Investasi dalam obligasu adalah investasu dalam obligasi yang diterbitkan oleh oemerintah mau pun
obligasi yang ditebritkan perusahan-perusahaan lain. Diuraikan akuntansi untuk investasi dalam
obligasi (1) yang dimiliki dengan maksud untuk diperdagangkan, (2) dimaksudkan untuk dimiliki
hingga jatuh tempo, dan (3) tersedia untuk dijual.
Menunjukkan frekuensi pembelian dan penjualan yang sangatsering dilakukan. Obligasi ini memiliki
tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek. Dalam akuntansi untuk
investasi dalam obligasi yang dimiliki untuk diperdagangkan, dicatat sebagai jurnal (1) pembelian
obligasi, (2) pendapatan bunga, dan (3) penjualan obligasi.
PEMBELIAN OBLIGASI
Investasi dicatat sebesar biaya perolehan, perolehannya yaitu nilai wajar obligasi pada saat
dibeli. Biaya perolehan meliputi harg beli, komisi perantara, dan biaya-biaya lain.
Membuat jurnal penyesuaian untuk mencatat bunga yang menjadi haknya. Jurnal
penyesuaian:
PENERIMAAN BUNGA
Jurnal untuk mencatat penerimaan bunga 6bulan sebesar Rp 600.000 (Rp 10.000.000,00 x
12%x 6/12 )
Sesuai dengan tujuannya , obligasi yang dibeli sebagai inestaso sementara direncanakan
akan dijual kembali dalam waktu relative singkat setelah pembeliannya.
Bermaksud untuk memiliki obligasi (efek utang) hingga jatuh tempo, maka investasi dalam
obligasi tersebut harus diklasifikasikan dalam kelompok dan disajikan dalam neraca sebesar
biaya perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto.
Obligasi yang tidak diklasifikasikan ke dalam kelompok diperdangangkan dan juga tidak
diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia untuk dijual
terpisah dari ekuitas pemegang saham sampai benar-benar terealisasi. Jadi, perubahan nilai
wajar tidak dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih sampai
sekuritas itu dijual. Pendekatan ini mengurangi volatilitas (ketidakstabilan) laba bersih.
biasanya kurang dari 3 bulan dan mungkin lebih sering diukur dalam
hitungan hari atau jam. Sekuritas ini dilaporkan pada nilai wajar, dengan
keuntungan dan kerugian kepemilikan yang belum terealisasi (unrealized
holding gains and losses) dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih. Setiap
diskonto atau premi tidak diamortisasi.