BANGUNAN
1. Pengawasan Bangunan
Jenis sistem pengawasan dan komunikasi bangunan yang umum digunakan pada
bangunan antara lain :
Di era modern ini, cahaya bukan lagi di fungsikan sebagai penerangan. tetapi bisa
juga digunakan untuk menangkap suatu gambar dengan memanfaatkan cahaya.
tetntunya dengan menggunakan alat yaitu kamera. kamera pun sudah banyak model
dan jenisnya sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. dengan dibantu dengan
lensa kamera yang tentunya sudah canggih, bukan hanya untuk pengambilan
D. Alarm
Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau
pemberitahuan. Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan
berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian
sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami kerusakan
(penurunan kinerja). Pesan ini digunakan untuk memperingatkan operator atau
a. Pengunjung akan dibagi berdasarkan pengunjung yang baru dan pengunjung yang
sudah teregristrasi setelah itu pengunjung yang baru akan didata yang kemudian
akan mendapatkan ID card sementara pengunjung yang sudah teregristrasi akan di
cek ID cardnya kemudian pengunjung akan diberikan akses unuk menuju ke suatu
bangunan tersebut setelah selesai didalam bangunan itu pengunjung akan di cek
kembali sebelum meninggalkan bangunan
2. Sistem Komunikasi
Beberapa sistem komunikasi yang dapat digunakan pada bangunan :
A. Telepon
Penggunaan jumlah telepon pada suatu bangunan pada umunya tidak diketahui
secara tepat, dan oleh karenanya perlu dirancang secara terpadu dengan
perancangan jaringan utilitas lainnya. Meskipun pada saat tahap rancangan jumlah
telepon sudah diketahui, pada kenyataanya masih sering terjadi penambahan jumlah
dan perubahan jaringan layanan telepon. Untuk maksud ini, maka perancangan
jumlah saluran telepon didasarkan pada perkiraan per satuan luas lantai yang akan
mempengaruhi alokasi kebutuhan ruangan untuk kebutuhan :
1. Layanan penerimaan telepon, berikut panel utama telepon
2. Saluran vertical (riser), pipa saluran dan panel distribusi
3. Lemari untuk perlengkapan telekomunikasi
4. Lokasi tempat penambahan sambungan
5. Ruang peralatan untuk perlengkapan khusus telekomunikasi
6. Sistem distribusi termasuk pipa jaringan, kotak sambungan di lantai
2. Panel incoming-outgoing
Titik input Kotak Terminal Batas (KTB) dari jaringan Telkom menuju panel MDF.
3. MDF
Main Distribution Frame (MDF) yaitu panel atau kotak pembagi terminal utama/ induk
jaringan telepon dalam gedung baik dari SST telkom menuju PABX atau
pendistribusian jaringan extension ke ruangan-ruangan.
4. PABX
Private Automatic Branch Exchange (PABX) yaitu perangkat untuk memperbanyak
atau menambah nomor SST Telkom menjadi nomor extension, sebagai sentral
telepon dalam gedung yang mengatur lalu lintas komunikasi suara.
5. UPS
Unit Power Supply (UPS) yaitu catu daya listrik cadangan apabila daya listrik PLN
mengalami pemadaman dan agar tegangan PABX tetap stabil 48 VDC
6. Batere
Sumber listrik cadangan yang menggantikan sumber listrik PLN 48 VDC.
8. Operator Console
Alat operator telepon yang merupakan pintu gerbang dalam melakukan komunikasi
suara dapat mengatur lalu-lintas komunikasi suara, menghubungkan ke nomor yang
akan dituju baik telepon masuk (Incoming) maupun telepon keluar (Outgoing) dan
dalam lingkungan telepon intern.
11.Pesawattelepon
Adalah alat yang digunakan untuk merubah suara menjadi sinyal komunikasi.
Sistem dalam bangunan dimulai dari saluran telkom ke fasilitas PABX (Private
Automatic Branch Exchange), selanjutnya dihubungkan ke kotak induk (MDF-
Main Distribution Frame). Melalui kabel distribusi (DC- Distribution Cable)
jaringan telepon disebarkan ke kotak terminal yang ada tiap lantai bangunan.
Dari kotak terminal ini jaringan telepon diteruskan ke setiap pesawat telepon.
Sebagai daya cadangan terdapat battery pada PABX
c. Peer to peer
System Komputer/Data
Dengan teknologi building automation system maka terciptalah sebuah hunian pintar
yang disebut smart building. Memang harus diakui jika kehadiran sistem ini sangat
membantu semua pengelola gedung untuk meminimalisir biaya dan menjaga
keamanan gedung.
Intregasi sistem dari bangunan pintar ini memberikan secara maya
penghuni/pengguna bangunan semua kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
suatu lingkungan yang modern, seperti :
1. Telepon dan intregasinya
2. Komputer personal
3. Proses pembuatan teks dan tulisan
4. Perintah/Pesan, baik berupa suara maupun bebtuk electronic
5. Facsimile
6. Akses data melalui jaringan computer
7. Teks video
8. Konperensi jarak jauh
2. Serat Optic
Teknologi serat optic bekerja ketika gelombang cahaya yang dikirim antara
pemancar dan penerima dievaluasi untuk menentukan perubahandalam properti
cahaya. Teknologi serat optic paling sering digunakan dalam pemantauan ladang
panel surya, dan saluran pipa.
Dengan biaya pengadaan rendah kekebalan dari factor lingkungan dan proses
instalasi yang sederhana, teknologi serat optic sering merupakan pilihan keamanan
tambahan yang efektif, namun biaya pemasangan yang lebih tinggi harus
dipertimbangkan.