Adrien-Marie Legendre (1752 – 1833) adalah penemu persamaan legendre yang mengenyam
pendidikan berkualitas dalam matematika dan fisika saat sekolah pada College Mazarin di Paris.
Umur 18 tahun, Legendre mempertahankan tesis dalam bidang matematika dan fisika, tetapi lulus
tidak spektakuler seperti lulusan sekarang, karena penekanan isinya lebih kepada rencana
penelitian dan bukan sekedar menulis tesis.
Dalam Persamaan Diferensial Biasa (Ordinary Differential Equation), terdapat banyak bentuk
persamaan, seperti homogen, non homogen, linear, maupun non linear. Untuk persamaan
diferensial biasa khususnya bentuk homogen dan non linear, terdapat salah satu bentuk persamaan
diferensial yang sering digunakan yang dinamakan dengan Persamaan Diferensial Legendre.
Persamaan Diferensial Legendre sering ditemukan dalam fenomena mekanika kuantum,
persamaan diferensial koordinat bola, medan elektromegnetik, dan lain sebagainya.
n merupakan suatu konstanta. Penyelesaian dari perasamaan di atas sangat penting dalam berbagai
cabang matematika terapan, terutama dalam permasalahan nilai batas untuk koordinat bola.
Penyelesaian persamaan tersebut dinamakan fungsi Legendre.
Dengan membagi persamaan di atas degan koefisien 𝑦 ′′ , yaitu (1 − 𝑥 2 ), dapat dilihat bahwa
−2𝑥 𝑛(𝑛+1)
koefisien maupun koefisien analitik pada 𝑥 = 0. Jadi dapat kita gunakan metode
(1−𝑥 2 ) (1−𝑥 2 )
deret pangkat sehingga persamaan Legendre memiliki penyelesaian dalam bentuk
∞
𝑦 = ∑ 𝑎𝑚 𝑥 𝑚 (2)
𝑚=0
∞ ∞ ∞
2) 𝑚−2 𝑚−1
(1 − 𝑥 ∑ (𝑚 − 1)𝑚𝑎𝑚 𝑥 − 2𝑥 ∑ 𝑚𝑎𝑚 𝑥 + 𝑘 ∑ 𝑎𝑚 𝑥 𝑚 = 0 (6)
𝑚=2 𝑚=1 𝑚=0
Dengan menuliskan pernyataan pertama sebagai dua deret terpisah, maka kita memperoleh
persamaan
∞ ∞ ∞ ∞
𝑚−2
∑ 𝑚(𝑚 − 1)𝑎𝑚 𝑥 − ∑ 𝑚(𝑚 − 1)𝑎𝑚 𝑥 − 2 ∑ 𝑚𝑎𝑚 𝑥 + 𝑘 ∑ 𝑎𝑚 𝑥 𝑚 = 0
𝑚 𝑚
(7)
𝑚=2 𝑚=2 𝑚=1 𝑚=0
kedua ruas adalah identik, maka koefien suku untuk 𝑥 𝑛 harus bernilai nol. Maka
Koefisien 𝑥 0 diperoleh dari deret pertama dan ke empat : 2.1𝑎2 + 𝑛(𝑛 + 1)𝑎0 = 0
Koefisien 𝑥1 diperoleh dari deret pertama, ke-3 dan ke-4 : 3.2𝑎3 + [−2 + 𝑛(𝑛 + 1)]𝑎1 = 0
Koefisien 𝑥 2 , 𝑥 3 ,… dijumpai pada semua deret, sehingga secara umum dapat dituliskan
(𝑠 + 2)(𝑠 + 1)𝑎𝑠+2 + [−𝑠(𝑠 − 1) − 2𝑠 + 𝑛(𝑛 + 1)]𝑎𝑠 = 0
(𝑛 − 𝑠)(𝑛 + 𝑠 + 1)
𝑎𝑠+2 = − 𝑎𝑠 𝑠 = 1,2,3, … (9)
(𝑠 + 2)(𝑠 + 1)
dengan substitusi hubungan ini pada persamaan (2), diperoleh penyelesaian umum
Jawab :
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑2 𝑦 𝑑2 𝑦 𝑑𝑦
Misalkan 𝑥 = 𝑒 𝑧 sedangkan 𝑥 = = 𝐷𝑦 dan 𝑥 2 𝑑𝑥 2 = − 𝑑𝑧 = 𝐷[𝐷 − 1]𝑦.
𝑑𝑥 𝑑𝑧 𝑑𝑧 2
Tukarkan operator-operator tersebut disubtitusi ke persamaan
2
𝑑2𝑦 𝑑𝑦
3𝑥 2
− 2𝑥 + 2𝑦 = 𝑥 2 + 𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑥
Menjadi
3𝐷[𝐷 − 1]𝑦 − 2𝐷𝑦 + 2𝑦 = 𝑒 2𝑧 + 𝑒 𝑧
3𝐷2 𝑦 − 5𝐷𝑦 + 2𝑦 = 𝑒 2𝑧 + 𝑒 𝑧
15 − √153
𝜆2 =
18
Dan
15+√153 15−√153
𝑦𝑐 = 𝑐1 𝑒 18 𝑧 + 𝑐2 𝑒 18 𝑧
Sedangkan, misalnya 𝑦𝑝 = 𝐴𝑧 2 + 𝐵𝑧 + 𝐶, 𝑦 ′ 𝑝 = 2𝐴. Subtitusi 𝑦𝑝 , 𝑦 ′ 𝑝 dan 𝑦 ′′ 𝑝 ke
9𝐷2 𝑦 − 15𝐷𝑦 + 2𝑦 = 𝑒 2𝑧
Menjadi
9[2𝐴] − 15[2𝐴𝑧 + 𝐵] + 2[2𝐴𝑧 2 + 𝐵𝑧 + 𝐶] = 𝑧 2 + 1
1 15
[2𝐴]𝑧 2 = 1𝑧 2 , diperoleh 𝐴 = 2 − 30𝐴 + 2𝐵 = 0, 𝐵 = , kemudian 18𝐴 − 15𝐵 +
2
1 15 209
2𝑐 = 1, maka 𝑦𝑝 = 2 𝑧 2 + 𝑍+ .
2 4
15+√153 15−√153
1 15 209
Penyelesaiannya menjadi 𝑦 = 𝑦𝑐 + 𝑦𝑝 = 𝑐1 𝑒 18
𝑧
+ 𝑐2 𝑒 18
𝑧
+ 2 𝑧2 + 𝑍+
2 4
Atau
15+√153
𝑧
15−√153
𝑧 1 15 209
𝑦 = 𝑐1 𝑒 18 + 𝑐2 𝑒 18 + 𝑧2 + 𝑍 +
2 2 4
Jadi
15+√153 15−√153 1
𝑦 = 𝑐1 (3𝑥 + 1) 18 + 𝑐2 (3𝑥 + 1) 18 + (ln(3𝑥 + 1))2
2