Anda di halaman 1dari 19

1233E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Pengaruh Good Corporate Governance, Financial Distress, dan


Return On Equity pada Voluntary Auditor Switching
1Ngurah Agung Peranian1
2Ni Putu Sri Harta Mimba2

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (UNUD), Bali -


Indonesia
1e-mail: agung.peranian@gmail.com/ Telp: +62 82 144 045 0261
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (UNUD), Bali -
Indonesia

ABSTRAKn

Isu pergantian auditor menjadi sangat penting untuk agent maupun principal karena berkaitan
dengan konflik agensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh good corporate
governance, financial distress, dan return on equity pada voluntary auditor switching.
Penarikan sampel dilakukan dengan metode non probability sampling pada perusahaan sektor
pertambangan yang terdaftar di BEI dan mengikuti penilaian CGPI dari tahun 2008-2015.
Diperoleh sampel sebanyak 6 perusahaan dengan total 32 pengamatan. Teknik analisis data
yang digunakan adalah regresi logistik. Hasil uji statistik menunjukan good corporate
governance, financial distress, dan return on equity tidak berpengaruh secara signifikan pada
voluntary auditor switching.
Kata kunci: GCG, DER, ROE, Auditor Switching

ABSTRACT

Auditor switching issue become very crucial among agent and principal because related with
agency conflict. This research aimed to determine the effect of good corporate governance,
financial distress, and return on equity on the voluntary auditor switching occurrence. The
sample concern on mining company that listed on Indonesia Stock Exchange and following
Corporate Governance Index start from 2008-2015. Sample were obtained by saturation
sample method, the number of sample were 6 company within 32 of observation. The data
analysis technique using logistic regression. Based on the analysis conducted, showed that
good corporate governance, financial distress, and return on equity does not effect
significantly to voluntary auditor switching.
Keywords: GCG, DER, ROE, Auditor Switching

PENDAHULUANnnnnnn

Laporan keuangan merupakan alat komunikasi perusahaan yang

digunakan oleh pihak internal maupun eksternal. Oleh sebab itu laporan

keuangan harus disajikan dengan wajar dan sesuai dengan standar akuntansi

keuangan yang berlaku. Adanya konflik agensi antara principal dan agent

didukung beragam metode akuntansi yang disediakna oleh PSAK membuat

1
Ngurah Agung Peranian dan Ni Putu Sri Harta Mimba. Pengaruh Good
Corporate Governance, Financial Distress, dan Return OnEquity pada
Voluntary Auditor Switching

laporan keuangan akan sangat mudah untuk dimanipulasi oleh agent agar bisa

menguntungkan satu pihak.

Oleh karena itu diperlukan pihak ketiga yaitu auditor untuk mengetahui

ada atau tidak sifat opportunistic agent dalam laporan keuangan tersebut.

Auditor berfungsi untuk melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan

yang dibuat oleh agent dan melaporkan hasilnya dalam bentuk opini audit

kepada principal. Independensi auditor menjadi kunci utama dalam setiap

pemeriksaan. Kasus bangkrutnya Enron, Worldcom dan Xerox terjadi karena

hilangnya indpendensi KAP Arthur dan Enderson dalam melakukan

pemeriksaan. Semenjak saat itu profesi akuntan publik banyak mendapat

kritikan (Gantinon dan Refoltine, 2013).

Auditor switching adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk

menjaga independensi dari auditor. Pemerintah Indonesia juga telah

mengeluarkan regulasi mengenai pembatasan perikatan akuntan publik dengan

klien yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan No 17/PMK.01/2008.

Hal tersebut dilakukan agar hubungan-hubungan khusus antara auditor dengan

agent yang mungkin merugikan principal dapat diakhiri.

Pergantian auditor dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu secara mandatory

dan voluntary (Meryani, 2013). Mandatory auditor switching yaitu pergantian

auditor karena diwajibkan oleh adanya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

Voluntary auditor switching yaitu pergantian auditor yang sengaja dilakukan

oleh pihak manajemen dari dalam perusahaan diluar ketentuan pemerintah.

Ketika perusahaan mengganti auditor maka tidak ada hal yang perlu
1233E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

dipertanyakan, akan tetapi ketika perusahaan berganti auditor di luar dari

peraturan pemerintah maka hal tersebut perlu dipertanyakan.

Perusahaan melakukan voluntary auditor switching terjadi karena

faktor klien (client related factor) atau karena faktor auditor (auditor related

factor) (Mardiyah, 2002). Perubahan tata kelola, kesulitan keuangan dan

penurunan kinerja menjadi beberapa penyebab client related factor untuk

melakukan voluntary auditor switching. Perusahaan yang mulai menerapkan

good corporate governance dengan kualitas baik cenderung akan mengganti

auditornya ke yang lebih bereputasi. Sebaliknya perusahaan yang menerapkan

good corporate governance dengan kualitas rendah cenderung akan berpindah

auditor yang reputasinya rendah agar bisa melakukan kecurangan-kecurangan

dalam praktik akuntansinya (Lin dan liu, 2009).

Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan memilih mengganti

auditornya karena beberapa alasan pertama, perusahaan yang mengalami

financial distress cenderung untuk memperoleh opini audit going concern,

sehingga perusahaan memilih untuk mencari auditor yang lebih bersepakat,

sebab opini going concern bisa saja menjadi sinyal negatif bagi investor.

Kedua, perusahaan yang sedang mengalami financial distress mengalami

penurunan reputasi perusahaan, sehingga berganti auditor yang lebih bereputasi

dapat meyakinkan pemilik modal bahwa laporan keuangan yang dihasilkan

memiliki kualitas yang andal. Ketiga, perusahaan yang sedang mengalami

financial distress tidak mampu membayar fee audit yang terlalu mahal

sehingga beralih ke KAP yang lebih murah.

3
Ngurah Agung Peranian dan Ni Putu Sri Harta Mimba. Pengaruh Good
Corporate Governance, Financial Distress, dan Return OnEquity pada
Voluntary Auditor Switching

ROE merupakan rasio yang penting bagi pemilik perusahaan karena

rasio ini dapat menunjukan tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh

manajemen perusahaan dari modal yang disediaakan oleh pemegang saham

dan rasio ini juga dapat menunjukan keuntungan yang akan dinikmatinya

(Chan et al. 2012). Maju dan mundurnya suatu perusahaan dapat dilihat dari

rasio ROE yang dihasilkan. Perusahaan yang mengalami peningkatan ROE

cenderung akan melakukan voluntary auditor switching. Semakin besar tingkat

ROE yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat meningkatkan kemampuan

perusahaan dalam membayar KAP yang lebih besar. Hal ini dapat

mempengaruhi perusahaan untuk berpindah ke KAP yang lebih besar dan lebih

berkualitas (Putra, 2011).

Adapun hipotesis yang dibentuk dalam penelitian ini yaitu: 1) Good

corporate governance berpengaruh positif pada voluntary auditor switching, 2)

Financial distress berpengaruh positif pada voluntary auditor switching, 3)

Return on equity berpengaruh positif pada voluntary auditor switching.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan asosiatif dengan tujuan untuk

mengetahui hubungan dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2014). Data yang

digunakan meliputi data kuantitatif dan kualitatif. Data diperoleh menggunakan

teknik dokumentasi dengan cara melakukan pengamatan dan mencatat data-

data yang diperlukan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non

probability sampling menggunakan teknik sampel jenuh. Sampling jenuh

adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan


1233E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

sebagai sampel (Sugiyono, 2014:122). Penelitian ini menggunakan semua

perusahaan tambang yang terdaftar di BEI dan masuk pemeringkatan CGPI

tahun 2008 sampai 2015. Good corporate governance diukur menggunakan

skor CGPI yang dikeluarkan oleh IICG. Financial distress diukur

menggunakan debt to equity ratio.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

logistik. regresi logistik digunakan karena variabel dependen bersifat dikotomi

atau kategorikal, dengan kategori yaitu melakukan voluntary auditor switching

dan tidak melakukan voluntary auditor switching. Sebelum melakukan uji

regresi logistik terlebih dahulu dilakukan uji statistik deskriptif.

Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi

data yang diteliti dengan melihat nilai rata-rata (mean), standar deviasi, dan

nilai maksimum-minimum. Mean atau rata-rata digunakan untuk mengetahui

nilai rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi atau

sebaran data yang diteliti digunakan untuk menilai disperse rata-rata dari

sampel. Semakin kecil standar deviasi datanya maka semakin sama nilai data

yang diteliti. Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai maksimum

dan nilai minimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat

gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi

syarat untuk dijadikan sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel

good corporate governance, financial distress, dan return on equity sebagai

5
Ngurah Agung Peranian dan Ni Putu Sri Harta Mimba. Pengaruh Good
Corporate Governance, Financial Distress, dan Return OnEquity pada
Voluntary Auditor Switching

variabel bebas, serta variabel voluntary auditor switching variabel terikat. Hasil

pengujian dengan statistik deskriptif disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Keterangan N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
AS 32 0,00 1,00 0,0938 0,29614
GCG 32 69,33 89,12 81,2822 5,72638
DER 32 0,2145 5,4251 1,064034 1,3209175
ROE 32 -0,0787 0,5053 0,210841 0,1495350
Valid N (listwise) 32
Sumber : Data diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 1 statistik deskriptif yang ditunjukan adalah nilai

minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi, serta N merupakan

banyaknya sampel yang diolah.

1) Variabel good corporate governance (X1) memiliki nilai minimum

sebesar 69,33 dan nilai maksimum sebesar 89,12, nilai rata-rata sebesar

81,2822 serta memiliki nilai standar deviasi sebesar 5,72638. Nilai rata-

rata yang mendekati nilai maksimum menunjukan bahwa dari 32

pengamatan pada perusahaan pertambangan yang masuk dalam

penilaian CGPI memiliki skor relatif tinggi yaitu berada pada kategori

terpercaya.

2) Variabel financial distress (X2) memiliki nilai minimum sebesar

0,2145 dan nilai maksimum sebesar 5,4251. Nilai rata-rata financial

distress sebesar 1,064034 serta memiliki nilai standar deviasi sebesar

1,3209175. Nilai rata-rata yang mendekati nilai minimum menunjukan


1233E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

bahwa dari 32 pengamatan pada perusahaan pertambangan yang masuk

dalam penilaian CGPI memiliki tingkat financial distress relatif rendah.

3) Variabel return on equity (X3) memiliki nilai minimum sebesar -

0,0787 dan nilai maksimum sebesar 0,5053. Nilai rata-rata ROE sebesar

0,210841 serta memiliki nilai standar deviasi sebesar 0,1495350. Nilai

minimum dari variabel ini sebesar -0,0787 menunjukan masih ada

perusahaan sampel yang dalam periode pengamatan mengalami

kerugian. Nilai rata-rata yang mendekati nilai maksimum menunjukan

bahwa dari 32 pengamatan pada perusahaan pertambangan yang masuk

dalam penilaian CGPI memiliki tingkat return on equity relatif tinggi.

4) Variabel auditor switching (Y) memiliki nilai minimum sebesar 0,00

dan nilai maksimum sebesar 1,00. Nilai rata-rata auditor switching

sebesar 0,0938 serta memiliki nilai standar deviasi sebesar 0,29614.

Nilai rata-rata yang mendekati nilai minimum menunjukan bahwa dari

32 pengamatan pada perusahaan pertambangan yang masuk dalam

penilaian CGPI sebagian besar tidak melakukan voluntary auditor

switching.

Hasil dari uji regresi logistik ditampilkan pada tabel berikut

Tabel 2
Hasil Uji Regresi Logistik
Keterangan B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)
X1 0,000 0,152 0,000 1 0,999 1,000
X2 -0,945 1,583 0,356 1 0,551 0,389
Step 1a
X3 4,022 4,322 0,866 1 0,352 55,786
Constant -2,612 13,032 0,040 1 0,841 0,073
Sumber : Data diolah, 2017

7
Ngurah Agung Peranian dan Ni Putu Sri Harta Mimba. Pengaruh Good
Corporate Governance, Financial Distress, dan Return OnEquity pada
Voluntary Auditor Switching

Berdasarkan Tabel 2 di atas, maka model regresi yang terbentuk adalah

sebagai berikut :

P( AS )
Ln  2,612  0,000GCG  0,945DER  4,022 ROE
1  P( AS )

Tabel 2 di atas menunjukan hasil pengujian dengan regresi logistik pada

taraf kesalahan 5 persen. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan

antara tingkat signifikansi (sig) dengan tingkat kesalahan (α) = 5%.

Berdasarkan Tabel 2 maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

Hasil uji statistik menunjukan bahwa variabel good corporate

governance memiliki nilai koefisien positif sebesar 0,000 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,999 lebih besar dari alpha (0,05). Penelitian ini gagal

membuktikan pengaruh good corporate governance pada terjadinya voluntary

auditor switching. Hal ini dipengaruhi karena hasil dari pemeringkatan CGPI

yang dilakukan oleh IICG sudah kadaluarsa dan tidak relevan lagi. IICG dan

Majalah SWA mengumumkan hasil survei tahun sebelumnya pada tahun

berikutnya sehingga informasi yang terkandung dalam pemeringkatan CGPI

tersebut tidak berpengaruh signifikan pada manajemen dalam mengambil

kebijakan. Seperti yang terjadi untuk hasil survei 2016 sampai awal 2018 juga

belum dikeluarkan. Selain itu secara rata-rata skor CGPI berada diindeks

terpercaya. Ini artinya perusahaan yang menjadi sampel menerapkan good

corporate governance dengan baik dan berusaha menciptakan sinyal-sinyal

positif untuk investor. Mengganti auditor di luar ketentuan pemerintah dapat

menimbulkan sinyal-sinyal negatif untuk investor. Sehingga kecenderungan


1233E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

perusahaan untuk mematuhi peraturan pemerintah agar tercipta brand positif

pada perusahaan.

Hasil penelitian ini berhasil mendukung hasil penelitian dari Fitriyani

dan Erawati (2016), Putra (2014), dan Wakid (2013) yang menyatakan bahwa

good corporate governance tidak berpengaruh pada pemilihan auditor

eksternal. Sebaliknya hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian

Maharani (2012) yang mengemukakan bahwa GCG berpengaruh positif dan

signifikan pada pergantian auditor eksternal.

Hasil uji statistik menunjukan bahwa variabel financial distress

memiliki nilai koefisien negatif sebesar -0,945 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,551 lebih besar dari alpha (0,05). Hasil penelitian ini gagal

menunjukan financial distress berpengaruh pada terjadinya voluntary auditor

switching, perusahaan tidak langsung melakukan voluntary auditor switching

ketika mengalami financial distress. Pergantian auditor akan memerlukan

biaya start-up agar auditor mampu untuk memahami lingkungan bisnis klien

dan risiko audit klien, hal tersebut juga dapat meningkatkan fee audit sehingga

perusahaan akan menambah beban perusahaan. Kondisi lain yang

memungkinkan perusahaan untuk mengikat auditornya saat mengalami

financial distress disebabkan karena auditee yang mengalami posisi keuangan

yang tidak sehat lebih mungkin untuk mengikat auditornya untuk menjaga

kepercayaan para pemegang saham dan kreditor serta mengurangi risiko

litigasi (Francis dan Wilson, 1998).

9
Ngurah Agung Peranian dan Ni Putu Sri Harta Mimba. Pengaruh Good
Corporate Governance, Financial Distress, dan Return OnEquity pada
Voluntary Auditor Switching

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Mahindrayogi dan

Suputra (2016), Darmayanti dan Sudarma (2007), Aprilia (2013), dan

Kurniasari (2014) mereka menemukan kesulitan keuangan tidak berpengaruh

pada keputusan perusahaan untuk berganti auditor. Akan tetapi berbeda dengan

hasil penelitian Sinarwati (2010) dan Mahantara (2013) yang menemukan

bahwa kesulitan keuangan berpengaruh terhadap pergantian auditor.

Hasil uji statistik menunjukan bahwa variabel return on equity memiliki

nilai koefisien positif sebesar 4,022 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,352

lebih besar dari alpha (0,05). Penelitian ini gagal membuktikan pengaruh

return on equity pada voluntary auditor switching. Secara rata-rata sampel

yang diamati memiliki nilai ROE yang tinggi karena mendekati nilai

maksimum sehingga kemungkinan untuk beralih ke KAP yang lebih

bereputasi. Akan tetapi sebagian besar sampel yang diamati sudah

menggunakan auditor yang berafiliasi dengan big 4 (four) sehingga ketika

terjadi peningkatan ROE perusahaan tidak perlu lagi berpindah auditor karena

KAP yang berafiliasi dengan big 4 (four) sudah dipercaya memiliki reputasi

yang sangat baik dalam melakukan audit.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh

Suparlan dan Andayani (2010) serta penelitian Susilowati (2017) yang

menyatakan ROE tidak berpengaruh pada terjadinya auditor switching. Hasil

yang berbeda diperoleh oleh Wijayanti (2013) yang menyatakan ROE

berpengaruh positif pada auditor switching.


1233E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui pengujian statistik

serta pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa good corporate governance,

financial distress, dan return on equity tidak berpengaruh signifikan pada

terjadinya voluntary auditor switching yang dilakukan oleh perusahaan

pertambangan yang masuk dalam pemeringkatan CGPI dari tahun 2008-2015.

Berdasarkan analisis dan simpulan, dapat diajukan beberapa saran untuk

penelitian selanjutnya dan untuk pihak-pihak yang berkepentingan sebagai

berikut: 1) Penelitian ini menunjukan nilai R square sebesar 0,129 yang artinya

variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini memengaruhi variabel

terikat sebesar 12,9% dan sekitar 87,1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar

model. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menyempurnakan penelitian ini

dengan menambah variabel lain dari sisi auditor yaitu ukuran KAP dan opini

auditor sebab keterbatasan waktu yang membuat peneliti tidak sempat meneliti

variabel tersebut. 2) Penelitian selanjutnya juga dapat mempertimbangkan

untuk menggunakan sektor yang berbeda sehingga kedepannya bisa

diperbandingkan hasilnya.

REFERENSI

Abidin, Shamharir., Ishaku Vandi Ishaya dan Mohamad Naimi M-Nor. 2016.
The Association between Corporate Governance and Auditor Switching
Decision. International Journal of Economics and Financial Issues,
6(S7): pp: 77-80
Agiastuti dan I D G Dharma Suputra. 2016. Faktor-Faktor yang Berpengaruh
pada Voluntary Auditor Switching. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. 17(1): h : 56-83

11
Ngurah Agung Peranian dan Ni Putu Sri Harta Mimba. Pengaruh Good
Corporate Governance, Financial Distress, dan Return OnEquity pada
Voluntary Auditor Switching

Almilia, LS dan K Kristijadi. 2003. Analisis Rasio Keuangan untuk


Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Auditing
Indonesia. 7(2).
Aprilia, Ekka. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Auditor
Switching. Accounting Analysis Journal. Universitas Negeri Semarang.

Arsani. 2011. Analisis Ketepatan Model Prediksi Financial Distress Perusahaan


Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Tesis. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Ashbaugh, H., R. LaFond, dan B. W. Mayhew. 2003. Do Non audit Services
Compromise Auditor Independence? Further Evidence. The Accounting
Review.78 (3):pp: 611-639.

Astuti, Ni Luh Putu Paramita Novi. 2014. Pengaruh Audit Fee, Opini Going
Concern, Financial Distress dan Ukuran Perusahaan pada Pergantian
Auditor. Jurnal Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana

Brahmana, Rayenda K. 2007. Identifying Financial Distress Condition in


Indonesia Manufacture Industry.University of Birmingham. United
Kingdom.
http://academia.edu/2563169/Identifying_Financial_Distress_Condition
_in_In donesia_Manufacture_Industry. Diunduh tanggal 23 November
2017.

Carver. Brian. T., Carl W. Hollingsworth, dan Jonathan D. Stanley. 2011.


Recent Auditor Downgrade Activity and Changes in Clients’
Discretionary Accruals. A Journal of Practice and Theory. 30(3): pp:
33-58.
Cassell Cory A, Gary A. Giroux, Linda A. Myers, dan Thomas C. Omer. 2012.
The Effect of Corporate Governance on Auditor-Client Realignments.
A Journal of Practice dan Theory. 31(2): pp: 167-188
Chan K.Hung, Kenny Z. Lin dan Phyllis Lai-lan Mo. 2006. A political–
economic analysis of auditor reporting and auditor switches. Springer
Science and Business Media. Volume 11: pp: 21-48
Chan, K., N. Nayar, A.K. Singh dan W. Yu. 2012. “Market Reaction, Revised
Proceeds, and The Classification of Seasoned Equity Offerings.”
Working Paper, National Chengchi University

Chen. J.P. Charles, Xijia Su, dan Xi Wu. 2009. Forced Audit Firm Change,
Continued Partner-Client Relationship and Financial Reporting Quality.
A Journal of Practice and Theory. 28(2): pp: 227-246
1233E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Damayanti, S. dan M. Sudarma. 2008. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik”. Simposium Nasional
Akuntansi XI, Pontianak, hal. 1-13.
Daniri, Mas. 2005. Good Corporate Governance Konsep dan Penerapannya
Dalam Konsep Indonesia. Ray Indonesia, Jakarta
Dewi, Ni Wayan Trisna, dan Ida Bagus Panji Sedana. 2014. Pengaruh Struktur
Modal, Likuiditas, dan Pertumbuhan Terhadap Kebijakan Dividen DI
BEI. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 3(6):
h: 1739-1752
Dewi, Sofia Prima dan Jusia. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Ketepatan Waktu Penyampain Laporan Keuangan pada Perusahaan
Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi.
17(3): h: 368-384,
Effendi dan Sri Rahayu. 2015. Analisis Pengaruh Opini Audit, Ukuran Kantor
Akuntan Publik (Kap), Ukuran Perusahaan Klien, Dan Kepemilikan
Manajerial Terhadap Auditor Switching (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan Dan Minuman, Farmasi,
Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2009-
2013). Jurnal Akuntansi dan Keuangan FE Universitas Budi Luhur.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 4(1): h: 81-100
Eisenhardt, K. M. 1989. Agency Theory: An Assesment and Review. Academy
of Management Review. 14(1): pp: 57-74.
Francis, Jere R. and Earl R. Wilson. 1988. Auditor Changes: A Joint Test of
Theories Relating to Agency Costs and Auditor Differentiation. The
Accounting Review. 63(4): pp: 663-682
Gantino, R., dan Refoltine, M. A. 2013. Analisis Pengaruh Kualitas Auditor
Dan Kualitas Laporan Keuangan Terhadap Opini Audit Periode Tahun
2006-2008 ( Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam
Lq 45 Di Bei, 2008.
Gholizadeh, Mohammad Hasn, Mohsen Mohammad, Ali Bahmani and
Behnam Shadi Dizaji. 2011. Corporate Financial Distress Prediction
Using Artificial NeuralNetworks and Using Micro-level Financial
Indicators. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in
Business, 3 (5)
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Undip.
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar : Edisi Keenam. Jakarta:
Erlangga.

13
Ngurah Agung Peranian dan Ni Putu Sri Harta Mimba. Pengaruh Good
Corporate Governance, Financial Distress, dan Return OnEquity pada
Voluntary Auditor Switching

Hackenbrack. Karl. E, dan Chris E. Hogan. 2002 Market Respon to Earnings


Surprises Conditional on Reason for an Auditor Change. Contemporary
Accounting Research. 19(2): pp: 195-223

Hermawan, Y, D., dan Fitriany, 2013, Analisis Faktor-faktor yang


Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Upgrade,
Downgrade dan Samegrade pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia (BEI), Simposium Nasional Akuntansi XVI, Manado

Hutami, Rescyana Putri. 2012. Pengaruh Dividend Per Share, Return On


Equity dan Net profit Margin Tergadap Harga Saham Perusahaan
Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode
2006-2010. Jurnal Nominal, 1 (1), h: 104-123.

Jama’an. 2008. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas


Kantor Akuntan Publik Terhadap Integritas Informasi Laporan
Keuangan (Studi pada Perusahaan Publik di Bej). Thesis Program
Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Jayanti, N., dan Widhiyani, N. L. S. 2014. Financial Distress Memoderasi


Pengaruh Auditor Switching pada Audit Quality. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. 9(3): h: 668-683
Jensen dan Meckling. 1976. The Theory of The Firm : Manajerial Behaviour,
Agency Cost, and Ownership Structure. Journal of Financial and
Economics. 3:pp : 305-360
Junaidi, Hartono, Suwardi, dan Miharjo. 2013. Rotasi Semu dan Tenure KAP
pada Independensi. Simposium Nasional Akuntansi XVI. Manado.
Kalunda, Elizabeth C. dan Siti Haryati. 2012. Determinants of Stock Prices in
Dhaka Stock Exchange (DSE), Bangladesh. European Journal of
Developing Country Studies. 13(3). pp:13-22
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan Edisi 1 Cetakan ke-6. Jakarta:
Rajawali Pers.
Klapper, L. F., dan Love, I. 2002. Corporate governance, investor protection,
and performance in emerging markets. World Bank Working Paper
Kurniasari, Desi. 2014. Faktor-Faktor Terkait KAP Switching yang Dilakukan
Perusahaan Secara Voluntary. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro. Semarang.
La Porta, R., Lopez-de-Silanes, F., Shleifer, A., dan Vishny, R. (2000).
Investor protection and corporate governance. Journal of Financial
Economics, 58(1–2), 3–27. https://doi.org/10.1016/S0304-
405X(00)00065-9
1233E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Lastanti Sri, Hexana. 2005. Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi


Akuntan Publik : Refleksi Atas Skandal Keuangan. Media Riset
Akuntansi, Auditing dan Informasi. 5 (1): h: 85-97.
Lee, H. Y., Mande, V., dan Ortman, R. 2004. The effect of audit committee
and board of director independence on auditor resignation. Auditing,
23(2), 131–146. https://doi.org/10.2308/aud.2004.23.2.131
Lin, Beixin, Zu-Hsu L, Lance G. Gibbs. 2008. Operational restructuring:
Reviving an ailing business. In: Management Decision, 46 (4): 539-
552.
Lin, Z. J., dan Liu, M. 2009. The Impact of Corporate Governance on Auditor
Choice: Evidence from China. Journal of International Accounting,
Auditing and Taxation. 18: pp: 44-59
Made, N., Fitriyani, dan Erawati, A. 2016. Good Corporate Governance Dan
Karakteristik Perusahaan Pada Pemilihan Auditor Eksternal, E-Journal
Akuntansi Universitas Udayana. 15(1): h : 229–256.
Mahantara, A.A Gede Widya. 2013. Faktor-Faktor yang memengaruhi
Pergantian Kantor Akuntan Publik pada Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Tesis. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana. Denpasar.
Maharani, Desti. 2012. Analisis Mekanisme Corporate Governance Perusahaan
Pada Pemilihan Auditor Eksternal. Simposium Nasional Akuntansi XV.
Mahindrayogi dan Dharma Suputra. 2016. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
Voluntary Auditor Switching Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa
Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.14(3): h:
1755-1781
Mardiyah, A.A., 2002, Pengaruh Perubahan Kontrak, Keefektifan Auditor,
Reputasi Klien, Biaya Audit, Faktor Klien dan Faktor Auditor Terhadap
Auditor Changes: Sebuah Pendekatan Dengan Model Kontinjensi RPA,
Seminar Nasional Akuntansi V, Semarang.
Mardiyati Umi, Gatot Nazir Ahmad, dan Ria Putri. 2012. Pengaruh Kebijakan
Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2005-2010. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI).
3(1) : h: 1-17
Markali, Obe Efrem dan Felizia Arni Rudiawarni. 2012. Hubungan Mekanisme
Corporate Governance dengan Pemilihan Auditor pada Badan Usaha
Sektor Keuangan yang Go Public di BEI Periode 2008-2010. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 1, No. 1.

15
Ngurah Agung Peranian dan Ni Putu Sri Harta Mimba. Pengaruh Good
Corporate Governance, Financial Distress, dan Return OnEquity pada
Voluntary Auditor Switching

Meryani, L. H. dan Mimba, N. P. S. H., 2013. Pengaruh Financial Distress,


Going Concern Opinion, dan Management Changes pada Voluntary
Auditor Switching. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 2(3): h:
629-648.
Messier, Glover, dan Parwit. 2006. Auditing and Assurance Services a
Systematic Approach. Jakarta: Salemba Empat.
Muryati dan Suardikha. 2014. Pengaruh Corporate Governance Pada Nilai
Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 9(2): h: 411-429
Narolita dan Krisnadewi. 2016. Pengaruh Penerapan Corporate Governance
Pada Manajemen Laba Oleh Chief Executive Officer Baru. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana. 14(1): h: 635-662

Nicolăescu, Eugen. 2014. The Effects Of Audit Firm Rotation On Earnings


Quality. Economics, Management, and Financial Markets. 9(1): pp:
148-153

Nuryanti, Lely. 2012. Pengaruh Opini Audit dan Tingkat Pertumbuhan


Perusahaan Terhadap Pergantian Auditor. Jurnal Akuntansi. Volume 1.
No 1
Pawitri dan Yadnyana. 2015. Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern,
Financial Distress, Ukuran Perusahaan, Ukuran Kap Pada Pergantian
Auditor. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 10(1): h: 214-228

Pratini, I. G. A. P dan Astika, I. B. P 2013. Fenomena Pergantian Auditor di


Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.2, 2,
470–482.
Putra, Abhiemanyu Perdhana, 2011, Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kap Pada Perusahaan
Manufaktur Di Indonesia, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro, Semarang.
Putra, Dedi. 2014. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Pada
Pemilihan Auditor Eksternal. Proseding Seminar Bisnis dan Teknologi
(SEMBISTEK), 2014 IBI Darmajaya

Romanus. Robin. N, Jhon J. Maher, dan Damon M. Fleming. 2008. Auditor


Industry Specialization, Auditor Changes, and Accounting
Restatements. Accounting Horizon. 22(4): pp: 389-413

Salehi, Mahdi dan Bizhan Abedini. 2009.Financial Distress Prediction in


Emerging Market: Empirical Evidences from Iran. Business
Intelligence Journal, 2(2).
1233E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Schwartz, K.B. dan K. Menon. 1985. Auditor Switches by Failing Firms.


The Accounting Review. LX(2): pp: 24-261.
Schwartz, K.B. dan Soo, B.S. 1995. An Analysis of From 8-K Disclosures of
Auditor Changes by Firm Approaching Bankruptcy. Auditing: A
Journal of Practice dan Theory. 14(1): pp: 124-135
Silveira dan Barros. 2006. Corporate Governance Quality and Firm Value in
Brazil. http: //papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_i d=923310
Sinarwati, Ni Kadek. 2010. Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
BEI Melakukan Pergantian KAP?.Simposium Nasional Akuntansi
13.Purwokerto.
Suarjana dan Widhiyani. 2015. Faktor Klien Yang Memengaruhi Pergantian
Kantor Akuntan Publik Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. 10(1): h:78-90
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan RdanD. Bandung: Alfabeta
Sulistiarini, Endina dan Sudarno. 2012. Analisis Faktor-Faktor Pergantian
Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010). Diponegoro Journal Of
Accounting. 1(2): h:1-12.
Sulistyanto, H. Sri, dan Haris Wibisono. 2003. Good Corporate Governance:
Berhasilkah Diterapkan Di Indonesia? Jurnal Widya Warta, No.2 Tahun
XXVI/Juli 2003
Suparlan dan Wuryan Andayani. 2010. Analisis Empiris Pergantian Kantor
Akuntan Publik Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit. Simposium
Nasional Akuntansi XIII Purwokerto
Suparlan. 2014. Karakteristik Yang Mempengaruhi Perusahaan Berganti
Kantor Akuntan Publik. GaneÇ Swara. 8(2): h: 105-114
Tan, I. Y., Ong, T. S., Chong, L. L., dan Samuel, A. B. 2006. Auditors
Switching in the relationship betwee corporate governance and
financial peformances-evidence from Malaysian public listed
companies (PLCS). International Journal of Economics and
Management. 10(1): pp: 53-68
Teh, B. H., Ong, T. S., Samuel, A. B., dan Ng, S. H. 2016. An empirical study
of auditors switching, corporate governance and financial performances
of Malaysian public listed companies (PLCs). Jurnal Pengurusan, 47
:pp :43–53. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17576/pengurusan-2016-
47-04

17
Ngurah Agung Peranian dan Ni Putu Sri Harta Mimba. Pengaruh Good
Corporate Governance, Financial Distress, dan Return OnEquity pada
Voluntary Auditor Switching

Tisna, Ni Wayan Wulan dan I D G Dharma Suputra. 2017. Financial Distress


Sebagai Pemoderasi Pengaruh Opini Audit Dan Pertumbuhan
Perusahaan Pada Auditor Switching. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. 19(3): h: 2118-2144
Trisnawati, R., Puspitasari, N., dan Sasongko, N. 2016. Pengaruh Asimetri
Informasi, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Riil
Pada Perusahaan Manufaktur. The 3rd University Research Colliquium.
3(1) : h: 93-107
Wakid, Yazid Rafiqah. 2013. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan
Karakteristik Perusahaan Pada Pemilihan Auditor Eksternal. Jurnal
Universitas Bakrie.
Wakid, Yazid Rafiqah. 2013. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance
dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Pemilihan Auditor Eksternal.
Jurnal Universitas Bakrie
Wida P.D, Suartana. 2014. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan
Kepemilikan Institusional Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. 9(3) : h: 575-590
Wijaya dan Rasmini. 2015. Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern,
Financial Distress, Ukuran Perusahaan, Ukuran Kap Pada Pergantian
Auditor. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 11(3): h:940-966
Wijaya, R.M Aloysius Pangky. 2013. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pergantian Auditor Oleh Klien”. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Brawijaya, Vol 1, No 1.
Wijayanti, Martina Putri. 2010. Analisis Hubungan Auditor-Klien: Faktor-
faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching Di Indonesia. Skripsi S-
1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Wiksuana, I. G. B. 2016 Pengaruh Risiko Bisnis, Pertumbuhan Perusahaan dan
Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Serta Nilai Perusahaan
Manufaktur. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.5(6):
h: 1729-1756
.http://www.neraca.co.id/article/19651/konflik-internal-manajemen-
muncul-bapepam-endus-ada-penyelewengan-keuangan-di-grup-bakrie,
diakses tanggal 20 November 2017
.http://www.neraca.co.id/article/31836/manipulasi-laporan-keuangan-
bei-jatuhkan-sanksi-garda-tujuh-buana, diakses tanggal 20 November
2017
.KNKG. 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance
Indonesia. Jakarta
1233E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

.Peraturan Mentri Keuangan No. 17/KMK.01/2008

.www.idx.co.id

.www.mitrariset.com

19

Anda mungkin juga menyukai