PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang
hipertiroid serta mendapatkan gambaran teori dan Asuhan
Keperawatan pada klien hipertiroid
1.4 Manfaat
1. Memberikan informasi pada mahasiswa tentang hipertiroid
serta berbagai hal lain yang berhubungan dengan penyakit ini.
2. Menambah pengetahuan penulis tentang penyakit hipertiroid.
3. Sebagai sumber informasi bagi pihak lain yang ingin
melakukan penelitian atau hal lain yang ada kaitannya dengan
penyakit hipertiroid.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
basal sampai setinggi 60 sampai 100 persen di atas normal. Keadaan ini
dapat timbul secara spontan maupun sebagai akibat pemasukan hormon
tiroid yang berlebihan
Tiroksin dan triiodotironin berfungsi meningkatkan kecepatan
reaksi kimia dalam hampir semua sel tubuh, jadi meningkatkan tingkat
metabolisme tubuh umum. Kalsitonin berfungsi memacu pengendapan
kalsium di dalam tulang sehingga menurunkan konsentrasi tingkat
metabolisme tubuh umum. Fungsi Hormon-hormon tiroid yang lain
(Saputro, 2011) :
1. Memegang peranan penting dalam peetumbuhan fetus khususnya
2.2 Definisi
Hipertiroid atau disebut juga tirotoksikosis merupakan suatu
ketidakseimbangan metabolism yang terjadi karena produksi yang
berlebihan hormone tiroid (Kowalak, 2011).
Hipertiroid adalah respon jaringan-jaringan tubuh terhadap
pengaruh metabolik hormon tiroid yang berlebihan. Bentuk yang umum
dari masalah ini adalah penyakit graves,sedangkan bentuk yang lain adalah
toksik adenoma , tumor kelenjar hipofisis yang menimbulkan sekresi TSH
meningkat,tiroditis subkutan dan berbagai bentuk kenker tiroid (Tiara,
2008)
Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang
merupakan akibat dari produksi hormon tiroid yang berlebihan. (Dongoes,
2000)
4
Hipertiroidisme merupakan kelainan endokrin yang dapat dicegah,
seperti kebanyakan kondisi tiroid, kelainan ini merupakan kelainan yang
sangat menonjol pada wanita. Kelainan ini menyerang wanita empat kali
lebih banyak daripada pada pria, terutama wanita muda yang berusia
antara 20 dan 40 tahun. Disini dapat dikarenakan karena dari proses
menstruasi, kehamilan dan menyusui itu sendiri menyebabkan
hipermetabolisme sebagai akibat peningkatan kerja daripada hormone
tiroid .(Hotma R, 2006).
2.3 Etiologi
Lebih dari 95% kasus hipertiroid disebabkan oleh penyakit graves,
suatu penyakit tiroid autoimun yang antibodinya merangsang sel-sel untuk
menghasilkan hormone yang berlebihan. Penyebab hipertiroid lainnya
yang jarang selain penyakit graves adalah (Tiara, 2008) :
1. Adenoma folikular fungsional ,atau karsinoma(jarang),
2. Tumor kelenjar hipofise, misal karsinoma (yang kadang dapat
menghasilkan bahan mirip-TSH) atau teratoma (yang mengandung
jaringan tiroid fungsional)
3. Tiroiditis (baik tipe subkutan maupun hashimato) yang keduanya dapat
berhubungan dengan hipertiroid sementara pada fase awal.
4. Konsumsi iodium berlebih. Kelenjar tiroid memakai yodium untuk
membuat hormon tiroid, bila konsumsi yodium berlebihan bisa
menimbulkan hipertiroid. Kelainan ini biasanya timbul apabila
sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar
tiroidiodarone (cordarone), suatu obat yang digunakan untuk gangguan
irama jantung, juga mengandung banyak yodium dan bisa
menimbulkan gangguan tiroid.
5
Tirotoksitosis dapat terjadi karena factor genetic dan imunologi,
yang meliputi (Kowalak, 2011) :
1. Peningkatan insidensi kehamilan kembar monozigot, yang
menunjukkan adanya factor herediter, kemungkinan gen autosom
resesif
2. Koeksistensi yang terjadi kadang-kadang bersama kelainan endokrin
lain, seperti diabetes mellitus tipe I, tiroiditis dan hiperparatiroidisme
3. Defek pada fungsi limfosit-T supresor, yang memungkinkan produksi
autoantibody (immunoglobulin yang menstimulasi tiroid dan
immunoglobulin yang menghambat peningkatan-tyroid-stimulating
hormone, TSH)
4. Tirotoksitosis klinis yang dipicu oleh asupan yodium yang berlebihan
dan makanan atau mungkin pula stress (pasien dengan penyakit laten)
5. Obat-obatan, seperti litium dan amiodaron
6. Tumor atau nodul yang toksik
2.4 Pathofisiologi
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter
toksika. Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid
membesar dua sampai tiga kali dari ukuran normal,disertai dengan banyak
hyperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke salam folikel, sehingga
jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan dengan
pembesaran kelenjar. Juga,setiap sel meningkatkan kecepatan 5-15 kali
lebih besar daripada normal.
Pada hipertiroidisme, konsentrasi TSH plasma menurun, karena
ada sesuatu yang “menyerupai” TSH. Biasanya bahan-bahan ini adalah
antibody immunoglobulin yang disebut TSI (Thyroid Stimulating
Immunoglobulin), yang berkaitan dengan reseptor yang mengikat TSH.
Bahan-bahan tersebut merangsang aktivasi cAMP (cyclic AMP or 3'-5'-
cyclic adenosine monophosphate) dalam sel, dengan hasil akhirnya adalah
hipertiroidisme. Karena itu pada pasien hipertiroidisme konsentrasi TSI
meningkat. Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang pada
kelenjar tiroid,yakni selama 12 jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya
berlangsung satu jam.Tingginya sekresi hormon tiroid yang disebabkan
oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar
hipofisis anterior.
6
Dimana ada peningkatan produksi T3 dan T4 mengakibatkan
peningkatan pembentukan limfosit oleh karena efek dari autoimun yang
akan mengilfiltrasi kejaringan orbita dan otot mata sehingga terjadi edema
jaringan retro orbita mengakibatkan eksoftalmus. Pada beberapa keadaan
dapat menjadi sangat parah sehingga protusi bola mata dapat menarik saraf
optik sehingga mengganggu penglihatan penderita. Yang lebih sering yaitu
kerusakan pada kelopak mata yang menjadi sulit menutup sempurna pada
waktu penderita berkedip atau tidur akibatnya permukaan epitel mata
menjadi kering dan mudah mengalami iritasi dan seringkali terinfeksi
sehingga timbul luka pada kornea penderita.
Peningkatan produksi T3 dan T4 juga mengakibatkan aktivitas
simpatis berlebih, adanya peningkatan aktivitas medula spinalis yang akan
menyebabkan gangguan pengeluaran tonus otot sehingga menimbulkan
tremor halus. Peningkatan kecepatan serebrasi mengakibatkan gelisah,
apatis, paranoid, dan ansietas
7
menyimpang ini, terkadang penderita hipertiroidisme mengalami kesulitan
tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang mengandung tonus otot
sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya tremor otot
yang halus dengan frekuensi 10-15 kali perdetik, sehingga penderita
mengalami gemetar tangan yang abnormal. Nadi yang takikardia atau
diatas normal juga merupakan salah satu efek hormone tiroid pada system
kardiovaskular. (Trinoval, 2011)
8
Tumor kelenjar
2.5 WOC hipofise
Adenoma
folikuler
Hipofise anterior
hiperplasia
Penyakit TSI ↑
graves
Jumlah sel TSH ↓
Faktor bertambah
Antibodi herediter
Konsumsi Tiroksin imunoglobulin
merangsang sel-sel
↑ kecepatan yodium > akibat
Gen autosom sekresi tiroid obat-obatan Merangsang
Hormon tiroid ↑ resesif aktivasi cAMP
HIPERTIROID
9
Hipermetabolisme ↑ metabolisme ↑ kebutuhan T4 & T3 ↑ T4 & T3 ↑
4 3 4 3
KH dan Lemak energi
↑ sekresi getah Aktivitas Pembentukan
pencernaan simpatis >
Proses oksidasi ↑ ↑ beban kerja limfosit ↑
jantung
↑ peristaltik ↑aktivitas
↑ Produksi panas Ilfiltrasi
sel cerna Risiko Curah medula spinalis
jaringan orbita
jantung ↓ dan otot mata
Diare. Intoleransi panas
G3n pengeluaran
kelelahan tonus otot Edema jaringan
Perubahan nutrisi berkeringat retro orbita
< kebutuhan Tremor,
Intoleransi
aktivitas gelisah, panik
Gangguan
kenyamanan Kebutuhan O2 ↑ Bola mata
2
menonjol
Ansietas
Risiko Sesak nafas
Hipertermia eksoftalmus
Risiko perubahan
pola nafas Gangguan body
image
10
2.6 Manifestasi Klinis
11
3. Peningkatan frekuensi pernapasan, rasa sesak pada saat melakukan
aktivitas fisik dan beristirahat yang mungkin terjadi karena
dekompensasi jantung serta peningkatan penggunaan oksigen oleh sel
(system respiratorius)
4. Asupan oral yang berlebihan disertai penurunan berat badan; mual dan
muntah akibat peningkatan motilitas GI serta peristaltis; peningkatan
defekasi; feses yang lembek atau pada penyakit yang berat, diare;
pembesaran hati
2.7 Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi :
1. Muscle wasting (pelisutan otot), atrofi otot, dan paralisis
2. Kehilangan penglihatan mata diplopia
3. Gagal jantung, aritmia
4. Hipoparatiroidisme sesudah operasi pengangkatan tiroid
5. Hipotiroidisme sesudah terapi radioiodine (Kowalak, 2011)
12
yang menyebabkan takikardia, agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106ºF),
dan apabila tidak diobati dapat menyebabkan kematian.
4. TSH: tertekan dan tidak berespon pada TRH ( tiroid releasing hormon)
5. Tiroglobulin : meningkat
13
10. Pemerksaan fungsi hepar : abnormal
11. Elektrolit : hponatremi akibat respon adrenal atau efe delusi terapi
cairan, hipokalemia akibat dari deuresis dan kehilangan dari GI
2.9 Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi
hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat
antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi
subtotal).
2.9.1 Konservatif
1. Obat antitiroid
Obat ini menghambat produksi hormon tiroid. Jika dosis
berlebih, pasien mengalami gejala hipotiroidisme.Contoh obat
adalah sebagai berikut :
a. Thioamide
b. Methimazole dosis awal 20 -30 mg/hari
c. Propylthiouracil (PTU) dosis awal 300 – 600 mg/hari, dosis
maksimal 2.000 mg/hari
d. Potassium Iodide
e. Sodium Ipodate
f. Anion Inhibitor
2. Beta-adrenergic reseptor antagonist
Obat ini adalah untuk mengurangi gejalagejala hipotiroidisme.
Contoh: Propanolol
Indikasi :
a. Mendapat remisi yang menetap atau memperpanjang remisi
pada pasien muda dengan struma ringan –sedang dan
tiroktosikosis
b. Untuk mengendalikan tiroktosikosis pada fase sebelum
pengobatan atau sesudah pengobatan yodium radioaktif
c. Persiapan tiroidektomi
d. Pasien hamil, usia lanjut
14
e. Krisis tiroid
Penyekat adinergik ß pada awal terapi diberikan, sementara
menunggu pasien menjadi eutiroid setelah 6-12 minggu
pemberian anti tiroid. Propanolol dosis 40-200 mg dalam 4
dosis pada awal pengobatan, pasien kontrol setelah 4-8 minggu.
Setelah eutiroid, pemantauan setiap 3-6 bulan sekali: memantau
gejala dan tanda klinis, serta Lab.FT4/T4/T3 dan TSHs. Setelah
tercapai eutiroid, obat anti tiroid dikurangi dosisnya dan
dipertahankan dosis terkecil yang masih memberikan keadaan
eutiroid selama 12-24 bulan. Kemudian pengobatan
dihentikan , dan di nilai apakah tejadi remisi. Dikatakan remisi
apabila setelah 1 tahun obat antitiroid di hentikan, pasien masih
dalam keadaan eutiroid, walaupun kemidian hari dapat tetap
eutiroid atau terjadi kolaps.
2.9.2 surgical
15
Penanganan kedaruratan terhadap thyroid storm meliputi :
16
Veracity mengacu pada mengatakan kebenaran. Sebagian besar anak-
anak diajarkan untuk selalu berkata jujur, tetapi bagi orang dewasa,
pilihannya sering kali kurang jelas.
7. Moral right
Hak-hak klien harus dihargai dan dilindungi. Hak-hak tersebut
menyangkut kehidupan, kebahagiaan, kebebasan, privacy, self-
determination, perlakuan adil dan integritas diri.
17
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Insomnia,sensitivitas
pembesaran
kehilangan berat badan
tiroid,gointer,edema
Makanan/cairan yang mendadak, nafsu
non-pittingterutama
makan meningkat
daerah pretibial
frekuensi pernafasan
18
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan
metabolism, diare
2. Intoleransi aktivitas b/d hipermetabolik dengan peningkatan
kebutuhan energy
3. Risiko penurunan curah jantung b/d hipertiroid tidak terkontrol,
keadaan hipermetabolisme; peningkatan beban kerja jantung.
4. Risiko perubahan pola nafas b/d sesak nafas
5. Risiko hipertermi b/d peningkatan produksi panas
6. Gangguan body image b/d eksoftalmus
7. Ansietas b/d tremor, gelisah, panik
8. Gangguan kenyamanan b/d berkeringat
19
INTERVENSI
1. Ciptakan lingkungan yang tenang
R/ menurunkan stimulasi yang kemungkinan besar dapat
menimbulkan agitasi, hiperaktif, dan imsomnia
2. Berikan tindakan yang membuat pasien merasa nyaman seperti
massage
R/ meningkatkan relaksasi
3. Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas
R/ membantu melawan pengaruh dari peningkatan metabolisme
4. Pantau tanda vital dan catat nadi baik istirahat maupun saat
aktivitas.
R/ nadi secara luas meningkat dan bahkan istirahat , takikardia
mungkin ditemukan
20
R/ Merupakan tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen oleh
otot jantung atau iskemia
4. Observasi tanda dan gejala haus yang hebat, mukosa membran
kering
R/ Dehidrasi yang cepat dapat terjadi yang akan menurunkan
volume sirkulasi dan menurunkan curah jantung
21
R/ mengurangi panas yang dirasakan klien
5. Pantau asupan dan keluaran
R/ evaluator langsung status cairan. Perubahan tiba-tiba pada
berat badan dicurigai kehilangan cairan.
6. observasi suhu pasien (derajat dan pola)
R/ pola nafas dapat membantu dalam diagnosis
22
INTERVENSI
1. Bicara singkat dengan kata yang sederhana
R/ Rentang perhatian mungkin menjadi pendek , konsentrasi
berkurang, yang membatasi kemampuan untuk mengasimilasi
informasi
2. Jelaskan prosedur tindakan
R/ Memberikan informasi yang akurat yang dapat menurunkan
kesalahan interpretasi
3. Kurangi stimulasi dari luar
R/ Menciptakan lingkungan yang terapeutik
4. Observasi TTV
R/ mengetahui keadaan umum pasien
5. Observasi tingkah laku yang menunjukkan tingkat ansietas
R/ Ansietas ringan dapat ditunjukkan dengan peka rangsang dan
imsomnis
3.4 Implementasi
Implementasi dilakukan sesuai dengan rencana keperawatan yang
telah dibuat sebelumnya berdasarkan masalah keperawatan yang
ditemukan dalam kasus, dengan menuliskan waktu pelaksanaan dan respon
klien.
3.5 Evaluasi
Hasil yang diharapkan adalah :
23
1. Klien akan menunjukkan berat badan stabil
2. Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat
energi
24
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak,
disebut pituitari. Pada gilirannya, pituitari diatur sebagian oleh hormon
tiroid yang beredar dalam darah (suatu efek umpan balik dari hormon
tiroid pada kelenjar pituitari) dan sebagian oleh kelenjar lain yang disebut
hipothalamus, juga suatu bagian dari otak.pengobatan hipertiroidisme
adalah membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara
menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium
radioaktif, tiroidektomi subtotal).
4.2 Saran
Dari penyakit ini,dapat dihindarkan dengan cara tidak stress,tidak
merokok,tidak mengkonsumsi obat-obatan sembarangan dan tidak
mengkonsumsi yodium secara berlebihan karena dapat terjadi radiasi pada
leher dan organism-organisme dapat menyebabkan infeksi karena ada
virus.
25
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. EGC. Jakarta
26