PENDAHULUAN
Nyeri lengan akibat hernia nukleus pulposus cervikal adalah suatu kondisi tulang
belakang yang seringkali memerlukan penanganan pengobatan. Hernia nukleus pulposus
biasanya berkembang dalam kelompok usia 30 - 50 tahun. Meskipun herniasi diskus
intervertebralis segmen servical mungkin akibat dari suatu trauma atau luka pada vertebra
cervikal, gejala yang meliputi nyeri lengan, lebih sering terjadi secara spontan. Nyeri
lengan akibat dari herniasi diskus intervertebralis terjadi sebab materi diskus
intervertebralis yang mengalami herniasi menekan nervus spinalis cervikal. Bersamaan
dengan nyeri lengan, rasa kebas dan kesemutan bisa terdapat pada lengan sampai ke jari-
jari tangan. Kelemahan otot mungkin juga didapatkan disebabkan herniasi diskus
intervertebralis cervikal.
1. Ligamentum
Ligamentum adalah pita jaringan fibrosa yang kuat dan berfungsi untuk
mengikat serta menyatukan tulang atau bagian lain atau untuk menyangga suatu
organ.
a. Ligamentum longitudinal anterior
d. Ligamentum flavum
Ligamentum flavum merupakan suatu jaringan elastis dan berwarna
kuning, berbentuk pita yang melekat mulai dari permukaan anterior tepi bawah
suatu lamina, kemudian memanjang ke bawah melekat pada bagian atas
permukaan posterior lamina yang berikutnya. Ligamentum flavum ini di daerah
servikal tipis akan tetapi di daerah thorakal ligamentum ini agak tebal.
Ligamentum ini akan menutup foramen intervertebral untuk lewatnya arteri,
vena serta nervus intervertebral. Adapun fungsi ligamentum ini adalah untuk
memperkuat hubungan antara vertebra yang berbatasan.
Otot trapezius dibagi menjadi 3 serabut yaitu yang pertama pars descendens
origo berasal dari linea nuchae superior, protuberantia occipitalis externa dan
ligamentum nuchea, insersio pada sepertiga lateral clavicula, berfungsi untuk
melakukan gerakan adduksi dan retraksi dan menginervasi nervus accessorius dan
rami trapezius (C2-C4). Otot pars tranversa origo berasal dari servikal, insersio
pada sepertiga lateral clavicula, berfungsi untuk melakukan gerakan adduksi dsn
retraksi. dan menginervasi nervus accessorius dan rami trapezius (C2-C4). Yang
ketiga pars ascendens origo berasal dari vertebra thoracalis III sampai XII, dari
processus spinosus dan ligamentum supraspinasum, insersio pada trigonum spinale
dan bagian spina scapulae yang berdekatan, berfungsi untuk menarik ke bawah
(depresi) dan menginervasi nervus accessorius dan rami trapezius (C2-C4).
Otot longus colli kira-kira membentuk segitiga karena terdiri atas tiga
kelompok serabut. Fungsinya : untuk membengkokkan servikal ke depan dan ke
samping. Inervasinya plexus cervicalis dan brachialis (C2-C8). Otot longus colli
terdiri dari 3 serabut, yang pertama serabut oblique superior origonya berasal dari
uberculum anterius processus transversus vertebra cervicalis II sampai V dan
insersio pada tuberculum anterior atlas. Yang kedua serabut oblique inferior, origo
berjalan dari corpus vertebra thoracalis I sampai III dan insersio pada tuberculum
anterius vertebra cervicalis VI. Dan yang terakhir serabut medial, origo terbentang
dari corpus vertebra thoracalis bagian atas dan vertebra cervicalis bagian bawah
insersio pada corpus vertebra cervicalis bagian atas.
2. Etiologi
Manuver gerakan yang tidak wajar atau berlebihan, posisi dan
gerakan leher yang salah dapat menyebabkan mikrotrauma berulang dan
Ultrasound
Gelombang ultra sound merupakan gelombang suara yang di
peroleh dari getaran yang memiliki frekuensi 20.000 Hz. Frekuensi ultra
sound merupakan jumlah oscilasi gelombang suara yang dicapai dalam
waktu satu detik yang dinyatakan dengan megahertz (MHz). Umumnya
frekuensi yang ddigunakan dalam terapi ultra sound adalah 1 dan 3 MHz
(Prentice, 2002). Ultra Sound memiliki tiga efek antara lain, yaitu efek
mekanik, efek panas, dan efek biologis
TENS
TENS merupakan suatu cara penggunaan energi listrik
untuk merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit. Dalam
hubungannya dengan modulasi nyeri (Slamet, 2006).
Dalam kasus ini menggunakan metode umum dimana
pemasangan elektroda pada atau sekitar nyeri. Cara ini merupakan
cara yang paling mudah dan paling sering digunakan sebab metode
Exercise Therapy
Free active exercise adalah suatu bentuk latihan aktif yang dilakukan
oleh kekuatan otot pasien itu sendiri tanpa menggunakan suatu
bantuan dan tahanan yang berasal dari luar (Hidayat, 2008).
Contohnya fleksi, ekstensi, lateral kanan dan kiri, rotasi kanan dan kiri
cervical.
B. Anamnesis Khusus
Keluhan Utama : nyeri pada leher hingga ke lengan atas
Sifat keluhan : nyeri tajam dan menjalar
Aktivitas yang memperberat : pasien merasa berat jika mengangkat lengan
ke atas dan merasa sakit jika menggerakkan leher.
Aktivitas yang memperingan : beristirahat
Riwayat trauma : tidak ada
Penyakit Penyerta : asam urat
Riwayat penyakit sekarang : nyeri leher dirasakan sejak satu minggu yang
lalu hingga pasien sulit melakukan aktivitas.
C. Inspeksi/Observasi
Cervical berdeviasi ke kiri dan pasien enggan menggerakkan lengan sebelah
kiri.
D. Tes Orientasi
Fleksi Elevasi Shoulder : Nyeri dan terasa berat saat mengangkat tangan
diatas 90o
Tes Aktif 3 Dimensi Ekstensi : Nyeri
Fleksi Cervical Ya Ya
Ekstensi Cervical Ya Ya
Pasif :
Gerakan Nyeri Terbatas Endfeel
Tes neurologis :
Compression test : positif
Distraction test : negatif
J. Evaluasi Fisioterapi
Hasil evaluasi dari pemeriksaannyeri menggunakan VAS, setelah
mendapatkan 3 kali terapi dapat dilihat terdapatpenurunan nyeri,yaitu :
- Sebelum terapi : 9
- Setelah terapi : 7
Selain itu, ditemukan pula penambahan ROM, yaitu :
- Sebelum terpi :
Gerakan Aktif Pasif
23 25
Fleksi Cervical
26 28
Ekstensi Cervical
18 19
Lateral Fleksi Kanan
23 25
Lateral Fleksi Kiri
20 22
Rotasi Kanan
18 21
Rotasi Kiri
- Setelah terapi :
Gerakan Aktif Pasif
25 28
Fleksi Cervical
A. Kesimpulan
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana terjadi
penonjolan diskus intervertebralis ke arah posterior dan/atau lateral dalam
kanalis vertebralis yang dapat menimbulkan penekanan/penyempitan radiks
saraf-saraf dan penekanan medula spinalis dengan berakibat timbulnya gejala-
gejala neurologis. Apabila penekanan terjadi pada bagian leher (cervical) maka
disebut dengan Hernia Nukleus Pulposus Cervical.
Herniasi vertebra cervicalis dapat dikategorikan menjadi 3 tipe : (1)
Herniasi tipe lunak (soft disc herniation) yang meliputi herniasi nukleus
pulposus melalui robekan pada angulus fibrosus, (2) Herniasi tipe keras (hard
disc protrusion) yang meliputi pembentukan bone spur, atau (3) Kombinasi
keduanya. Ketika materi lunak dari nukleus pulposus mengalami herniasi
melalui robekan paa angulus fibrosus maka disebut “soft disc herniation”
karena material dari diskus yang mengalami herniasi mempunyai konsistensi
yang lunak.
B. Saran
Mahasiswa diharapkan mampu memahami bagaimana penatalaksanaan
fisioterap pada pasien dengan “ Radikular pain cervical and upper extremity
etc. HNP cervical posterolateral” sehingga dapat meningkatkan kesehatan
masyarakat.