untuk faktor risiko tidak dapat dipisahkan dengan faktor
Durasi maksimal penggunaan Laptop dalam satu hari adalah 2 jam (Laptop
c) Frequensi
seseorang menggunakan Laptop. Oleh karena itu tidak ada aturan tertentu
menggunakan laptop dalam waktu yang lama tapi tidak dalam frekuensi
tinggi, yang juga lebih padat pelajarannya dan juga lebih sering
d) Jarak Penglihatan
(CVS). Dalam kebanyak kasus, gejalan CVS terjadi karena tuntutan visual
e) Kondisi lingkungan
mengakibatkan :
(3) Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata
B. LANDASAN TEORI
yang telah ada di dirinya akan mempengaruhi dalam perilaku menggunakan laptop
yang akan memberikan dampak kesehatan buruk pada dirinya, seperti gangguan
laptop, postur tubuh yang baik dalam menggunakan laptop, durasi pemakaian,
frequensi pada saat menggunakan laptop serta tahu bagaimana lingkungan yang
seseorang dalam menggunakan laptop seperti media cetak melihat leaflet, poster
dan sejenisnya. Media elektronik seperti menonton televisi, radio dan video
karena dalam media ini informasi yang di dapat biasanya dalam bentuk forum
Informasi dari keluarga adalah informasi pertama yang disampaikan dan sangat
- Gangguan muskoloskeletal
- Gangguan penglihatan
;Notoadmojo, 2010; Thandung, 2013; Warjana, 2008; Salami, 2015; Grace dkk,
- Postur tubuh
- Durasi pemakaian
- Frequensi
- Jarak Pandangan
Variabel Pengganggu
1. Usia
2. Lama paparan
3. Memiliki laptop
KETERANGAN :
: DITELITI
: TIDAK DITELITI
E. HIPOTESIS PENELITIAN
Yogyakarta.
2. Ada hubungan pengetahuan dengan jarak pandangan terhadap laptop pada
Yogyakarta.
Yogyakarta
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
antara faktor resiko dan faktor efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data yang dilakukan pada saat bersamaan (Notoadmojo 2010, hlm 37).
terhadap perilaku penggunaan laptop mencakup postur tubuh, jarak pandangan, durasi
serta frequensi penggunaan laptop serta pengambilan data yang dilakukan dengan
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
1. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2015, hlm 61). Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 4, 6 dan 8 Prodi Teknik
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Teknik Informatika semester
berjumlah 35 orang sesuai dengan daftar mahasiswa di BAAK yang aktif tahun
𝑁
𝑛= (Arikunto, 2006)
1+𝑁 (𝑑)2
Keterangan :
N: Jumlah Populasi = 52
n:Besar Sampel
52
𝑛=
1 + 52 (0,1)2
52
𝑛=
1+0,52
52
𝑛=
1,52
𝑛 = 34,21
Dari rumus di atas di dapat sampel berjumlah 35 orang.
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling
a. Memiliki laptop
D. Definisi Operasional
1. Pengetahuan
responden.
d. Parameter :
e. Skala : Ordinal
2. Postur tubuh
responden dengan bentuk pertanyaan selalu (SL), sering (S), jarang (J), tidak
pernah (TP) berjumlah 15 soal, skor untuk pertanyaan favorable SL (4), S (3),
J (2), TP (1) dan skor untuk pertanyaan unfavorable SL (1), S (2), J (3), TP
(4).
d. Parameter:
(Puspitasari, 2012)
e. Skala : Ordinal
3. Jarak Pandangan
d. Parameter:
Dekat : ≤ 50 cm
Jauh : > 50 cm
e. Skala: Ordinal
4. Durasi penggunaan
d. Parameter:
Rendah: ≤ 2 jam
e. Skala: Ordinal
5. Frequensi
jawaban 1-2 hari perminggu tiap hari 1-2 kali pemakaian, 3-5 hari
perminggu tiap hari > 2 kali pemakaian, 6-7 hari perminggu tiap hari 1-2
kali pemakaian dan 6-7 hari perminggu tiap hari > 2 kali pemakaian
d. Parameter:
Tinggi: > 5 hari perminggu, tiap hari 1 atau >2 kali pemakaian
e. Skala: Ordinal
E. Sumber dan Cara Pengumpulan Data.
1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
b. Data Sekunder adalah data yang di dapat tidak langsung dari responden,
a. Data Primer
1) Meminta izin terlebih dahulu kepada pihak akademik Fakultas Sains dan
b. Data Sekunder
Data sekunder yang dikumpulkan dengan melihat dan mencatat data pada
a. Instrumen
dari beberapa peneliti sebelumnya. Kuisioner terdiri darI dua bagian, yang
pertama berisi data demografi dan bagian kedua berupa pertanyaan tentang
1. Pengetahuan
- Postur tubuh
2,5,6,7,8,13,14 3,9 11
- Durasi waktu 15,16
- Frequensi
- Jarak 1,4 2
- pandangan
10 1
2. Perilaku 11,12 2
- Postur tubuh
- Durasi waktu
- Frequensi
- Jarak
Pandangan
1,2,3,4 5,6,8,10 15
7,9,11 12,13,14,15
16 - 1
17 - 1
18 - 1
Total 34
Dengan kode pada indikator pertanyaan pengetahuan pertanyaan favorable
benar (1) dan salah (0) serta pertanyaan unfavorable diberi kode benar (0) dan
salah (1), sedangkan pada indikator pertanyaan postur tubuh favorable diberi
kode SL (4), S (3), J (2), TP (1) dan pertanyaan unfavorable diberi kode SL
Perhitungan skor pada dengan mengambil nilai rata-rata (mean), apabila skor
lebih dari nilai mean maka perilaku dianggap baik dan apabila skor kurang dari nilai
mean maka perilaku dianggap buruk serta pengetahuan dianggap baik apabila skor
lebih dari nilai mean dan apabila skor kurang dari nilai mean maka pengetahuan
dianggap kurang.
F. Uji Validitas
Uji vadilitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data
yang valid adalah data yang tiak berbeda antar data yang dilaporkan oleh peneliti
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian ( Sugiyono, 2015 hlm
363 ). Penelitian ini di uji menggunakan uji validitas isi yaitu yang diestimasi lewat
pengujian terhadap isi test dengan analisis rasional lewat professional judgment.
berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan tepat dan valid untuk diujikan ke
responden ( Sugiyono, 2015 hlm 363 ). Validitas ini diuji oleh 2 orang ahli yang
tentang ergonomi. Dalam uji validitas yang dilakukan oleh 2 orang ahli tersebut,
terdapat penambahan 2 pertanyaan yang terdapat di variabel pertanyaan pengetahuan
yaitu nomor 15 dan 16, serta nilai uji validitas yang didapat dari 2 orang ahli tersebut
berjumlah 87,5 yang menjadikan kuisioner tersebut layak dipakai dalam penelitian ini
a. Editing
b. Scoring
skor
Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
1) Pengetahuan
2) Postur tubuh
3) Jarak Pandangan
4) Durasi waktu
5) Frequensi
d. Processing
adalah membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan penelitian atau yang
diinginkan peneliti. Entry data adalah memasukkan hasil penelitian kedalam
program komputer.
e. Cleaning data.
2. Analisis data
a. Analisis univariat
karakteristik responden dan gambaran variable bebas dan terikat yang diteliti
b. Analisis bivariate
ada hubungan yang bermakna antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Oleh karena itu untuk pengujian dalam penelitian ini digunakan uji statistik
chi square dengan α = 0,05 karena tidak ada nilai expected yang kurang dari
lima, namun apabila nilai expected nya kurang dari lima ada 50% maka uji
yang digunakan adalah uji alternatifnya, yaitu uji Fisher Exact Test
(Sopiyudin, 2008). Jika p-value < α yang berarti terdapat hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat sedangkan jika p-value > α yang berarti
tidak ada hubungan bermakna antara variabel bebas dengan variabel terikat.
H. Jalannya Penelitian
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
Sebelum tahap ini peneliti membuat surat izin dan pengurusan izin
yaitu suatu daftar pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada responden
selesai jangan bubar dulu dikarenakan ada teman dari Prodi S1 Kesehatan
Masyarakat ingin melakukan penelitian. Setelah ujian selesai saya masuk ke
ruangan dan langsung menemui responden yang ada diruangan dan meminta
mengatakan kalua ada yang kurang jelas silahkan di tanyakan ke peneliti, saat
3. Tahap Akhir
menggunakan program SPSS for windows dengan Uji Chi Square. Data
I. Etika Penelitian
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Jika respondan bersedia untuk diteliti,
menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati
hak- haknya
2. Confidentiality ( kerahasiaan )
Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja
akan disajikan dan dilaporkan sebagai hasil riset. ( Hidayat, 2014 hlm 95)