Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Transfusi darah Pada Ny. S

Di Ruang Semeru Panuluh II RSUD Pandan Arang Boyolali

Hari : Jum’at

Tanggal : 19-10-2018

Jam : 09.30 WIB

A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak napas
B. Diagnosa Medis
Hematemesis
C. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan penurunan hemoglobin
D. Data yang mendukung Diagnosa Keperawatan
DS : pasien mengeluh sesak napas
DO :
- frekuensi pernapasan 28x/menit
- tampak pucat
- Hb : 7,4 g/dL
E. Dasar Pemikiran
Anemia adalah berkurangnya jumlah sel darah merah atau kandungan
hemoglobin di dalam darah yang berfungsi untuk membawa protein dan oksigen ke
dalam sel darah merah melalui senyawa protein. Sel darah merah diproduksi di sum-sum
tulang. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut perlu dilakukan pemberian transfuse darah.
Prinsip tindakan keperawatan ( berisi SPO Yang dilakukan )
Pelaksanaan
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Cuci tangan
c. Gantung larutan NaCl 0,9 % dalam botol untuk digunakan setelah tranfusi darah.
d. Gunakan selang infus yang mempunya filter (selang Y atau tunggal).
e. Lakukan pemberian infus NaCl 0,9 % (lihat prosedur pemasangan infus) terlebih
dahulu sebelum pemberian tranfusi darah.
f. Sebelum dilakukan tranfusi darah terlebih dahulu memeriksa identifikasi
kebenaran produk darah: periksa kompatibilitas dalam kantong darah, periksa
kesesuaian dengan identifikasi pasien, periksa kadaluwarsa, dan periksa adanya
bekuan.
g. Buka set pemberian darah.
a. Untuk selang Y, atur ketiga klem.
b. Untuk selang tunggal, klem pengatur pada posisi off.
h. Cara tranfusi darah dengan selang Y:
a. Tusuk kantong NaCl 0,9 %
b. Isi selang dengan NaCl 0,9 %
c. Buka klem pengatur pada selang Y dan hubungkan ke kantong NaCl 0,9 %.
d. Tutup/klem pada slang yang tidak digunakan.
e. Tekan/klem sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruang filter terisi
sebagian).
f. Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan selang terisi NaCl 0,9 %.
g. Kantong darah perlahan-lahan dibalik-balik 1 – 2 kali agar sel-selnya tercampur.
Kemudian tusuk kantong darah dan buka klem pada selang dan filter terisi darah.
i. Cara tranfusi darah dengan selang tunggal:
a. Tusuk kantong darah
b. Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruang filter terisi
sebagian).
c. Buka klem pengatur biarkan selang terisi darah.
j. Hubungkan selang tranfusi ke kateter IV dengan membuka klem pengataur
bawah.
k. Setelah darah masuk, pantau tanda vital setiap 5 menit selama 15 menit pertama,
dan setiap 15 menit selama 1 jam berikutnya.
l. Setelah darah diinfuskan, bersihkan selang infus dengan NaCl 0,9 %.
m. Catat tipe, jumlah dan komponen darah yang diberikan.
n. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Evaluasi
1. Evaluasi pasien
Pasien tidak mengalami bintik-bintik merah dikulit atau mengeluh panas
2. Evaluasi tindakan
Transfusi PRC diberikan 1 kolf

F. Analisis Tindakan (berisi ttg dasar pemberian terapi dan manfaat pemberian tindakan)
Menurut Astuti dan Laksono (2013), transfusi darah adalah suatu proses
menyalurkan darah atau produk darah dari satu orang ke sistem peredaran darah orang
lainnya. Transfusi FFP (Fresh Frozen Plasma) merupakan transfusi darah yang
mengandung semua protein plasma (faktor pembekuan). Pada kasus diatas perlu
dilakukan pemberian transfuse untuk meningkatkan kadar darah yang rendah
sehingga kebutuhan di sel dan jaringan (oksigen dan nutrisi) akan tercukupi.
G. Bahaya dilakukannya tindakan ( berisi tentang efek yang muncul apabila dosis tidak
sesuai atau kesalahan pemberian tindakan )
1. Alergi
2. Kejang
H. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan ( sesuai dengan NIC )
1. Berikan posisi semi fowler atau fowler
2. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
3. Anjurkan untuk napas dalam

I. Hasil yang di harapkan setelah dilakukan tindakan


S : pasien mengatakan masih sesak
O : frekuensi napas teratur (30x/menit) Hb : 7,0 g/dL
A : masalah ketidakefektifan pola napas belum teratasi
P : kolaborasi pemberian oksigen dan monitoring kadar Hb berikutnya setelah
transfuse
J. Evaluasi diri ( kesenjangan langkah prosedur yg telah dilakukan dengan SPO nya )
SOP dilakukan sesuai prosedur
K. Daftar pustaka / Referensi
Astuti, W.D., and Laksono, A.D., 2013. Keamanan DARAH DI INDONESIA “Potret
Keamanan Transfusi Darah di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan.”

Mengetahui
Mahasiswa Praktikan Pembimbing Klinik/CI

( Hendry Wahyudi) ()

Anda mungkin juga menyukai