Abstrak_ Sebagai umat muslim, kita terikat pada hukum dan pandangan hidup yang berdasarakan al-
qur'an dan hadits Rasulullah. Tidak terbatas pada perkara spiritual, Ajaran al-qur'an hadir dalam setiap
sisi kehidupan yang dimana, salah satunya berkaitan dengan implementasi nilai-nilai Islami dalam
bangunan dan lingkungan binaannya.
Arsitektur Islam tampil sebagai wakil dari dunia seni bangunan dalam melaksanakan tiga tugas utama
manusia dimuka bumi, yakni hablumminallah, hablumminannas dan hablumminalam. Wujud dari
Arsitektur Islam yang tentu saja paling menonjol ialah bangunan ibadah atau masjid.
Masjid Nurul Iman Telkom dipilih sebagai objek penelitian kecil untuk menentukan apakah karakter
arsitektur Hablumminallah terimplementasikan dengan baik atau tidak. Metode penelitian dilakukan
dengan survei lapangan dan survei literatur.
PENDAHULUAN
Arsitektur islam adalah sebuah karya seni bangunan yang terpancar dari aspek fisik dan
metafisik bangunan melalui konsep pemikiran islam yang bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah Nabi,
Keluarga Nabi, Sahabat, para Ulama maupun cendikiawan muslim. Aspek Fisik adalah sesuatu yang
nampak secara jelas oleh panca indera. Dalam hal ini sebuah bangunan dengan fasade yang memiliki
bentuk dan langgam budaya islam dan dapat dilihat secara jelas melalui beberapa budaya, seperti
budaya arab, cordoba, persia sampai peninggalan wali songo. Bentuk fisik yang biasa diterapkan
dalam sebuah bangunan seperti penggunaan kubah, ornamen kaligrafi, dan sebagainya. Aspek
Metafisik adalah sesuatu yang tidak tampak panca indera tapi dapat dirasakan hasilnya. Hal ini lebih
kepada efek atau dampak dari hasil desain arsitektur islam tersebut, seperti bagaimana membuat
penghuni/pengguna bangunan lebih nyaman dan aman ketika berada didalam bangunan sehingga
menjadikan penghuni merasa bersyukur. Contoh lain hasil desain ruang-ruang dalam sebuah rumah,
bisa menjadikan komunikasi orangtua dan anak lebih dekat, sehingga membuat mereka rajin
beribadah.
Konsepsi hablumminallah merupakan salah satu dari 3 konsep arsitektur islami. Arsitektur
berbasiskan hablumminallah meningatkan kita kepada pencipta sehingga muncul perasaan kecil serta
kagum akan yang maha kuasa. Arsitektur yang bersifat hablumminallah mampu meningkatkan
kualitas ibadah dan hubungan vertikal muslim pada tuhannya dengan adanya proses mengingat
tersebut. Konsepsi ini bisa ditemukan pada utamanya bangunan peribadatan, dan dalam hal ini Masjid
Nurul Iman Telkom akan menjadi objek tugas, apakah sifat hablumminallah telah di implementasikan
dengan baik pada bangunan tersebut.
METODE
Metode menggunakan survei lapangan pada masjid Nurul Iman Telkom yang terletak di Jalan
Andi Pangerang Pettarani, Gunung Sari, Rappocini, Sulawesi Selatan. Metode lainnya adalah dengan
survei literatur yang berkaitan dengan penelitian.
نس إِال ِليَ ْعبُدُون ِ َو َما َخلَ ْقتُ ْال ِج َّن َو
َ اال
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku" (QS :
Adz Dzariyat ayat : 56)
prinsip hablumminallah mencakup aspek tauhid dan taqwa, yang dimana implikasinya dalam
sebuah bentuk arsitektur adalah sebagai berikut;
1. Tidak bermegah-megahan dalam bangunan (nilai kemahakuasaan Allah)
2. Tidak memajang dan memamerkan patung atau gambar bernyawa (nilai keilahian)
3. Menjaga kebersihan dan kesucian rumah (asma’wa sifat)
Ketiga hal diatas kemudian menjadi dasar analisis masjid Nurul Iman Telkom, sebagai
berikut :
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah
begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu
akan mengetahui.Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar
akan melihatnya dengan ´ainul yaqin. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang
kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS. At-Takatsur: 1-8).
ِ إ ِ َّن ال ْ ُم ب َ ذ ِ ِر ي َن ك َا ن ُ وا إ ِ ْخ َو ا َن ال ش َّ ي َ ا
ط ي ِن ۖ َو ك َا َن ال ش َّ ي ْ ط َ ا ُن لِ َر ب ِ هِ ك َ ف ُ و ًر ا
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudarasaudara syaithan dan itu adalah hal
yang sangat ingkar kepada Tuhannya” (Q.S Al-Isra, 17 ;27)
“Seorang hamba berkata, “Harta-hartaku.” Bukankah hartanya itu hanyalah tiga: yang ia
makan dan akan sirna, yang ia kenakan dan akan usang, harta yang ia berikanlah (yang
dibelanjakan dijalan allah-pen) yang sebenarnya harta yang ia kumpulkan. Harta selain itu akan
sirna dan diberi pada orang-orang yang ia tinggalkan.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi dan An-
Nasa'i).
Pada Masjid Nurul Iman Telkom, terlihat dalam gambar berikut. Tidak terlihat adanya
implikasi bermegah megahan pada bangunannya. kesan agung memang terasa kental sebagaimana
mestinya bangunan ibadah harus dibangun. Namun dalam implikasi bermegah-megahan yang
berarti boros, tidak ditemukan dalam masjid.
Bangunan, pencahayaan, dan interiornya, semuanya terasa agung, serta memberikan kesan
khusyuk pada siapapun yang melihatnya.
2.1 Hadist tentang perkara memajang dan memamerkan patung atau gambar bernyawa
● "Barangsiapa membuat gambar nanti di hari kiamat dia akan dipaksa untuk meniupkan roh
padanya; padahal dia selamanya tidak akan bisa meniupkan roh itu." (HR Bukhari).
● Shahih Bukhari 5498: Aisyah radliallahu 'anha menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam sekembalinya beliau dari safarnya, waktu itu saya telah membuat pembatas (satir)
dari kain yang bergambar (makhluk hidup) dalam ruanganku, ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melihatnya beliau langsung memotongnya sambil bersabda: "Sesungguhnya
orang-orang yang paling keras siksanya pada hari kebangkitan adalah orang-orang yang
membuat sesuatu yang menyamai ciptaan Allah." Aisyah melanjutkan; "Kemudian saya
membuatnya menjadi satu bantal atau dua bantal."
Patung dan gambar makhluk hidup adalah hal hal yang tidak diperbolehkan berada di dalam
rumah tinggal, dan terlebih lagi pada bangunan masjid. Dalam lingkungan Masjid Nurul Iman
Telkom seperti yang terlihat pada gambar, tidak terlihat adanya sculptures baik itu yang berbentuk
makhluk hidup maupun yang abstrak. Sedang pada interiornya juga tidak terlihat pajangan yang
dilarang agama, pajangan yang tampak adalah plakat berlafazkan Allah pada area imam memimpin
sholat dan ornamen berlafazkan Allah SWT dan Rasulullah pada Dinding dan kolom masjid.
َ َ ِإ َّن ّللاَ يُحِ بُّ الت َّ َّوا ِبينَ َويُحِ بُّ ْال ُمت
ط ِه ِرين
Dalam implementasinya pada Masjid Nurul Iman Telkom, terlihat bahwa kebersihan masjid
terjaga dengan baik meskipun ada beberapa bagian dari masjid yang kelihatan usang. Baik
pada halaman, interior dan area berwudhu terlihat rapih dan bersih, sehingga dari sudut
pandang hablumminallah, masjid ini telah memenuhi syarat kebersihan yang dibutuhkan
untuk tempat umat muslim beribadah kepada Allah SWT.
KESIMPULAN
Implementasi Habluminallah pada Masjid Nurul Iman Telkom dirasa sudah cukup memadai
baik dari pemenuhan syarat-syarat akan hal yang tidak diperbolehkan ada dalam bangunan muslim
utamanya bangunan masjid, maupun dari keterjagaan kebersihan lingkungan yang baik sehingga
jamaah dalam beribadah tidak terganggu dari hal hal yang mengganggu indra, baik itu penglihatan
maupun penciuman.
Penelitian kecil ini masih terlampau sederhana untuk dikatakan sebagai sebuah penelitian,
sehingga apabila ada kurang maka hal tersebut datangnya dari kami. Saran dan bimbingan sangat
dibutuhkan untuk penelitian-penelitian yang akan datang dikemudian hari.
DAFTAR REFERENSI
1. Muhamad Ratodi, Oktavi Elok Hapsari. “ Identifikasi Best Practice Design Berdasar Hadist
Sebagai Panduan Perancangan Arsitektur.” Nature : National Academic Journal of Architecture 4,
no. 2 (2017): 160–170.
2. Utami. “ Integrasi Konsep Islami dan Konsep Arsitektur Modern Pada Perancangan Arsitektur
Masjid “
3. Materi Pembelajaran Arsitektur Islam tentang konsep Hablumminallah, UIN Alauddin Makassar
(09 Oktober 2018)
4. https://scholar.google.co.id/schhp?hl=id&as_sdt=0,5
5. http://islamadiena.blogspot.com/2011/10/tiga-tugas-pokok-manusia-di-dunia.html?m=1
6. http://holesciences.blogspot.com/2016/01/hadis-tentang-kebersihan.html?m=1