TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
dalam dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit pada saat kondisi
cukup istirahat /tenang dimana tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Peningkatan tekanan darah dalam
jangka waktu yang lama dan tidak dideteksi secara dini dapat menyebabkan gagal
2.1.2 Etiologi
hipertensi:
transport Na
3) Stress Lingkungan.
4) Hilangnya Elastisitas jaringan and arteri sklerosis pada orang tua serta
angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress. Begitu pula
sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat
2) Hipertensi Sekunder
lain-lain.
1) Pengeluaran rennin
menimbulkan peningkatan tahanan perifer dan retensi natrium dan air dimana hal
darah meningkat
2) Stress
Stress dapat merangsang system saraf simpatis yang menyebabkan denyut nadi
perifer meningkat dan kardiak output jantung meningkat dalam hal ini
Perikardium
perikardial. Dinding dan lapisan rongga perikardial inilah yang disebut dengan
serous untuk melumasi jantung selama berdenyut dan mencegah gesekan yang
menyakitkan antara jantung dan organ sekitarnya. Bagian ini juga berfungsi untuk
menyangga dan menahan jantung untuk tetap berada dalam posisinya. Dinding
jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu epikardium (lapisan terluar), miokardium
Serambi atau disebut juga atrium merupakan bagian jantung atas yang
terdiri dari serambi kanan dan kiri. Serambi kanan berfungsi untuk menerima
darah kotor dari tubuh yang dibawa oleh pembuluh darah. Sedangkan serambi kiri
berfungsi untuk menerima darah bersih dari paru-paru. Serambi memiliki dinding
yang lebih tipis dan tidak berotot karena tugasnya hanya sebagai ruangan
penerima darah.
Bilik
Sama seperti serambi, bilik atau disebut juga ventrikel merupakan bagian
jantung bawah yang terdiri dari bagian kanan dan kiri. Bilik kanan berfungsi
untuk memompa darah kotor dari jantung ke paru-paru. Sementara itu, bilik kiri
berfungsi untuk memompa darah bersih dari jantung ke seluruh tubuh. Dinding
bilik jauh lebih tebal dan berotot dibandingkan dengan serambi karena bekerja
lebih keras untuk memompa darah baik dari jantung ke paru-paru maupun ke
seluruh tubuh.
Katup
Jantung memiliki empat katup yang menjaga aliran darah mengalir ke satu
arah, yaitu:
Katup trikuspid, mengatur aliran darah antara serambi kanan dan bilik
kanan.
Pembuluh darah
Arteri, membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke bagian
Vena, pembuluh darah yang satu ini membawa darah yang miskin oksigen
Hiertens
i
Kerusakan vaskuler
Perubahan stryktur
vasokontriksi
Gangguan sirkulasi
Edema Penurunan
curah jantung
Kelebihan
volume cairan Intoleransi aktivitas
rasa berat ditengkuk, sukar tidur, mata berkunang kunang, lemah dan lelah,
anemia.
ada DM.
ginjal,perbaikan ginjal.
katup,pembesaran jantung
2.1.7 Komplikasi
1) Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi antara lain mata
2.1.8 Penatalaksanaan
penatalaksanaan :
b) Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi seperti
6) Perut kembung
2.1.10 Patofisiologi
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas,
zat-zat seperti nikotin dan alkohol serta adanya kondisi kejiwaan stres, pemasukan
medulla oblongata membawa impuls muntah sehingga intake tidak adekuat baik
Pola makan yang normal dan teratur, pilih makanan yang seimbang
mengkomsumsi makanan yang berkadar asam tinggi, cabai, alkohol, dan pantang
rokok, bila harus makan obat karena sesuatu penyakit, misalnya sakit kepala,
Sampai saat ini belum ada regimen pengobatan yang memuaskan terutama dalam
halnya pada sindrom dispepsia, oleh karena dispepsia hanya merupakan kumpulan
1) Laboratorium
2) Radiologis
3) Endoskopi (Esofago-Gastro-Duodenoskopi)
4) USG (ultrasonografi)
apalagi alat ini tidak menimbulkan efek samping, dapat digunakan setiap saat dan
6) Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak enak setelah
makan, anoreksia.
mual, muntah
2.1.15 Intervensi
Diagnosa Keperawatan 1
iskemia miokard.
Kriteria Hasil :
Klien berpartisifasi dalam aktivitas yang menurunkan tekanan darah / beban kerja
memperlihatkan norma dan frekwensi jantung stabil dalam rentang normal pasien.
Intervensi :
1) Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik yang tepat.
R : adanya pucat, dingin, kulit lembab dan masa pengisian kapiler lambat
misalnya V block).
Diagnosa Keperawatan 2
terjadi pada saat bangun dan hilang secara spontan setelah beberapa waktu berdiri
4) Mengerutkan kening
Kriteria Hasil :
Intervensi :
kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher serta teknik relaksasi.
Kriteria Hasil :
Intervensi
kegemukan.
berkeinginan untuk menurunkan berat badan, bila tidak maka program sama
penyuluhan.
individual
Diagnosa keperawatan 4
Kriteria hasil :
beraktivitas
Intervensi
beresiko hilangnya keseibangan pada pasien dan alar protectif dari pasien
Diagnosa keperawatan 5
Kriteria Hasil : klien melaporkan terjadinya penurunan atau hilangnya ras nyeri
Intervensi
Diagnosa keperawatan 6
Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak enak setelah
makan, anoreksia.
diharapkan individu
Intervensi
diharapkan
2) Timbang BB klien
5) Catat adanya anoreksia, mual, muntah, dan tetapkan jika ada hubungannya
Diagnosa keperawatan 7
Tujuan : Menyatakan pemahaman faktor penyebab dan prilaku yang perlu untuk
2) Dibuktikan stabil.
Intervensi
1) Awasi tekanan darah dan nadi, status membran mukosa, turgor kulit
2) Awasi jumlah dan tipe masukan cairan, ukur haluaran urine dengan akurat
penggunaan laksatif/diuretic
Berikan/awasi hiperalimentasi IV
elektrolit.
2.1.15 Evaluasi