Anda di halaman 1dari 3

Pengendalian Internal dalam Audit

Alfian Harun
E1115181

Akuntansi Karyawan A

Pengendalian Internal merupakan suatu prosedur yang dirancang untuk memberikan


kepastian yang layak bagi manajemen didalam perusahaan dengan tujuan memberikan suatu
keyakinan akan tercapainya tujuan perusahaan. Setiap perusahaan atau suatu organisas
memiliki sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional
perusahaan atau organisasi tertentu.

Tujuan Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk
memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan
sasarannya. Biasanya manajemen memiliki tiga tujuan umum dalam merancang sistem
pengendalian internal yang efektif, yaitu :

1. Keandalan Informasi Laporan Keuangan


2. Kesesuaian dengan undang – undang dan peraturan yang berlaku
3. Efektifitas dan efesiensi operasi

Adanya perbedaan Tanggungjawab atas pengendalian internal antara manajemen dan


auditor. Manajemen memiliki tanggungjawab untuk merancang dan menerapkan sistem
pengendalian internal dan melaporkan secara transparan atas pelaksanaan pengendalian
tersebut. Sedangkan auditor memiliki tanggungjawab yang berhubungan dengan
pengendalian internal yaitu memahami dan melakukan pengujan pengendalian internal atas
pelaporan keuangan, selain itu auditor juga bertanggungjawab tentang penilain menajemen
atas pengendalian internanya, termasuk pendapat auditor mengenai keefektifan pelaksanaan
pengendalian tersebut.

Manajemen bertanggungjawab untuk menyiapkan laporan bagi inestor, krditor dan


pengguna lainya, selain itu manajemen juga memiliki tanggungjawab untuk memilih dan
mengadopsi kebijakan akuntansi yang tepat, menyelenggarakan pengendalian internal yang
memadai, serta menyajikan laporan keuangan yang wajar. Manajemen selaku pelaksana
harian perususahaan dianggap lebih memiliki pengetahuan yang lebih terperinci dan
mendalam atas transaksi pada perusahaan.

Dalam sebuah perusahaan atau organisasi, manajemen diharuskan untuk menerbitkan


sebuah laporan pengendalian internal yang mencakup beberapa hal, yaitu :

1. suatu pernyataan bahwa manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan dan


menyelenggarakan struktur pengendalian internal yang memadai serta prosedur
laporan keuangan.
2. suatu penilaian atas efektivitas struktur pengendalian internal dan prosedur pelaporan
keuangan per akhir tahun buku perusahaan. Penilaian manajemen mengenai
pengendalian internal atas pelaporan keuangan terdiri dari dua komponen utama, yaitu
evaluasi rancangan pengendalian internal dan pengujian efektivitas pelaksaan
pengendalian.
Akuntan pemeriksa (auditor) harus mempelajari dan mengevaluasi struktur pengendalian
internal untuk merencanakan pemeriksaan. Auditor mempelajari danmengevaluasi
lingkungan pengendalian untuk mengevaluasi sikap, kesadaran, dan tindakan manajemen dan
komite pemeriksaan yang berhubungan dengan pentingnya pengendalian dan tekanan dalam
perusahaan. Dalam melakukan evaluasi, akuntan pemeriksa harus mengakui bahwa yang
lebih penting adalah transaksi bukan kulaitas legalnya. Lingkungan pengendalian internal
mempunyai peranan yang penting di dalam mencegah penggelapan laporan keuangan,
terutama bagi perusahaan yang berskala besar dan go-public, lingkungan pengendaian adalah
penting bagi akuntan pemeriksa dalam menetapkan risiko pengendalian.

Pengendalian internal bagi manajemen dan akuntan pemeriksa memiliki peran yang sama
pentingnya, factor-faktor yang dipengaruhi oleh struktur pengendalian internal sebuah
perusahaan meliputi:

1. Luas dan ukuran entitas perusahaan yang sangat kompleks. Hal ini mengakibatkan
manajemen harus percaya pada laporan-laporan serta analisis untuk operasi
pengendalian yang efektif.

2. Pengecekan dan review yang melekat pada system pengendalian intern yang baik akan
dapat melindungi dari human error dan mengurangi kemungkinan kekeliruan dan
penyimpangan yang akan terjadi.
3. Di lain pihak, adalah tidak praktis bagi auditor untuk melakukan pengauditan secara
menyeluruh atau secara detail untuk hampir semua transaksi perusahaan terkait dengan
keterbatasan waktu dan biaya.

Arti pentingnya SPI bagi manajemen dan auditor independen. Manajemen tidak dapat
melakukan pengendalian secara langsung atau secara pribadi terhadap jalannya perusahaan,
Pengecekan dan review yang melekat pada sistem pengendalian internal yang baik dapat juga
melindungi dari kelemahan manusia dan mengurangi kekeliruan dan penyimpangan yang
akan terjadi, tidak praktis bagi auditor untuk melakukan pengauditan secara menyeluruh atau
secara detail untuk hampir semu transaksi perusahaan dalam waktu dan biaya terbatas.
Pemahaman auditor tentang struktur pengendalian internal yang berkaitan dengan suatu asersi
yaitu digunakan dalam kegiatan, seperti: mungkin atau tidaknya audit dilaksanakan, salah saji
material yang potensial dapat terjadi, risiko deteksi, dan perancangan pengujian substantif.

Anda mungkin juga menyukai