NIM : 1641320017
KELAS : 3 MRK 6
TUGAS : BETON PRATEGANG
TUGAS II
PERBEDAAN ANTARA
FULLY PRESTRESSED DAN PARTIALLY PRESTRESSED
Suumber : http://sulistiyono-chemcivil.blogspot.com/2011/01/sistem-beton-prategang.htm
DESAIN ELASTIS
METODE BEBAN BERIMBANG
(LOAD BALANCING METHOD)
GAYA IMBANG
Adalah gaya yang timbul akibat melengkungnya tendon setelah diberi gaya prategang.
d
r
Wr
P
Gambar di atas memperlihatkan suatu kabel lengkung yang diberi gaya prategang P dengan radius r,
sehingga menimbulkan gaya terbagi rata mengarah ke pusat.
dimana :
P
Wb = disebut ‘gaya imbang’
r
2
Wb
1 x
P
Tinjau suatu tendon parabola sembarang seperti pada gambar, keseimbangan gaya-gaya pada
arah vertical memberikan :
P sin θ2 – P sin θ1 + Wb Δx = 0 . . . . (1)
Untuk Δx sangat kecil, maka :
sin θ2 = θ2 dan sin θ1 = θ1 . . . . . . . . .(2)
sehingga persamaan (1) dapat ditulis :
P ( θ2 – θ1 ) + Wb Δx = 0
Apabila kemiringan lengkung differensiabel, maka θ1 dan θ2 dapt dinyatakan sebagai :
dy dy d2y
2
x
θ1 = dx , θ2 = dx + dx
Jika beban imbang, Wb = konstan, maka hasil integrasi persamaan (3) adalah :
x2
P . y = - Wb + c1 + c2 . . . . . . . . . . (4)
2
Dimana c1 dan c2 adalah konstanta integrasi yang dapat dihitung dari syarat batas (boundary
conditions) dari tendon.
P cgc P
h
cgs
Wb
kabel parabola
1/2 L 1/2 L
Atau :
8.P.h
Wb = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (6)
L2
cgc
P
cgs C
A kabel parabola B
L1 L2
P cgc P
V
cgs
1/2 L 1/2 L
2. Tendon Patah :
Tendon jenis ini dalam perhitungan, beban imbang akan menjadi beban terpusat (V)
V = 2 P sin θ
3. Tendon Lurus :
Tendon jenis ini dalam perhitungan, tidak memiliki beban (Wb = 0)
Contoh soal :
Sebuah balok sederhana dengan gambar seperti di bawah ini. Tentukan gaya prategang, P pada
bentang AB dan BC ! (fc’ = 45 MPa)
60cm
h ei
60cm 40cm
C
A B
10 m 10 m 5m
L1 L2
Penyelesaian :
h = (400 + ½ ei) mm
PAB = PBC
2 2
Wb.L1 Wb.L2
=
8.h 2.ei
2
Wb.L1 Wb.L2
2
=
8.(400 1 2 ei ) 2.ei
(Wb.L12) ( 2ei) = (Wb.L22) (3200 + ½ ei)
2 ei L12 = L22 (3200 + ½ ei)
2 ei (20)2 = (5)2 (3200 + ½ ei)
2 ei 400 = 25 (3200 + ½ ei)
800 ei = 80000 + 100 ei
700 ei = 80000
ei = 114,28 mm = 0,114 m
h = (400 + ½ ei) mm
h = [400 + ½ (114,28)]
h = 457,14 mm = 0,457 m
2
Wb.L2 (2,4)(5 2 )
PBC = = = 263,2 ton
2.ei 2(0,114 )
MOMEN ULTIMIT
Analisis momen ultimit diperlukan untuk menentukan besarnya momen yang mampu dipikul oleh
penampang. Analisis momen ultimit pada beton prategang, dalam pembahasan ini hanya dibatasi pada
syarat-syarat berikut ini :
1. diagram tegangan – regangan beton diperoleh dari hasil percobaan bahan (diketahui)
2. diagram tegangan – regangan baja diperoleh dari hasil percobaan bahan (diketahui)
Contoh soal :
Pada soal 1, jika penampang balok AB ditentukan seperti gambar di bawah ini, tentukan momen
ultimit yang dihasilkan!
h d = 100 cm
Aa
d' = 20 cm
b = 30 cm
Penyelesaian :
Dipakai kondisi akhir :
Kontrol nilai fb :
PAB 262,5ton
fb = = = 7,29 x 10-4 ton/mm2
Ab (1200 x300)mm 2
ΣH = 0
T – Cc = 0
[ Aa fy ] – [ 0,85 fc’ a b ] = 0 ; dimana a = β1 c
[ Aa fy ] – [ 0,85 fc’ β1 c b ] = 0
Aa. fy ( 2100mm 2 )(1500Mpa )
c= = = 376 mm
0,85. fc '. 1 .b 0,85( 45Mpa)(0,73)(300mm)
Maka :
fya 1500 MPa
a total = a + Δa > y = = = 0,0070
Ea 2,1x10 5 MPa
Menentukan Za :
Za = d – ½ a = 1000 – ½ (274,48) = 862,76 mm
Sumber : https://www.scribd.com/document/262115804/Load-Balancing-Dan-Mu
Pratekanan dalam penampang sejauh x dari jack dihitung dengan rumus EULER – COOLEY –
MONTAGNON :
Fx = Fa . e – ( + k1x)
dimana : = Coef. gesekan tendons terhadap salurannya.
= Perubahan sudut lengkungan (radial)
k1 = Coef. Wobble – Effect
x = Panjang tendons dari tempat Jack
Rumus ini bisa mendekati keadaan sebenarnya bila dibarengi ketelitian pelaksanaan sedemikian
sehingga sebab-sebab yang membesarkan gesekan diatas diperkecil, misalnya Wobble – effect, karatan,
kebersihan dalam saluran.
Coeffisien gesekan dan wobble – effect ini dalam literatur bernilai sebagai berikut :
Koefisien Koefisien
Wobble Kelengkungan
Type tendon k1 tiap meter
Tendon pada selubung logam fleksibel
Tendon kawat 0,0033 – 0,0049 0,15 – 0,25
Strand (7 kawat) 0,0016 – 0,0066 0,15 – 0,25
Batang baja mutu tinggi 0,0003 – 0,0020 0,08 – 0,30
Tendon pada selubung logam
kaku
Strand (7 kawat) 0,0007 0,15 – 0,25
Tendon yang diminyaki terlebih dahulu
Tendon kawat dan strand
(7 kawat) 0,0010 – 0,0066 0,03 – 0,15
Tendon yang diberi lapisan
mastik
Tendon kawat dan strand
(7 kawat) 0,0033 – 0,0066 0,05 – 0,15
F = Fa . e -
= Fa . e - . L / R L/R, bila lengkungan tendons constant.
Pengaruh wobble – effect dengan cara yang sama didapat :
ln F = - k1 . L
k1 . L
F = - Fa . e
Jumlahnya menjadi :
= - - k1 L
F
ln F Fa
F = Fa . e k1 L
Untuk pratekanan sejarak x dari ujung jacking rumus menjadi
Fx = Fa . e k1 x
Untuk keperluan perencanaan dalam praktek perlu diketahui nilai coeffisien dan k1 lebih teliti agar
perhitungan dapat dilakukan seteliti mungkin.
Sumber : https://www.scribd.com/doc/283403622/60301678-09-Buku-Ajar-Struktur-Beton-Prategang