PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
konsepsi yang terjadi pada umur kehamilan < 20 minggu dan berat badan janin ≤ 500
gram. Dampak dari abortus jika tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat
akan menambah angka kematian ibu yang disebabkan oleh komplikasi dari abortus
.Abortus dapat terjadi secara tidak sengaja maupun disengaja. Abortus yang
dilakukan dengan sengaja disebut abortus provokatus dan abortus yang terjadi
Berdasarkan studi WHO satu dari setiap empat kehamilan berakhir dengan abortus
(BBC, 2016)
Estimasi kejadian abortus tercatat oleh WHO sebanyak 40-50 juta, sama halnya
dengan 125.000 abortus per hari. Hasil studi Abortion Incidence and Service
Avaibility in United States pada tahun 2016 menyatakan tingkat abortus telah
menurun secara signifikan sejak tahun 1990 di negara maju tapi tidak di negara
Indonesia (SDKI) pada tahun 2007 adalah sebesar 228 per 100.000 kelahiran
sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2011). Angka ini meningkat
pada SDKI 2012 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup.Angka tersebut masih
belum sesuai dengan kesepakatan MDGs pada tahun 2015 yaitu 115 per 100.000
kelahiran hidup.Angka kematian ibu di Indonesia ini masih sangat tinggi mengingat
Yusuf mengklaim angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB) di wilayahnya menurun.
Saat ini angkanya untuk kematian ibu sebanyak 91 per 100 ribu kelahiran, sedangkan
"Angka kematian di Jatim pernah mencapai 100 lebih per 100 ribu kelahiran. Tapi
saat ini angkanya terus menurun 97 ibu," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya, di sela
Kabupaten Sampang pada tahun 2012 sebesar 24 orang. Hal ini meningkat
29% dan jantung/ginjal 25% dengan umur meninggal 2 jam PP sebesar 60%, hamil
12%, nifas 25%. Sedangkan tempat terjadinya kasus kematian Ibu paling banyak
adalah di RSU Sampang sebesar 62%, rumah Ibu 21%, dalam perjalanan 9% dan
RSU Dr. Soetomo sebesar 8%. Penolong peersalinan terbesar adalah Bidan dengan
persentase sebesar 51%, dukun bayi 29%, dan RSU 17%. Dari semua penyebab
kematian yang ada yaitu persalinan dukun dan Bidan yang sedang dalam penanganan
pendarahan dan Eklamasi sebelum dirujuk ke rumah sakit. (Dinkes Kab. Sampang)
Penyebab Keguguran Janin yang lain adalah faktor hormonal, Seperti terjadinya
hormon prolaktin yang terlalu tinggi atau Ibu Hamil mempunyai hormon progesteron
yang terlalu rendah. Apabila keguguran disebabkan oleh kelainan hormon, maka bisa
dicegah dengan melakukan terapi hormon atau pengobatan.
Terjadinya Infeksi, seperti terkena virus TORCH, HIV, Hepatitis atau penyakit organ
reproduksi yang lain juga bisa memicu terjadinya keguguran. Untuk itu sebelum
menikah sebaiknya calon suami istri melakukan medical cek-up terlebih dahulu. Hal
ini untuk menyakinkan anda telah terbebas dari beberapa virus tersebut diatas.
Jenis Keguguran…:
Jenis Keguguran Janin bisa dibedakan berdasarkan beberapa tingkatan yang
diantaranya adalah:
Masalah pada studi kasus ini di batasi pada Asuhan Keperawatan pada
klien yang mengalami Appendicitis dengan Nyeri Akut di Ruang Melati RSUD
1.4 Tujuan
Kabupaten Sampang.
Kabupaten Sampang.
Kabupaten Sampang.
Kabupaten Sampang.
5) Melakukan Evaluasi pada klien Appendicitis dengan Nyeri Akut di Ruang
1.5 Manfaat
1) Bagi Peneliti
penelitian selanjutnya.
4) Bagi Pasien