Anda di halaman 1dari 11

I.

Judul Percobaan

Percobaan M-2 Penentuan Orde Reaksi dan Tetapan Laju Reaksi

II. Tujuan Percobaan

1. Membuktikan orde reaksi penyabunan etil asetat dengan NaOH adalah orde
dua.

2. Menentukan ketetapan laju reaksi etil asetat dengan NaOH.

III. Teori Dasar

Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau produk dalam suatu
satuan waktu yang dinyatakan oleh laju berkurangnya konsentrasi pereaksi dalam
suatu satuan waktu atau laju bertambahnya konsentrasi produk dalam sauatu
satuan waktu.

Orde reaksi adalah tingkat atau pangkat dari komponen-komponen pereaksi


atau tingkat/ pangkat dari keseluruhan kompinen pereaksi dan didapatkan dari
eksperimen.

Dalam menentukan laju dan orde reaksi dapat ditentukan dengan beberapa
cara. Dalam percobaan ini menggunakan metode titrasi dan konduktometri.
Dengan menggunakan metode titrasi jalannya reaksi dengan cara penentuan
konsentrasi ion OH- pada waktu tertentu, yaitu dengan mengambil sejumlah
tertentu larutan kemudian karutan dinetralkan oleh asam akan menghentikan
reaksi, kelebihan sisa asam diketahui dengan menitrasi dengan standar basa.

Metode lainnya yakni dengan konduktometri dapat menentukan orde dan


tetapan laju reaksi, berlainan dengan titrasi metode konduktometri tidak
dilakukan penghentian reaksi. Selama reaksi berlangsung, hantaran campuran
semakin berkurang karena terjadi penggantian OH- dari larutan dengan ion
CH3COO-. dengan pengandaian bahwa etil asetat, alkohol dan air tidak
menghantarkan listrik sedangkan NaOH dan CH3COOC2H6.
IV. Metode Percobaan

A. Alat

Pada percobaan ini memperlukan peralatan seperti botol timbang,


labu volumetrik 250 mL, pipet volumetrik 10 mL, labu erlenmeyer
bertutup 250 mL, buret 50 mL, botol semprot, hot plate, termometer,
stopwatch, dan konduktometer.

B. Bahan

Pada percobaan ini memerlukan bahan seperti etil asetat 0,02 M,


larutan NaOH 0,0217 M, HCl 0,0219 M , dan Indikator fenoftalein.

C. Langkah Kerja

A. Cara Titrasi

100 mL NaOH 0,02 M dan 100 mL etil asetat 0,02 M


dipanaskan hingga mencapai 60oC, sebelumnya kedua larutan harus
diketahui konsentrasinya. Selanjutnya di siapkan 6-12 buah labu
erlenmeyer yang telah diisi HCl 0,02 M sebanyak 10 mL dan
ditambahkan 4 tetes fenoftalein. Pada saat suhu telah mencapai 60oC
segera dicampurkan NaOH dan larutan etil asetat dan jalankan
stopwatch. Setelah 3 menit larutan etil asetat diambil 10 mL
dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer selanjutnya dititrasi dengan
NaOH 0,02 M. lanjutkan pekerjaan tersebut dengan mengganti
pengambilan etil asetat panas setelah 8,15,25,40, 65 menit.

B. Konduktometri

Larutan 100 mL NaOH 0,02 M dan 100 mL larutan etil asetat


0,02 M disiapkan dan dipanaskan hingga suhunya 400C. Tetapan sel
ditetapkan dengan mencuci sel dengan aquades dan ditentukan
hantarannya didalam air, setelah itu ditentukan hantaran dalam
larutan KCl 0,1 N harus mendekati 84 ϰS/ cm dan alat siap
digunakan. Ketika larutan NaOH dan etil asetat telah mencapai suhu
termostat, kedua larutan tersebut dicampurkan dan dijalankan
stopwatch. Hantaran dan tahanan di tentukan pada menit
3,8,15,25,40, dan 65.

Tabel 1. Data Titrasi

V Titrasi (mL)
V. Data Pengamatan t ( menit )
V1 V2 V rata-rata
A. Cara Titrasi
3 6,9 6,5 6,7
M NaOH = 0,0217 M
8 6,8 6,9 6,85
M HCl = 0,0219 M
15 6,9 7,1 7
M etil asetat = 0,02 M
25 7,1 7,2 7,15

40 7,2 7,2 7,2


B. Cara Konduktometer
65 7,2 7,3 7,25
M KCl = 0,1000 M

L Kalibrasi KCl = 84,3  S/cm


Tabel 2. Data Konduktometri

T ( menit) Lt (  S/cm)

3 41,2

8 31,9
Lo NaOH(aq) = 26,1  S/cm 15 32,8

Lc = 30,5  S/cm 25 32,5

40 30,8

65 29,3

VI. Pengolahan Data

A. Metode Titrasi

a. Menentukan Vx ( VNaOH yang bereaksi)

Untuk t = 3 menit

VHCl .M HCl
( )  VTitrasi ).VCampuran
M NaOH
Vx  VNaOH 
VDiambil

10 mL x 0,0219 M
( )  6,7mL) x 200 mL
0,0217
Vx  100mL   32,1567mL
10 mL

Dari perhitungan diatas didapat data sebagai berikut :


Tabel 3 Data VNaOH yang bereaksi

T (menit) Vx (mL)

3 32,1567

8 35,1567

15 38,1567

25 41,1567

40 42,1567

65 43,1567

b. Menentukan x ( NaOH) yang bereaksi

Untuk t = 3 menit

[ NaOH] x Vx
x
VCampuran
0,0217 M x 32,15668 mL

200 mL
 0,0035 M

Dari perhitungan diatas didapat data sebagai berikut :

Tabel 4 Data x NaOH yang bereaksi

t ( menit ) V titrasi (mL) Vx (mL) x (M)

3 6,7 32,1567 0,0035

8 6,85 35,1567 0,0038

15 7 38,1567 0,0041

25 7,15 41,1567 0,0045

40 7,2 42,1567 0,0046


65 7,25 43,1567 0,0047

c. Menentukan a dan b

a = [ CH3COOC2H5] awal dalam M

b = [ NaOH ] awal dalam M

[ CH3COOC2 H 5 ] x VCH 3COOC2H5


a
V campuran
0,02 M x 100 mL
  0,01 M
200 mL

[NaOH] x VNaOH
b
V campuran
0,0217 M x 100 mL
  0,01085 M
200 mL

d. Tabel Kurva Titrasi

Tabel 5 Data Kurva Titrasi

x
t ( menit ) V titrasi(mL) a (M) b (M) Vx (mL) x (M)
a (a-x)

3 6,7 0,01 0,01085 32,1567 0,00349 53,5862

8 6,85 0.01 0.01085 35,1567 0,00381 61,6684

15 7 0,01 0,01085 38,1567 0,00414 70,6485

25 7,15 0,01 0,01085 41,1567 0,00447 80,6848

40 7,2 0,01 0,01085 42,1567 0,00457 84,2978

65 7,25 0,01 0,01085 43,1567 0,00468 88,0583


x
Dari tabel diatas dapat dibuat kurva metode titrasi dibandingkan
a (a-x)
dengan waktu t ( menit) dengan tidak memakai data t = 65 menit didapat
kurva sebagai berikut :

100
90
80
70
y = 0.8269x + 55.128
60
x/(a(a-x))

R² = 0.9011
50
40
30
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
t ( menit )

( Gambar 1. Kurva metode titrasi)

Dari persamaan regresi kurva diatas diperoleh persamaan linier :

y = 0,8269x + 55,128. dari persamaan tersebut didapat k dari gradien yang


didapat yakni 0,8269.

B. Metode Konduktometri

1. Kaliberasi Konduktometer

L KCl = 84,3  S/cm

2. Menentukan x ( NaOH yang bereaksi)

Untuk t = 3 menit

 Lo - Lt 
x  .b
 Lo - Lc 
 26,1 S/cm - 41,2 S/cm 
x    x 0,01085 M  0,0372 M
 26,1 S/cm - 30,5 S/cm 
Dari perhitungan tersebut didapat untuk t=8 dan seterusnya sebagai berikut:

Tabel 6

t ( menit ) Lt (  S/cm) Lo (  S/cm) Lc (  S/cm) x (M)

3 41,2 26,1 30,5 0,0372

8 31,9 26,1 30,5 0,0143

15 32,8 26,1 30,5 0,0165

25 32,5 26,1 30,5 0,0158

40 30,8 26,1 30,5 0,0116

65 29,3 26,1 30,5 0,0079

3. Tabel Kurva Konduktometri

Lt (  Lo (  Lc (   Lo - Lt  1
t  
a (M) b (M) x (M)  Lo - Lc  a
( menit ) S/cm) S/cm) S/cm)

3 41,2 26,1 30,5 0,01 0,01085 0,0372 343,1818

8 31,9 26,1 30,5 0,01 0,01085 0,0143 131,8182

15 32,8 26,1 30,5 0,01 0,01085 0,0165 152,2727

25 32,5 26,1 30,5 0,01 0,01085 0,0158 145,4545

40 30,8 26,1 30,5 0,01 0,01085 0,0116 106,8182

65 29,3 26,1 30,5 0,01 0,01085 0,0079 72,7273

Dari data diatas didapat kurva sebagai berikut


400

350

300
((Lo-Lt)/(Lo-Lc))/a y = -3.6191x + 271.22
250 R² = 0.6827

200

150

100

50

0
0 10 20 30 40 50 60 70
t ( menit)

( Gambar 2. kurva metode konduktometri)

Dari kurva tersebut didapat persamaan y = -3,6191x + 271,22. dari


persamaan tersebut didapat nilai tetapan laju reaksi -3,6191.

VII. Pembahasan

( Dikertas)

VIII. Kesimpulan

Pada percobaan ini terbukti bahwa orde reaksi penyabunan etil asetat
dengan natrium hidroksida adalah orde ke dua dilihat dari grafik pada metode
titrasi didapat grafik yang tidak linear. Pada percobaan ini juga didapat nilai
tetapan laju reaksi dengan metode titrasi didapat k = 0,8269 dan dengan
metode konduktometri didapat k = -3,6191.

IX. Daftar Pustaka


Atkins, P. W. and Paula, J. D., 2006. Physical Chemistry 8th Ed., Oxford
University Press, p. 791-797.
David R. Lide, ed., “CRC Handbook of Chemistry and Physics”, 90th Edition
(Internet Version 2010, CRC Press/Taylor and Francis, Boca Raton, FL
Engstfeld, H.E Hoster. 2010. Reaction Kinetics Hydrolysis of Ethyl Acetate
Ester. Energy Science and Technology Physical Chemistry. ULM
University.

Lewis. 2006. Chemistry 3rd Edition. Hal 253-257.

Anda mungkin juga menyukai