Corpus Alienum Pada Bronkus
Corpus Alienum Pada Bronkus
THT
Disusun Oleh :
Pembimbing :
1
KATA PENGANTAR
BRONKUS”. Proses penulisan ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan paper ini baik secara
Penulis menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul........................................................................................... 1
Daftar Isi.................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB 1
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
ini sama-sama berhubungan dengan lubang hidung maupun mulut. Agar tidak
4
Gambar 1.1 Jalan masuknya makanan dan minuman ke dalam saluran nafas 1
Obstruksi jalan napas oleh benda asing pada orang dewasa sering
terjadi pada saat makan, daging merupakan penyebab utama obstruksi jalan
Benda asing dalam suatu organ dapat terbagi atas benda asing
eksogen (dari luar tubuh) dan benda asing endogen (dari dalam tubuh) yang
dalam keadaan normal benda tersebut tidak ada. Secara statistik, persentase
5%, laring/trakea 12%, dan bronkus sebanyak 83%. Rasio laki-laki banding
wanita adalah 1,4 : 1 Kebanyakan kasus aspirasi benda asing terjadi pada anak
usia <15 tahun; sekitar 75% aspirasi benda asing terjadi pada anak usia 1–3
tahun.1 Hal ini terjadi karena anak seumur itu sering tidak terawasi, lebih
kacangan, tulang, dan lain-lain; dan zat anorganik seperti peniti, jarum dan
lain-lain. Benda asing endogen contohnya krusta, nanah, secret kental, darah
Benda asing ada yang dapat ditembus sinar x seperti : biji kacang,
kedele, kayu, duri, atau daging dan yang tidak tembus sinar x seperti logam.
Gejala klinik tergantung jenis dan letak, ditemukan stridor dan sumbatan jalan
nafas.5
5
Sesak napas (dispnea) ialah sukar bernapas yang dirasakan oleh
pasien, jadi subyektif. Bila oleh pemerikasa tampak pasien sukar bernapas,
jadi ini secara obyektif, maka disebut gawat napas (respiratory distres).
Keadaan sesak napas dan gawat napas dapat disebabkan oleh sumbatan
saluran napas atas (hidung sapai laring) dan saluran napas bawah (trakea-
ventilasi dan drenase sekret bronkus. Secara fisiologis, bronkus yang tidak
tersumbat sangat erat hubungannnya dengan ventilasi dan drenase paru, daya
meskipun dapat terjadi pada segala usia. Penyebab yang paling sering adalah
aspirasi atau penelanan benda asing akibat kecerobohan pasien atau orang
tuanya. Anak berusia 4 tahun atau kurang, tidak dapat mengunyah kacang,
mainan, peniti, dan benda lain, dan dengan demikian sering kali mengaspirasi
benda – benda tersebut. Faktor – faktor lain yang mengarah pada aspirasi
6
benda asing adalah intoksikasi, hilangnya kesadaran oleh sebab apapun, dan
trauma wajah dengan aspirasi fragmen – fragmen gigi dan lempeng geligi.
dalam hal ukuran dan posisi partikel makanan dan ikut berperan pada
aspirasi.3
BAB 1I
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
kanan dan kiri. Sekat dari percabangan itu disebut karina. Karina letaknya
lebih ke kiri dari garis median, sehingga lumen bronkus utama kanan lebih
luas dari pada sebelah kiri. Bronkus kanan lebih pendek dari pada kiri,
7
panjangnya pada orang dewasa 2,5 cm dan mempunyai 6 – 8 cincin tulang
rawan. Panjang bronkus utama kiri 5 cm dan mempunyai cincin tulang rawan
sehingga benda asing eksogen lebih mudah masuk ke lumen bronkus kanan.
utama kanan adalah kerja otot trakea yang mendorong benda asing itu ke
kanan. Selain itu, udara udara inspirasi ke dalam bronkus kanan lebih besar
5) Pembedahan
6) Tumor jinak atau ganas yang terdapat di dalam lumen atau diluar lumen
8) Alergi
10) Faktor predisposisi seperti umur, jenis kelamin, dan kelainan anatomi
traktus trakeobronkial
8
2.3 Faktor Predisposisi
saluran napas antara lain, faktor personal (umur, jenis kelamin, pekerjaan,
faktor dental, medikal, dan surgikal (bedah, ekstraksi gigi), faktor kejiwaan
(emosi, gangguan psikis), ukuran dan bentuk sifat benda asing, faktor
kecerobohan.2
bronkus utama kanan lebih besar, mempunyai aliran udara lebih besar dan
utama kiri. Benda asing di saluran napas dapat menjadi penyebab berbagai
penyakit paru, baik akut maupun kronis, dan harus dianggap sebagai
diadnosis banding.2
Gejala yang paling umum dari obstruksi jalan napas akut adalah
perubahan suara, dyspnea, nyeri lokal, dan batuk. Temuan fisik mungkin
dan deformasi.4
9
- Obstruksi lengkap: tidak ada aliran udara yang masuk atau keluar dari paru-
paru.
Gejala aspirasi benda asing dapat dibagi dalam 3 tahap. Tahap pertama
dari gejala awal terjadi saat benda asing teraspirasi, biasanya timbul serangan
batuk dan ingin muntah yang berat. Tahap kedua adalah interval bebas gejala
dimana benda asing tersangkut pada suatu tempat. Tahap ini berlangsung
sekejap atau dapat memanjang hingga bertahun – tahun. Tahap ketiga adalah
adalah akibat yang dapat ditimbulkan oleh benda asing yang teraspirasi.3
dispnea. Benda asing dalam trakea dapat bergerak maju - mundur diatara
karina dan bagian bawah glotis bersama respirasi, menimbulkan bunyi yang
jelas dan tonjolan yang dapat diraba. Edema laring akibat trauma pada
keadaan ini dapat menimbulkan suara serak dan menjadi obstruksi jalan
napas.3
anatominya yang lurus. Pasien dengan benda asing di bronkus yang datang
10
ke rumah sakit kebanyakan berada pada fase asimptomatik. Pada fase ini
keadaan umum pasien masih baik dan foto rontgen thorak belum
kemungkinan fisiologis dalam hal obstruksi aliran udara. Jika benda tersebut
udara paru – paru distal ke dalam darah. Bila benda tersebut tidak
maupun ekspirasi, maka yang terjadi mungkin hanya mengi setempat yang
menyerupai asma. Cukup banyak kasus benda asing yang salah didiagnosis
paru distal. Keadaan ini menimbulkan emfisema di perifer dari benda asing
tersebut. Jika benda asing dibiarkan dapat timbul pneumoni, abses, atau
toksemia, batuk, dan demam ireguler. Tanda fisik benda asing di bronkus
bervariasi, karena perubahan posisi benda asing dari satu sisi ke sisi lain
dalam paru.1
11
- Sumbatan di dalam lumen bronkus
granulasi
bronkus
f) Jaringan sikatriks
pulmonalis
12
Saat benda berada di dalam mulut, anak menjerit atau tertawa, sehingga
saat inspirasi, laring terbuka dan benda asing masuk ke dalam laring. Saat
kadang terjadi fase asistomatik selama 24 jam atau lebih, diikuti gejala
mudah lunak, mengembang pada air serta dapat menyebabkan iritasi pada
mukosa. Mukosa bronkus menjadi edema dan meradang dan dapat terjadi
asing anorganik menimbulkan reaksi jaringan lebih ringan dan lebih mudah
anorganik bersifat radioopak. Benda asing berasal dari metal dan tipis dapat
masuk ke dalam bronkus yang lebih distal dan memberikan gejala batuk
spasmodik.1
13
2.7 Macam – macam Sumbatan Bronkus1
Pada sumbatan ini inspirasi dan ekspirasi masih terlaksana, akan tetapi
waktu inspirasi udara masih dapat lewat, akan tetapi pada ekspirasi
14
udara di bagian distal, dan proses yang berulang ketika terjadi pernapsan
bronkitis.
dan inspirasi tidak dapat terlaksana. Akibat keadaan ini ialah atelaktasis
paru.
dinding bronkus.
15
Evaluasi Penyakit Trakeobronkial
Riwayat Penderita
mengharuskan anamnesis yang cermat dengan penentuan sifat gejala dan masalah
berikut2 :
2. Hemoptisis
3. Mengi
4. Suara serak
16
8. Bayangan radiografik yang tak dapat dijelaskan
metabolik.
Pemeriksaan Fisik
leher untuk mencari deviasi trakea, kelenjar getah bening suprakavikular dan
servikal, dan metastasis. Inspeksi, perkusi, dan auskultasi dada perlu diikuti
bawah kontrol fluoroskopik. Penelitian fungsi paru, analisa gas darah, hitung
sangat membantu.2
2.8 Penatalaksanaan
17
Tindakan pertama pada tahap awal terjadi aspirasi benda asing identik
dengan tindakan pada tahap awal kasus tertelan benda asing, yaitu menahan
napas total yang jelas. Menepuk punggung pasien, menggantung anak dengan
jari atau dengan memakai alat secara membuta, akan mempersulit keadaan
Manuver ini juga dapat melepaskan benda asing yang tersangkut pada
bronkus utama kanan, di mana benda tersebut akan lompat ke dalam laring
dan “ditangkap” oleh pita suara, dan terjadi suatu obstruksi jalan napas total.2
Bila telah terjadi obstruksi total, maka benda asing harus dilepaskan
atau dibuat jalan napas alternatif dalam waktu 4 menit. Hipoksia melampaui
udara dalam paru, seperti manuver Heimlich, yaitu dengan memeluk pasien
tepat dibawah sternum dan dengan paksa mendesak perut bagian atas. Jika
berhasil, diafragma akan terangkat dan menekan paru. Benda asing akan
18
lagi menyumbat jalan napas secara total, atau mengeluarkan benda asing
tersebut.3
trakeobronkial masih belum jelas ditegakan dengan radiografi atau bila terapi
memakai cunam yang sesuai dengan benda asing itu. Tindakan bronkoskopi
harus segera dilakukan, apalagi bila benda asing bersifat organik. Benda asing
yang tidak dapat dikeluarkan dengan cara bronkoskopi, seperti benda asing
19
tajam, tidak rata, dan tersangkut pada jaringan, dapat dilakukan servikotomi
endoskopi pada ekstraksi benda asing. Fisioterapi dada dilakukan pada kasus
Pasien dipulangkan 24 jam setelah tindakan, jika paru bersih dan tidak
1. Atelaktasis
2. Emfisema paru
3. Bronkopneumonia
4. Bronkiektasis
5. Abses paru
BAB III
20
KESIMPULAN
Benda asing dalam suatu organ dapat terbagi atas benda asing eksogen (dari
luar tubuh) dan benda asing endogen (dari dalam tubuh) yang dalam keadaan
tulang, dan lain-lain; dan zat anorganik seperti peniti, jarum dan lain-lain. Benda
asing endogen contohnya krusta, nanah, secret kental, darah atau bekuan darah, dan
mekonium
nafas adalah usia, jenis kelamin, faktor kejiwaan (emosi,dan gangguan psikis)
jadi lunak,mengembang oleh air serta dapat menyebabkan iritasi pada mukosa,
mukosa bronkus edema, meradang dapat terjadi jaringan granulasi disekitar benda
Benda asing anorganik menimbulkan reaksi jaringan lebih ringan, dan lebih
mudah didignosis dengan pemeriksaan radiologi. Benda asing berasal dari metal
dan tipis seperti jarum, peniti, dapat masuk ke dalam bronkus yang lebih distal
21
(choking), (gagging) dan obstruksi jalan napas dengan segera. Stadium kedua,
gejala stadium permulaan diikuti oleh interval asimptomatis. Stadium ketiga, telah
terjadi gejala komplikasi dengan obstruksi, erosi atau infeksi sebagai akibat reaksi
Komplikasi dapat disebabkan oleh benda asing itu sendiri atau trauma tindakan
bronkoskopi. Komplikasi akut akibat tersangkutnya benda asing antara lain sesak
Daftar Pustaka
22
1. Rahman,A. Benda Asing di Trakea. Available from: URL:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18993/1/mkn-mar2007-
2. Junizaf MH. Benda Asing di Saluran Napas. Dalam : Buku Ajar Ilmu
dan Mediastinum. Dalam: BOIES buku ajar penyakit THT. Edisi keenam.
http://www.scribd.com/doc/32825999/Ekstraksi-Benda-Asing-Laring.
23