Anda di halaman 1dari 9

AYAT DAN HADIS ARSITEKTUR ISLAM SERTA IMPLEMENTASI SIFAT

HABLUMINALLAH PADA MASJID NURUL IMAN TELKOM

Astrywahyuni, Nurul Fatimah Thamrin, Asyraful An'am Al Amanah, Nurul Fadly K.


Nai, Mulianto, Ahmad Fatahillah
Jurusan Teknik Arsitektur UIN ALAUDDIN MAKASSAR
e-mail: iamnufa88@gmail.com, courageous.mind27@gmail.com

Abstrak_ Sebagai umat muslim, kita terikat pada hukum dan pandangan hidup yang berdasarakan al-
qur'an dan hadits Rasulullah. Tidak terbatas pada perkara spiritual, Ajaran al-qur'an hadir dalam setiap
sisi kehidupan yang dimana, salah satunya berkaitan dengan implementasi nilai-nilai Islami dalam
bangunan dan lingkungan binaannya.
Arsitektur Islam tampil sebagai wakil dari dunia seni bangunan dalam melaksanakan tiga tugas utama
manusia dimuka bumi, yakni hablumminallah, hablumminannas dan hablumminalam. Wujud dari
Arsitektur Islam yang tentu saja paling menonjol ialah bangunan ibadah atau masjid.
Masjid Nurul Iman Telkom dipilih sebagai objek penelitian kecil untuk menentukan apakah karakter
arsitektur Hablumminallah terimplementasikan dengan baik atau tidak. Metode penelitian dilakukan
dengan survei lapangan dan survei literatur.

Kata kunci : Arsitektur Islam; Hablumminallah ; Masjid.

PENDAHULUAN

Arsitektur islam adalah sebuah karya seni bangunan yang terpancar dari aspek fisik dan
metafisik bangunan melalui konsep pemikiran islam yang bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah Nabi,
Keluarga Nabi, Sahabat, para Ulama maupun cendikiawan muslim. Aspek Fisik adalah sesuatu yang
nampak secara jelas oleh panca indera. Dalam hal ini sebuah bangunan dengan fasade yang memiliki
bentuk dan langgam budaya islam dan dapat dilihat secara jelas melalui beberapa budaya, seperti
budaya arab, cordoba, persia sampai peninggalan wali songo. Bentuk fisik yang biasa diterapkan
dalam sebuah bangunan seperti penggunaan kubah, ornamen kaligrafi, dan sebagainya. Aspek
Metafisik adalah sesuatu yang tidak tampak panca indera tapi dapat dirasakan hasilnya. Hal ini lebih
kepada efek atau dampak dari hasil desain arsitektur islam tersebut, seperti bagaimana membuat
penghuni/pengguna bangunan lebih nyaman dan aman ketika berada didalam bangunan sehingga
menjadikan penghuni merasa bersyukur. Contoh lain hasil desain ruang-ruang dalam sebuah rumah,
bisa menjadikan komunikasi orangtua dan anak lebih dekat, sehingga membuat mereka rajin
beribadah.
Konsepsi hablumminallah merupakan salah satu dari 3 konsep arsitektur islami. Arsitektur
berbasiskan hablumminallah meningatkan kita kepada pencipta sehingga muncul perasaan kecil serta
kagum akan yang maha kuasa. Arsitektur yang bersifat hablumminallah mampu meningkatkan
kualitas ibadah dan hubungan vertikal muslim pada tuhannya dengan adanya proses mengingat
tersebut. Konsepsi ini bisa ditemukan pada utamanya bangunan peribadatan, dan dalam hal ini Masjid
Nurul Iman Telkom akan menjadi objek tugas, apakah sifat hablumminallah telah di implementasikan
dengan baik pada bangunan tersebut.

METODE

Metode menggunakan survei lapangan pada masjid Nurul Iman Telkom yang terletak di Jalan
Andi Pangerang Pettarani, Gunung Sari, Rappocini, Sulawesi Selatan. Metode lainnya adalah dengan
survei literatur yang berkaitan dengan penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Ayat Arsitektur di dalam Al-Qur'an


Al-Qur’an sebagai kitab pedoman utama kehidupan, sesungguhnya merupakan lautan hikmah
dan pelajaran yang tak terkira tepi dan dasarnya. Al-Qur’an menjadi inspirasi dan dasar bagi
penulisan begitu banyak buku sesudahnya. Tidak tercatat dalam sejarah, sebuah kitab pun yang
dapat menandingi al-Qur’an dalam hal ini. Berjuta buku yang telah ditulis berdasarkannya pun tak
sanggup menguraikan isi dan kandungan al-Qur’an secara menyeluruh. Hal ini disebabkan isi dan
kandungannya yang begitu luas dan dalam untuk diselami. Karenanya, setiap usaha untuk
mengambil pelajaran dan memperoleh hikmah dari sebagian kecil isi dan kandungan al-Qur’an
pun akan sangat berarti bagi perkembangan pengetahuan dan peningkatan kesadaran kita sebagai
makhluk Allah swt.
Salah satu contoh perumpamaan atau analogi arsitektur terdapat pada surat At-Taubah ayat
109, yang artinya:
“Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar taqwa kepada Allah dan
keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi
jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka
Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. at-
Taubah [9]:109).
Dalam ayat di atas, Allah swt. membuat perumpamaan tentang keadaan orang-orang yang
zalim dengan orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh.
Perumpamaan ini membawa orang yang membacanya untuk membayangkan secara langsung,
betapa sia-sia perbuatan mendirikan bangunan di tepi jurang dan betapa perbuatan itu sebenarnya
membahayakan dirinya sendiri.
Contoh ayat lain adalah pemaparan al-Qur’an di dalam surat An-Naml ayat 44 tentang
kekaguman Ratu Saba ketika memasuki istana Nabi Sulaiman.
“Dikatakan kepadanya: “Masuklah ke dalam istana”. Maka tatkala dia melihat lantai istana itu,
dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman:
“Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca”. Berkatalah Balqis: “Ya Tuhanku,
sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman
kepada Allah, Tuhan semesta alam” (QS. an-Naml [27]:44).
Di dalam ayat ini, dideskripsikan kemajuan teknologi bangunan yang telah dicapai di masa
lalu. Penggunaan kaca sebagai bahan lantai, sehingga menampilkan kesan seperti air,
mencerminkan teknik konstruksi dan karya seni yang sangat mengagumkan, bahkan sampai saat
ini. Dengan demikian, kita lalu dapat menepis anggapan bahwa orang masa kini lebih pintar dari
orang di masa lalu.
Selain itu, ayat ini juga memberikan pelajaran kepada manusia tentang betapa setiap
kekaguman terhadap keindahan dan nilai-nilai estetika arsitektur seharusnya bermuara pada
kesadaran dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah swt. sebagai pemilik segala keindahan
dan keagungan. Setiap arsitek muslim harusnya menyadari bahwa segala kemampuannya
mengelola keindahan itu tidak lain dikarenakan karunia Allah kepadanya. Karenanya, semangat
yang terbangun harusnya terjaga dari keinginan untuk menonjolkan dan menyombongkan diri
dengan karya arsitektur yang dihasilkannya.

B. Pengertian Arsitektur Islam dan Konsep Habluminallah


1. Arsitektur Islam
Arsitektur Islam Merupakan wujud perpaduan antara Kebudayaan manusia dan proses
penghambaan diri seorang manusia kepada Tuhannya, yang berada dalam keselarasan
hubungan antara manusia, lingkungan dan penciptanya. arsitektur Islam mengungkapkan
hubungan geometris yang kompleks, hirarki bentuk dan ornamen, serta makna simbolis yang
sangat dalam. arsitektur Islam merupakan salah satu jawaban yang dapat membawa pada
perbaikan peradaban. Di dalam arsitektur Islam terdapat esensi dan nilai-nilai Islam yang
dapat diterapkan tanpa menghalangi pemanfaatan teknologi bangunan modern sebagai alat
dalam mengekspresikan esensi tersebut.

2. Konsep Hablumminallah Sebagai Landasan Rancangan Arsitektur Islam


Hablumminallah adalah hubungan manusia dengan Tuhan (Allah). Hubungan ini pada
dasarnya menaungi hablumminannas dan hablumminal alam. Manusia harus mengingat
Allah dengan cara beribadah yaitu shalat, seperti yang dijelaskan pada ayat-ayat Al
Quran berikut ini.
“Dan dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al Baqarah:
110)
“Wahai manusia, beribadahlah kamu kepada Tuhanmu yang menciptakan kamu dan
orang-orang sebelum kamu supaya kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bagi kamu
bumi ini sebagai hamparan dan langit sebagai bangunan. Dan Ia turunkan dari langit
air dan Ia keluarkan dari air itu buah-buahan yang merupakan rizki bagi kamu. Maka
janganlah kamu menjadikan bagi Allah tandingan-tandingan-Nya. Padahal
mengetahuinya.”(Q.S Al Baqarah 21-22)
“Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan sungguh-sungguh
ibadat.”(Q.S.Al Muzzammil: 8)
Nilai-nilai dalam konsep hablumminallah, Mohammad Tajudin (Tajuddin, 2003)
membaginya dalam beberapa nilai sebagai berikut
● Nilai pengingatan akan keesaan dan keagungan Allah SWT
● Nilai pengingatan kepada ibadah ritual
● Nilai pengingatan kepada kejadian alam ciptaan Allah
● Nilai pengingatan kepada kematian
● Nilai pengingatan akan kerendahan hati
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam membangun sebuah bangunan
terutamanya media peribadatan seperti masjid perlu diperhatikan nilai nilai yang ingin di
bahasakan melalui arsitekturnya sehingga kekhusyukan ibadah di dalam bangunan tersebut
dapat tercapai sebagaimana mestinya.

C. Analisis Implementasi Konsep Hablumminallah Pada Masjid Al-Munawwarah


Masjid Nurul Iman Telkom terletak di Jalan Andi Pangerang Pettarani, Gunung Sari, Rappocini,
Sulawesi Selatan. Masjid ini merupakan sarana peribadatan bagi masyarakat di area sekitar. Oleh
karena itu, sebagai tempat ibadah, masjid ini tentunya haruslah memiliki unsur unsur yang
sejalan dengan konsep hablumminallah sehingga proses ibadah diharapkan menjadi lebih khusyuk
dan sakral. Sejalan dengan ayat yang memerintahkan kita untuk beribadah;

‫نس إِال ِليَ ْعبُدُون‬ ِ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ْال ِج َّن َو‬
َ ‫اال‬

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku" (QS :
Adz Dzariyat ayat : 56)
prinsip hablumminallah mencakup aspek tauhid dan taqwa, yang dimana implikasinya dalam
sebuah bentuk arsitektur adalah sebagai berikut;
1. Tidak bermegah-megahan dalam bangunan (nilai kemahakuasaan Allah)
2. Tidak memajang dan memamerkan patung atau gambar bernyawa (nilai keilahian)
3. Menjaga kebersihan dan kesucian rumah (asma’wa sifat)
Ketiga hal diatas kemudian menjadi dasar analisis masjid Nurul Iman Telkom, sebagai
berikut :

1.1 Ayat Al-Quran dan hadist tentang anjuran tidak Bermegah-megah


Pandangan Islam mengenai penggunaan suatu hal tidak mengada-ada misalnya melalui
penggunaan simbolisasi yang menjurus kepada sesuatu yang tidak rasional dan mubazir.
Pengertian mubazir di sini adalah berlebih-lebihan/Bermegah-megahan. Berikut ayatnya :

َ ‫ لَت ََر ُو َّن ْال َج ِح‬.‫ين‬


.‫يم‬ ِ ‫ ك َََّّل لَ ْو تَ ْعلَ ُمونَ ِع ْل َم ْاليَ ِق‬. َ‫ف ت َ ْعلَ ُمون‬ َ ‫ ث ُ َّم ك َََّّل‬. َ‫ف ت َ ْع َل ُمون‬
َ ‫س ْو‬ َ ‫ ك َََّّل‬.‫ َحت َّ ٰى ُز ْرت ُ ُم ْال َمقَابِ َر‬.‫أ َ ْل َها ُك ُم التَّكَاث ُ ُر‬
َ ‫س ْو‬
ِ ‫ث ُ َّم لَت ََر ُونَّ َها َعيْنَ ْاليَ ِق‬
‫ ث ُ َّم لَت ُ ْسأَلُ َّن يَ ْو َمئِ ٍذ َع ِن النَّ ِعيم‬.‫ين‬

“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah
begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu
akan mengetahui.Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar
akan melihatnya dengan ´ainul yaqin. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang
kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS. At-Takatsur: 1-8).

ِ ‫إ ِ َّن ال ْ ُم ب َ ذ ِ ِر ي َن ك َا ن ُ وا إ ِ ْخ َو ا َن ال ش َّ ي َ ا‬
‫ط ي ِن ۖ َو ك َا َن ال ش َّ ي ْ ط َ ا ُن لِ َر ب ِ هِ ك َ ف ُ و ًر ا‬

“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudarasaudara syaithan dan itu adalah hal
yang sangat ingkar kepada Tuhannya” (Q.S Al-Isra, 17 ;27)

Sedang hadistnya ialah :

َ ‫س فَأ َ ْبلَى أ َ ْو أ َ ْع‬


ُ‫ َو َما س َِوى ذَلِكَ فَ ُه َو ذَاهِبٌ َوت َِار ُكه‬,‫طى فَا ْقتَنَى‬ ٌ َ‫يَقُو ُل ْالعَ ْبد ُ َمالِى َمالِى ِإنَّ َما لَهُ مِ ْن َما ِل ِه ثََّل‬
َ ‫ث َما أ َ َك َل فَأ َ ْفنَى أ َ ْو لَ ِب‬
‫لِلنَّاس‬

“Seorang hamba berkata, “Harta-hartaku.” Bukankah hartanya itu hanyalah tiga: yang ia
makan dan akan sirna, yang ia kenakan dan akan usang, harta yang ia berikanlah (yang
dibelanjakan dijalan allah-pen) yang sebenarnya harta yang ia kumpulkan. Harta selain itu akan
sirna dan diberi pada orang-orang yang ia tinggalkan.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi dan An-
Nasa'i).
Pada Masjid Nurul Iman Telkom, terlihat dalam gambar berikut. Tidak terlihat adanya
implikasi bermegah megahan pada bangunannya. kesan agung memang terasa kental sebagaimana
mestinya bangunan ibadah harus dibangun. Namun dalam implikasi bermegah-megahan yang
berarti boros, tidak ditemukan dalam masjid.

Bangunan, pencahayaan, dan interiornya, semuanya terasa agung, serta memberikan kesan
khusyuk pada siapapun yang melihatnya.

2.1 Hadist tentang perkara memajang dan memamerkan patung atau gambar bernyawa

Hadist berkenaan patung dan gambar,


● Shahih Bukhari 5501: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:
"Sesungguhnya Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya ada gambar."

● "Barangsiapa membuat gambar nanti di hari kiamat dia akan dipaksa untuk meniupkan roh
padanya; padahal dia selamanya tidak akan bisa meniupkan roh itu." (HR Bukhari).

● Shahih Bukhari 5498: Aisyah radliallahu 'anha menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam sekembalinya beliau dari safarnya, waktu itu saya telah membuat pembatas (satir)
dari kain yang bergambar (makhluk hidup) dalam ruanganku, ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melihatnya beliau langsung memotongnya sambil bersabda: "Sesungguhnya
orang-orang yang paling keras siksanya pada hari kebangkitan adalah orang-orang yang
membuat sesuatu yang menyamai ciptaan Allah." Aisyah melanjutkan; "Kemudian saya
membuatnya menjadi satu bantal atau dua bantal."

Patung dan gambar makhluk hidup adalah hal hal yang tidak diperbolehkan berada di dalam
rumah tinggal, dan terlebih lagi pada bangunan masjid. Dalam lingkungan Masjid Nurul Iman
Telkom seperti yang terlihat pada gambar, tidak terlihat adanya sculptures baik itu yang berbentuk
makhluk hidup maupun yang abstrak. Sedang pada interiornya juga tidak terlihat pajangan yang
dilarang agama, pajangan yang tampak adalah plakat berlafazkan Allah pada area imam memimpin
sholat dan ornamen berlafazkan Allah SWT dan Rasulullah pada Dinding dan kolom masjid.

(Exterior dan Interior Masjid Nurul Iman Telkom)


3.1 Ayat Al-Quran dan hadist tentang Menjaga Kebersihan Dan Kesucian Rumah
Kebersihan adalah hal yang senantiasa harus dijaga. Dalam Al-qur'an dan hadist pun, hal
tersebut sangat ditekankan. Berikut ayat dan hadist yang berkenaan dengan menjaga kebersihan,
terutamanya pada bangunan dan ruang yang digunakan beribadah;
● Al- Baqarah ayat 222.

َ َ ‫ِإ َّن ّللاَ يُحِ بُّ الت َّ َّوا ِبينَ َويُحِ بُّ ْال ُمت‬
‫ط ِه ِرين‬

Artinya : “SesungguhNya Allah mengasihi orang-orang yang banyak bertaubat, dan


mengasihi orang-orang yang senatiasa mensucikan diri.”
● “Sesungguhnya Allah swt Itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu bersih, Dia menyukai
kebersihan. Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah itu dermawan ia menyukai
kedermawanan maka bersihkanlah olehmu tempat-tempatmu”. (H.R. at –Tirmizi: 2723)

● “Sesungguhnya Islam itu bersih, hendaklah kamu mewujudkan kebersihan karena


sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang yang bersih”. (H.R. Khatib)

Dalam implementasinya pada Masjid Nurul Iman Telkom, terlihat bahwa kebersihan masjid
terjaga dengan baik meskipun ada beberapa bagian dari masjid yang kelihatan usang. Baik
pada halaman, interior dan area berwudhu terlihat rapih dan bersih, sehingga dari sudut
pandang hablumminallah, masjid ini telah memenuhi syarat kebersihan yang dibutuhkan
untuk tempat umat muslim beribadah kepada Allah SWT.

(Lingkungan Masjid Nurul Iman Telkom)

KESIMPULAN
Implementasi Habluminallah pada Masjid Nurul Iman Telkom dirasa sudah cukup memadai
baik dari pemenuhan syarat-syarat akan hal yang tidak diperbolehkan ada dalam bangunan muslim
utamanya bangunan masjid, maupun dari keterjagaan kebersihan lingkungan yang baik sehingga
jamaah dalam beribadah tidak terganggu dari hal hal yang mengganggu indra, baik itu penglihatan
maupun penciuman.
Penelitian kecil ini masih terlampau sederhana untuk dikatakan sebagai sebuah penelitian,
sehingga apabila ada kurang maka hal tersebut datangnya dari kami. Saran dan bimbingan sangat
dibutuhkan untuk penelitian-penelitian yang akan datang dikemudian hari.

DAFTAR REFERENSI

1. Muhamad Ratodi, Oktavi Elok Hapsari. “ Identifikasi Best Practice Design Berdasar Hadist
Sebagai Panduan Perancangan Arsitektur.” Nature : National Academic Journal of Architecture 4,
no. 2 (2017): 160–170.

2. Utami. “ Integrasi Konsep Islami dan Konsep Arsitektur Modern Pada Perancangan Arsitektur
Masjid “

3. Materi Pembelajaran Arsitektur Islam tentang konsep Hablumminallah, UIN Alauddin Makassar
(09 Oktober 2018)

4. https://scholar.google.co.id/schhp?hl=id&as_sdt=0,5

5. http://islamadiena.blogspot.com/2011/10/tiga-tugas-pokok-manusia-di-dunia.html?m=1

6. http://holesciences.blogspot.com/2016/01/hadis-tentang-kebersihan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai