Anda di halaman 1dari 3

1.

PSAK 10: PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING


1.1. Tujuan dan Lingkup
Tujuan dari dibentuknya PSAK 10 ini adalah untuk mengetahui bagaimana
memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam
laporan keuangan entitas ke dalam menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang
penyajian.
Ruang Lingkup:
a. Akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang asing, kecuali transaksi dan saldo
derivatif (PSAK 55).
b. Menjabarkan hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar negeri yang
termasuk dalam laoran keuangan entitas secara konsolidasi, proporsional atau
metode ekuitas.
c. Menjabarkan hasil dan posisi keuangan suatu entitas ke dalam mata uang
penyajian.
d. Derivatif mata uang asing, kecuali derivatif yang tidak termasuk lingkup PSAK
55 misal derivatif yang melekat pada kontrak lain.
e. Akuntansi lindung nilai mata uang asing termasuk lindung nilai investasi di LN.
f. Penyajian laporan arus kas yang timbul dari transaksi mata uang asing atau
penjabaran arus kas dari kegiatan usaha LN
1.2. Pengakuan
1.2.1. Pengakuan Awal
Transaksi mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional. Translasi mata uang
asing ke dalam mata uang fungsional menggunakan kurs spot pada tanggal transaksi.
1.2.2. Pengakuan Selisih Kurs
Selisih kurs yang timbul pada penyelesaian atau penjabaran pos moneter dari saat
pengakuan awal hingga penjabaran dilakukan, diakui dalam laba rugi pada periode saat
terjadinya.
Jika terdapat transaksi (misal, pos moneter) yang timbul dan diselesaikan dalam
periode akuntansi yang sama di mana terdapat selisih kurs sejak timbul dan selesainya
transaksi tersebut, maka selisih kurs diakui dalam periode akuntansi itu. Namun jika
transaksi diselesaikan pada periode berikutnya, maka selisih kurs diakui dalam setiap
periode sampai tanggal penyelesaian ditentukan dengan perubahan kurs selama
masing-masing periode.
Dikecualikan:
- Selisih kurs yang timbul dari pos moneter yang merupakan bagian dari investasi
neto entitas pelapor dalam kegiatan usaha luar negeri (contoh: piutang dan utang
jangka panjang) diakui dalam salah salah satu yang tepat antara laba rugi pada
laporan keuangan tersendiri entitas pelapor dan laporan keuangan individual
kegiatan usaha luar negeri.
- Dalam laporan keuangan yang mencakup kegiatan usaha luar negeri dan entitas
pelapor (misal laporan keuangan konsolidasian), selisih kurs diakui awalnya pada
laporan komprehensif lain dan direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi pada saat
pelepasan investasi neto.
Lokasi di mana laba (rugi) selisih kurs akan diakui adalah mengikuti lokasi di mana
laba rugi pos non moneter juga diakui.
1.3. Pengukuran
Jumlah tercatat suatu pos mengacu pada PSAK yang mengaturnya.
1.4. Penyajian
Jika mata uang penyajian berbeda dari mata uang fungsional entitas, maka entitas
menjabarkan hasil dan posisi keuangannya ke dalam mata uang penyajian. Untuk
kepentingan konsolidasi, tetap mengikuti prosedur konsolidasi normal kecuali untuk aset
moneter intra kelompok.
1.5. Pengungkapan
Entitas mengungkapkan antara lain:
a. Jumlah selisih kurs yang diakui dalam laba rugi, kecuali yang timbul pada pos
yang diukur pada nilai wajar sesuai PSAK 55 (revisi 2006).
b. Selisih kurs neto yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain termasuk
rekonsiliasi selisih kurs awal dan akhir periode.
c. Alasan penggunaan mata uang penyajian yang berbeda dengan mata uang
fungsional.
d. Alasan perubahan mata uang fungsional entitas pelapor maupun kegiatan usaha
luar negeri yang signifikan.
e. Penjelasan bahwa laporan keuangan tunduk kepada SAK jika mata uang
penyajian berbeda dengan mata uang fungsional.
f. Jika entitas menyajikan informasi laporan keuangan dalam mata uang yang
berbeda namun tidak memenuhi persyaratan pada poin e, maka entitas:

Anda mungkin juga menyukai