Prosedur Parameter Pada Air Minum Dan Air Bersih
Prosedur Parameter Pada Air Minum Dan Air Bersih
EDTA 0,01 M
Buffer ammonia
Dilarutkan 16,9 g NH4Cl dalam 143 mL ammonia pa. Dilarutkan 0,780 g MgSO4.7H20
dalam 50 mL air suling, ditambah beberapa tetes larutan ammonia sampai pH 10-10,5,
dititrasi dengan EDTA 0,01 M indikator EBT sampai perubahan warna dari merah
menjadi biru. Ditambahkan sisa larutan ammonia ke dalam larutan tersebut dan
diencerkan dengan air suling hingga 250 mL
Dicampur dan digerus hingga rata 0,5 g EBT dan 100 g NaCl.
H2SO4 4 N
Ke dalam 400 mL air suling ditambahkan perlahan-lahan 50 mL asam sulfat pekat.
Digojok hingga merata.
KMnO4 0,1 N
Dilarutkan 0,316 gram kristal KMnO4 dalam 100 ml akuades
NH4CNS 20 %
Dilarutkan 20 gram kristal NH4CNS dalam 100 ml akuades
MnSO4 20 %
Dilarutkan 20 gram MnSO4.2H2O dalam 100 ml akuades
Pereaksi Oksigen
Dilarutkan 50 g NaOH dan 15 g KI dalam 100 mL air suling bebas CO2.
Indikator amilum 1 %
Dilarutkan 1 g amilum dan 20 g NaCl dalam 100 mL air suling, dipanaskan sambil
diaduk-aduk hingga benar-benar larut, dinginkan dan disimpan dalam suhu dingin.
Natrium tiosulfat 0,025 N
Ditimbang 6,2 gram Na2S2O35H2O dalam gelas kimia. Dilarutkan dengan akuades
dingin (yang telah dididihkan selama 15 menit) dalam labu ukur 1 liter. Digojok hingga
homogen dan selanjutnya disimpan dalam botol reagen berwarna coklat atau gelap.
Pemeriksaan kesadahan
1. Alat
Bureat basa 50 ml, labu Erlenmeyer 250 ml, pipet ukur 10 ml, gelas ukur 100m
2. Bahan
Krsital NaCN, buffer ammonia, indikator EBT 0,5%, indikator murexide 0,2
%, NaOH 1 N, EDTA 0,01 M
CARA KERJA :
c. Dititrasi dengan larutan standar EDTA 0,01 M sampai tepat terjadi perubahan
warna dari merah anggur menjadi biru. Dicatat ml titrasinya.
1000
Kesadahan = ------ X ml titrasi X 0,01 X F EDTA X BM CaCO3
50
= ………. Mg/L CaCO3
1000
Kesadahan = ------ X ml titrasi X 0,01 X F EDTA X BM CaO X 0,1
50
= ……… oD
1000
Kesadahan = ------ X ml titrasi X 0,01 X F EDTA X BM CaCO3 X 0,1
50
= ………. OF
Pemeriksaan Fe
1. Alat
Spektrofotometer, labu Erlenmeyer 250 ml, pipet ukur 10 ml, gelas ukur
100ml
2. Bahan
a. Reagen untuk pemeriksaan Fe (standar Fe 100 ppm, H2SO4 4 N,
KMnO4 0,1 N, dan NH4CNS 20 %).
b. Reagen untuk pemeriksaan sulfat (standar sulfat, buffer sulfat, dan
BaCl2 kristal)
CARA KERJA :
1. Pemeriksaan Fe total dalam air (metode rhodanida) :
a. Pembuatan kurva kalibrasi
1). Dibuat deretan standar Fe mulai dari 0,0 ; 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 ; dan 1,0 ppm dengan
cara :
2). Menetapkan panjang gelombang yang akan dipakai untuk pembacaan absorbans
pada spektrofotometer :
b. Dipilih absorbans terbesar yang didapat dari pembacaan itu dengan kata lain
dipilih panjang gelombang yang memberikan absorbans terbesar, yang
selanjutnya dipakai untuk penetapan Fe seterusnya.
3). Deretan standar Fe yang telah dibuat masing-masing dibaca absorbansinya pada
panjang gelombang yang dipilih dengan blangko tabung standar yang berkadar 0,0
ppm.
4). Dari data absorbans yang diperoleh dibuat grafik hubungan absorbans dan kadar Fe
(ppm) atau dinyatakan dalam persamaan regresi (lihat lampiran)
b. Pemeriksaan Fe total dalam sampel air :
2. Ditambah 2,5 ml H2SO4 4 N dan tetes demi tetes larutan KMnO4 0,1 N sambil
digojok sampai berwarna rose tipis stabil.
Mengukur ph
Pemeriksaan DO
Alat-alat
- Botol oksigen
- Pipet Tetes (bila perlu)
- Labu Erlenmeyer 500 ml
- Pipet Ukur 1 ml, 5 ml, 10 ml
- Gelas Ukur 250 ml. 500 ml
- Buret Basa 25 ml, 50 ml
Reagensia
Larutan MnCl2 4 H2O 20% (MnSO4. 2 H2O 40%)
Reagen oksigen : 15 gram KI dan 50 gram NaOH dilarutkan dalam 100 ml aquadest
bebas CO2
H2SO4 pekat
Larutan natrium tiosulfat 0,025 N ; larutan Natrium tiosulfat 0,01 N diencerkan 4x
dengan aquadest bebas CO2. (natrium tiosulfat 0,1 N = 24,8 gram Na2S2O3. 5 H2O
dilarutkan dan diencerkan dengan aquadesr bebas CO2 dalam labu ukur 1 liter
sampai tanda tera)
Larutan amylum 0,2% : 0,2 gram bubuk amylum dilarutkan dengan +_ 5 ml
aquadest panas dan diencerkan dengan aquadest sam[ai 100 ml. Tambahkan 20
gram NaCl. Panaskan sambil diaduk aduk hingga benar benar larut, dinginkan dan
simpan dalam lemari es.
KMnO4 0,1 N (bila perlu)
Asam oksalat (bila perlu)
Cara kerja
1. Botol oksigen yang telah diukur volumenya diisi dengan sampel sampai penuh,
ditutup.
2. Ditambahkan larutan MnCl2 / MnSO4 2 ml dan 3 ml pereaksi O2. Botol ditutup
(larutan yang tumpah ditampung), digojok kuat-kuat.
3. Diamkan sebentar, bila endapan berwarna putih berarti oksigen terlarut tidak ada
(tidak perlu dilanjutkan), dan apabila endapan berwarna kuning-coklat berarti ada
oksigen terlarutnya (dilanjutkan)
4. Hitung koreksi volume cairan yang tumpah (x) ;
Dimana :
Perhitungan :
1000
= × 𝑚𝑙 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 × 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 Na2S2O3 1/40 N × 0,2
20
Pemeriksaan TDS
ALAT :
- Desikator - Pinset
- Gelas kimia
BAHAN :
- Air sampel
- Kertas saring
Cara Kerja
1. Gelas kimia dan kertas saring yang dimasukkan ke dalam petridish di oven pada suhu
105°C kurang lebih 1 jam.
2. Setelah di oven kurang lebih 1 jam kemudian masukkan ke desikator selama 15 menit.
3. Setelah 15 menit, gelas kimia dan kertas saring dikeluarkan dan ditimbang dengan neraca
analitik satu persatu.
5. Ambil air sampel dengan gelas ukur sebanyak 50ml, saring air sampel ke dalam gelas
kimia dengan menggunakan corong kaca yang telah dilapisi dengan kertas saring yang telah
diketahui beratnya (sebelumnya kertas saring dilipat menyerupai corong).
7. Gelas kimia yang sudah berisi air sampel kemudian dipanaskan dikompor listrik. Tunggu
hingga volume air sampel benar-benar habis. Setelah itu masukkan didalam oven pada suhu
105°C selama kurang lebih 1 jam, kemudian masukkan ke dalam desikator selama 15 menit.
8. Kemudian timbang gelas kimia dan kertas saring menggunakan neraca analitik. Catat
berat gelas kimia dan kertas saring.
Perhitungan TDS
Diketahui :