Pengertian Menstruasi
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan
sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat
pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun
mungkin faktor-faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini.
Pada permulaan daur, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal.
Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita
tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di dalam indung telur untuk mulai
berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur dilepaskan dari indung telur wanita dan
mulai bergerak menuju tuba Falopii terus ke rahim. Bila telur tidak dibuahi oleh sperma
pada saat berhubungan intim (atau saat inseminasi buatan), lapisan rahim akan berpisah
dari dinding uterus dan mulai luruh serta akan dikeluarkan melalui vagina.
1
bulanan merupakan tanda (walaupun tidak selalu) bahwa seorang wanita sedang hamil.
Kehamilan dapat di konfirmasi dengan pemeriksaan darah sederhana.
B. Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi pada wanita paling mudah dimengerti jika proses ini
dibagi menjadi empat fase berdasarkan perubahan fungsional dan morfologis di dalam
ovarium dan endometrium, yaitu:
2
Fase Folikuler
Secara kenvensional fase ini dikenal sebagai fase pertama yang merupakan
suatu fase pada siklus menstruasi sampai terjadinya ovulasi. Pada siklus menstruasi 28
hari, fase ini meliputi 14 hari pertama.
Fase ini diimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat
dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini
terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar
FSH sedikit menigkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang
masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh,
yang lainnya hancur.
3
Fase Ovulatior
Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan
sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi
peningkatan kadar LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium,
akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita
merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawah, nyeri ini biasa disebut
mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.
Fase Luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari.
Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk
korpus luteum yang menghasilkan sejumlah besar progesteron. Progesteron
menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai
siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan
terjadinya ovulasi. Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru
akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai
menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus
luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya
sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.
Fase menstruasi
4
Perubahan struktur ang mencolok terjadi di dalam endometrium selam
menstruasi, yang dikendalikan oleh mekanisme yang kompleks dan hanya sebagian
telah dimengerti.
Biasanya haid berlangsung selama 7 hari. Setelah itu dinding uterus pulih
kembali. Selanjutnya karena tidak ada lagi progesterone yang dibentuk,maka FSH
dibentuk lagi kemudian terjadilah proses oogenesis,dan siklus haid dimulai kembali.
Siklus haid akan berhenti jika terjadi kehamilan. Namun ada yang menyebutkan
bahwa pada tiap siklus, dikenal dengan 3 masa utama,yaitu:
5
c. Masa sekresi
6
Gambar 3. Kompleks Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium
7
Gambar 4. Siklus Hormonal
1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium
(selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon
ovarium berada dalam kadar paling rendah.
2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah
menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari
desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada
fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi
pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi).
3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon
progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk
membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim).
8
D. Daur Menstruasi
E. Masa Subur
Masa subur adalah masa dimana akan terjadi kehamilan pada saat fertilisasi. Pada
masa itulah, sel telur yang dihasilkan berada dalam keadaan siap untuk dibuahi.