TUMOR WILMS
Dosen Pengampu: Trimawarti,S.kep.,Ns.,M.kep
Disusun oleh:
Tumor Wilms
Berdiferensiasi
Paru-paru Perubahan
G.Keseimbangan G. Glomerulus status kesehatan
asam dan basa
Sesak napas
G. Filtrasi
Asidosis Kurang
metabolik pengetahuan
Nutrisi tubuh
Hematuria Cairan berkurang
Mual dan
banyak
muntah Ansietas
keluar
Gangguan
Napsu
metabolisme
makan
Resiko Kekurangan
Cairan
Intoleransi
aktivitas
Ketidakseimbangan
nutrisi:kurang dari kebutuhan
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
TUMOR WILMS
A. Pengkajian
1. Identitas
Menanyakan nama, jenis kelamin, alamat, nama wali, nomor telpon yg bs
dihubungi dll
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Nyeri dibagian perut
b. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengeluh kencing berwarna merah seperti cucian daging bengkak
disekitar perut tidak nafsu makan mual muntah diare dan badan panas.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Memiliki riwayat penyakit ginjal, kelainan ginjal atau muncul gejala- gejala
tumor wilms.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Terdapat anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker atau tumor
sebelumnya.
3. Pengkajian fisik
Pada pemeriksaan fisik didapatkan massa didalam abdomen yang dapat dipalpasi.
Pemeriksaan terhadap massa diabdominal harus dilakukan secara hati-hati karena
palpasi yang terlalu berlebihan dapat berakibat rupturnya tumor yang besar ke
cavum abdonmen.
Pada saat pemeriksaan fisik, harus dicatat bila ada kelainan-kelainan yang terdapat
pada sindroma WAGR dan sindroma Denys-Drash yang terjadi bersama dengan
tumor wilms. Seperti aniridia, malfarmasi-malfarmasi genitourinairus, dan tanda-
tanda pertumbuhan lebih.
4. Pengkajian Perpola
a. Pola nutrisi dan metabolik
Dapat terjadi berlebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air.
Edema sekitar mata, dan seluruh tubuh klien mudah mengalami infeksi karena
adanya defresi sistem imun. Adanya mual, muntah, dan anoreksia
menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. Berat badan meningkat karena
adanya edema. Perlukaan pada kulit terjadi uremia.
b. Pola eliminasi
Eliminasi alvi tidak ada gangguan. Eliminasi urine: gangguan pada glomerulus
menyebabkan sisa-sisa metabolisme tidak dapat disekresi dan terjadi
penyerapan kembali air dan natrium pada tubulus ginjal yang tidak mengalami
gangguan yang menyebabkan oliguria, proteinura, hematuria.
c. Pola aktivitas dan latihan
Pada klien dengan kelemahan mlaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus
karena adanya hipokalemia.dalam perawtan, klien perlu istirahat karena
adanya kelainan pada jantung dan tekanan darah mutlak selama 2 minggu dan
mobilisai duduk dimulai bila tekanan darah sudah normal selama satu minggu.
Adanya edema paru maka pada inspeksi terlihat retraksi dada penggunaan otot
bantu napas, teraba massa, auskultasi terdengar rales, dispnea, ortopnea, dan
pasien terlihat lemah (kelebihan sirkulasi sehingga menyebabkan pembesaran
jantung), anemia, dan hipertensi yang disebabkan pleh spasme pembuluh
darah.
d. Pola istirahat dan tidur
Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya uromi,
keletihan, kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus.
e. Pola kognitif dan perseptual
Peningkatan ureum menyebabkan kulit bersisik, kasar, dan gatal-gatal karena
adanya uremia. Gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi
ensefalopati hipertensi.
f. Pola persepsi diri
Klien dan orangtuanya cemas dan takut karena adanya warna urine yang
berwarna merah, adanya edema, serta perawatan yang lama.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan
3. Resiko kekurangan cairan
4. Intoleransiaktivitas
5. Ansietas
C. Intervensi Keperawatan
1. Nyeri
Definisi : pengalamn sensori dan emosional tidak menyenangkan yang muncul
akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan sebagai
kerusakan (International Association for the study of pain); awitan yang tiba-tiba
atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
diantisipasi atau diprediksi.
Batasan karakteristik:
a. Dilatasi pupil
b. Ekspresi wajah nyeri (mis.meringis)
c. Fokus menyempit (mis.persepsi waktu)
d. Fokus pada diri sendiri
e. Keluhan tentang intensitas menggunakan standar instrumen nyeri
f. Perubahan posisi untuk menghindar nyeri
g. Perubahan selera makan
h. Sikap melindungi area nyeri
i. Sikap tubuh melindungi
Faktor yang berhubungan
~ Agen cedera biologis (mis.infeksi, iskemia, neoplasma)
NOC
Pain Level
Pain Control
Comfort Level
Kriteria Hasil:
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
Melapokan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan menajemen nyeri
Mempu mengenali nyeri (skala, frekuensi,intensitas,dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
NIC
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,dan faktor persipitasi.
Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan.
Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan, dan kebisingan
Kurangi faktor persipitasi nyeri
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi (mis.teknik relaksasi nafas dalam,
hipnoterapi)
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik agar mengurangi nyeri.
NOC
Nutritional status
Nutritional status:food and fluid intake
Nutrient intake
Weight control
Kriteria hasi;
Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda –tanda malnutrisi
Meningkatkan penigkatan fungsi pengecapan dan menelan
Tidak terjadi penurunan berat badan yang bearti
NIC
Anjurkan klien untuk meningkatkan intake fe
Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin c
Berikan subtansi gula
Yakinkan diet yang di makan mengandung tinggi serat untuk mencegah
kontipasi
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
di butuhkan
Kriteria hasil
Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB,BJ urine normal,Hr
normal
TTV dalam batas normal
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
Elastisitas turgor kulit baik,membran mukosa lembab,tidak ada rasa haus yang
berlebihan
NIC
Pertahankan catatan intake dan output
Monitor status hidrasi (kelembapan membran mukosa ,nadi adekuat,tekanan
darah ortastatik)
Monitor Vital sign
Monitor masukan makanan /cairan dan hitung intake kalori harian
Monitor status nutrisi
Berikan cairan IV pada suhu ruangan
Kolaborasi pemberian cairan IV
Kolaborasi dengan dokter
4. Intoleransi Aktivitas
Definisi :
Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk mempertahankan dan
menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau ingin dilakukan.
Batasan karakteristik :
Keletihan
Ketidaknyamanan setelah beraktivitas
Perubahan elektrokardiogram (EKG)
Respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas
Faktor yang Berhubungan :
Kelemahan fisik, kekurangan Energi
NOC
Energy Conservation
Activity Tolerance
Self care : ADLS
Kriteria hasil :
Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanda disertai peningkatan tekanan
darah,nadi,dan RR
Mampu melakukan aktivitas sehari-hari (ADLS) secara mandiri
TTV normal
Mampu berpindah : dengan atau tanpa bantuan alat
Status kardiopulmonari adekuat
Sirkulasi status baik
Status respirasi : pertukaran gas dan ventilasi adekuat
NIC
Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan
fisik,psikologi dan sosial
Monitor respon fisik,emosi,sosial,dan spiritual
Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti krek atau kursi roda
Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan program
terapi yang tepat
Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi dari dan pengetahuan
5. Ansietas
Definisi :
Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respons otonom
(sumber sering kali tidak spesifik atau diketahui oleh individu); perasaan yang
disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan
yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk
bertindak menghadapi ancaman.
Batasan Karakteristik :
Gelisa
Mengekspresikan kekhawatiran karena perubahan dalam peristiwa hidup
Sangat khawatir
Wajah tegang
Lemah
Melamun
Stress
Faktor yang Berhubungan :
Kurangnya informasi
NOC
Anxiety self control
Anxiety level
Control
Kriteria hasil :
Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
Mengidentifikasi,mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontrol
cemas
TTV dalam batas normal
Postur tubuh,ekspresi wajah,bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan
NIC
Gunakan pendekatan yang menenangkan
Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
Pahami perspektif pasien terhadap situasi stress
Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,ketakutan dan persepsi
Kolaborasi dengan dokter pemberian obat penenang
DAFTAR PUSTAKA