Anda di halaman 1dari 7

NAMA : I PUTU WIDHYADNYANA PUTRA

NIM : 116210458
FEB/AKUNTANSI

TUGAS KUIS AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1


P3-1
Memberikan informasi terbaru bagi manajemen perusahaan induk mengenai aktivitas
gabungan dari perusahaan konsolidasi dan memudahkan perusahaan induk untuk mengambil
keputusan
P3-2
Laporan keuangan konsolidasian menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi dari induk
perusahaan dan satu atau lebih anak perusahaan seakan-akan mereka adalah perusahaan
tunggal. Sehingga dari laporan konsolidasian tersebut investor bisa melihat gambaran yang
jelas dari total sumber daya perusahaan hasil kombinasi bisnis yang berada di bawah kendali
induk perusahaan dan hasil pengelolaan sumber daya tersebut. Investor dapat dengan mudah
menilai perusahaan tersebut tanpa perlu meneliti seluruh laporan keuangan dari anak-anak
persuhaan tersebut
P3-3
Menurut saya lebih berguna bagi pemilik induk perusahaan, karena dengan adanya laporan
konsolidasian pemilik induk bisa mengendalikan dan mengontrol seluruh anak perusahaan,
sehinggan pemilik induk dapat dengan mudah mengambil suatu keputusan yang akan
mempengaruhi perusahaan induk dan anak perusahaan
P3-4
Induk Perusahaan adalah parent company yaitu usaha atau perusahaan yang memiliki satu atau
lebih perusahaan lain dan mengendalikannya melalui hak suara atas dasar persentase
kepemilikan saham pada tiap perusahaan yang bersangkutan, pada umumnya, perusahaan
induk memiliki usaha tersendiri namun, apabila perusahaan induk tidak memiliki usaha
tersendiri, perusahaan induk seperti itu merupakan perusahaan grup usaha (holding company)
disebut juga perusahaan induk. Perusahaan dikatakan sebagai induk perusahaan ketika ia
mampu menaungi satu atau lebih anak perusahaan
P3-5
Lebih berguna bagi kreditur induk perusahaan karena pengaruh operasional anak perusahaan
terhadap kesehatan keseluruhan perusahaan dan masa depan induk perusahaan, relevan untuk
pengambilan keputusan kreditur
P3-6
Kemilikan dari mayaritas dari saham biasa perusahaan lain dianggap penting dalam konsolidasi
karena nasib saham induk perusahaan dipengaruhi oleh operasi dari anak – anak perusahaan.
Ketika Anak perusahaan menghasilkan laba, laba tersebut akan diakui oleh induk perusahaan,
dan sebaliknya, induk perusahaan tidak dapat menghindari kerugian dari anak perusahaan yang
tidak menghasilkan keunrungan.
P3- 7
Kriteria utama yang harus dipenuhi sebelum suati\u perusahaan dikonsolidasi yaitu
kepemilikan (penyertaan) saham di anak perusahaan harus melebihi 50% dan kepemilikan
saham di anak persahaan kurang dari 50% tapi induk perusahaan mempunyai pengendalian di
anak perusahaan (perusahaan asosasi)
P3- 8
Suatu induk perusahaan yang memiliki baik langsung maupun tidak langsung melalui anak
perusahaan lebih dari 50% saham berhak suara pada perusahaan lain, harus menyajikan laporan
keuangan konsolidasi. Suatu perusahaan yang memiliki 50% atau kurang saham berhak suara
pada perusahaan lain, wajib menyusun laporan keuangan konsolidasi apabila dapat dibuktikan
bahwa pengendalian tetap ada. Laporan keuangan konsolidasi harus mengkonsolidasikan
seluruh anak perusahaan baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri.

P3- 9.
aktiva yang dipakai maupun kewajiban untuk membayar sumber daya tidak akan muncul pada
neraca. Pada intinya, perusahaan telah memperoleh manfaat sumber daya ekonomi (aktiva)
tanpa mencatat kewajiban ekonomi yang bersangkutan (utang).

P3-10
Suatu entitas dapat didiri
kan untuk mencapai suatu tujuan khusus yang terbatas (misalnya untuk melakukan sewa,
kegiatan riset dan pengembangan atau sekuritisasi aset keuangan). Suatu entitas bertujuan
khusus (EBK) atau special purpose entities (SPE) dapat berbentuk perusahaan, perserikatan,
firma atau entitas yang tidak berbentuk badan hukum. EBK umumnya dibentuk dengan
ketentuan kontraktual yang mengatur secara tetap atau memberikan batasan tetap atas
kewenangan pimpinan, wali amanat, atau manajemen untuk membuat keputusan mengenai
pengoperasian EBK. Ketentuan ini sering kali menjelaskan bahwa kebijakan dalam
mengoperasikan EBK tidak dapat dimodifikasi atau diubah (beroperasi dengan autopilot),
kecuali mungkin oleh pendiri atau sponsornya.
P3-11

Penerima keuntungan utama dapat dilihat dari jumlah saham yang dimiliki, jika perusahaan
memiliki lebih dari 50% saham dibandingkan investor-investor lainnya yang membeli saham
di perusahaan tersebut, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan penerima keuntungan utama

P3-12
Pengendalian tidak langsung (indirect control) atau bentuk piramida terjadi jika saham biasa
suatu perusahaan dimiliki oleh satu atau lebih perusahaan yang semuanya dalam pengendalian
bersama.
(1)

(1) Di gambar ini, P memiliki 80% X, yang memiliki 60% Z


P
0.80

X
0.60

Z
(2)

0.9 P 0.7

(2) Di gambar ini, P memiliki 90% X dan 70% Y; X memiliki 40%Z dan
Y X Y
0.4 0.3 memiliki 30% Z
Z

P
0.9 0.8

0.8 (3) Dalam gambar ini, P memiliki 90% X dan 80% Y,


W
W X 0.3 Y
0.15 X memiliki 80% W, dan 30% Z ; Y memiliki 15% Z

0.15 W memiliki 15% Z

Z
P3-13

Menurut saya tidak, karena kepemilikan mayoritas memiliki hak suara paling tinggi, jika
dilakukan voting pun tetap kepemilikan mayoritas yang akan memenangkannya. Kepemilikan
mayoritas akan menerima laba paling banyak ketika perusahaan tersebut mengalami
keuntungan tetapi kepemilika mayoritas juga yang akan paling rugi ketika perusahaan
mengalami kerugian sehingga pengendalian tersebut dapat dilakukan oleh kepemilikan
mayoritas

P3-14
Satu perusahaan tidak dapat berutang pada dirinya sendiri. Walauoun sebagai perusahaan
terpisah .contohnya PT. Sukamaju melaporkan piutang usaha sebesar Rp. 5.000.000 dari
PT.Menara , dan PT Menara melaporkan utang usaha sebesar RP.5.000.000 ke PT Sukamaju ,
pituang dan utang seperti itu tidak ada dari sudut pandang konsolidasi ,karena itu piutang dan
utang dieliminasi dalam membuat laporan keuangan konsolidasi.
P3-15
Sebagai teori kepemilikan umum teori entitas berfokus kepada perusahaan sebagai entitas
ekonomis terpisah bukan pada hak kepemilikan dari pemegang saham penekanan dalam
pendekatan entitas adalah pada entitas konsolidasi itu sendiri dengan pemegang saham
pengendali dengan pemegang saham non pengendali di pandang sebagai dua kelompok yang
terpisah masing masing mempunyai ekuitas yang sama dalam entitas konsolidasi olah karna
itu semua aset liabilitas pendapatan dan beban dari anak perusahaan yang tidak di miliki
seluruhnya di masukan dalam laporan keungan konsolidasian tanpa perlakuan khusus yang
membedakan antara pemegang saham pengendali atau non pengendali

P3-16
Apabila ternyata tanggal pelaporannya berbeda, perusahaan anak biasanya menyusun laporan
keuangan dengan tanggal pelaporan yang sama dengan perusahaan induk. Apabila penyesuaian
tanggal tersebut tidak dapat dilakukan, laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang
berbedatersebut da pat juga digunakan untuk tujuan konsolidasi sepanjang perbedaan tanggal
pelaporan tersebut tidak lebih dari tiga bulan. Sesuai dengan PSAK No. 4, “Laporan Keuangan
Konsolidasi” paragraf 09 dan 10, menyatakan bahwa :
“Laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasi lazimnya adalah laporan keuangan dengan tagal pelaporan yang
sama.Apabila ternyata tanggal pelaporannya berbeda, perusahaan anak biasanya menyusun
laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang sama dengan perusahaan induk.Apabila
penyesuaian tanggal tersebut tidak dapat dilakukan, laporan keuangan dengan tanggal
pelaporan yang berbeda tersebut dapat juga digunakan untuk tujuan konsolidasi sepanjang
perbedaan tanggal pelaporan tersebut tidak lebih dari 3 (tiga) bulan.Sesuai dengan asas
konsistensi, baik jangka waktu periode laporan maupun perbedaan dalam tanggal pelaporan
harus selalu sama dari waktu ke waktu.
P3-17
Kepentingan nonpengendali anak perusahaan adalah bagian/hak dari pihak yang bukan
pengendali atas perusahaan itu. Karena kepentingan non-pengendali adalah hak atas ekuitas
atau laba dari pihak lain yang menyetorkan modal tanpa menjadi pengendali operasional
perusahaan tersebut.
P3-18

Gabungan vs Laporan Keuangan


Konsolidasi

Hasil induk dan hasil perusahaan induk Hasil dari perusahaan induk digabungkan
secara terpisah dilaporkan terpisah dalam ke dalam hasil perusahaan induk dalam
laporan keuangan gabungan. laporan keuangan konsolidasi.

Struktur Pelaporan

Perusahaan induk diperlakukan sebagai Orang tua dan perusahaan induk dianggap
entitas yang berdiri sendiri dari orang tua. sebagai satu kesatuan.

Penggunaan

Ini memberikan hasil penyajian keuangan Ini menyajikan pandangan informasi


yang cukup berguna keuangan yang lebih holistik dan efektif.

P3-19
Dalam teori perorangan, hanya asset dan kewajiban anak perusahaan sebesar bagian
kepemilikan induk perusahaan yang termasuk dalam neraca konsolidasi, dengan jumlah
berdasarkan nilai wajar asset dan kewajiban tersebut per tanggal kepemilikan mayoritas anak
perusahaan diperoleh.Pendekatan induk perusahaan memasukkan semua asset dan kewajiban
anak perusahaan di neraca konsolidasi. Namun hanya bagian induk atas peningkatan nilai wajar
dan goodwill yang dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasi.Seluruh nilai asset dan
kewajiban anak perusahaan dimasukkan di neraca konsolidasi berdasarkan metode entitas.
Jumlah yang tertera dalam laporan keuangan didasarkan pada nilai wajar penuh pada tanggal
penggabungan usaha, dan nilai penuh goodwill dimasukkan seluruhnya berapa pun persentase
kepemilikan yang dimiliki induk perusahaan. Sedangkan Prosedur yang saat ini digunakan
dalam praktik tidak hanya merupakan pendekatan induk perusahaan, tapi juga termasuk elemen
pendekatan entitas. Jumlah dari asset bersih anak perusahaan yang diakui di neraca konsolidasi
pada tanggal akuisisi pada praktiknya sama dengan pendekatan induk perusahaan. Penentuan
laba bersih pada praktiknya mengikuti pendekatan induk perusahaan, kecuali perlakuan
transaksi antarperusahaan yang umumnya konsisten dengan pendekatan entitas.
P3- 20
Pelaporan Laba
Teori entitas memerlukan perhitungan laba bagi seluruh pemegang saham, yang
disebut sebagai “teori laba bersih konsolidasian”. Total laba bersih konsolidasian kemudian
dialokasikan kepada pemegang saham hak non pengendalian dan mayoritas, dengan
pengungkapan yang memadai dalam laporan keuangan. Tetapi praktik akuntansi yang lebih
disukai, yaitu teori kontemporer, menunjukan pendapatan hak non pengendalian sebagai
pengurang dalam menentukan laba bersih konsolidasian, dan melaporkan ekuitas pemegang
saham kosolidasi.
P3-21
Teori konsolidasi yang pada praktiknya sama dengan pendekatan induk perusahaan dan
pendekatan entitas. Dimana pada teori Prosedur yang saat ini digunakan dalam praktik tidak
hanya merupakan pendekatan induk perusahaan, tapi juga termasuk elemen pendekatan entitas.
Jumlah dari asset bersih anak perusahaan yang diakui di neraca konsolidasi pada tanggal
akuisisi pada praktiknya sama dengan pendekatan induk perusahaan. Penentuan laba bersih
pada praktiknya mengikuti pendekatan induk perusahaan, kecuali perlakuan transaksi
antarperusahaan yang umumnya konsisten dengan pendekatan entitas.
P3-22
Kepemilikan yang minoritas merupakan kewajiban dilihat dari sudut pandang pemegang
saham perusahaan induk (kepemilikan minoritas dimasukkan dalam kelompok kewajiban),
namun pada kenyataannya kewajiban yang dimaksud di sini bukanlah kewajiban yang
berdasarkan pada konsep kewajiban pada umumnya atau yang lazim dan Laba kepemilikan
minoritas dianggap sebagai beban dari sudut pandang stockholder induk perusahaan, beban
yang dimaksud tidaklah memenuhi kriteria lazimnya beban (beban yang lazim)

P3-23
Ada kemungkinan perubahan menuju pendekatan entitas, dimana mengharuskan perhitungan
laba neto konsolidasi untuk entitas konsolidasi seara keseluruhan dan mengalokasikan laba
tersebut Antara kepemilikan pengendali dan non pengendali.

P3-24
Investor harus mempertanggungjawabkan investasinya pada perusahaan aso-siasi dengan
metode ekuitas. Dalam metode ekuitas, investasi pada tanggal akuisisi dicatat sebesar biaya
perolehannya, dan sepanjang periode setelah tanggal akuisisi nilai tercatat investasi tersebut
disesuaikan sejalan dengan perubahan ekuitas perusahaan asosiasi. Penerapan metode ekuitas
untuk investasi dalam perusahaan asosiasi secara substansial merupakan perluasan (bentuk
lain) dari pengkonsolidasian laporan keuang-an. Hanya saja, laporan keuangan konsolidasi
disusun dengan cara menggabungkan masing-masing akun perusahaan investor (induk
perusahaan) dan perusahaan investi (anak perusahaan) dengan terlebih dahulu mengeliminasi
akun-akun silang (reciprocal account); sedangkan metode ekuitas hanya menggabungkan
bagian hak kepemilikan atas aktiva neto perusahaan asosiasi dalam akun tunggal yaitu akun
“investasi” serta meng-gabungkan bagian hak atas laba atau rugi perusahaan asosiasi dalam
akun tunggal “penda\patan investasi”. Penerapan akuntansi metode ekuitas untuk investasi
dalam perusahaan asosiasi diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi No.15.

Anda mungkin juga menyukai