Anda di halaman 1dari 8

MOTODE PELAKSANAAN

1. PEMBUATAN MARKA JALAN PUTUS - PUTUS (MODUL) (3 X 120 MM)


A. MATERIAL YANG DIGUNAKAN
1. THERMOPLASTIC
a) Jenis bahan untuk marka jalan yang digunakan harus bahan yang tidak licin
dan memantulkan cahaya pada malam hari (retroreflektif) bila terkena
sinar lampu kendaraan dan memenuhi standar rujukan minimal :
(1) AASHTO M 247 - 81 untuk butiran kaca ( GLASS BEAD ).
(2) AASHTO M 249 – 79 untuk cat THERMOPLASTIC

b) Bahan marka jalan jenis thermoplastic terdiri atas 4 (empat) komponen


dengan komposisi sebagai berikut:
(1) Binder
(2) Glass beads
(3) Titanium dioxide (TiO2)
(4) Calcium Carbonate dan inert Filler

c) Waktu pengeringan setelah diaplikasikan pada permukaan jalan dengan


ketebalan 3 mm, tidak lebih dari 10 menit pada suhu udara 32 ± 2ºC

d) Marka jalan harus memiliki tingkat retroreflektif minimal 200

mcd/m2/lux (warna putih maupun kuning) pada umur 0-6 bulan setelah
aplikasi. Pada akhir tahun ke-2 tingkat retroreflektif minimal 100

mcd/m2/lux.
Catatan:
Tingkat retroreflektif diukur pada siang maupun malam hari dengan alat
retroreflektometer pada kondisi jalan kering. Pengukuran dilakukan saat 0-

1|Page
1 bulan dan pada bulan ke 6 setelah diaplikasikan pada permukaan jalan.
e) Bahan yang digunakan dalam spesikasi ini tidak boleh lebih dari 1 Tahun
dari tanggal produksi (tidak kadaluarsa)

f) Setiap bahan Marka yang akan dipergunakan harus lulus uji laboratorium
dengan menunjukkan sertifikat uji Laboratorium berskala Nasional atau
Internasional.

g) Pelaksana pekerjaan marka jalan harus melampirkan surat pernyataan


jaminan spesifikasi bahan yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang
tertuang dalam RKS dan sesuai dengan ketentuan Surat Edaran
DirekturJenderal Perhubungan Darat Nomor AJ. 401/1/5/DRJD/2008,
tanggal 11 Pebruari 2008.

Tingkat retroreflektif diukur pada siang maupun malam hari dengan alat
retroreflektometer pada kondisi jalan kering. Pengukuran dilakukan saat 0-1
bulan dan pada bulan ke 6 setelah diaplikasikan pada permukaan jalan.

e) Bahan yang digunakan dalam spesikasi ini tidak boleh lebih dari 1 Tahun
dari tanggal produksi (tidak kadaluarsa)
f) Setiap bahan Marka yang akan dipergunakan harus lulus uji laboratorium
dengan menunjukkan sertifikat uji Laboratorium berskala Nasional atau
Internasional.

B. BENTUK, UKURAN, WARNA, DAN TATA CARA PENEMPATAN


Bentuk, ukuran, warna, dan tata cara penempatan marka jalan mengacu
pada Keputuan Menteri Perhubungan No. KM 60 Tahun 1993 tentang Marka Jalan.

2|Page
C. PEKERJAAN PENGECATAN MARKA JALAN
 Membersihkan permukaan yang akan dicat sangat penting untuk mengikat cat
dengan benar. Kotoran yang lepas dan reruntuhan harus dihilangkan dengan cara
menggunakan alat peniup (blower) mekanik pada truk cat, alat peniup genggam
(blower) atau sapu pendorong (push broom).
 Ketika mengecat dengan berjalan dibelakang mesin penting untuk menjaga
kecepatan yang konsisten untuk memastikan ketebalan cat yang diaplikasikan ke
permukaan. Ketika bergerak terlalu lambat cat akan terlalu tebal dan menyebabkan
masalah seperti, aspal bergelombang dan delaminasi pada permukaan beton. Jika
bergerak terlalu cepat, cat akan menjadi terlalu tipis, yang menyebabkan
kegagalan dan pengecatan ulang akan diperlukan.
 Ketika mengecat dengan truk garis panjang dimungkinkan untuk "menjalankan
(outrun)" ujung pompa atau alat cat, (mengecat terlalu cepat untuk pompa atau
petunjuk mengimbangi kecepatan truk). Pompa dan ujung alat hanya akan
memungkinkan jumlah cairan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk melalui
pompa atau ujung alat per menit. Ketika pengecatan terlalu cepat, ketebalan cat
yang dibutuhkan akan terlalu tipis, dan akan menyebabkan hasil yang tidak
diinginkan.
 Cat tidak akan menahan manik-manik kaca dengan benar dan menyebabkan
hilangnya manik lebih awal. Kecepatan truk juga dapat menyebabkan manik-manik
tergulung kedalam cat, bukan sebaliknya dibagian atasnya, membungkusnya dengan
cat dan menyebabkan angka refleksitas retro rendah.
 Cat belum menunjukkan masalah bila diterapkan di tempat bekas dicat
sebelumnya yang telah usang jika dalam kondisi baik, yaitu tidak ada pemotongan,
delaminasi, atau pengelupasan. Selalu ingat bahwa pelekatan garis baru ke
permukaan jalan tidak lebih baik dari garis yang ada.

3|Page
D. MARKA PROFILE
1. Marka profil berupa garis putus – putus untuk membuat pengemudi lebih
meningkatkan kewaspadaan dengan tambahan efek kejut dan memaksimalkan
fungsi pantulannya (retro –reflective).

2. Untuk marka membujur pada lokasi rawan kecelakaan digunakan marka profil
dengan penambahan bentuk yang menonjol lebih tinggi dari marka dasar dengan
jarak interval tertentu yang berfungsi sebagai pemisah jalur dan batas tepi jalur
lalu lintas (lihat gambar).

2. Pembuatan Marka Jalan Solid (3 x 120 MM)


A. MATERIAL YANG DIGUNAKAN
1. THERMOPLASTIC
a) Jenis bahan untuk marka jalan yang digunakan harus bahan yang tidak licin
dan memantulkan cahaya pada malam hari (retroreflektif) bila terkena
sinar lampu kendaraan dan memenuhi standar rujukan minimal :
(1) AASHTO M 247 - 81 untuk butiran kaca ( GLASS BEAD ).
(2) AASHTO M 249 – 79 untuk cat THERMOPLASTIC

b) Bahan marka jalan jenis thermoplastic terdiri atas 4 (empat) komponen


dengan komposisi sebagai berikut:
(1) Binder
(2) Glass beads
(3) Titanium dioxide (TiO2)
(4) Calcium Carbonate dan inert Filler

4|Page
c) Waktu pengeringan setelah diaplikasikan pada permukaan jalan dengan
ketebalan 3 mm, tidak lebih dari 10 menit pada suhu udara 32 ± 2ºC

d) Marka jalan harus memiliki tingkat retroreflektif minimal 200

mcd/m2/lux (warna putih maupun kuning) pada umur 0-6 bulan setelah
aplikasi. Pada akhir tahun ke-2 tingkat retroreflektif minimal 100

mcd/m2/lux.
Catatan:
Tingkat retroreflektif diukur pada siang maupun malam hari dengan alat
retroreflektometer pada kondisi jalan kering. Pengukuran dilakukan saat 0-
1 bulan dan pada bulan ke 6 setelah diaplikasikan pada permukaan jalan.
e) Bahan yang digunakan dalam spesikasi ini tidak boleh lebih dari 1 Tahun
dari tanggal produksi (tidak kadaluarsa)

f) Setiap bahan Marka yang akan dipergunakan harus lulus uji laboratorium
dengan menunjukkan sertifikat uji Laboratorium berskala Nasional atau
Internasional.

g) Pelaksana pekerjaan marka jalan harus melampirkan surat pernyataan


jaminan spesifikasi bahan yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang
tertuang dalam RKS dan sesuai dengan ketentuan Surat Edaran
DirekturJenderal Perhubungan Darat Nomor AJ. 401/1/5/DRJD/2008,
tanggal 11 Pebruari 2008.

Tingkat retroreflektif diukur pada siang maupun malam hari dengan alat
retroreflektometer pada kondisi jalan kering. Pengukuran dilakukan saat 0-1
bulan dan pada bulan ke 6 setelah diaplikasikan pada permukaan jalan.

5|Page
e) Bahan yang digunakan dalam spesikasi ini tidak boleh lebih dari 1 Tahun
dari tanggal produksi (tidak kadaluarsa)
f) Setiap bahan Marka yang akan dipergunakan harus lulus uji laboratorium
dengan menunjukkan sertifikat uji Laboratorium berskala Nasional atau
Internasional.

B. BENTUK, UKURAN, WARNA, DAN TATA CARA PENEMPATAN


Bentuk, ukuran, warna, dan tata cara penempatan marka jalan mengacu
pada Keputuan Menteri Perhubungan No. KM 60 Tahun 1993 tentang Marka Jalan.

C. PEKERJAAN PENGECATAN MARKA JALAN


 Membersihkan permukaan yang akan dicat sangat penting untuk mengikat cat
dengan benar. Kotoran yang lepas dan reruntuhan harus dihilangkan dengan cara
menggunakan alat peniup (blower) mekanik pada truk cat, alat peniup genggam
(blower) atau sapu pendorong (push broom).
 Ketika mengecat dengan berjalan dibelakang mesin penting untuk menjaga
kecepatan yang konsisten untuk memastikan ketebalan cat yang diaplikasikan ke
permukaan. Ketika bergerak terlalu lambat cat akan terlalu tebal dan menyebabkan
masalah seperti, aspal bergelombang dan delaminasi pada permukaan beton. Jika
bergerak terlalu cepat, cat akan menjadi terlalu tipis, yang menyebabkan
kegagalan dan pengecatan ulang akan diperlukan.
 Ketika mengecat dengan truk garis panjang dimungkinkan untuk "menjalankan
(outrun)" ujung pompa atau alat cat, (mengecat terlalu cepat untuk pompa atau
petunjuk mengimbangi kecepatan truk). Pompa dan ujung alat hanya akan
memungkinkan jumlah cairan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk melalui
pompa atau ujung alat per menit. Ketika pengecatan terlalu cepat, ketebalan cat
yang dibutuhkan akan terlalu tipis, dan akan menyebabkan hasil yang tidak
diinginkan.

6|Page
 Cat tidak akan menahan manik-manik kaca dengan benar dan menyebabkan
hilangnya manik lebih awal. Kecepatan truk juga dapat menyebabkan manik-manik
tergulung kedalam cat, bukan sebaliknya dibagian atasnya, membungkusnya dengan
cat dan menyebabkan angka refleksitas retro rendah.
 Cat belum menunjukkan masalah bila diterapkan di tempat bekas dicat
sebelumnya yang telah usang jika dalam kondisi baik, yaitu tidak ada pemotongan,
delaminasi, atau pengelupasan. Selalu ingat bahwa pelekatan garis baru ke
permukaan jalan tidak lebih baik dari garis yang ada.

D. MARKA PROFILE
1. Marka profil merupakan marka membujur berupa garis utuh untuk membuat
pengemudi lebih meningkatkan kewaspadaan dengan tambahan efek kejut dan
memaksimalkan fungsi pantulannya (retro –reflective).

2 Untuk marka membujur pada lokasi rawan kecelakaan digunakan marka profil
dengan penambahan bentuk yang menonjol lebih tinggi dari marka dasar dengan
jarak interval tertentu yang berfungsi sebagai pemisah jalur dan batas tepi jalur lalu
lintas (lihat gambar).

3. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI TENAGA SURVEY


 Mengumpulkan data-data dan gambar sebelum melakukan pengukuran
 Melkukan pengecekan lokasi dan survey pengukuran
 Mempersiapkan peralatan dan tenaga kerja yang dibutuhkan.

7|Page
8|Page

Anda mungkin juga menyukai