Pencataan Dan Pelaporan Kesehatan Masyarakat
Pencataan Dan Pelaporan Kesehatan Masyarakat
PEMBAHASAN
C
D
D
Data Sarana Lingkungan Fisik
Puskesmas............. kecamatan ................. tahun .................
Desa Air bersih Jamban SPAL
keluarga
PP SA PAH PMA SPT SPT SGL Saring Pasir
DK DL
Keterangan :
PP : Perpipaan
SA : Sumur Artesis
PAH : penampungan air hujan
PMA : penampungan mata air
SPT DK : sumur pompa tangan dangkal
SPT DL : sumur pompa tangan dalam
SGL : sumur gali
SPAL : Sarana pembuangan sampah
2.6 Pengelolaan Pencatatan
Semua kegiatan pokok baik didalam maupun diluar gedung puskesmas, puskesmas
pembantu, dan bidan di desa harus dicatat. Untuk memudahkan dapat menggunakan formulir
standar yang telah ditetapkan dalam SP2TP. Jenis formulir standar yang digunakan dalam
pencatatan adalah sebagai berikut :
Rekam kesehatan keluarga (RKK)
Rekam kesehatan keluarga atau yang disebut family folder adalah himpunan kartu-kartu
individun suatu keluarga yang memperoleh pekayanan kesehatan dipuskesmas. Kegunaan
dari RKK adalah untuk mengikuti keadaan kesehatan dan gambaran penyakit di suatu
keluarga.
Pengguna RKK diutamakan pada anggota keluarga yang mengidap salah satu penyakit atau
kondisi, misalnya penderita TBC paru, kusta, keluarga resiko tinggi yaitu ibu hamil resiko
tinggi, neonatus resiko tinggi (BBLR), balita kurang energi kronis (KEK).
Dalam pelaksanaannya keluarga yang menggunakan RKK diberi alat bantu kartu tanda
pengenal keluarga (KTPK) untuk memudahkan pencarian berkas pada saat melakukan
kunjungan ulang.
Kartu rawat jalan
kartu rawat jalan atau lebih dikenal dengan kartu rekam medik pasien merupakan alat untuk
mencatat identitas dan status pasien rawat jalan yang berkunjung ke puskesmas.
Kartu indeks penyakit
Kartu indeks penyakit merupakan alat bantu untuk mencatat identitas pasien, riwayat, dan
perkembangan penyakit. Kartu indeks penyakit diperuntukan khusus penderita penyakit TBC
paru dan kusta.
Kartu ibu
Kartu ibu merupakan alat bantu untuk mengetahui identitas, status kesehatan, dan riwayat
kehamilan sampai kelahiran.
Kartu anak
Kartu anak adalah alat bantu untuk mencatat identitas, status kesehatan, pelayanan preventif-
promotif-kuratif-rehabilitatif yang diberikan kepada balita dan anak prasekolah.
KMS balita, anak sekolah
Merupakan alat bantu untuk mencatat identitas, pelayanan, dan pertumbuhan yang telah
diperoleh balita dan anak sekolah.
KMS ibu hamil
Merupakan alat untuk mengetahui identitas dan mencatat perkembangan kesehatan ibu hamil
dan pelayanan kesehatan yang diterima ibu hamil
Laporan Sentinel
Berikuta adalah bentuk laporan sentinel.
Laporan bulan sentinel (LB 1S)
Lapotan yang memuat data penderita penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31),
penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Dan diare, menurut umur dan status
imunisasi. Puskesmas yang memuat LB 1S adalah puskesmas yang ditunjukyaitu satu
puskesmas dari setiap DATI II dengan periode laporan bulan serta dilaporkan ke dinas
kesehatan DATI II, Dinas kesehatan DATI I dan pusat (Ditjen PPM dan PLP).
Laporan bulanan sentinel (LB 2S)
Dalam laporan ini memuat data KIA, gizi, tetanus neonatorum, dan penyakit akibat kerja.
Laporan bulanan sentinel hanya diperuntukkan bagi piskesmas rawat inap. Laporan ini
dilaporkan ke dinas kesehatan DATI I<>
Laporan Tahunan
Laporan tahunan meliputi :
Data dasar puskesmas (LT-1)
Data kepegawaian (LT-2)
Data peralatan (LT-3)
2.9 Alur Laporan
Laporan Dati Iidikirimkan ke Dinas Kesehatan Dati 1 dan Kanwil Departemen Kesehatan
Provinsi serta Pusat (Ditjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat) dalam bentuk rekapitulasi
dari laporan SP2TP. Laporan tersebut meliputi :
Laporan Triwulan
Hasil entri data / rekapitulasi laporan LB1
Hasil entri data / rekapitulasi laporan LB2
Hasil entri data / rekapitulasi laporan LB3
Hasil entri data / rekapitulasi laporan LB4
Laporan Tahunan
Hasil entri data / rekapitulasi laporan LT-1
Hasil entri data / rekapitulasi laporan LT-2
Hasil entri data / rekapitulasi laporan LT-3
2.10 Frekuensi Laporan
Laporan Triwulan
Laporan triwulan dikirim paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya dari triwulan yang
dimaksud (contoh : laporan triwulan pertama tanggal 20 April 2009, maka laporan triwulan
berikutnya adalah tanggal 20 Mei 2009). Laporan ini diberikan kepada dinas-dinas terkait di
bawah ini
Kepala Dinas Kesehatan Dati I
Kepala Kantor Wilayah Depkes Provinsi
Depkes RI Cq Ditjen Binkesmas
Laporan Tahunan
Laporan tahunan dikirim paling lambat akhir bulan Februari di tahun berikutnya dan
diberikan kepada dinas-dinas terkait berikut ini
Kepala Dinas Kesehatan Dati I
Kepala Kantor Wilayah Depkes Provinsi
Depkes RI Cq Ditjen Binkesmas
2.11 Mekanisme Pelaporan
Tingkat puskesmas
Laporan dari puskesmas pembantu dan bidan di desa disampaikan ke pelaksana kegiatan di
puskesmas
Pelaksana pelaksana merekapitulasi yang dicatat baik didalam maupun diluar gedung serta
laporan yang diterima dari puskesmas ppembantu dan bidan di desa.
Hasil rekapitulasi pelaksanaan kegiatan dimasukkan ke formulir laporan sebanyak dua
rangkap, untuk disampaikan kepada koordinator SP2TP
Hasil rekapitulasi pelaksanaan kegiatan diolah dan dimanfaatkan untuk tindak lanjut yang
diperlukan untuk meningkatkan kinerja kegiatan.
Tingkat Dati II
Pengolahan data SP2TP di Dati II menggunakan perangkat lunak yang ditetapkan oleh
depkes
Laporan SP2TP dari puskesmas yang diterima dinas kesehatan Dati II disampaikan kepada
pelaksana SP2TP untuk direkapitulasi / entri data.
Hasil rekapitulasi dikoreksi, diolah, serta dimanfaatkan sebagai bahan untuk umpan balik,
bimbingan teknis ke p[uskesmas dan tindak lanjut untuk meningkat kinerja program.
Hasil rekapitulasi data setiap 3 bualn dibuta dalam rangkap 3 (dalam bentuk soft file) untuk
dikirimkan ke dinas kesehatan Dati I, kanwil depkes Provinsi dan Deoartemen Kesehatan.
Tingkat Dati I
Pengolahan dan pemanfaatan data SP@TP di dati I mempergunakan perangkat lunak sama
dengan Dati II
Laporan dari dinkes Dati II, diterima oleh dinas kesehatan Dati I dan Kanwil I dalam
bentuk soft file dikompilasi / direkapitulasi.
Hasil rekapitulasi disampaikan ke pengelola program dati I untuk diolah dan dimanfaatkan
serta dilakukan tindak lanjut, bimbingan dan pengendalian.
Tingkat Pusat
Hasil olahan yang dilaksanakan Ditjen Binkesmas paling lambat 2 bulan setelah berakhirnya
triwulan tersebut disampaikan kepada pengelola program terkait dan Pusat Data Kesehatan
untuk dianalisis dan dimanfaatkan sebagai umpan balik, kemudian dikirimkan ke Kanwil
Depkes Provinsi.
2.12 Metode Penelitian Dalam Pencatan Dan Pelaporan
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan rancangan studi kasus dengan
menggunakan metode kualitatif, maksudnya adalah untuk menggali informasi sebanyak-
banyaknya dan secara detail pada proses pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan
puskesmas.
2.13 Hasil Penelitian Dalam Pencatatan Dan Pelaporan
Proses pelaksanaan SP2TP di Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan, mengalami
berbagai hambatan, khususnya yang berkaitan dengan pengetahuan dan perilaku para
pengelola dan pengguna data, yang kurang mendukung terhadap keberhasilan SP2TP.
Kualitas aspek teknis yakni penguasaan tentang SP2TP, proses datanya, sarananya serta
kapasitas SDM belum memadai dan mendapat perhatian sebagaimana mestinya. Aspek
sistem dalam konteks organisasional yang berkaitan dengan aspek perilaku khususnya
menyangkut dengan peran, tugas dan tanggung jawab yang diwujudkan lewat sikap, motivasi
dan tindakan nyata dalam pelaksanaan SP2TP dan pemanfaatan data secara konsisten belum
nampak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas adalah kegiatan pencatatan dan
pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di puskesmas termasuk
puskesmas pembantu, yang ditetapkan melalui surat keputusan Menteri Kesehatan RI
No.63/Menkes/SK/II/1981. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
bertujuan agar semua hasil kegiatan puskesmas (di dalam dan di luar gedung) dapat dicatat
serta dilaporkan ke jenjang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan secara benar, berkala, dan
teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.Ruang lingkup pencatatan
dan pelaporan, meliputi jenis data yang dikumpulkan, dicatat, dan dilaporkan
puskesmas.Jenis data tersebut mencakup :
Umum dan demografi
Sarana fisik
Ketenagaan
Kegiatan pokok yang dilakukan di dalam dan di luar gedung
3.2 Saran
Semua hasil kegiatan puskesmas (di dalam dan di luar gedung) dapat dicatat serta dilaporkan
ke jenjang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan secara benar, berkala, dan teratur. Data dan
informasi yang akurat dan reliable memerlukan dukungan dari sumber daya manusia yang
andal dalam pengolahannya. Oleh karena itu, seharusnya petugas kesehatan diberikan
pengetahuan tentang bagaimana pencatatan dan pelaporan yang sesuai dan baik di puskesmas
dan diberi tahu seberapa pentingnya pencatatan dan pelaporan di puskesmas itu.
Oleh karena itu, Pusdiklat membuat suatu pedoman yang diharapkan dapat digunakan
sebagai acuan dalam pelaksanaan pencatatan dan pelaporan kegiatan diklat, agar untuk
selanjutnya dapat pula diperoleh informasi tentang hasil diklat tersebut.
Dengan adanya pedoman ini, maka penyelenggaraan pencatatan dan pelaporan kegiatan
diklat di bidang kesehatan di tiap tingkat administrasi dapat hendaknya direkam dengan baik,
sehingga informasi yang diperoleh dapat dimanfaatkan dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan serta kepentingan lainnya