Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)

Volume: 5 Nomor:1 Tahun: 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHA


MIKRO DAN KECIL (STUDI PADA USAHA KERAJINAN INGKA
DI DESA BULIAN, KEC. KUBUTAMBAHAN)

Kadek Agus Suarmawan

Jurusan Pendidikan Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail : agus_kadek62@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha
dan faktor yang dominan mempengaruhi keberhasilan usaha. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan vaktorial.
Subyek dari penelitian ini adalah semua pengrajin ingka di Desa Bulian, Kec.Kubutambahan dan
obyek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha. Penelitian ini
menggunakan populasi sebanyak 32 pengrajin. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner,
kemudian diolah dengan teknik analisis faktor menggunakan program spss 16 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam faktor yang mempengaruhi keberhasilan
usaha yakni, komitmen sebesar 73,522%, pengalaman sebesar 14,998%, keuangan sebesar 7,857%,
lokasi usaha sebesar 2,336%, motivasi sebesar 0,909%, dan kemampuan usaha sebesar 0,376%. Dari
keenam faktor tersebut yaitu faktor komitmen merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi
keberhasilan usaha.

Kata-kata kunci : keberhasilan usaha, pengrajin, usaha mikro dan kecil

Abstract

This study aims to determine the factors that influence the success of the business and the
dominant factor affecting the success of the business. This research is a quantitative study with factorial
approach.
The subject of this research is all in the village craftsman ingke Bulian, District Kubutambahan
and objects in this study are the factors that influence the success of a business. This study used a
population of about 32 craftsmen. Data were collected using questionnaires, then treated with the
technique of factor analysis using SPSS 16 for windows.
The results showed that there are six factors that influence the success of the effort, the
commitment of 73.522%, 14.998% of the experience, financial amounted to 7.857%, 2.336% of the
business location, motivation of 0.909%, and business capacity of 0.376%. Of the six factors that
commitment factor is the most dominant factor influencing business success.

Keywords: business success, craftsmen, micro and small enterprises

Page 1
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor:1 Tahun: 2015

PENDAHULUAN pekerjaan dan terbatasnya kemampuan,


Kondisi persaingan pasar saat ini mendorong orang untuk membuka usaha
memang semakin ketat, persaingan terjadi sendiri. Kalau dilihat akhir-akhir ini banyak
pada semua jenis usaha serta persaingan bermunculan usaha-usaha baru, khususnya
ini juga bukan hanya untuk pasar domestik usaha mikro dan kecil. Anggapan mereka
namun juga menyangkut pasar hanya usaha ini lah yang dapat mereka
internasional. Sesuai dengan Peraturan lakukan untuk menopang kebutuhan
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan keluarga yang dari hari ke hari semakin
Menengah Nomor: sulit.
04/PER/M.KUKM/lll/2015 tentang kebijakan Sebelum memikirkan berapa
pemerintah yang diselenggarakan oleh keuntungan nyata yang dapat diperoleh dan
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan cara mendapatkannya melalui kegiatan
Menengah Cq. Deputi Bidang usaha tersebut, perlu dipahami dan dikaji
Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha secara lengkap mengenai faktor-faktor yang
dalam rangka pemberian fasilitas dan/atau dapat mempengaruhi keberhasilan usaha.
bantuan dana yang bersifat stimulan untuk Hal ini penting untuk dihayati terlebih
mengatasi kendala kapasitas usaha dan dahulu, sebab banyak orang yang
keterbatasan modal bagi koperasi, Usaha beranggapan bahwa hanya karena kurang
Mikro dan Usaha Kecil. Kondisi tersebut uang atau modal, maka harapan untuk
yang memicu semua perusahaan untuk memperoleh keuntungan menjadi
berlomba-lomba membuat sesuatu yang terhambat. Sukses tidaknya suatu kegiatan
manarik untuk memikat hati konsumen usaha pada dasarnya tidak tergantung
serta memenangkan pasar. Adapun tujuan pada besar-kecilnya ukuran usaha, tetapi
Program adalah mengembangkan dan lebih dipengaruhi oleh bagaimana
merestrukturisasi usaha Koperasi Usaha mengelolanya.
Mikro dan Kecil (KUMK) untuk Masa-masa kritis yang harus dilalui
meningkatkan produktivitas, daya saing, perusahaan dalam hidupnya adalah selama
nilai tambah, kapasitas kerja, menciptakan lima tahun pertama sejak didirikan.
lapangan pekerjaan, penanggulangan Ternyata lebih dari 50% usaha kecil gagal
kemiskinan, pengurangan kesenjangan melewati usia dua tahun pertamanya. Tidak
pendapatan dan peningkatan penghidupan sedikit pula usaha yang maju selagi kecil,
berkelanjutan. namun kemudian jatuh setelah besar. Di
Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi samping itu, banyak pula usaha kecil yang
rakyat yang berskala kecil, dan memenuhi cukup sukses ketika masih dikelola
kekayaan bersih atau hasil penjualan pendirinya. Dalam hal ini, pengetahuan
tahunan serta kepemilikan sebagaimana penyebab kegagalan tersebut berguna
diatur dalam undang-undang (Tohar, segali sebagai bahan pelajaran yang dapat
2001:1). UKM merupakan suatu bentuk membantu untuk menentukan pilihan dan
usaha kecil masyarakat yang pendiriannya cara-cara mengurusnya.
berdasarkan inisiatif individu di mana Kesuksesan suatu bisnis usaha
seseorang ingin meningkatkan taraf tergantung pada ide, peluang dan pelaku
hidupnya. bisnis. Pelaku bisnis harus mampu
Sifat UKM yang fleksibel serta dapat menciptakan ide – ide baru agar dapat
dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat memberikan nilai lebih (value) kepada
bawah dan menengah, dan para pelaku konsumen. Selain itu pelaku bisnis juga
UKM atau pengusaha kecil dapat dengan harus mampu untuk melihat peluang bisnis
mudah berpartisipasi didalamnya. yang berkembang. Seperti yang
Fleksibilitas yang dimiliki oleh UKM dan dikemukakan oleh Suryana (2011:66)
tingkat skala yang kecil, telah membuat bahwa “Untuk menjadi wirausaha yang
para pengusaha kecil semangat untuk sukses harus memiliki ide atau visi bisnis
memulai usaha kapan saja dan bersifat (business vision) yang jelas, kemudian ada
mudah untuk mengawalinya. kemauan dan keberanian untuk
Semakin sulitnya mendapatkan menghadapi resiko baik waktu maupun
pekerjaan, karena terbatasnya lapangan uang”. Erliah (2007:49) mengatakan bahwa

Page 2
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor:1 Tahun: 2015

“Suatu usaha dikatakan berhasil di dalam perlu diperhatikan oleh semua pengerajin
usahanya apabila setelah jangka waktu dari usahanya, karena usaha yang dibuat
tertentu usaha tersebut mengalami tidak akan berhasil apabila tidak memiliki
peningkatan baik dalam permodalan, skala tujuan usahanya. Melihat dari semangat
usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengerajin sudah mulai berani untuk
pengelolaan” . bersaing dengan pengerajin lainnya dengan
Usaha kerajinan adalah suatu pilar pengalaman yang berbeda – beda dan
perekonomian yang masih eksis menciptakan karya yang inovatif.
menyangga kehidupan sebagian Dari latar belakang tersebut penulis
masyarakat Kabupaten Buleleng. Dengan tertarik melakukan penelitian mengenai
demikian sektor kerajinan sampai sekarang faktor-faktor yang mempengaruhi
masih tetap diusahakan sebagai mata keberhasilan usaha mikro dan kecil pada
pencaharian, baik dilakukan secara pengerajin atau pengusaha, maka dari itu
perorangan, maupun kelompok. Desa penulis melakukan penelitian dengan judul
Bulian merupakan desa yang sedang “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
berkembang dengan aktivitas masyarakat Keberhasilan Usaha Mikro dan Kecil
yang sangat dinamis, Desa Bulian telah Kerajinan Ingka Di Desa Bulian Kecamatan
mampu menunjukan potensi unggulan baik Kubutambahan ”.Tujuan dari penelitian ini
di sektor kerajinan rumah tangga yaitu adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
kerajinan ingka. Kerajinan ingka di Desa mempengaruhi keberhasilan usaha mikro
Bulian sangat membantu masyarakat dalam dan kecil pada usaha kerajinan ingka di
menambah penghasilan dalam keluarga, Desa Bulian Kecamatan Kubutambahan
karena kerajinan ingka ini bisa dilakukan dan untuk mengetahui faktor apa yang
oleh setiap orang. Selain itu bahan baku paling dominan mempengaruhi
dari pembuatan Ingka ini mudah diperoleh keberhasilan usaha mikro dan kecil pada
di Desa Bulian. Banyaknya pengerajin usaha kerajinan ingka di Desa Bulian
Ingka di Desa Bulian yang telah berhasil Kecamatan Kubutambahan.
dalam menjalankan usahanya, sehingga Kriteria Usaha Mikro Kecil dan
membuat masyarakat Desa Bulian mulai Menengah (UMKM) telah diatur oleh
melirik usaha kerajinan Ingka. undang-undang No 20 tahun 2008.
Hasil observasi pada usaha kerajinan Pengertian UMKM adalah peluang usaha
ingka di Desa Bulian sekarang berjumlah produktif milik orang perorangan atau
32 pengerajin yang tersebar diberbagai badan usaha perorangan yang memenuhi
daerah di Desa Bulian. Keberhasilan usaha kriteria usaha mikro sebagaimana diatur
kerajinan ingka ini sangat memperhatikan oleh undang-undang. Usaha kecil adalah
laba dari usahanya . Selain dari laba, peluang usaha ekonomi produktif yang
keberhasilan usaha dapat dilihat dari target berdiri sendiri,yang dilakukan oleh orang
yang dibuat oleh pengusaha. Hal ini seperti perorangan atau badan usaha yang bukan
yang terungkap oleh Dalimunthe dalam Edi merupakan anak perusahaan atau bukan
Noersasongko (2005:27) yang menyatakan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
bahwa kita dapat menganalisis atau menjadi bagian baik langsung maupun
keberhasilan usaha dengan mengetahui tidak langsung dari usaha menengah atau
kinerja suatu perusahaan yang dapat usaha besar yang memenuhi yang kriteria
dirumuskan melalui suatu perbandingan usaha kecil sebagaimana yang dimaksud
nilai yang dihasilkan perusahaan dengan dalam undang-undang. Usaha kecil
nilai yang diharapkan dengan didefinisikan berbeda-beda menurut sudut
memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. pandang masing–masing orang yang
Begitu juga para pengerajin ingka ini sangat mendefinisikan, ada yang melihat dari
memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki modal usaha, penjualan dan bahkan jumlah
akan tetapi dilihat dari dukungan modal tenaga kerja yang dimiliki. Tetapi pada
para pengerajin perlu mendapat perhatian dasarnya prinsipnya adalah sama.
dari desa. Sehingga bukan dari modal saja Keberhasilan usaha menurut suryana
yang nantinya menjadi kendala para (2011) adalah keberhasilan dari bisnis
pengerajin di Desa Bulian. Banyak hal yang

Page 3
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor:1 Tahun: 2015

dalam mencapai tujuanya. Menurut kualitatif, yaitu bilangan atau angka-angka


Suyanto (2010) keberhasilan usaha industri yang diperoleh dari responden yaitu 32
kecil di pengaruhi oleh berbagai faktor. pengerjin ingka yang berda di desa bulian
Kinerja usaha perusahaan merupakan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
salah satu tujuan dari setiap pengusaha. keberhasilan usaha mikro dan kecil (Studi
Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan pada usaha kerajinan ingka di Desa Bulian,
sebagai tingkat keberhasilan dalam Kec, Kubutambahan)..Dalam penelitian ini
pencapaian maksud atau tujuan yang digunakan sumber data primer yaitu berupa
diharapkan. skor hasil kuesioner terstruktur yang
Sesuai dengan pendapat tersebut, diberikan kepada rsponden mengenai
dapat disimpulkan bahwa suatu usaha keberhasilan usaha di desa Bulian.Populasi
dikatakan berhasil apabila memiliki suatu dalam penelitian ini yaitu 32 pengerjin ingka
kelebihan dibandingkan dengan periode yang berda di Desa Bulian, Kec.
sebelumnya atau dengan perusahaan Kubutambahan.Dalam penelitian ini tidak
sekelasnya. Suatu bisnis dikatakan berhasil menggunakan sampel karena jumlah
bila mendapat laba, walaupun laba bukan populasinya kurang dari 100 orang.Teknik
merupakan satu-satunya aspek yang di nilai pengumpulan data yang dilakukan dalam
dari keberhasilan sebuah usaha peneitian ini adalah menggunakan
kuesioner.Kuesioner ini ditujukan kepada
METODE 32 pengerjin ingka yang berda di Desa
Jenis penelitian yang digunakan Bulian, Kec. Kubutambahan.Kuesioner ini
dalam penelitian ini adalah penelitian menggunakan Skala Likert.Skala Likert
kuantitatif dengan pendekatan vaktorial. digunakan karena Skala Likert merupakan
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk metode pengukuran yang digunakan untuk
mencari hubungan interdependensi antar mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
variabel agar dapat menggambarkan seseorang tentang fenomena sosial
dimensi-dimensi atau faktor-faktor yang (Sugiyono, 2007). Dalam melakukan
mempengaruhi keberhasilan usaha mikro penelitian terhadap variabel-variabel yang
dan kecil ( Studi pada usaha kerajinan akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi
ingka di Desa Bulian, Kec. Kubutambahan ) skor atau bobot. Dari jawaban konsumen
dan untuk mengetahui faktor yang paling akan diberikan skor yang menggunakan
dominan mempengaruhi keberhasilan Skala Likert dengan rentang 1-5. Kuesioner
usaha mikro dan kecil ( Studi pada usaha sebagai instrumen pengumpulan data
kerajinan ingka di Desa Bulian, Kec. ordinal yang merupakan penjabaran dari
Kubutambahan ). Subyek dalam penelitian indikator, sebelum digunakan untuk
ini adalah pengerajin ingka di Desa Bulian, mengumpulkan data dilapangan, terlebih
Kec. Kubutambahan. Obyek dalam dahulu harus diuji tingkat validitas dan
penelitian ini adalah faktor-faktor yang reliabilitasnya yang dimana Uji validitas
mempengaruhi keberhasilan usaha mikro adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan
dan kecil ( Studi pada usaha kerajinan dari instrumen (kuesioner) yang digunakan
ingka di Desa Bulian, Kec. Kubutambahan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini
). Lokasi penelitian dengan judul Analisis dilakukan untuk mengetahui apakah item-
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi item yang tersaji dalam koesioner benar-
Keberhasilan Usaha Mikro dan Kecil ( Studi benar mampu mengungkapkan dengan
Pada Usaha Kerajinan Ingka di Desa pasti apa yang akan diteliti. Sugiyono
Bulian, Kec. Kubutambahan ) ini beralamat (2004: 126) juga mengungkapkan bahwa
di Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, suatu instrumen dikatakan valid apabila
Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.Data koefisien korelasi antar butir lebih besar
merupakan semua keterangan yang dari 0,30 dengan tingkat kesalahan alpha
dijadikan responden, maupun yang berasal 0,05. Dan Pengujian reliabilitas berkaitan
dari dokumen, baik dalam bentuk statistika dengan masalah adanya kepercayaan
dan dalam bentuk lainnya guna keperluan terhadap instrumen penelitian.Suatu
penelitian. Dalam penelitian ini digunakan instrumen dikatakan reliabel jika jawaban
data kuantitatif sebagai penunjang data responden atas pertanyaan adalah

Page 4
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor:1 Tahun: 2015

konsisten atau stabil dari waktu ke beberapa faktor, dengan menggunakan


waktu.Pengujian reliabilitas dapat program SPSS for Windows.
menggunakan rumus Cronbach Alpha
sebagai berikut. Instrumen dikatakan HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN
reliabel untuk mengukur variabel bila Hasil Penelitian
memiliki nilai alpha lebih besar dari 0,70. Analisis faktor digunakan untuk
Pengujian reliabilitas kuesioner dalam menganalisis hipotesis konseptual dengan
penelitian ini menggunakan alat bantu memasukkan semua total nilai dari masing-
hitung yang berupa programSPSS16.0 for masing dimensi atau faktor terhadap total
windows. Sesuai dengan rumusan masalah, skor item dari masing-masing dimensi. Skor
tujuan penelitian dan juga jenis data yang dari masing-masing dimensi terlebih dahulu
dikumpulkan, maka metode analisis data ditransformasi ke dalam data interval
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemudian dilakukan penentuan matrik
metode analisis faktor merupakan metode korelasi, penentuan jumlah faktor, membuat
yang digunakan untuk mereduksi data atau rotasi faktor, dan menentukan skor masing-
meringkas dari variabel yang banyak masing faktor.
diubah menjadi variabel yang jumlahnya Mengukur kecukupan sampel
lebih sedikit (Sulianto, 2012). Analisis faktor (semua populasi dijadikan sampel) dalam
digunakan untuk mereduksi dan meringkas penelitian ini digunakan Koefisien Kaiser-
dari banyak variabel ke dalam satu atau Meyer-Olkin (KMO) dapat dilihat pada
Tabel 1 berikut.

Tabel 1 Hasil untuk pengujian KMO andBarlett’s Test of Sphericity


KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .771

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 226.376

df 15

Sig. .000

Berdasarkan hasil pengujian KMO sebesar (SPSS) 16.0 for Windows (Anti-image
0,771 dengan demikian angka KMO Matrices), dapat diketahui faktor-faktor atau
Measure of Sampling Adequacy lebih besar variabel-variabel yang layak digunakan
dari 0,50, ini berarti analisis faktor tepat dalam analisis faktor. Pada output SPSS
digunakan untuk menganalisis data yang (Anti-image Matrices), terdapat kode “a”
diperoleh.Hasil uji Barlett’s Test of yang artinya tanda untuk Measure of
Sphericity menunjukkan hasil yang Sampling Adequacy (MSA). Faktor atau
signifikan pada 0,000. Hal ini berarti matrik variabel yang layak digunakan dalam
korelasi memiliki korelasi yang signifikan analisis adalah variabel yang memiliki nilai
dengan sejumlah variabel, karena nilai MSA > 0,50. Apabila terdapat variabel yang
signifikan lebih kecil dari 0,05. Pada hasil memiliki nilai MSA < 0,50, maka variabel
output Statistical Program Social Scence tersebut dikeluarkan agar dapat dilakukan
analisis faktor. Nilai MSA masing-masing
variabel dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

Page 5
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor:1 Tahun: 2015

Tabel 2 Measure od Sampeling Adequancy


Variabel Nilai MSA Keputusan
Komitmen 0, 914 > 0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
Pengalaman 0, 736 > 0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
Keuangan 0, 688 > 0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
Lokasi Usaha 0, 888 > 0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
Motivasi 0, 778 > 0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor
Kemampuan usaha 0, 771 > 0,50 Dapat digunakan untuk analisis faktor

Berdasarkan Tabel 4.2, maka dapat Kubutambahan) dapat dijelaskan oleh nilai
diketahui variabel-variabel yang digunakan persentase dari masing-masing faktor.Nilai
dalam analisis faktor. Variabel tersebut (1) Total Variance Explaineddigunakan untuk
komitmen, (2) pengalaman, (3) keuangan, mengetahui persentase dari keenam faktor
(4) lokasi usaha, (5) motivasi, dan (6) yang dianalisis. Hasil analisis faktor melalui
kemampuan usaha. Menentukan SPSS 16.0 menunjukkan persentase dari
banyaknya faktor yang mempengaruhi masing-masing faktor dapat dilihat pada
keberhasilan usaha mikro dan kecil (studi Tabel 3 berikut..
pada kerajinan ingka di Desa Bulian, Kec.

Tabel 3 total Variance Explained


Total Variance Explained

Compo Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

nent Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %

1 4.411 73.522 73.522 4.411 73.522 73.522

2 .900 14.998 88.521

3 .471 7.857 96.378

4 .140 2.336 98.714

5 .055 .909 99.624

6 .023 .376 100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Tabel 4.3 menunjukkan persentase sebesar 0,023 dengan nilai variance


dari faktor satu (komitmen) memiliki sebesar 0,376%. Jadi keenam faktor
eigenvalues sebesar 4,411dengan nilai tersebut mempengaruhi keberhasilan usaha
variance sebesar 73,522%, sedangkan mikro dan kecil (studi pada usaha kerajinan
faktor dua (pengalaman), faktor tiga ingka di Desa Bulian, Kec. Kubutambahan).
(keuangan), faktor empat (lokasi usaha), Untuk menjelaskan keberhasilan usaha
faktor lima (motivasi) dan faktor enam mikro dan kecil (studi pada usaha kerajinan
(kemampuan usaha), masing-masing ingka di Desa Bulian, Kec. Kubutambahan)
memiliki eigenvalues faktor kedua sebesar dapat dilakukan melalui ekstraksi faktor.
0,900 dengan nilai variance sebesar Ekstraksi faktor dapat dijelaskan oleh total
14,998%, faktor ketiga sebesar 0,471 persentase dari faktor utama. Faktor utama
dengan nilai variance sebesar 7,857%, tersebut adalah faktor komitmen yang
faktor keempat sebesar 0,140 dengan nilai memiliki nilai parameter eigenvalue> 1.
variance sebesar 2,336%, faktor kelima Untuk mengetahui distribusi dimensi-
sebesar 0,055 dengan nilai variance dimensi yang belum dirotasi ke dalam faktor
sebesar 0,909%, dan faktor keenam yang telah terbentuk maka dapat dilihat

Page 6
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor:1 Tahun: 2015

pada output SPSS 16.0 (Rotated kecil (studi pada usaha kerajinan ingka di
Component Matrix). Faktor yang mampu Desa Bulian, Kec. Kubutambahan) dapat
menjelaskan keberhasilan usaha mikro dan dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Faktor yang Menjelaskan Keberhasilan Usaha


Varianced Factor
Faktor Eigenvalue
Explained (%) Loading
Komitmen 4.411 73.522 0.515
Pengalaman .900 14.998 0.921
Keuangan .471 7.857 0.899
Lokasi Usaha .140 2.336 0.864
Motivasi .055 .909 0.893
Kemampuan usaha .023 .376 0.972

Dilihat dari Tabel 4 dapat dijelaskan Berdasarkan pengujian hipotesis


bahwa faktor yang memiliki eigenvalue> 1 konseptual, untuk menentukan dimensi
adalah faktor komitmen. Total nilai atau faktor semangat kerja yang paling
varianced explained dari faktor tersebut dominan digunakan parameter koefisien
dapat menjelaskan sebesar 73.522%, varimax atau mendekati -1. Nilai yang
dengan demikian 73.522% dari seluruh mendekati 1 diawali oleh nilai 0,5
variabel yang ada, dapat dijelaskan oleh sedangkan nilai yang mendekati -1 diawali
satu faktor yang terbentuk. Komitmen oleh -0,5. Secara lebih rinci hasil ringkasan
memiliki varianced explained 73.522% yang rotasi dari matriks faktor memuat nilai
artinya komitmen mampu menjelaskan varimax rotation, dapat dilihat pada Tabel 5
keberhasilan usaha sebesar 73.522%. berikut.

Tabel 5 Matriks Rotasi Hasil Analisis Faktor


Faktor Keberhasilan Varimax Rotation (%)
Usaha (1)
Komitmen 73,522%

Berdasarkan tabel 5 maka faktor dengan Statistical Program Social Scence


yang paling dominan mempengaruhi (SPSS) 16.0 for Windows. Pada hasil
keberhasilan usaha mikro dan kecil (studi output SPSS (Anti-image Matrices),
pada usaha kerajinan ingka di Desa Bulian, keenam faktor tersebut terdapat kode “a”
Kec. Kubutambahan) adalah faktor yang artinya tanda untuk Measure of
komitmen dengan nilai varimax rotation Sampling Adequacy (MSA). Faktor atau
sebesar 73,522%. variabel tersebut sudah layak digunakan
dalam analisis karena faktor atau variabel
Pembahasan ini sudah memiliki nilai MSA > 0,50. Masing
Dari hasil penelitian yang telah –masing dari faktor tersebut mempunyai
didapatkan menunjukkan bahwa pengaruh terhadap keberhasilan usaha dari
keberhasilan usaha mikro dan kecil (studi komitmen sebesar 73,522%, pengalaman
pada usaha kerajinan ingka di Desa Bulian, sebesar 14,998%, keuangan sebesar
Kec. Kubutambahan) dipengaruhi oleh 7,857%, lokasi usaha sebesar 2,336%,
faktor (1) komitmen, (2) pengalaman, (3) motivasi sebesar 0,909%, dan kemampuan
keuangan, (4) lokasi usaha, (5) motivasi, usaha sebesar 0,376%.
dan (6) kemampuan usaha yang Dari keenam faktor tersebut, yang
ditunjukkan pada tabel 4.2. Dimana dari dominan mempengaruhi keberhasilan
keenam faktor tersebut sudah di analisis usaha mikro dan kecil (studi pada usaha
kerajinan ingka di Desa Bulian, Kec.

Page 7
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor:1 Tahun: 2015

Kubutambahan) adalah faktor komitmen ini hanya mampu memberikan pengaruh


yang mempunyai nilai variance sebesar sebesar 0,376%. Dilihat dari hasil tersebut
73,522%. Dimana dari keenam faktor inilah menjadi kelemahan dalam penelitian
tersebut sudah mewakili dari variabel ini karena tidak sesuai dengan kenyataan
independen. Hal ini sudah di buktikan dari yang ada. Ini terjadi karena adanya
hasil Output SPSS yang dapat dilihat pada kesalahan dalam pengambilan sampel dan
tabel total Variance Explained yang teknik pengambilan data yang
menunjukkan persentase dari faktor satu menggunakan kuesioner lebih cendrung
(komitmen) memiliki eigenvalues sebesar pembatasan jawaban responden.
4,411dengan nilai variance sebesar Dari hasil penelitian ini sesuai
73,522%, sedangkan eigenvalues faktor dengan teori yang disampaikan oleh Ir.
kedua sebesar 0,900 dengan nilai variance Hendro,M.M bahwa keberhasilan usaha
sebesar 14,998%, faktor ketiga sebesar dipengaruhi oleh komitmen, pengalaman,
0,471 dengan nilai variance sebesar keuangan, lokasi usaha, motivasi, dan
7,857%, faktor keempat sebesar 0,140 kemampuan usaha. Penelitian ini relevan
dengan nilai variance sebesar 2,336%, dengan penelitian yang sebelumnya oleh
faktor kelima sebesar 0,055 dengan nilai Rizki Pamungkas (2014) yang menganalisi
variance sebesar 0,909%, dan faktor Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
keenam sebesar 0,023 dengan nilai Keberhasilan Usaha Pemegang Usaha
variance sebesar 0,376%. Jadi keenam Waralaba (Studi Kasus Pada Pemegang
faktor tersebut mempengaruhi keberhasilan Usaha Waralaba Kuliner Makanan dan
usaha mikro dan kecil (studi pada usaha Minuman di Kota Semarang). Hasil
kerajinan ingka di Desa Bulian, Kec. penelitiannya membuktikan bahwa ketiga
Kubutambahan). Untuk menjelaskan variable dalam penelitian ini, variable
keberhasilan usaha mikro dan kecil (studi karakteristik usaha menunjukan hasil paling
pada usaha kerajinan ingka di Desa Bulian, dominan dalam pangaruh keberhasilan
Kec. Kubutambahan) dapat dilakukan usaha dengan koefisian regresi sebesar
melalui ekstraksi faktor. Ekstrasi faktor 0,362 di ikuti dengan variable lokasi usaha
dapat dijelaskan oleh total persentase dari dengan koefisian regresi sebesar 0,336 dan
faktor utama. Faktor utama tersebut adalah variable karakteisrik wirausaha dengan
faktor komitmen yang memiliki nilai koefisian regresi sebesar 0,296. Dan
parameter eigenvalue> 1. Dan dilihat pada penelitian oleh Lies Indriyatni (2013) Analisi
tabel dapat dijelaskan bahwa faktor yang Faktor Faktor yang Berpengaruh Terhadap
memiliki eigenvalue> 1 adalah faktor Keberhasilan Usaha Mikro dan Kecil ( Studi
komitmen. Total nilai varianced explained Pada Usaha Kecil Di Semarang Barat).
dari faktor tersebut dapat menjelaskan Hasil penelitian Faktor Modal kerja
sebesar 73.522%, dengan demikian berpengaruh positif dan signifikan terhadap
73.522% dari seluruh variabel yang ada, keberhasilan usaha mikro dan kecil di
dapat dijelaskan oleh satu faktor yang wilayah Semarang Barat, dengan tingkat
terbentuk. Komitmen memiliki varianced signifikansi sebesar 0,002 dan tingkat
explained 73.522% yang artinya komitmen pengaruh sebesar 0,230 dan Faktor
mampu menjelaskan keberhasilan usaha Kemampuan/Skill berpengaruh positif dan
sebesar 73.522%. Karena pada matriks signifikan terhadap keberhasilan usaha
rotasi faktor hanya terbentuk satu faktor mikro dan kecil di wilayah Semarang Barat,
utama maka faktor tersebut sudah bisa dengan tingkat signifikansi sebesar 0,015
mewakili dari keenam faktor lainnya dengan dan tingkat pengaruh sebesar 0,206 serta
nilai variance sebesar 73.522 % sehingga Faktor Lokasi Usaha berpengaruh positif
faktor komitmen dalam penelitian ini dan signifikan terhadap keberhasilan usaha
menjadi faktor yang dominan mikro dan kecil di wilayah Semarang Barat
mempengaruhi keberhasilan usaha. Namun dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003
dilihat dari kenyataan dan teori dan tingkat pengaruh sebesar 0,240.
keberhasilan usaha bahwa faktor
kemampuan usaha yang semestinya bisa
menjadi faktor pendukung dalam penelitian

Page 8
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor:1 Tahun: 2015

Saran memanfaatkan unsur – unsur tersebut


Berdasarakan simpulan yang maka karyawan akan memiliki kemampuan
diperoleh dari hasil penelitian ini, maka dalam menjalankan tugas – tugas
dapat dikemukakan saran-saran yaitu usahanya. Untuk penelitian selanjutnya,
Sebaiknya pihak pengerajin ingka di Desa bagi peneliti lain yang berminat untuk
Bulian, Kec. Kubutamabahan perlu mendalami bidang kewirausahaan terkait
meningkatkan faktor kemampuan usaha dengan keberhasilan usaha disarankan
khususnya kepada pemilik usaha agar untuk meneliti lebih dalam lagi dan perlu
mampu mengelola sumberdaya yang ada diperhatikan teknik pengumpulan data dan
termasuk mengatur karyawan untuk menganalisis datanya karena penelitian ini
mencapai tujuan usaha serta mampu mempunyai kelemahan didalam hasil
mengatasi persoalan yang dihadapi. penelitan yang dimana sesuai dengan teori
Adapun unsur – unsur yang perlu hasil penelitian ini berbanding terbalik
diperhatikan oleh pemilik usaha yaitu dengan teori yang dipakai. Dan dari hal
tenaga kerja yang dimanfaatkan, bahan tersebut nantinya berguna untuk menguji
atau material yang dipergunakan, anggaran kehandalan dari penelitian ini dan penelitian
yang dibutuhkan, alat yang digunakan berikutnya bisa mengkaji atau memasukkan
dalam produksi, cara yang digunakan faktor-faktor lain yang mempengaruhi
dalam bekerja serta pemasaran hasil keberhasilan usaha agar hasilnya lebih
produksi yang dihasilakan. Dan apabila maksimal.
pemilik usaha mampu mengelola dengan

DAFTAR PUSTAKA

Adi, M. Kwartono .2007. Analisis Usaha Indriyatni, Lies. 2013. Analisi Faktor Faktor
Kecil Dan Menengah. Yogyakarta : yang Berpengaruh Terhadap
Penerbit CV. Andi Offset. Keberhasilan Usaha Mikro dan Kecil
( Studi Pada Usaha Kecil Di
Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Semarang Barat). JURNAL STIE
Penelitian Edisi Kedua Belas. SEMARANG, VOL 5, NO 1, Edisi
Jakarta : Rineka Cipta. Februari 2013 (ISSN : 2252-7826).

Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Noersasongko, Edi. 2005. Analisis


Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pengaruh Karakteristik Individu
Kewirausahaan dan Gaya
Erliah. 2007. Pengaruh Persaingan, Kepemimpinan terhadap
Promosi dan Keunikan Produk Kemampuan Usaha serta
TerhadapKeberhasilan Usaha para Keberhasilan Usaha pada Usaha
Pengerajin Batik Desa Trusmi Kulon Batik di Jawa tengah. Disertasi
Kecamatan Plared Kabupaten Doktor pada FPS Universitas
Cirebon.Skripsi UPI tidak Merdeka Malang.
dipublikasikan.
Pamungkas, Rizki. 2014. Faktor – Faktor
Hendro, 2011. Dasar-Dasar Yang Mempengaruhi Keberhasilan
Kewirausahaan: Panduan Bagi Usaha Pemegang Usaha Waralaba
Mahasiswa Untuk Mengenal, (Studi Kasus Pada Pemegang
Memahami, Dan Memasuki Dunia Usaha Waralaba Kuliner Makanan
Bisnis. Jakarta : Erlangga. dan Minuman di Kota Semarang).
Jurnal Fakultas Ekonomi jurusan
Henry Faizal, Noor. 2007. Ekonomi Manajemen Universitas Diponegoro.
manajerial. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor :

Page 9
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE)
Volume: 5 Nomor:1 Tahun: 2015

04/PER/M.KUKM/lll/2015 tentang Suliyanto. 2012. Analisis Data Dalam


Pedoman Penyelenggaraan Aplikasi Pemasaran. Bogor : Ghalia
Program Bantuan Sosial Dalam Indonesia.
Rangka Pengembangan Koperasi,
-------.2003. Kewirausahaan. Jakarta :
Usaha Mikro, Usaha Kecil, Salemba Empat.
Wirausaha Pemula dan Lembaga
Pendidikan Non Pemerintah. Suryana. 2011. Kewirausahaan, Jakarta:
Salemba Empat.
Primiana, Ina. 2009. Menggerakkan Sektor
Riil UKM & Industri. Bandung: Tohar, M. 2001. Membuka Usaha Kecil.
Penerbit Alfabeta. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Purhantara, Wahyu. 2010. Metode Tambunan, Tulus. 2009. “Usaha Mikro Kecil
Penelitian Kualitatif untuk Bisnis. dan Menengah di Indonesia : isu-isu
Yogyakarta : Graha Ilmu. penting”, Jakarta : LP3ES.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Page 10

Anda mungkin juga menyukai