Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

TUMOR WILMS
Dosen Pengampu: Trimawarti,S.kep.,Ns.,M.kep

Disusun oleh:

Epianus Serambria Ratne


Juli Harsono Ria Novita S
Mila Ermanda Risa Khoirunisa
Mustofiyah Ruspawandi
Ni Komang Suarni Silvyana Dwi S
Ni Wayan Novi Andari Sulasmi
Nindya Dwi A Teguh Tri P
Nurul Qoyimah S Valentina Feby
Pobby Ririn H Wawan Wiyatna
Rahmatul Ulya Yohanes H
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2016
WOC TUMOR WILMS
Kelainan Genetika

Poliferasi patogenik blastema

Tubuli & glomerulus tidak berdifusi dengan baik pada kehamilan

Blastema renalis dijanin

Tumor Wilms

Berdiferensiasi

Tumor menembus kapsula ginjal periental, hilus & vena renal

NYERI Disfungsi ginjal Hematoma Pre Operasi

Paru-paru Perubahan
G.Keseimbangan G. Glomerulus status kesehatan
asam dan basa
Sesak napas
G. Filtrasi
Asidosis Kurang
metabolik pengetahuan
Nutrisi tubuh
Hematuria Cairan berkurang
Mual dan
banyak
muntah Ansietas
keluar

Gangguan
Napsu
metabolisme
makan
Resiko Kekurangan
Cairan
Intoleransi
aktivitas
Ketidakseimbangan
nutrisi:kurang dari kebutuhan
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
TUMOR WILMS
A. Pengkajian
1. Identitas
Menanyakan nama, jenis kelamin, alamat, nama wali, nomor telpon yg bs
dihubungi dll
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Nyeri dibagian perut
b. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengeluh kencing berwarna merah seperti cucian daging bengkak
disekitar perut tidak nafsu makan mual muntah diare dan badan panas.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Memiliki riwayat penyakit ginjal, kelainan ginjal atau muncul gejala- gejala
tumor wilms.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Terdapat anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker atau tumor
sebelumnya.
3. Pengkajian fisik
Pada pemeriksaan fisik didapatkan massa didalam abdomen yang dapat dipalpasi.
Pemeriksaan terhadap massa diabdominal harus dilakukan secara hati-hati karena
palpasi yang terlalu berlebihan dapat berakibat rupturnya tumor yang besar ke
cavum abdonmen.
Pada saat pemeriksaan fisik, harus dicatat bila ada kelainan-kelainan yang terdapat
pada sindroma WAGR dan sindroma Denys-Drash yang terjadi bersama dengan
tumor wilms. Seperti aniridia, malfarmasi-malfarmasi genitourinairus, dan tanda-
tanda pertumbuhan lebih.
4. Pengkajian Perpola
a. Pola nutrisi dan metabolik
Dapat terjadi berlebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air.
Edema sekitar mata, dan seluruh tubuh klien mudah mengalami infeksi karena
adanya defresi sistem imun. Adanya mual, muntah, dan anoreksia
menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. Berat badan meningkat karena
adanya edema. Perlukaan pada kulit terjadi uremia.
b. Pola eliminasi
Eliminasi alvi tidak ada gangguan. Eliminasi urine: gangguan pada glomerulus
menyebabkan sisa-sisa metabolisme tidak dapat disekresi dan terjadi
penyerapan kembali air dan natrium pada tubulus ginjal yang tidak mengalami
gangguan yang menyebabkan oliguria, proteinura, hematuria.
c. Pola aktivitas dan latihan
Pada klien dengan kelemahan mlaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus
karena adanya hipokalemia.dalam perawtan, klien perlu istirahat karena
adanya kelainan pada jantung dan tekanan darah mutlak selama 2 minggu dan
mobilisai duduk dimulai bila tekanan darah sudah normal selama satu minggu.
Adanya edema paru maka pada inspeksi terlihat retraksi dada penggunaan otot
bantu napas, teraba massa, auskultasi terdengar rales, dispnea, ortopnea, dan
pasien terlihat lemah (kelebihan sirkulasi sehingga menyebabkan pembesaran
jantung), anemia, dan hipertensi yang disebabkan pleh spasme pembuluh
darah.
d. Pola istirahat dan tidur
Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya uromi,
keletihan, kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus.
e. Pola kognitif dan perseptual
Peningkatan ureum menyebabkan kulit bersisik, kasar, dan gatal-gatal karena
adanya uremia. Gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi
ensefalopati hipertensi.
f. Pola persepsi diri
Klien dan orangtuanya cemas dan takut karena adanya warna urine yang
berwarna merah, adanya edema, serta perawatan yang lama.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan
3. Resiko kekurangan cairan
4. Intoleransiaktivitas
5. Ansietas

C. Intervensi Keperawatan
1. Nyeri
Definisi : pengalamn sensori dan emosional tidak menyenangkan yang muncul
akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan sebagai
kerusakan (International Association for the study of pain); awitan yang tiba-tiba
atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
diantisipasi atau diprediksi.
Batasan karakteristik:
a. Dilatasi pupil
b. Ekspresi wajah nyeri (mis.meringis)
c. Fokus menyempit (mis.persepsi waktu)
d. Fokus pada diri sendiri
e. Keluhan tentang intensitas menggunakan standar instrumen nyeri
f. Perubahan posisi untuk menghindar nyeri
g. Perubahan selera makan
h. Sikap melindungi area nyeri
i. Sikap tubuh melindungi
Faktor yang berhubungan
~ Agen cedera biologis (mis.infeksi, iskemia, neoplasma)
NOC
 Pain Level
 Pain Control
 Comfort Level

Kriteria Hasil:
 Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
 Melapokan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan menajemen nyeri
 Mempu mengenali nyeri (skala, frekuensi,intensitas,dan tanda nyeri)
 Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
NIC
 Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,dan faktor persipitasi.
 Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan.
 Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
 Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan, dan kebisingan
 Kurangi faktor persipitasi nyeri
 Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
 Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi (mis.teknik relaksasi nafas dalam,
hipnoterapi)
 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik agar mengurangi nyeri.

2. Ketidakseimbangan nutrisi:kurang dari kebutuhan tubuh


Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
Batasan karateristik
 Bising usus hiperaktif
 Gangguan sensasi rasa
 Ketidakmampuan memakan makanan
 Kurang minat pada makanan
 Membran mukosa pucat
 Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
 Tonus otot menurun
Faktor yang berhubungan
Nausea, Vomitus,Anoreksia

NOC
 Nutritional status
 Nutritional status:food and fluid intake
 Nutrient intake
 Weight control
Kriteria hasi;
 Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
 Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
 Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
 Tidak ada tanda –tanda malnutrisi
 Meningkatkan penigkatan fungsi pengecapan dan menelan
 Tidak terjadi penurunan berat badan yang bearti
NIC
 Anjurkan klien untuk meningkatkan intake fe
 Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin c
 Berikan subtansi gula
 Yakinkan diet yang di makan mengandung tinggi serat untuk mencegah
kontipasi
 Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
 Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
di butuhkan

3. Resiko kekurangan cairan


Definisi;kerentananmengalami penurunan volume cairan intravaskuler,intersisisal,dan
atau intravaskuler yang dapat mengganggu kesehatan
Faktor yang berhubungan
Vomitus intake tidak adekuat
NOC
 Fluid balance
 Hydriation
 Nutritional status:food and fluid intake

Kriteria hasil
 Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB,BJ urine normal,Hr
normal
 TTV dalam batas normal
 Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
 Elastisitas turgor kulit baik,membran mukosa lembab,tidak ada rasa haus yang
berlebihan
NIC
 Pertahankan catatan intake dan output
 Monitor status hidrasi (kelembapan membran mukosa ,nadi adekuat,tekanan
darah ortastatik)
 Monitor Vital sign
 Monitor masukan makanan /cairan dan hitung intake kalori harian
 Monitor status nutrisi
 Berikan cairan IV pada suhu ruangan
 Kolaborasi pemberian cairan IV
 Kolaborasi dengan dokter

4. Intoleransi Aktivitas
Definisi :
Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk mempertahankan dan
menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau ingin dilakukan.
Batasan karakteristik :
 Keletihan
 Ketidaknyamanan setelah beraktivitas
 Perubahan elektrokardiogram (EKG)
 Respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas
Faktor yang Berhubungan :
 Kelemahan fisik, kekurangan Energi
NOC
 Energy Conservation
 Activity Tolerance
 Self care : ADLS
Kriteria hasil :
 Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanda disertai peningkatan tekanan
darah,nadi,dan RR
 Mampu melakukan aktivitas sehari-hari (ADLS) secara mandiri
 TTV normal
 Mampu berpindah : dengan atau tanpa bantuan alat
 Status kardiopulmonari adekuat
 Sirkulasi status baik
 Status respirasi : pertukaran gas dan ventilasi adekuat
NIC
 Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
 Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan
fisik,psikologi dan sosial
 Monitor respon fisik,emosi,sosial,dan spiritual
 Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti krek atau kursi roda
 Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan program
terapi yang tepat
 Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi dari dan pengetahuan

5. Ansietas
Definisi :
Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respons otonom
(sumber sering kali tidak spesifik atau diketahui oleh individu); perasaan yang
disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan
yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk
bertindak menghadapi ancaman.
Batasan Karakteristik :
 Gelisa
 Mengekspresikan kekhawatiran karena perubahan dalam peristiwa hidup
 Sangat khawatir
 Wajah tegang
 Lemah
 Melamun
 Stress
Faktor yang Berhubungan :
 Kurangnya informasi
NOC
 Anxiety self control
 Anxiety level
 Control
Kriteria hasil :
 Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
 Mengidentifikasi,mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontrol
cemas
 TTV dalam batas normal
 Postur tubuh,ekspresi wajah,bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan
NIC
 Gunakan pendekatan yang menenangkan
 Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
 Pahami perspektif pasien terhadap situasi stress
 Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
 Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,ketakutan dan persepsi
 Kolaborasi dengan dokter pemberian obat penenang

DAFTAR PUSTAKA

a. Bulechek,Gloria. M,dkk.2015.Nursing interventions classification(NIC). Ed.


Jakarta. Elsevier.
b. Herdman, T. Heather & shigemi kamitsuru. 2015. Diagnosis keperawatan
definisi & klasifikasi 2015-2017.Ed.10. Jakarta EGC
c. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2045/1/10E00542.pdf di akses
pada tanggal 13 juni 2016
d. Moorhead,sue,dkk.2015.Nursing outcomes classifications (NOC).Ed .5.
Jakarta .Elseiver.
e. Sylvia price and Wilson . 2006. Patofisiologi: Konsep, klinis proses-proses
penyakit,Ed. 6 .vol:2. Jakarta EGC

Anda mungkin juga menyukai