Anda di halaman 1dari 2

CARA MEMBERIKAN IMUNISASI CAMPAK

Sebenarnya bayi sudah mendapatkan kekebalan alamiah campak dari ibunya. Namun seiring
bertambahnya usia khususnya setelah usia 9 bulan, antibodi dari ibunya semakin menurun sehingga
butuh antibodi tambahan lewat pemberian vaksin campak. Apalagi penyakit campak mudah menular,
dan mereka yang daya tahan tubuhnya lemah gampang sekali terserang penyakit yang disebabkan
virus Morbili ini. Untungnya campak hanya diderita sekali seumur hidup. Bila seseorang anak
terkena campak, setelah itu biasanya tak akan terkena lagi. Penyakit Campak (measles) adalah suatu
infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan
selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak
golonganParamixovirus.

Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan
infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada. Sebelum
vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak
usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya
biasanya dia akan kebal terhadap penyakit ini.

Vaksin Campak

 Vaksin campak adalah vaksin virus hidup yang dilemahkan, merupakan vaksin beku kering berwarna
kekuningan pada vial gelas, yang harus dilarutkan hanya dengan pelarut vaksin campak kering
produksi PT Bio Farma yang telah disediakan secara terpisah. Vaksin campak ini berupa serbuk
injeksi.
 Pemberian: Usia dan Jumlah Pemberian Sebanyak 2 kali; 1 kali di usia 9 bulan, 1 kali di usia 6 tahun.
Dianjurkan, pemberian campak ke-1 sesuai jadwal. Selain karena antibodi dari ibu sudah menurun di
usia 9 bulan, penyakit campak umumnya menyerang anak usia balita. Jika sampai 12 bulan belum
mendapatkan imunisasi campak, maka pada usia 12 bulan harus diimunisasi MMR (Measles Mump
Rubella).
 Komposisi vaksin campak Tiap dosis (0,5 mL) vaksin yang sudah dilarutkan mengandung: Zat aktif:
Virus Campak strain CAM 70 tidak kurang dari 1.000 CCID50,
dan CCID50 = Cell Culture Infective Dose 50. Zat tambahan yang terkandung Kanamisin sulfat tidak
lebih dari 100 mcg, Eritromisin tidak lebih dari 30 mcg
dan Pelarut mengandung Air untuk injeksi
 Indikasi Vaksin digunakan untuk pencegahan terhadap penyakit campak.
 Cara Kerja Obat: Merangsang tubuh membentuk antibodi untuk memberi perlindungan terhadap
infeksi penyakit campak.
 Posologi: Vaksin dilarutkan dengan pelarut vak- sin campak kering produksi PT Bio Farma sebanyak
5 mL pada setiap vial.10 dosis dan 10 mL pada setiap vial 20 dosis. Imunisasi campak terdiri dari satu
dosis tunggal 0,5 mL disuntikan secara subkutan pada lengan bagian atas setelah dilarutkan dengan
pelarutnya, diberikan pada anak umur 9 bulan. Dalam keadaan wabah imunisasi dapat diberikan
mulai umur 6 bulan disusul dengan suntikan ulangan 6 bulan kemudian dengan 1 dosis 0,5 mL secara
subkutan.
 Efek Samping: Vaksin campak dapat mengakibatkan sakit ringan dan bengkak pada lokasi suntikan,
yang terjadi 24 jam setelah vaksinasi. Pada 5-15 % kasus terjadi demam (selama 1-2 hari), biasanya
8-10 hari setelah vaksinasi. Pada 2 % terjadi kasus kemerahan (selama 2 hari), biasanya 7-10 hari
setelah vaksinasi. Kasus ensefalitis pernah dilaporkan terjadi (perbandingan 1/1.000.000 dosis),
kejang demam (perbandingan 1/3000 dosis ).
 KONTRAINDIKASI: Terdapat beberapa kontraindikasi pada pemberian vaksin campak. Hal ini
sangat penting, khususnya untuk imunisasi pada anak penderita malnutrisi. Vaksin ini sebaiknya tidak
diberikan bagi; orang yang alergi terhadap dosis vaksin campak sebelumnya, wanita hamil karena
efek vaksin campak terhadap janin belum diketahui; orang yang alergi berat terhadap kanamisin dan
eritromisin, anak dengan infeksi akut disertai demam, anak dengan defisiensi sistem kekebalan, anak
dengan pengobatan intensif yang bersifat imunosupresif, anak yang mempunyai ke- rentanan tinggi
terhadap protein telur.
 INTERAKSI OBAT: Tidak ada interaksi obat
 PERINGATAN & PERHATIAN: Hindarkan vaksin dari sinar matahari langsung karena vaksin
campak sensi- tif terhadap sinar ultraviolet. Vaksin hanya boleh disuntikkan secara subkutan, tidak
boleh secara intravena. Bila anak telah diberikan imunoglobu- lin atau transfusi darah maka imunisasi
harus ditangguhkan paling sedikit 3 bulan. Setelah imunisasi, tes tuberkulin pada anak harus
ditangguhkan sampai 2 bulan karena mungkin terjadi reaksi negatif palsu. Perhatikan petunjuk
pemakaian vaksin
 PENYIMPANAN Vaksin campak beku kering disimpan pada suhu antara +2°C s/d +8°C.Vial vaksin
dan pelarut harus dikirim bersamaan, tetapi pelarut tidak boleh dibekukan dan disimpan pada suhu
kamar. Vaksin harus terlindung dari cahaya. Waktu daluarsa 2 tahun. Vaksin campak yang sudah
dilarutkan, sebaiknya digunakan segera, paling lambat 6 jam setelah dilarutkan, apabila masih bersisa
maka harus dimusnahkan.
 KEMASAN Dus : 10 vial @ 10 dosis + Pelarut Campak Dus @ 10 ampul @ 5 mL Dus : 10 vial @
20 dosis + Pelarut Campak Dus @ 10 ampul @ 10 mL

Anda mungkin juga menyukai