Anda di halaman 1dari 45

Disampaikan oleh Singgih Sujarwo AMdKep

dalamPelatihan PPI Dasar PERDALIN Malang


Ada apa dengan laundry ?

• Hanya urusan mencuci ?


• Hanya urusan belakang ?
• Tempat buangan karyawan bermasalah ?
9

6x103
BOD 30

COD 80

PO4 2
PENDAHULUAN
 Penanganan linen & laundry merupakan salah
satu bagian dari prinsip kewaspadaan isolasi

 Linen dan laundry menghasilkan


microorganisme pathogen dalam jumlah besar
dan dapat meningkat 5 kali lipat selama
periode sebelum cucian mulai diproses
( Depkes RI tahun 2000 tentang bakteri pada instalasi laundry).
DASAR HUKUM PENGELOLAAN LINEN
DI RS
• UU No. 23 TH. 1992 tentang kesehatan
• PP No. 27 TH. 1999 tentang amdal
• Permenkes No. 416/Menkes/Per/IX/1992
tentang penyediaan air bersih dan air minum
• Permenkes No. 986/Menkes/Per/XI/1992
tentang penyehatan lingkungan RS
DASAR HUKUM PENGELOLAAN LINEN
DI RS
• Keputusan Menkes
No.1204/Menkes/SK/X/2004 tentang
persyaratan kesehatan lingkungan RS
• Standar pelayanan minimal RS Direktorat Bina
Pelayanan Medik Depkes th 2008
DASAR HUKUM PENGELOLAAN LINEN
DI RS
• Keputusan Menkes RI
No.983/Menkes/SK/XI/1992 tentang
pedoman organisasi RS
• Standar pelayanan RS TH. 1999
• Pedoman manajemen linen di RS Depkes RI
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik 2004
pengertian
Laundry rumah sakit adalah tempat
pencucian linen yang dilengkapi dengan
sarana disinfektan, mesin uap (steam boiler),
pengering, meja dan meja setrika.
Linen kotor : linen yang tidak terpapar cairan
tubuh
Linen infeksius :linen yang terpapar cairan
tubuh
(Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004).
TUJUAN
• Mencegah infeksi silang
• Efisiensi biaya
• Pengelolaan B3
• Kendali pencemaran lingkungan
• Kendali mutu linen
STRUKTUR ORGANISASI
• Bergabung dengan CSSD
• Berdiri sendiri sebagai instalasi laundry

KETENAGAAN
Tenaga yang telah mengikuti pelatihan khusus
mengenai laundry
1.PENGADAAN LINEN
• Material
Harus disesuaikan dengan fungsi, cara
perawatan dan segi penampilan

• Ukuran
standar ukuran yang diperhitungkan tidak dari
penggunaan saja tapi dilihat dari biaya
pengadaan dan kemampuan
PENGADAAN LINEN…

 Linen sebaiknya diberi logo RS dan nomor


inventaris

 Pangadaan linen harus mempertimbangkan


faktor kapasitas RS, BOR,lama pencucian dll

 Minimal 1:3
PENANGANAN LINEN KOTOR
Penanganan dimulai sejak dari ruangan perawatan:
• Tidak meletakkan linen di lantai.
• linen kotor dan linen infeksius tidak boleh
dicampur
• Bagian kotor berada disisi dalam
• Pisahkan linen yang terkontaminasi berat dalam
wadah tersendiri
• Linen masuk kantong kuning .
• Tidak boleh ada kebocoran saat transportasi
PENGIRIMAN LINEN KE LAUNDRY
Trolley linen harus tertutup rapat.
Trolley linen bersih dan linen kotor harus
berbeda.
Pintu pengiriman dan pengambilan linen
harus berbeda
PENGIRIMAN >>>

• Dokumentasi serah terima linen


• Segera bersihkan alat pengangkut linen
dengan desinfectan
Syarat ruang laundry

Lokasi mudah dijangkau oleh unit yang


memerlukan.
Lantai terbuat dari beton, tidak licin.
Ada saluran pembuangan air kotor ( IPAL )
Syarat ruang laundry
• Lokasi mudah dijangkau oleh unit yang
memerlukan.
• Lantai terbuat dari beton, tidak licin.
• Ada saluran pembuangan air kotor ( IPAL )
Persyaratan >>>>

 air bersih dengan kualitas dan tekanan yang


memadai. PerMenKes No. 416 tahun 1992
Hardness – Garam (Calsium, Carbonate dan
Chloride) Standar baku mutu : 0-90 ppm
Iron – Fe (besi) Standar baku mutu : 0 – 0,1
ppm.
Persyaratan >>>>
• Ruangan yang terpisah
• Fasilitas kebersihan
• APD lengkap
• Mesin cuci, pengering, setrika, lemari dll
• Pemanas air
– Suplai listrik yang memadai
ALUR KERJA SEARAH
PENILAIAN LINEN KOTOR
 Tingkat kotornya (berat, sedang, atau ringan).
 Jenis linen (ketebalan/ berwarna / bahan.)
 Jenis kontaminan
Prosedur pencucian yang perlu
diperhatikan

• Proses pencucian yang standar


• Waktu pencucian
• Dosis bahan pencuci
• Suhu air
• Pengetahuan, kemampuan & kepatuhan
operator
Kapasitas Mesin Cuci Maksimal 90% dari kapasitas

Kondisi Air Jernih, normal

Suhu Air pada wash 80C - 100C

Jenis Noda Berat, Sedang, Ringan / Infeksius, non Infeksius

Prosedur :
Pre Wash - 10 menit dengan air dingin
Wash - Noda berat : 30 menit
Noda sedang/ringan : 15 menit
(digunakan Bahan Pencuci dan anti noda)
rinse - 2 x 5 Menit
Final rinse - 5 menit (digunakan Pelembut/pewangi)
Total waktu pencucian Berat : 55 menit
Ringan/sedang : 40 menit
Dosis bahan pencuci - Noda berat 12,5 – 15 gr/kg
cucian kering
- Noda sedang 6 gr/kg cucian kering
- Noda ringan 4 gr/kg cucian kering
Bahan pencuci  Detergen, Alkali, Anti Noda, Penetral, Softener
BAHAN PEMBERSIH

• Detergen  Lingkungan
• Alkali ( Pengemulsi )  Reaksi alergi
• Sour ( Penetral )  iritasi kulit
• Bleaching (Anti Noda)
Oksigen  air panas
Chlorin (kaporit)  Air dingin Efek samping Linen robek/warna
pudar  Liquid Chlorin

• Disinfektan
DESINFEKTAN

• Chlorhexidine gluconate 4%  MAHAL


• Chlorine  Efek samping merusak linen
• Oksigen Bleach  Efek samping iritasi
kulit
• Karbol  efek samping minimal (Kendala
aroma dan kesan penggunaan )
PENGERINGAN
PENYETRIKAAN
• Kelompokkan linen yang lembaran dan bukan
lembaran.

• Penyetrikaan menggunakan Roll Press dan


Rotary Press.

• Roll Press untuk linen lembaran, sedangkan


Rotary Press untuk bukan lembaran.

• Suhu yang digunakan untuk penyetrikaan 70-


80OC.
PELIPATAN

 Dilakukan setelah proses sortir


 Bertujuan untuk merapikan dan memudahkan
identifikasi linen
 Tempat pelipatan harus bersih dan jauh dari
daerah kotor agar tidak terkontaminasi.
PENYIMPANAN

Linen disimpan ke dalam lemari tertutup


sesuai dengan jenis linen.

Kondisi ruangan suhu 22 – 27ºc dan


kelembaban 45 – 75%

Perhatikan airflow ruang penyimpanan


PENDISTRIBUSIAN

Spesifikasi linen sesuai kebutuhan unit


pengguna
Sistem distribusi sesuai dengan kebijakan
rumah sakit
trolly khusus linen bersih.
FIFO
– Penerimaan linen dari ruangan
– Distribusi unit pengguna
– Penghapusan linen
– Permintaan linen baru
INFEKSIUS
LINEN KOTOR
(PENANGANAN RUANGAN ) DISTRIBUSI KE
NON INFEKSIUS LAUNDRY

PENGERINGAN & PISAHKAN, TIMBANG,


SETERIKA PROSES CUCI

LINEN STERIL LINEN NON


STERIL

CSSD PENYIMPANAN

DISTRIBUSI DISTRIBUSI
KESIMPULAN
• Penanganan linen diperlukan tenaga yang
patuh, terampil dan terlatih
• Ruang laundry harus memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan
• Prinsip dasar : bedakan bersih/kotor, one way.

Anda mungkin juga menyukai