Anda di halaman 1dari 9

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn . B


PADA Tn. B KASUS HIPERTENSI

A. DATA UMUM
1. BIODATA
Nama KK : Tn B
Umur : 52 tahun
Agama : Islam
Alamat : desa cijagang
Pekerjaan : tidak bekerja
Pendidikan : Sd

2. GENOGRAM
3. TIPE KELUARGA

Di dalam keluarga terdapat ayah,ibu,anak

4. SUKU BANGSA
Keluarga klien berasal dari suku sunda atau Indonesia, kebudayaan yang
dianut tidak bertentangan degan masalah kesehatan sedangkan bahasa
sehari-hari yang digunakan adalah bahasa sunda.

5. AGAMA

Seluruh anggota Tn.J adalah beragama islam dan taat beribadah, sering
mengikuti pengajian yang ada di RT serta berdoa agar Tn.S dapat sembuh
dari penyakit yang dideritanya.

6. STATUS EKONOMI KELUARGA


Status ekonomi keluarga Tn.B kurang mencukupi

7. AKTIVITAS REKREASI KELUARGA

Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton


TV bersama dirumah
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI
1. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI
Keluarga Tn.J dalam thap perkembangan yaitu pada tahap V
yaitu keluarga dengan anak remaja.Tahap ini dimulai dari sejak
anak berusia 13 tahun.tujusn kelusarga tahapan ini adalah
melonggarkan ikatan yg memungkinkan tanggung jawab dan
kebebasan yang lebih optimal bagi remaja untuk menjadi dewasa
Tugas perkembangan sebagai berikut :
a. menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika
remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri
b. memfokuskan hubungan perkawinan
c. berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak
2. TAHAP PERKEMBANGAN SAAT INI
Dari semua tugas perkemabangan yang diatas belum ada yang
terpenuhi.
3. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA
Tn.B sebagai KK jarang sakit, tidak mempunyai masalah
dengan istirahat, makan, maupun kebutuhan dasar yang lain.
Pada seuatu hari saat Tn.B berangkat untuk bekerja tiba-tiba
Tn.B seketika terjatuh ke dalam lumpur dan kepalanya
menancap ke lumpur, Tn.B di antarkan ke rumahnya oleh
teman2nya lalu Tn.B di bawa ke RSUD cianjur, 1 bulan Tn.B
di rawat di RS karena kekurangan biaya jadi TN.B meminta
untuk pulang dan dirawat di rumah, dan skrang kaki kiri dan
tangan kiri susah untuk di gerakan

4. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA


a. Dari pihak suami
Keluarga Tn.B dari pihak suami ada yang menderita HT yaitu
orangtua
b. Dari pihak istri
Dari keluarga istri tidak ada yang mempunyai riwayat HT
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. KARAKTERISTIK RUMAH
Jadi sirkulasi udara dan pencahayaan Tn.B cukup
pemanfaatan ruangan rumah : perabot tertata rapi
kebersihan ruangan : bersih
lantai : alas
jarak septic tank dengan sumur : > 7 meter
sumber air minum : mengolah sendiri
pembuangan limbah : melalui selokan
halaman dimanfaatkan untuk mengobrol
pembuangan sampah dibakar

2. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS


Hubungan antar tetangga Tn.B baik, saling membantu.

3. MOBILITAS GEOGRAFIS KELUARGA


Keluarga Tn. B selama ini sebagai penduduk asli namun rumah
tidak menetap karena mengontrak

4. PERKUMPULAN KELUARGA DAN INTERAKSI DENGAN


MASYARAKAT
Tn.B mengatakan sudah tidak bekerja lagi selama ini yang bekerja
adalah anak pertamanya yaitu sebagai linmas di desa cijagang

5. SISTEM PENDUKUNG KELUARGA


Jumlah anggota keluarga 5 orang , yaitu istri, anak. Sedangkan ibu
(Ny S) yang selalu mengantarkan klien (Tn S) periksa ketika ada
petugas kesehatan yang sedang melakukan posyandu.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. POLA KOMUNIKASI
Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa sunda, dan
mendapat informasi kesehatan dari petugas kesehatan.

2. STRUKTUR KESEHATN KELUARGA


Menurut Tn B, hanya dan Tn B yang sakit dan anggota kelurga
lainnya dalam keadaan sehat.

3. STRUKTUR PERAN
a. Formal
Tn B sebagai KK, Ny S sebagai istri, tn S sebagai anak, Ny K
sebagai anak dan An A sebagai anak.
b. informal
Tn.B sebagai pencari nafkah dulu sebelum sakit dan sekarang yang
menjadi tulang punggung keluarga adalah anak pertamanya
sedangkan Ny.S sebagai ibu rumah tangga

4. NILAI DAN NORMA KELUARGA


Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu
Allah SWT. Demikian pula dengan sehat dan sakit. Keluarga juga
percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit,
dibawa ke Rumah Sakit atau petugas kesehatan.

E. FUNGSI KELUARGA
1. FUNGSI AFEKTIF
Hubungan antara keluarga baik, saling mendukung, bila ada yang
sakit langsung dibawa ke Rumah sakit atau petugas kesehatan.
2. FUNGSI SOSIALISASI
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam
keluarga baik dan selalu mentaati norma yang ada.
3. FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN
Penyediaan makanan selalu dimasak sendiri, komposisi nasi, lauk
pauk, dan sayur dengan frekuensi 3 kali sehari. Dan bila ada
anggota kelaurga yang sakit, keluarga merawat dan
memeriksakanny ke Rumah Sakit atau petugas kesehatan.
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan Tn.B sering mengeluh pusing karena
penyakit darah tinggi dan takut tensinya naik dan susah untuk
bergerak karena ototnya lemah.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Bila Tn S sakit langsung dibawa ke Puskesmas atau petugas
kesehatan ke rumah
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Dalam merawat Tn B, masih memberikan makanan yang sama
dengan anggota keluarga yang lainnya, pola tidur juga masih
belum sesuai dan waktunya kurang lama, Tn.B juga jarang
melakukan kontrol ke petugas kesehatan
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan
kesehatan di masyarakat
Keluarga selalu memeriksakan diri ke Puskesmas atau petugas
kesehatan bila sakit dan Tn.B melakukan periksa sejak menderiat
Hipertensi.
4. FUNGSI REPRODUKSI
Jumlah ana 3 orang, anak pertama sudah bekerja, anak kedua sudah
bekerja, anak ke 3 masih sekolah
5. FUNGSI EKONOMI
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian
untuk anak dan biaya untuk berobat menggunakan KIS

F. STRESS DAN KOPPING KELUARGA


1. STRESS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
a. Stressor jangka pendek
Tn B mengatakan sering mengeluh pusing dan ototnya kaki dan
tangannya lemah
b. Stressor jangka panjang
Tn S khawatir tensinya bertambah tinggi dan stroknya makin parah
2. KEMAMPUAN KELUARGA BERRESPON TERHADAP
STRESSOR
Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke
Puskesmas atau petugas kesehatan
3. STRATEGI KOPPING YANG DIGUNAKAN
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan
masalah yang ada
4. STRATEGI ADAPTASI DISFUNGSIONAL
Tn S bila sedang sakit pusing maka dibuat tidur atau istirahat.

G. PEMERIKSAAN FISIK
Tn S
Keadaan umum: cukup, TD: 180/120 mmHg, N: 88 x/mnt, RR: 20 X/mnt,
BB:66 kg dan TB: 164 cm.
Kepala : Rambut bersih, warna hitam beruban, rontok, wajah pucat
Mata :Conjungtiva merah muda, sklera putih, terdapat gambaran tipis
pembululuh darah
Hidung: Pernafasan spontan
Mulut : bibir lemba, tidak ada stomatitis, terdapat caries bibir,
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan bendungan vena
jugularis
Dada : tidak ada tarikan intercostae, vokal fremitus dada kanan dan kiri
sama. Suara paru sonor pada semua lapang paru, suara jantung
pekak, suara nafas vesikuler, S1 S2 tunggal.
Perut : bulat datar, bising usus 12 x/ menit, hepar dan lien tak teraba.,
suara perut timpani.
Ekstrimitas : tidak ada odema pada ekstrimitas baik ekstrimitas bagian
atas maupun ekstrimitas bagian bawah.
H. HARAPAN KELUARGA
keluarga berharap pada petugas kesewhatan agar selalu meningkatkan
mutu pelayanan dan membantu masalah Tn.B

I. ANALISA DATA
NO DATA SUBYEKTIF DATA MASALAH TTD
OBYEKTIF

1. - Tn.B mengatakan - Tn “ S” Nyeri


sering mengeluh terlihat
sakit kepala sering
memegangi
- Tn.B kepala
mengatakan nyeri bagiab
skala 2 belakang

- Keluarga - Wajah
mengatakan Tn”S”
kurang kadang-
memahami cara kadang
merawat terlihat
menyeringai

- TD :
180/120
mmHg

- N :
88x/mnt

- RR: 20
x/mnt
- Tn.B Mobilitas
mengatakan fisik
khawatir tensinya
semakin tinggi
dan stroke
semakin parah
- Tn “S”
-Tn.B kesulitan terlihat
untuk bergerak bingung

- Keluarga - Wajah Tn
kurang “:S”
memahami cara kadangf –
mengenal kadang
masalah Tn.B terlihat
yang khawatir pucat
tensinya akan
bertambah tinggi - TD :
180/140
- Keluarga mmHg
mengatakan
kurang - N :
memahami cara 88x/mnt
merawat Tn.B
- RR: 20
x/mnt
J. MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Nyeri akut
2. Gangguan rasa cemas
3. Gangguan mobilitas fisik
K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman ( nyeri) berhubungan hipertensi.
2. Gangguan rasa cemas berhubungan dengan ketidak tauan keluarga
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot

L. INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA


No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Gangguan rasa Tupan : -pantau TTV -untuk
nyaman ( nyeri) Nyeri hilang -berikan terapi memantau
berhubungan Tupen : nonfarmakologi tekanan darah
hipertensi Setelah dilakukan relaksasi nafas dalam -untuk
tindakan -berikan kompres mengontrol rasa
keperawtan slema dingin nyeri
4x24 jam rasa nyeri -kolaborasi -untuk
hilang pemberian obat mengurangi rasa
dengan dokter nyeri
-untuk
pemberian obat
2 Gangguan rasa Tupan : -kontrol ttv -agar keluarga
cemas Cemas hilang -berikan penyuluhan pasien tau
berhubungan Tupen : tentang penyakit
dengan kurang Setelah dilakukan yang di deritanya
pengetahuannya tindakan
keluarga keperawatan
selama 2x24 jam
rasa cemas hilang
3 Gangguan Tupan : -kontrol ttv -untuk
mobilitas fisik Mobilitas teratasi -berikan terapi mengontrol ttv
berhubungan Tupen : rendam air hangat -untuk
dengan Setelah dilakukan -berikan terapi menurunkan
kelemahan otot tindakan mobilitas tekanan darah
keperawatan -untuk membuat
selama 3x24 jam otot bekerja
mobilitas kembali perlahan
normal
M. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Tujuan khusus Implementasi Evaluasi


1 1 Setelah dilakukan -memantau TTV S : keluarga
kunjungan rumah -memberikan terapi mengatakan sudah
3x diharapkan nonfarmakologi mengetahui untuk
keluarga mampu - memberikan kompres mengurangi rasa nyeri
memberikan dingin O : ttv
perawatan -mengkolaborasi Td : 160/110
bagaimana cara pemberian obat dengan A : masalah teratasi
mengurangi rasa dokter sebagian
nyeri P : lanjutkan
intervensi

2 2 Setelah dilakukan -mengontrol ttv S :keluarga pasien


kunjungan rumah -memberikan penyuluhan mengetahui tentang
diharapkan penyakit yang di
keluarga mampu derita Tn.B
mengetahui O:TTv
penyakit Tn.B TD : 160/110
sekarang A : maslah teratasi
P ; lanjutkan
intervensi
3 3 Setelah dilakukan -mengontrol ttv S : mobilitas pasien
kunjungan rumah -memberikan terapi membaik
diharapkan klien rendam air hangat O : 180/110
bisa melakukan -memberikan terapi A : masalah belum
mobilitas setiap mobilitas teratasi
hari P : lanjutkan
intervensi

Anda mungkin juga menyukai