Anda di halaman 1dari 20

PROBLEM IN RESEARCH

NO PROBLEM
NO SCIENCE
TEORI KENYATAAN
KONSEP EMPIRIK
STANDAR FENOMENA
NORMA-NORMA celah
ATURAN jarak
lowongan
renggang
kekosongan
belah
jurang
lembah
perselisihan
sela
TEORI VS KENYATAAN
PERMASALAHAN
“KESENJANGAN”
KENYATAAN VS KENYATAAN

TEORI VS TEORI

HUBUNGAN ANTAR DUA


PARAMETER ATAU VARIABEL
YANG MENIMBULKAN:
 PERTANYAAN
 DUGAAN
 KESANGSIAN
Stonner (1982) mengemukakan bahwa masalah-masalah
dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara
pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan
dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi.

Suryabrata (1994 ): masalah


merupakan kesenjangan antara
harapan (das sollen) dengan
kenyataan (das sein), antara
kebutuhan dengan yang tersedia,
antara yang seharusnya (what
should be) dengan yang ada (what
it is)
MASALAH PENELITIAN?
Masalah penelitian adalah alasan utama
mengapa penelitian harus dilakukan

Masalah penelitian harus objective (tidak subjective), dan


harus dibuktikan secara logis dan valid bahwa masalah itu
benar-benar masalah

Supaya logis dan valid, perlu dilakukan


objektifikasi masalah, dengan cara
melandasi masalah penelitian dengan
literature terbaru
SUMBER MASALAH PENELITIAN?
James H. Macmillan Dan Schumacher (Hadjar, 1996 : 40 – 42)

Observasi
hasil pengamatan terhadap fenomena-fenomena di lapangan

Dedukasi dari teori


pengujian terhadap teori melalui dialog empirik

Kepustakaan
hasil penelitian memerlukan kajian lanjutan

Masalah Sosial
Persoalan-persoalan di social masyarakat
Menarik: Memotivasi kita untuk melakukan penelitian dengan serius
Bermanfaat: Manfaat bagi masyarakat dalam skala besar
maupun kecil (kampus, sekolah, kelurahan)
Hal Yang Baru: perbaikan dari sistem dan mekanisme kerja yang
sudah ada
Dapat Diuji (Diukur): Masalah penelitian beserta variabel-
variablenya harus merupakan sesuatu yang bisa diuji dan diukur secara
empiris.
Dapat Dilaksanakan: Khususnya berkaitan erat dengan
keahlian, ketersediaan data, kecukupan waktu dan dana. Hindari
research impossible !
Merupakan Masalah Yang Penting: Jangan
melakukan penelitian terhadap suatu masalah yang tidak penting
Tidak Melanggar Etika: Penelitian harus dilakukan dengan
SYARAT kejujuran metodologi, prosedur harus dijelaskan kepada obyek
penelitian, tidak melanggar privacy, publikasi harus dengan persetujuan
MASALAH obyek penelitian, tidak boleh melakukan penipuan dalam pengambilan
data maupun pengolahan data
PENELITIAN
Bentuknya: “Pernyataan”
Batasan Bidang “Komparatif”
Penelitian “Asosiatif”

Observasi
Dedukasi Teori
ISU-ISU IDENTIFIKASI TOPIK/JUDUL
GAP MASALAH
Kepustakaan
FENOMENA-FENOMENA PENELITIAN
Masalah Sosial

Cakupan:
Parameter 1 Sifat Dan Jenis Penelitian
teori/konsep 2 Objek Yang Diteliti
3 Subjek Penelitian
4 Lokasi/Daerah Penelitian
5 Tahun/Waktu Terjadinya
Cikal Bakal “Latar Belakang” Penelitian Peristiwa
JUDUL PENELITIAN

1. Terdiri dari 12 kata untuk Bahasa Indonesia dan 10


Kata untuk Bahasa Inggris.
2. Menggambarkan isi artikel: “Permasalahan-
Metode-Hasil”
3. Menggambarkan “Fokus dan Lokus Kajian”
4. Menggambarkan “Bidang Kajian”
5. Menghindari “Singkatan, Rumus, Jargon”
6. Lazimnya tidak mengandung kata kerja dan
singkatan
7. Mengandung kata kunci (mempermudah sistem
penelusuran dan indeks subyek)
8. Perlu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris
CONTOH JUDUL PENELITIAN

Tipologi Arsitektur Angkul-Angkul di Kota Denpasar

Varian Wujud Karang Bhoma dan Karang Sae di Desa


Singapadu dan Sukawati Kabupaten Gianyar

Persepsi Tingkat Kenyamana Termal Ruang Luar Pada


Ruang Publik di Denpasar
ABSTRAK PENELITIAN
1. Menggambarkan “Judul Penelitian”
2. Substansi isi: “Tujuan Penelitian-Metode Penelitian-
Hasil Penelitian-Urgensi” dan “Terukur” secara kualitatif
maupun kuantitatif dan fakta
3. Terdapat kata kunci maksimal 5 kata “substansi yang
akan dibahas” dan diurut berdasarkan abjad
4. Ditulis dalam dua bahasa: Indonesia dan Inggris
5. Lazimnya 1 paragraph dengan jumlah kata maksimal 200-
250 kata
6. Tidak mencamtumkan tabel, ilustrasi, rujukan,
singkatan dan akronim
7. Abstrak bukan ringkasan dari ‘Pengantar atau latar
belakang penelitian’
CONTOH ABSTRAK PENELITIAN
Conception of Spatial Dualism around the Banyan Tree in Denpasar
Abstract
In the Balinese Hindu culture, banyan tree has tenget (spiritual value) which is often used for ritual
activities of religious rituals and other ritual activities. But on the other hand, the space around the
Banyan tree is often used as a space for activities that are secular as selling or gathered by the
local community. This study aims to examine the conception of the duality between sekala
(tangible) and niskala (intangible) spaces on the banyan tree and the elements of signifier and
signified of both spaces. The method used in the study is interpretive naturalistic. Approaches that
occur in the banyan tree with an understanding of the concept of dualism and the concept of
space sekala and niskala. The results obtained are the "ritual conception" on the banyan tree
creating a harmony dualism relationship between the sekala and the niskala space. With rituals
approach to take effect on (1) a banyan tree that has elements: saput poleng (chessboard
patterned fabric), pelinggih and element offerings (bebantenan) as a sign that around the banyan
there is a space that is niskala which in the context of belief and respect for values of spirit
influences spatial settings and spatial use behavior; and (2) those elements are also a sign of the
"ban on cutting or destroying" the banyan tree, so that space utilized for social and economic
activities is exist

Keywords: dualism, niskala space, sekala space, signifier and signified space, use of space.
LATAR BELAKANG/PENGANTAR
1. Alasan-alasan yang melatar belakangi penelitian suatu
masalah, metode pemecahan menjawab masalah, teori
yang dipergunakan dan hasil penelitian
2. Pola pikir (runut kenario): “Deduktif dan Induktif”
3. Substansi:
a. Isu-isu/problem/fenomena/pernyataan hasil penelitian
(diperkuat dengan rujukan)
b. Tujuan penelitian (terukur)
c. Urgensi penelitian
d. Metode penelitian
e. Hasil penelitian (secara ringkas)
4. Tersusun dari beberapa paragraph dengan substansi
masing-masing paragraph adalah runut dan terkait
5. Deskripsinya beralur/sistematis, terukur, konsisten pada
focus dan lokus penelitian
RUMUSAN MASALAH
Masalah kesenjangan antara yang diharapkan dan
itu merupakan
yang terjadi. Perumusan Masalah merupakan suatu pertanyaan
yang akan dicarikan jawabanya melalui pengumpulan data. Namun
demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan perumusan masalah,
karena setiap perumusan masalah harus didasarkan pada suatu masalah.
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R&B, Bandung: Alvabeta

“rumusan masalah memuat tentang substansi


penelitian berupa lokus, fokus dan metode dari suatu
topic penelitian”
BENTUK RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

Pernyataan Masalah (Research Problems)


Perkembangan penggunaan material batu hitam (batu
lahar) menjadi trend dalam renovasi pura-pura di Bali

Pertanyaan Penelitian (Research Questions)


Bagaimana hubungan tata setting Ruang Studio G.204
terhadap prestasi mahasiswa arsitektur warmadewa?
5w1h: “Who-What-Where-When-Why-How”

Tujuan Penelitian (Research Objectives)


Penelitian ini bertujuan untuk menemukan typology
orientasi permukiman masyarakat Pulau Nusa Penida.
JENIS-JENIS RUMUSAN MASALAH
SUGIYONO (1994)

DESKRIPTIF Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan


masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variable
atau lebih ( variable yang berdiri sendiri )

KOMPARATIF rumusan masalah penelitian yang


membandingkan keberadaan suatu variable atau lebih pada dua atau
lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda

ASOSIATIF rumusan masalah penelitian yang bersifat


menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih.
Nilai Teoritik

KEGUNAAN Nilai Metodolotik


ASPEK SUBSTANSI
KEASLIAN Nilai Aplikatif
(ORISINALITAS)
(SPESIFIKASI)

PERUMUSAN MASALAH
YANG BAIK Rumusan pertanyaan yang jelas

ASPEK FORMULASI
Mempermasalahkan hubungan 2
variabel atau lebih

Penguasaan Metodologi

- Waktu
- Biaya
ASPEK TEKNIS - Peralatan
- Fasilitas

Bekal Pengetahuan Peneliti


TUJUAN PENELITIAN
1. Indikasi “substansi” tentang “hasil akhir” [teori, konsep,
hubungan, dll]
2. Dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret dapat
diamati (observable) dan dapat diukur (measurable)
3. Menggunakan “Kata Kerja” seperti “Mendeskripsikan –
Menjelaskan – Membandingkan – Mengidentifikasi –
Mengukur– Mengevaluasi – Mengembangkan – Menyusun –
Menetapkan – Menilai”
4. Merupakan “Pertalian” dengan “Rumusan Masalah”
contoh:
• Rumusan Masalah: “Bagaimana penerapan program
keselamatan pasien di rumah sakit-rumah sakit di DIY?”
• Tujuan Penelitian: Mendeskripsikan struktur, proses dan
output dari implementasi program keselamatan pasien di
RSU di DIY
5. Lazimnya: Rumusan Masalah yang dilengkapi dengan Tujuan
Penelitian diperuntukan untuk “Peneliti Pemula”
MANFAAT PENELITIAN
 Keuntungan/potensi [teori-konsep-ide
lanjutan-metode-pemecahan masalah]
oleh pihak-pihak yang berkepentingan

 Lazimnya manfaat penelitian: “Peneliti-


Institusi-Masyarakat”

 Memiliki pertalian dengan “Tujuan


Penelitian”

Anda mungkin juga menyukai