BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai wujud
kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan preklinik
maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk
peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat (Potter dan Perry,
2005).
Salah satu syarat yang paling penting dalam pelayanan kesehatan adalah pelayanan yang
bermutu. Suatu pelayanan dikatakan bermutu apabila memberikan kepuasan pada pasien.
Kepuasan pada pasien dalam menerima pelayanan kesehatan mencakup beberapa dimensi. Salah
satunya adalah dimensi kelancaran komunikasi antaran petugas kesehatan (termasuk dokter)
dengan pasien. Hal ini berarti pelayanan kesehatan bukan hanya berorientasi pada pengobatan
secara medis saja, melainkan juga berorientasi pada komunikasi karena pelayanan melalui
komunikasi sangat penting dan berguna bagi pasien, serta sangat membantu pasien dalam proses
penyembuhan (Muharamiatul, 2012).
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan
individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Sedangkan komunikasi
terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi
terhadap stress, mengatasi gangguan patologis dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang
lain ( Mundakir, 2006 ).
Komunikasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari memberikan dampak yang sangat
penting dalam kehidupan, baik secara individual maupun kelompok. Komunikasi yang terputus
akan memberikan dampak pada buruknya hubungan antar individu atau kelompok. Tatanan
klinik seperti rumah sakit yang dinyatakan sebagai salah satu sistem dari kelompok sosial
mempunyai kepentingan yang tinggi pada unsur komunikasi. Komunikasi di lingkungan rumah
sakit diyakini sebagai modal utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan
ditawarkan kepada konsumennya. Keperawatan sangat berhubungan dengan komunikasi.
komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Maka komunikasi sangat penting
bagi perawat (Mundakir, 2006).
Pelayanan kesehatan merupakan produk yang bersifat jasa. Saat ini, jasa kesehatan
sebagai pelayanan sosial telah berubah menjadi komoditi jasa yang di perdagangkan . Di kota-
kota besar, jasa kesehatan telah menjadi produk industri yang hampir tidak berbeda dengan
produk barang maupun jasa non kesehatan. Pada sektor non kesehatan, mekanisme pasar dapat
menjadi sempurna karena kedua belah pihak yang bertransaksi ( produsen dan konsumen )
mempunyai pengetahuan yang relatif sama terhadap produk dan jasa yang di tawarkan. posisi
konsumen relative kuat ketika membeli jasa non kesehatan karena objek yang di tawarkan telah
di ketahui, baik mutu maupun harganya. Sebagai contoh, bila kita ingin membeli kemeja dengan
tingkat kompetensi yang tinggi di antara produsen, kita dapat memilih barang dengan merk
tertentu dengan tingkat harga yang kita inginkan. Artinya, konsumen mempunyai pengetahuan
yang baik terhadap barang dan jasa yang akan mereka beli atau butuhkan.Namun, kondisi di atas
tidak dapat pada pasar jasa kesehatan. Kita mengenal yang di sebut market failure. Pasien berada
pada posisi lemah, tidak mempunyai cukup informasi dan pengetahuan tentang jasa kesehatan itu
sendiri (Potter dan Perry, 2005).
Trend praktik keperawatan meliputi berkembangnya berbagai tempat praktek dimana
perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus-menerus meningkatkan
otonomi dan penghargaan sebagai anggota dari tim asuhan kesehatan. Peran perawat meningkat
dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi
perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikakan keperawatan sebagai
profesi, meliputi pendidikan, teori, pelayanan, otonomi dan kode etik. Aktivitas dari organisasi
professional keperawatan menggambarkan seluruh trend dalam pendidikan dan praktik
keperawatan. Akhirnya seluruh hal yang mempengaruhi keperawatan juga menggambarkan trend
dalam keperawatan kontemporer (Potter dan Perry, 2005).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami manajemen keperawatan yaitu tentang
Trend dan Issu Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan”.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang trend dan issu komunikasi dalam
pelayanan kesehatan.
b. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang komunikasi dalam pelayanan kesehatan.
c. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang pentingnya komunikasi dalam
pelayanan kesehatan.
d. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang faktor yang mempengaruhi komunikasi.
e. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang pemahaman kolaborasi.
f. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang trend dan issu komunikasi dalam
pelayanan kesehatan.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tamabahan referensi dan bahan pustaka bagi sekolah tinggi ilmu kesahatan harapan
ibu jambi mengenai trend dan issu komunikasi dalam pelayanan kesehatan.
2. Bagi Mahasiswa
Untuk menambah wawasan dan memberikan informasi kepada mahasiswa lain dan kepada
masyarakat tentang trend dan issu komunikasi dalam pelayanan kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Berkaitan dengan issue kolaborasi dan soal menjalin kerjasama kemitraan dokter, perawat
perlu mengantisipasi konsekuensi perubahan dari vokasional menjadi professional. Status yuridis
seiring perubahan perwat dari perpanjangan tangan dokter menjadi mitra dokter yang sangt
kompleks. Tanggung jawab hokum juga akan terpisah untuk masing-masing kesalahan atau
kelalaian. Yaitu, malpraktek medis, dan mal praktek keperwatan. Perlu ada kejelasan dari
pemerintah maupun para pihak yang terkait mengeni tanggung jawab hukum dari perawat,
dokter maupun rumah sakit. Organisasi profesi perawat juga harus berbenah dan memperluas
sruktur organisasi agar dapat mengantisipasi perubahan.
Komunikasi dibutuhkan untuk mewujudkan kolaborasi yang efektif, hal tersebut perlu
ditunjang oleh saran komunikasi yang dapat menyatukan data kesehatan pasien secara
komfrenhensif sehingga menjadi sumber informasi bagi semua anggota team dalam pengambilan
keputusan. Oleh karena itu perlu dikembangkan catatan status kesehatan pasien yang
memunkinkan komunikasi dokter dan perawat terjadi secara efektif. Pendidikan perawat perlu
terus ditingkatkan untuk meminimalkan kesenjangan professional dengan dokter melalui
pendidikan berkelanjutan. Peningkatan pengatahuan dan keterampilan dapat dilakukan melalui
pendidikan formal sampai kejenjang spesialis atau minimal melalui pelatihan-pelatihan yang
dapat meningkatkan keahlian perawat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren juga
dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang
biasanya sedang popular di kalangan masyarakat.
Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi
pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis.
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan
individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Sedangkan komunikasi
terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi
terhadap stress, mengatasi gangguan patologis dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang
lain.
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara, meningkatkan kesehatan, mencegah
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan
ataupun masyarakat. Pelayanan rumah sakit merupakan salah satu bentuk upaya yang
diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pelayanan rumah sakit berfungsi
untuk memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu yang dilakukan dalam
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Penulis berharap makalah ini dapat menjadi referensi tambahan untuk PSIK STIKES HI pada
khususnya dan semua pembaca pada umumnya.
2. Bagi Mahasiswa
Setelah mempelajari dan memahami secara lebih dalam tentang konsep dan gambaran
umum tentang trend dan issu komunikasi dalam pelayanan kesehatan diharapkan mahasiswa
mampu melihat kejadian yang terjadi dilapangan.
DAFTAR PUSTAKA