Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia banyak terdapat perusahaan yang bergerak dibidang jasa

atau pelayanan baik milik swasta maupun milik pemeritah (BUMN). Salah satu

contoh perusahaan milik pemeritah (BUMN) yang bergerak dibidang jasa

perbankan adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. atau yang biasa kita

kenal dengan nama BRI.

Industri perbankan adalah salah satu industri dimana teknologi informasi

memegang peranan yang sangat penting. Dibutuhkan sistem informasi yang aman,

cepat, kuat dalam pemrosesan data ukuran besar dan stabil dalam

pengoperasiannya. Disamping harus mengikuti perkembangan teknologi,

perbankan harus mampu mensinergikannya dengan kebutuhan dan permintaan

dari pelanggan jasa perbankan sebagai bagian strategi bisnis dalam skala luas. Hal

inilah yang memberikan nilai lebih peran teknologi informasi bagi industri

perbankan.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan bank tertua yang memiliki unit

kerja, jumlah nasabah dan penggunaan komputer terbesar di Indonesia. BRI juga

memperoleh berbagai penghargaan sebagai bank terbaik, BUMN, merk terbaik

dan berbagai penghargaan lain baik dari tingkat nasional maupun internasional.

Penghargaan e-company award menunjukkan bukti bahwa BRI telah berhasil

menerapkan teknologi informasi dengan baik.

1
BRI ini terdapat banyak bagian-bagian disetiap bidang kerjanya,

salah satu diantaranya yaitu bagian Layanan Pelanggan/Nasabah atau

Costumer Service yang bertugas untuk membantu nasabah yang ingin

menggunakan jasa perbankan seperti membuat nomor rekening baru,

membuat atau mengganti ATM, membuat dan mengesahkan kwitansi atau

cek, dan lain-lain. Bagian Costumer Service ini berperan penting dalam

pengelolaan dan pengembangan BRI karena sangat mendukung proses

bisnis yang terintegrasi dari beberapa aplikasi yang ada di BRI

Sungguminasa.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan diangkat yaitu “Bagaimana

menerapkan ilmu informatika yang didapatkan dari kampus dan

mengimplementasikan di lapangan?”

C. Fokus Pelaksanaan PPL


1. Mengoperasikan aplikasi penginputan data pengambilan kredit KUR

dan PNS.
2. Memahami sistem kerja Website yang saling terintegrasi dari bank unit

dan cabang.
3. Melakukan falidasi data nasabah bank BRI.

D. Tujuan dan Manfaat PPL

2
Tujuan dan manfaat dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah :

1. Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Kerja Praktek Program Strata I

Jurusan Teknik Informatika pada Fakultas Sains dan Teknologi di Universitas

Islam Negeri Makassar.

2. Untuk mengetahui peranan teknologi informasi sebagai fungsi strategis dalam

mendukung strategi bisnis PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. dalam

kerangka desain dan konseptual.

3. Untuk mengetahui arsitektur dan implementasi teknologi informasi secara

praktis pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

4. Mendapat pengalaman kerja praktek pada salah satu bank terbesar dan terbaik

di Indonesia dalam rangka transfer budaya dan pengetahuan dunia kerja.

3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS DAN DESKRIPSI LOKASI PPL

A. Tinjauan Teoritis

1. Divisi Teknologi Sistem Informasi BRI

Divisi teknologi dan Sistem Informasi (TSI) adalah divisi yang bertugas

mengembangkan dan mengelola teknologi sistem informasi di BRI dengan fungsi

dan peran sebagai ‘business enabler’ yang berdaya guna (efektif), berhasil guna

(efisien), mengacu pada Perencanaan dan Strategi pengembangan TSI BRI jangka

panjang yang telah ditetapkan oleh direksi BRI selaku Komite Pengarah

Kebijaksanaan dan Manajemen TSI di BRI

Divisi ini dibagi dalam 3 bidang yaitu, bidang Pengembangan Sistem

Aplikasi, bidang Implementasi & Support System dan bidang Operasional,

Infrastuktur & Security serta Perencanaan Strategis.

2. Pengembangan Sistem Aplikasi

Bidang ini terbagi kedalam 4 group yaitu, pengembangan aplikasi Core

Banking (PAC), Banking Delivery (PAB), Head Office (PAH) dan Aplikasi

Khusus (PAK). Dengan tugas pokok, mengembangkan dan memelihara sistem

aplikasi Core Banking System, Banking Delivery System, Management Support

System dan Special System secara menyeluruh dan terpadu dengan mengacu pada

IT master Plan yang telah ditetapkan.

4
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab :

- Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi pengembangan

sistem aplikasi Core Banking System yang comprehensive dan integrated

meliputi Loans System, Deposit System, Trade Finance System, Customer

Information File (CIF), General Ledger (GL) & Accounting System,

Branch Delivery System (BDS), Syariah Banking System dan Web Base

System.

- Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi pengembangan

sistem aplikasi Banking Delivery System meliputi ATM System, Debit

Card, Credit Card, Point of Sales (POS), KIOSK, Home Banking (Internet

Banking), Call Center (Phone Bangking), Mobile Bangking, SOPP,

Integration/Payment Point (Jastel,PLN) Customer Remote

Terminal/Interface to 3rd party, Middleware, Electronic Banking (E-

Banking) guna mendukung ‘produk delivery’ bagi nasabah dalam rangka

mengantisipasi persaingan dalam retail bangking business yang sangat

kompetitif.

- Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi pengembangan

sistem aplikasi Managemen Support System yang meliputi Human

Resources Management System, Fixed Asset Information System,

Financial Information System, Executive Information System, Customer

Relationship Management, Risk Management (Lose event Database),

Office Automation (Web/Home Page, Internet, Email, Workflow/Nota

5
dinas) yang akurat (reliable), dapat dipercaya (valid), tepat waktu (timely),

guna mendukung analisa bisnis setiap level management di BRI.

- Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi pengembangan

sistem aplikasi Special System yang meliputi Data Warehouse (Risk

Management Reporting, Business Reporting, Financial Reporting, Bank

Consolidation Reporting dan Regulatory Reporting/LBU), Micro System

(STU Development), Treasury System (OPICS, Dow Jones, Reuter’s

PIPU, Custodian), Internasional System (SWIFT, Nostro), RTGS

(Development and Support for Integration with Branch/Head Office to/

from Bank Indonesia, Electronic Clearing/SKEJ, Bulog, Aplikasi integrasi

dengan perusahaan anak (Asuransi, DPLK), Siskohat, Electronic Data

Interchange (EDI), dan aplikasi yang bersifat khusus.

- Menjamin agar sistem aplikasi yang dikembangkan bisa

diimplementasikan secara handal, flexible, auditable serta mampu

mengakomodasikan kebutuhan setiap unit bisnis dan support bisnis.


3. Implementasi dan Support System

Dibagi dalam 1 group dan 3 bagian yaitu, group Pengendalian Mutu

System (PMS), bagian Sentra Layanan Gangguan (SLG), Implementation System

Core Banking (ISC), Implementation System Non Core Banking (ISN). Dengan

tugas Pokok, Mengelola dan memelihara Operation Procedure, Quality

Assurance Sistem Aplikasi, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan Pilot

Implementation, Rollout Implementation sistem aplikasi, mengelola operasional

6
Response Center dan melakukan koordinasi dengan fungsi TSI diwilayah secara

efektif, mengacu pada Operation Level Agreement (OLA) dan service level

agreement (SLA) yang telah disepakati dengan unit bisnis.

Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab :

- Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi pengembangan

Operation Procedure dan System Control yang menyatu (integrated)

dengan sistem aplikasi software, sehingga menciptakan operation

procedure dan system control yang efisien bagi penggunanya dilapangan.

- Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi proses Quality

Assurance sistem aplikasi software yang dikembangkan besera operation

procedure-nya.

- Menjamin kualitas sistem aplikasi dan operation procedure yang

dikembangkan bisa diimplementasikan secara handal, flexible, auditable

serta mampu mengakomodasi kebutuhan setiap unit kerja BRI.

- Mengelola pelaksanaan Pilot Implementation dan Rollout Implementation

sistem aplikasi yang meliputi Core Banking System, Banking Delivery

System, Management Support System dan Special System secara disiplin

dan ketat terutama yang berkaitan dengan waktu, training, biaya dan

kualitas dari pelaksanaannya.

7
- Mengelola serta menjamin kualitas service management yang meliputi

fungsi Response Center (help desk) dengan baik sesuai dengan service

level agreement yang telah disepakati dengan unit bisnis

4. Operasional, Infrastuktur & Security

Terbagi 3 bagian yaitu, Operasional dan Sentra Data (OSD), Dukungan

Teknik dan Infrastruktur (DTI), dan Pengelola System Security (PSS).

Dengan tugas pokok, Mengelola operasional sentra data BRI,

infrastruktur dan jaringan komunikasi, security management TSI BRI, mengacu

pada operation service level agreement (OLA) dan service level agreement (SLA)

yang telah ditetapkan antara Divisi TSI dengan Unit Kerja terkait.

Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab :

- Mengelola serta menjamin kualitas operasional Core Banking System

(Host Compter), Banking Delivery System, Management Support System

serta Special System berjalan dengan baik, sesuai dengan operational level

agreement (OLA) yang telah disepakati antara Divisi TSI dengan Unit

Kerja terkait.

- Mengelola dan menyediakan layanan pengolahan data atau informasi

(Dataware house) untuk keperluan unit kerja lainnya (Kanpus, Kanwil,

Kanca, Kancapem, Kantor Unit, Kanins, Pusdik, Sendik dsb.)

- Mengelola dan menjamin operasi jaringan komunikasi data BRI diseluruh

unit kerja BRI (Cabang, BRI unit, Kanwil, dan Kanpus) berjalan dengan

8
baik sesuai dengan (OLA) yang telah disepakati antara Divisi TSI dengan

Unit kerja terkait.

- Mengelola security management pada aplikasi Core Banking System,

Banking Delivery Sistem, Management Support System, Special System

dan infrastruktur TSI (jaringan komunikasi ) serta sistem komputer BRI.

- Mengelola dan menjamin kualitas Dissaster Recovery Center berjalan

dengan baik guna meningkatkan kontinuitas operasional Bank.

- Menjamin agar kualitas operasional TSI disetiap unit usaha (Kanca,

Kancapem, Kantor Unit) berjalan dengan baik sesuati dengan operation

level agreement (OLA) yang telah disepakati antara divisi TSI dengan Unit

kerja terkait.

5. Sejarah Teknologi Informasi BRI


1976 Penggunaan mesin pembukaan di BRI dimulai sejak tiga dasawarsa silam.

Kantor Cabang (Kanca) BRI menggunakan hardware (H/W) Oliveti,

Borrough dan BCS, sedangkan untuk konsolidasi data di Kantor Pusat

(Kanpus) dan Kantor Wilayah (Kanwil) menggunakan mainframe IBM

untuk aplikasi neraca.

1985 Pada periode ini operasional Kanca BRI dengan aplikasi induk OLBS

menggunakan perangkat keras Wang dan Philips. Untuk aplikasi

konsolidasi data di Kanpus dan Kanwil disamping neraca juga dilengkapi

dengan RAK, Gaji yang menggunakan PC serta PKK dengan H/W Philips.

9
1986 Tahapan ini ditandai dengan pindahnya kantor pusat BRI dari Veteran ke

Jl. Sudirman. Digedung baru ini, BRI melengkapi sarana perkantorannya

dengan LAN antar semua divisi dan bagiannya. Perangkat jaringannya

masih berupa router dan switch yang seiring waktu dengan bertambahnya

nasabah dan transaksi di BRI mengalami beberapa kali perubahan dan

peningkatan sistem.

1987 Kantor BRI unit yang semula melakukan pencatatan secara manual kini

mulai dikomputerisasikan dengan menggunakan Sistem Teller Unit (STU).

1989 Ditandai dengan maraknya penggunaan open system, BRI menggunakan

SCO Unix sebagai sistem operasi dimana aplikasi induk OLSIB dengan

H/W PC-base berjalan. Sedangkan untuk konsolidasi data di Kanpus dan

Kanwil digunakan MSIB dengan H/W Hewlett Packard.

Sejak saat ini, dalam rangka pelayanan di Kanca muncul beragam aplikasi

yang dapat dikategorikan non core banking system dan terkoneksi

(interface) dengan core baking system (OLSIB). Aplikasi non core tersebut

mulai dari Artomail, Tapsun hingga CepeBRI yang menggunakan PC.

1994 Aplikasi management support system seperti SDM/LOG yang

menggunakan PC mulai dikembangkan.

1995 Automated Teller Machine (ATM), Transaksi Antar Cabang (TAC) dan

Siskohat adalah aplikasi-aplikasi utnuk operasional Kanca dengan H/W

ON/2 mulai dipergunakan

10
1996 Dimulainya era VSAT (Very Small Aparture Terminal), atau satelite. BRI

yang bermitra dengan PT CSM, selaku penyedia jasa satelite semakin giat

membangun infrastrukturnya. Mulanya VSAT dipasang pada 7 kantor

wilayah. Pada waktu itu hubungan antar kantor cabang dan kantor wilayah

masih dilakukan dengan cara manual.

VSAT membuat proses tranfer data berlangsung sangat cepat. Setiap

perubahan dapat dimonitor dengan cepat, begitu juga dengan perubahan

tentang pola kebutuhan dan permintaan nasabah BRI dapat dipenuhi

dengan baik. Penggunaan VSAT ikut memacu pertumbuhan ATM yang

dimiliki BRI.

1997 Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, pada era ini BRI

membuat suatu blueprint penerapan TI di BRI yang dikenal dengan BRI

IT plan. Dan setahun kemudian mengimplementasikannya. Seleksi

software dilakukan pada tahun 1999 dengan tindak lanjut pengembangan

Silverlake Integrated Banking System (SIBS) yang kemudian dikenal

dengan BRINets yang menggunakan H/W IBM AS/400

2001 Konektivitas antar semua bagian, cabang dan unit di Indonesia dan luar

negeri adalah visi yang dicanangkan pada era centralized ini. Hal ini

merupakan tantangan bagi BRI yang memiliki kurang lebih 4000 unit

kerja yang beberapa diantaranya tersebar dibeberapa pulau dan lokasi

terpencil diIndonesia.

11
Dari sisi aplikasi sendiri, pengembangan tetap dilakukan baik dari sisi

core banking seperti transaksi perbankan, mapupun non core banking

seperti keperluan perkantoran dan penanganan sumberdaya manusia di

BRI.

6. Pengembangan Teknologi Informasi

Pada tahun 2002 telah dilakukan kegiatan berupa dukungan kemudahan

sistem dan prosedur dalam pelayanan fasilitas jasa perbankan seseuai dengan

perkembangan teknologi yang centralized dan mengacu kepada peraturan yang

berlaku dilingkungan perbankan serta memberikan solusi terbaik terhadap

permasalahan operasional. Support yang diberikan telah dan akan selalu

mendukung kelancaran bisnis dengan tetap mengeliminir risiko yang mungkin

timbul.

Selanjutnya untuk lebih mendukung bisnis BRI dan sejalan dengan

perkembangan teknologi, kegiatan back office Kantor Cabang/Kantor Cabang

Pembantu secara bertahap akan dialihkan ke sentra-sentra operasi sehingga

Kanca/Kancapem lebih fokus kepada kegiatan bisnis

Penutupan tahun 2002 memberi makna khusus pada BRI. Dengan

pemanfaatan 25.583 komputer diseluruh jaringan kerjanya, maka dalam hal

penggunaan komputer, BRI merupakan institusi perbankan terbesar di Indonesia

dan nomor 3 di ASEAN plus Hongkong. Untuk mengantisipasi tantangan-

tantangana di masa mendatang, baik dalam bidang bisnis maupun bidang

teknologi informasi, BRI telah mengelompokkan arsitektur teknologi

informasinya kedalam core banking system, baking delivery system, dan

12
management support system, Secara ringkas, kemajuan yang dicapai oleh BRI

pada tahun 2002 adalah sebagai berikut :

Pertama, pengembangan dan implementasi New Core Banking System.

Melanjutkan kegiatan tahun sebelumnya, pada tahun 2002 BRI melakukan

migrasi dari core banking system yang lama (OLSIB, Tabungan Pensiun) ke

BRINETS. Hasilnya, per 31 Desember 2002, total unit kerja BRI yang tela

terintegrasi ke BRINETS mencapai 454 buah. Jumlah tersebut meliputi Kantor

Pusat, Kantor Cabang Khusus, dan Kantor Cabang sebanyak 240 unit kerja; KCP

sebanyak 99 unit kerja, dan BRI Unit sebanyak 115 unit kerja. Dari jumlah BRI

Unit tersebut, 22 diantaranya merupakan unit kerja BRINETS dengan berbasis

web (internet)

Dengan diimplementasikannya BRINETS diKantor Pusat (dalam hal ini

Desk AO dan Divisi Internasional) berarti new core banking system tersebut telah

terintegrasi dengan aplikasi Bank Indonesia untuk pengiriman uang rupiah antar

bank, RTGS (Real Time Gross Settlement), dan aplikasi untuk pengiriman

financial message, S.W.I.F.T (Sociate Worldwide Interbank Financial

Telecommunication)

Secara teknis, integrasi ini membuat semua unit kerja BRINETS bisa

melakukan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kedua aplikasi tersebut.

Pengintegrasian sistem-sistem lain yang dikembangkan ditahun 2002 meliputi

sentralisasi sistem kliring elektronik, sistem informasi manajemen logistik, human

13
resources information system, OPICS, datawarehouse, dan SIMLOG, HRIS,

ON/2 (untuk ATM).

Dalam hal perbankan syariah, saat ini dikembangkan sistem aplikasi

yang terpisah dari BRINETS. Aplikasi ini mempunyai karakteristik bisa on-line

antar unit kerja syariah dan bisa on-line dengan unit kerja BRINETS.

Kedua pengembangan Banking Delivery System. Untuk memperluas

jangkauan pelayanan kepada nasabah, BRI mengembangkan dua jenis sistem

pelayanan (banking delivery system) yaitu conventional outlet yang berupa kantor

cabang, kantor cabang pembantu dan BRI Unit, sert e-outlet yang berupa ATM,

phone banking, internet banking, dan point of sales. Keunggulan conventional

outlet adalah bahwa semua sistem perbankan telah terintegrasi dalam BRINETS.

Pelayanan kepada nasabah dilakukan secara real time on line dimana nasabah

dapat melakukan transaksi penarikan dan penyetoran diseluruh unit kerja BRI.

Jenis produk yang dilayani secara real time online ini antara lain meliputi giro,

tabungan, pinjaman serta pengiriman uang, baik dalam rupiah maupun valas.

Dalam hal e-outlet, sampai dengan 31 Desember 2002, BRI telah

mengoperasikan 582 unit ATM BRI yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.

BRI juga melakukan aliansi dengan bank-bank lain dalam bentuk ATM Link

(yang melibatkan bank-bank milik negara) dan ATM Bersama (yang melibatkan

32 bank swasta lain). Aliansi strategis ini membuat BRI siap melayani nasabah di

6100 unit shared-ATM selama 24 jam sehari nonstop.

14
Bentuk lain dalam menjawab tuntutan nasabah atas kemudahan dan

kualitas pelayanan adalah diaplikasikannya layanan phone banking yang disebut

Call BRI. Layanan phone bank ini antara lain meliputi : Informasi Saldo, mutasi

rekening, transfer, pembayaran tagihan Telkom, serta informasi semua produk dan

jasa BRI.

Ketiga, penyempurnaan Sistem Informasi Manajemen. Pada tahun 2002

BRI tengah mengembangkan sistem informasi yang baru. Secara lengkap, sistem

informasi manajemen yang dikembangkan yaitu : data warehouse, financial

information system, risk management information system, market risk dan credit

risk (credit risk rating dan early warning system); sistem informasi manajemen

logistik; serta sistem informasi internal audit (SIIA).

Keempat, Penyempurnaan Datacom Network. BRI telah melakukan

reassesment jaringan infrastruktur yang ada saat ini untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas kerja. Pada tahun 2002 telah dilakukan upgrade backbone jaringan

di Kantor Pusat yang selanjutnya diikuti dengan upgrade jaringan peningkatan

bandwidth. Selain itu sistem komunikasi VSAT dann frame relay yang ada

diganti dengan VSAT broadband.

Kelima, Pengembangan Disaaster Recovery Center (DRC). Untuk

menjamin keamanan data dan kelangsungan pelayanan kepada nasabah, BRI

tengah membangun DRC untuk Host dan Network Communication

Keenam, Penyeragaman System Development Life Cycle (SDLC). Pada tahun

2002, BRI melakukan penyeragaman pada semua proyek aplikasi baru. Setelah

15
dilakukan review pada existing methodology, yang selanjutnya dilakukan

perancangan SDLC yang baru akan diterapkan pada tahun 2003.

16
B. Deskripsi Lokasi PPL

1. Gambaran Umum Perusahaan/Instansi

a. Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu Bank milik pemerintah

yang terbesar di Indonesia yang memiliki sejarah yang cukup panjang.

Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto,

Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama “De

Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden” atau

"Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu

lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan

Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember

1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah

sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa

perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI

sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali

setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama

menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.

Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah

Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan

dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij

17
(NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9

tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan

nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun

1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara

Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan

Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama

Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi

Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-

undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968

tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan

fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara

Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-

masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank

Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang

No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI

sebagai bank umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No.

7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status

BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu

masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun

18
2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham

bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai

saat ini.

Tahun 2007 sebuah langkah strategis dilakukan Bank BRI dengan

mengakuisisi Bank Jasa Artha (BJA) pada tahun 2007, yang kemudian

dikonversi menjadi PT. Bank Syariah BRI.Unit (spin off) dari Bank

BRI dan digabungkan ke dalam PT. Bank Syariah BRI pada 1 Januari

2009.

Pada November 2009 Bank BRI telah berhasil menghubungkan

seluruh unit kerja di pelosok negeri secara real-time online.Penerapan

system ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan, melakukan

efisiensi operasional dan memitigasi risiko dan kontrol system secara

terintegrasi.

Pada 11 Januari 2011 Bank BRI melaksanakan stocksplit yaitu

pemecahan nominal saham yang semula Rp. 500 per saham menjadi

Rp. 250 per saham. Stock split yang dilakukan Bank BRI bertujuan

untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham dan memperluas

penyebaran kepemilikan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia. Di

tahun yang sama yaitu 3 maret 2011, Bank BRI mengakuisisi PT.

Bank Agroniaga Tbk dan menjadi pemegang saham pengendali.

19
b. Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

 Visi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan

kepuasan nasabah (customer is a king).

 Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan

mengutamakan pelayanan pada usaha mikro, kecil dan

menengah untuk menunjang perkembangan ekonomi

masyarakat.

2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui

jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber

daya manusia yang profesional dengan semangat kerja BRI

yaitu integritas, profesionalisme, kepuasan nasabah,

keteladanan dan penghargaan terhadap SDM.

3. Melaksanakan praktek Good Corporate Governance secara

berkesenambungan.

4. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada

pihak- pihak yang berkepentingan.

c. Jati diri PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

 Semboyan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

“Swadharma Bhakti Nagara” artinya berbakti kepada negara

sesuai dengan kewajiban yang dipikul, Bank BRI memiliki

20
tanggung jawab kepercayaan masyarakat.

 Motto PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

“Terpecaya, kokoh dan bersahabat” artinya menjadi yang

terpecaya ditengah-tengah riak gelombang dan kemajuan

zaman. Bank BRI senantiasa fitrah perjuangannya yang

diwariskan sejak masa Revolusi.

 Dua Pilar Budaya Kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

1. Bank BRI adalah Bank umum Milik negara berstatus

Perusahaan Perseroan (persero).

2. Bank BRI Berorientasi kepada pasar dan perkembangan

masyarakat.

d. Prinsip Operasi Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kanca Gowa

 Prinsip Keadilan

Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil

dan mengambil margin keuntungan yang disepakati bersama.

 Prinsip Kemitraan

Bank Rakyat Indonesia (BRI) menempatkan nasabah penyimpan

dana, nasabah pengguna dana maupun bank pada kedudukan yang

sama dan sederajat dengan mitra usaha, hal ini tercermin dalam

hak, kewajiban, resiko dan keuntungan yang berimbang diantara

nasabah penyimpan dana. Nasabah pengguna dana maupun bank.

21
Bank berfungsi sebagai intermediary institution lewat skim-skim

pembiayaan yang dimilikinya misalnya.

 Prinsip Keterbukaan

Melalui laporan keuangan bank yang terbuka secara

berkesinambungan nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan

dana dan kualitas menejemen bank.

 Universalitas

Bank dalam mendukung operasionalnya tidak membeda-bedakan

2. Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Struktur Organisasi BRI cabang Gowa adalah berbentuk garis,

dimana setiap bawahan bertanggung jawab lansung kepada seorang

atasan saja. Tiap- tiap bagian terpisah antara satu dengan yang lainya

berdasarkan fungsi dan tugasnya.

Manfaat struktur organisasi adalah mempermudah proses

pencapaian tujuan dari suatu lembaga, dalam hal ini adalah bank atau

perusahaan pada umumnya PT. Bank Rakyat Indonesia (persero), Tbk

pada khususnya. Dengan adanya struktur organisai ini dapat di ketahui

asal kesalahan atau penyimpanan di dalam suatu proses kegiatan.

22
Adapun tugas dari masing-masing dalam struktur organisasi

dijelaskan antara lain:

1. Pimpinan Cabang

a. Memimpin kantor cabang sesuai tugas pokoknya yang diterima

dan ditetapkan serta membina kantor dalam meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat.

b. Mewakili dan menandatangani untuk masing-masing dan atas

nama bank guna menyelenggarakan urusan kantor cabang

dengan melakukan tindakan sebagaimana yang dimaksud

dalam surat direksi.

c. Mengambil keputusan dalam batas wewenangnya serta

menentukan dan mengatur operasional kantor cabang sesuai

dengan kebijaksanaan pelaksanaan kantor wilayah.

d. Memelihara hubungan kerja baik dengan nama sub unit

organisasi Bank dan Instansi lainya sesuai dengan tugas pokok

cabang dalam batas-batas wewenang yang dimiliki.

e. Melaksanakan internal control terhadap seluruh kegiatan

operasional pada kantor cabang BRI unit.

Selain tugas berikut diatas, pimpinan cabang mempunyai tugas

sebagai berikut:

23
1. Menyusun usaha program Bank sesuai dengan

kebijakan Kanwil/direksi.

2. Melaksanakan usaha bank pada umumnya dengan memberikan

kredit, menerima dana,menarik dana, memberikan jasa-jasa

bank kepada pemerintah dan masyarakat sesuai dengan yang

ditetapkan.

3. Menyelenggarakan pengurusan kas.

4. Membina dan memelihara personil agar dapat digunakan

semaksimal mungkin.

2. Marketing and Lending Officer

a. Menjalankan, merencanakan, mengorganisir, dan mengawasi

aktifitas bisnis kantor cabang (kredit, pengerahan dana dan

produk jasa bank lainnya).

b. Membina, mengarahkan dan mengkordinirkan pelaksaan kerja

setiap anggota.

c. Membina secara aktif dan professional serta hubungan sosial

dengan nasabah dan istansi lainya.

d. Mencari dan menetapkan pasar sasaran dan batas resiko untuk

kantor cabang dengan petunjuk teknis perbankan.

3. Operasional Manager

a. Menerima nasabah dengan menyampaikan pelaksanaan

pelayanan yang tidak dapat diselesaikan oleh operasional

officer.

24
b. Memberikan perubahan dan meningkatkan kepuasan kepada

nasabah dalam bidang pelayanan perbankan.

c. Memberikan persetujuan dalam hal pemberian pelayanan

tambahan kas dikantor cabang.

d. Melaksanakan pengawasan dibidang pelayanan administaratif

kredit, pembukuan dan pelayanan intren.

e. Membina, mengkoordinir pekerjaan dibidang operasional agar

dapat berjalan dengan lancar

4. Senior Account Officer

a. Memberi pengarahan kepada nasabah tentang bagaimana

membuat rencanadananggaran kerja.

b. Mengadakan pemeriksaan untuk pembinaan/pengawasan

terhadap nasabah.

c. Setiap bulan mengadakan evaluasi terhadap realisasi anggaran

dan menyampaikan kepadapimpinan cabang.

d. Memberikan pelayanan kepada nasabah atau calon nasabah

yang hendak mengajukan kerdit.

e. Melaksanakan pemberian kredit, Analisa warkat-warkat

keuangan dan tata keuangan lainya.

f. Mengadakan hubungan baik dengan pihak ketiga baik

pemerintah maupun swastadalam hubungan pengumpulan dan

penyerahan dana.

5. Tenaga Teknis Administartif Usaha lain

25
a. Membimbing petugas KUD dalam menyajikan berkas

permohonan kredit usahatani.

b. Membimbing usahaKUD dan menata usahakan kredit

usahatani.

6. Kredit Administrasi Officer

a. Menjamin jalanya kebijakan prosedur perkreditan dan

prosedur baru.

b. Menjamin bahwa kantor cabang telah mengetahui

kebijaksanaan prosedur kredit baru.

c. Menjamin pemilihan dan kebijaksanaan serta prosedur kredit.

d. Menjamin laporan yang cermat dan fortopolio kantor cabang.

7. Unit Desa Officer

Yaitu memberi perhitungan dan pembinaan kerja BRI Unit

Desa dalam mengembangkan kegiatan sesuai dengan kebijakan

kredit.

8. Ancounting Officer

a. Mengelola dan mengkoordinir seluruh kegiatan dan proses

akuntansi dikantor cabang untuk menjamin kelancaran

Operasional sehari-hari, keakuratan dan ketepatan waktu

pembukuan serta laporan.

b. Menjamin setiap transaksi telah dibukukan masing-masing

sebesar buku padawaktunya.

c. Memantau bahwa laporan-laporan yang harus dibuat setelah

26
benar- benar dikirim pada waktu dan alamatnya.

d. Menjamin tingkat keamanan kekuatan sistem catatan akuntansi

kantor cabang.

e. Menjamin bahwa setiap transaksi telah di-review proses akhir

jadi.

9. Operasional Officer

a. Menyelanggarakan pelayanan nasabah dalam melakukan,

penyetoran, pengambilan, dan pembukaan rekening.

b. Menyelengarakan pembukuan atas transaksi yang telah

terjdi berdasarkan bukti-bukti pembukuan serta menyusun

laporan.

c. Memeriksa bukti-bukti pembukuan atas transaksi yang terjadi

dengan rekening masing-masing.

10. Unit Bisnis Officer

a. Melaksanakan dan memonitor perkembangan bisnis dimasing -

masing Unit.

b. Melakukan/melaksanakan pengawasan trhadap kegiatan bisnis

dan Operational di BRI Unit.

c. Memberikan pertimbangan kepada pimpinan cabang terhadap

kondisi usaha di BRI Unit.

11. Asisten Manager Badan Mikro (AMBM)

a. Melakukan pembinaan ke nasabah

b. Melakukan pembinaan ke kantor unit

27
c. Meningkatkan jumlah nasabah pinjaman

d. Melakukan pertemuan dalam rangka pembinaan pekerja

dijajaran kantor unit.

12. Seksi – seksi

a. Seksi Pengawasan/Pemberian kredit

Dalam seksi ini terdiri dari petugas administrasi kredit dan

sebagai pengawasan dari semua lalu lintas kredit yang

bertanggung jawab kepada kredit Officer dalam pelaksanaan

Administrasi kredit.

b. Seksi kebijaksanaan dan prosedur kredit

Seksi ini dikepalai oleh seorang Kepala Seksi untuk fungsi

pemeliharaan dan perbaikan terhadap prosedur serta

pelaksanaannya.

c. Seksi portofolio

Seksi terdiri dari petugas administrasi yang bertugas untuk

memilihara dan pelayanaan informasi kredit dan jasa yang ada

kaitannya dengan pelaksanaan penghapusan pinjaman.

d. Seksi Keuangan

Seksi ini dikepalai oleh seorang yang bertugas untuk

pemeliharaan dan perbaikan terhadap prosedur kredit dan

28
pelaksanaanya.

e. Seksi Pelayanaan dan Jasa Bank

Seksi ini bertugas untuk melaksanakan pelayanaan jasa

simpanan dan jasa pengiriman uang serta pelayanaan Tabanas.

f. Seksi Pelayanaan Kredit

Seksi ini merealisasikan kredit dan rekening koran serta

bunga pinjaman.

g. Seksi Unit Desa

Seksi ini terdiri dari petugas Administrasi dan sebagai

pengawas dari semua unit desa yang dibawahi oleh kantor

cabang yang bertanggung jawab pada Unit Desa Officer.

h. Seksi Rumah Tangga

Seksi ini dikepalai seksi yang bertanggung jawab langsung

pada Operasional manager.

i. Sekretaris

Manata usahakan surat-surat keluar dan masuk, begitu

juga pengarsipan surat serta dokumen yang sewaktu-waktu

dapat disediakan segera.

j. Personalia

Personalia bertugas mengadministrasikan segala sesuatuy ang

berhubungan kepegawaian seperti:

29
1. Membuat daftar atau catatan atau jumlah pegawai.

2. Mengurus bidang kepegawaian, seperti cuti pegawai,

cuti hamil, yang berhubungan dengan kepegawaian serta

membuat teguran via pimpinan terhadap pegawai.

3. Mengadministrasikan isi laporan-laporan diatas Kanwil

dalam bahan pertimbangan untuk megambil tindakan

selanjutnya.

k. Logistik

Bertugas mengadministrasikan segala sesuatu yang

berhubungan dengan aktivas tetap seperti mesin-mesin

kendaraan bermotor. Semua barang-barang investasi dibawah

pengawasan domestik serta bertanggung jawab di dalam

pemeliharaan mauapun perbaikan dan juga melaporkan kepada

direksi atas hal-hal dianggap perlu.

l. Supir/ pramubakti penjaga malam

1. Supir berugas mengemudi dan memelihara mobil yang

digunakannya dan menjalankan mobil sesuai dengan

perintah pimpinan.

2. Pramubakti betugas sesuai dengan tugasnya yang terdirid

ari kebersihan lingkungan dan memelihara rumah dinas.

3. Satpam bertugas untuk keamanan kantor.

30
Kantor Wilayah Kantor Inspeksi
BRI Gowa Gowa
Resident
Auditor
Pimpinan
Cabang

Fungsi Sentra MBM MP MO


Kredit Konsumer

AMBM
AAO Ritel
Fungsi seles
person AMOL
PAU

BRI AO Briguna
UNIT

AO Program

SPB
Pj. SPO

SLK SLO Spv Kas (KK)

ADK Sek dan SDM

Customer Customer
Teller
Service Service
Logistik

Payment Teller
Pet. cadangan Petugas
Point Kliring

Pet. IT
Petugas
TKK Petugas DJS

Pekerja dasar

Driver Pramubakti Satpam

Gambar II.1 Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
Kanca Gowa.

31
BAB III

METODE PELAKSANAAN PPL

A. Ruang Lingkup PPL

Selama melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), penulis

ditempatkan di bagian Asisten Manajer Badan Mikro (AMBM) PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk. Cabang Gowa.

Tujuan dari pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan ini yaitu untuk

menerapkan ilmu informatika yang di dapatkan dari kampus dan

diimplemetasikan dilapangan,, maka pada pelaksanaan PPL ini penulis lebih

diutamakan ke pengunaan sistem informasi seperti website dan aplikasi desktop

yang dimiliki dan dikelola oleh BRI.

B. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan PPL

Penulis melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan bertempat disuatu

Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang bergerak dibidang Perbankan yaitu di

PT. BANK BRI Tbk. Kanca Gowa yang bertempat di Jln. Andi Mallombassang

No. 101 Sungguminasa Kabupaten Gowa. Pelaksanaan Praktek Pengalaman

Lapangan dimulai pukul 07:30 wita – 17:30 wita dengan aktivitas rutin hari kerja

selama 5 hari dalam seminggu (Senin-Jumat) selama 1 bulan mulai tangggal 18

Juli 2016 - 18 Agustus 2016.

32
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar IV.1 Bagan alur pembukaan/ pembuatan account

Keterangan:

Gambar IV.1 menjelaskan tentang alur pembukaan/ pembuatan akun untuk

nasabah melalui customer service. Ketika seorang nasabah ingin membuka

rekening, maka terlebih dahulu nasabah harus mengisi formulir dan menyetor

saldo awal. Kemudian CS akan menginput data nasabah dan menunggu verifikasi,

kemudian CS memberikan buku rekening dan kartu yang telah di registrasi dan

diberi password untuk nasabah.

33
Gambar VI.2 Bagan Alur menabung

Keterangan:

Gambar VI.2 menjelaskan tentang alur penambahan saldo rekening nasabah

(menabung). Ketika seorang nasabah ingin menambah isi saldo rekeningnya,

maka teller akan memberikan slip penyetoran untuk diisi oleh nasabah. Setelah itu

teller akan menginput data beserta jumlah uang yang ingin di tabung oleh

nasabah. Setelah terverifikasi, maka data saldo rekening akan di update sesuai

jumlah saldo yang ada ditambah dengan jumlah uang yang disetor beserta

bunganya.

34
Menarik tabungan

Pengambilan uang
melalui mesin ATM

Verifikasi data/ kartu


Verifikasi Password
nasabah

Gambar VI.3. Bagan alur penarikan tabungan di mesin ATM

Keterangan:

Gambar VI.3 menjelaskan tentang alur penggunaan mesin ATM dalam hal

ini penggunaannya untuk mengambil uang dari saldo nasabah. Ketika seorang

nasabah ingin mengambil uang dari saldo rekeningnya di mesin ATM, maka

nasabah terlebih dahulu memasukkan kartu ATM, setelah itu masukkan password,

kemudian melakukan transaksi penarikan tunai dan memasukkan nominal yang

diinginkan.

35
Membuka website BRI

Login pegawai Informasi seputar BRI

Data diri e-mail Ujian Skor dan


pegawai pegawai pegawai Poin
Pegawai

Gambar IV.4. Bagan alur penggunaan website BRI khusus pegawai

Keterangan:

Gambar VI.4 menjelaskan tentang alur penggunaan website khusus pegawai

BRI. Website dikelola dan digunakan oleh BRI sebagai wadah untuk para pegawai

BRI. Isi dari website ini adalah informasi seputar BRI seperti tanggal libur,

pengumuman ujian pegwai secara online, dan lain-lain. Kemudian di website ini

juga para pegawai memiliki akun yang digunakan untuk kepentingan pegawai itu

sendiri. Didalam portal pegawai terdapat data pegawai, e-mail pegawai yang

digunakan saling mengirim e-mail antar pegawai,unit, cabang, dan ke pusat, ujian

pegawai online (jika ada), skor pegawai ketika selesai mengikuti ujian pegawai

online dan poin yang didapat pegawai ketika selsai mengikuti event-event Yng

diselenggarakan oleh BRI.

36
C. Pembahasan

1. Gambar IV.1 menjelaskan tentang alur pembuatan akun untuk nasabah

melalui customer service. Ketika nasabah selesai mengisi formulir

pembuatan akun baru. Customer service menginput data nasabah di

dalam website BRI seperti,nomor identitas, nama, alamat dan lainnya.

Kemudian mengirim datanya ke server untuk di verifikasi menjadi

sebuah akun baru dengan nomor rekening dan nomor kartu yang telah

di registrasi dan data-datanya disesuaikan dengan data nasabah.


2. Gambar VI.2 menjelaskan tentang alur penambahan saldo rekening

nasabah (menabung). Ketika nasabah selesai mengisi slip penyetoran.

Teller menginput data nasabah beserta nominal uang yang ingin di

tambahkan ke rekening melalui aplikasi BRI. Kemudian mengirim

datanya ke server untuk di verifikasi dan di update saldo rekening

nasabah yang bersangkutan.


3. Gambar VI.3 menjelaskan tentang alur penggunaan mesin ATM dalam

hal ini penggunaannya untuk mengambil uang dari saldo nasabah.

Ketika nasabah menggunakan mesin ATM, maka nasabah harus

memasukkan kartu ATM yang diberikan oleh bank. Setelah itu

memasukkan password sebagai verifikasi keamanan untuk mengakses

rekening nasabah. Setelah itu nasabah bisa melakukan transaksi

penarikan tunai.
4. Gambar VI.4 menjelaskan tentang alur penggunaan website khusus

pegawai BRI. Website ini hadir untuk digunakan oleh semua pegawai

BRI untuk menerima dan memberi infromasi kepada pegawai, unit,

cabang maupun kantor pusat.

37
38
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada apa yang telah dilaksanakan pada saat Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL) dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Teknologi informasi dalam indutri perbankan memegang peranan yang

sangat penting. Dengan fungsi, strategisnya teknologi informasi harus

sejalan dengan strategi bisnis dari bank itu sendiri. TI tidak hanya

digunakan untuk komputerisasi data dan proses bisnis belaka, tapi

mencakup keseluruhan aktivitas perbankan.

2. Peranan teknologi informasi di BRI digambarkan dengan arsitektur TI

yang terdiri dari aplikasi Core Banking System yang merupakan jantung

operasional perbankan, Banking Delivery System yang bertujuan

memberikan kemudahan kepada nasabah melalui penggunaan teknologi

mutakhir dan Management Support System untuk mendukung

pembuatan keputusan dan manajemen informasi.

3. Untuk menjadi bank dengan kinerja yang terbaik, teknologi hanyalah

merupakan alat pendukung. Dukungan teknologi tinggi tetap lebih

bermanfaat jika didukung oleh kualitas sumberdaya manusia yang baik

pula. BRI merupakan bank yang memiliki pusat-pusat pendidikan yang

terbaik dalam mewujudkan SDM yang berkualitas baik dalam bidang

teknologi informasi maupun bidang inti perbankannya.

39
B. Saran-Saran

Saran yang dapat diberikan setelah melaksanakan Praktek Pengalaman

Lapangan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Gowa, yaitu :

1. Mengingat Core Banking System dan Banking Delivery System adalah

merupakan jantung operasional perbankan, maka sebaiknya Core Banking

System dan Banking Delivery System hanya dapat diakses oleh staf dan

karyawan yang berwenang saja agar kerahasiaan data nasabah dapat tetap

terjamin.

2. Sebaiknya BRI didukung dengan komputer yang spect nya lebih tinggi /

canggih agar dapat mengakses dapat lebih cepat sehingga waktu yang

digunakan bisa menjadi jauh lebih efisien.

3. Bagi akademik untuk memberikan bimbingan yang jelas kepada peserta

magang agar pada saat magang dapat dipantau lebih efektif

4. Bagi kantor BRI cabang Sungguminasa, Gowa, terima kasih atas

kesempatan yang telah diberikan kepada peserta magang sekiranya untuk

proses magang kedepannya lebih ditingkatkan lagi.

40
DAFTAR PUSTAKA

Bank Rakyat Indonesia. https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Rakyat_Indonesia.

Diakses tanggal 1 Juli 2017.

Hasna, A. Siti. 2015. Laporan Praktek Pengalaman Lapangan Pada Kantor

Imigrasi Kelas 1 Makassar. Laporan PPL. Universitas Islam Negeri

Makassar.

Ifu, Suhardin. 2014. Laporan Praktek Pengalaman Lapangan “Sistem Informasi

Persuratan dan Buku Tamu Berbasis Web Dinas Bina Marga Provinsi

Sulawesi Selatan”. Laporan PPL. Universitas Islam Negeri Makassar.

Ikramullah, Muhammad. 2014. Laporan Praktek Pengalaman Lapangan Pada

Kantor Imigrasi Kelas 1 Makassar. Laporan PPL. Universitas Islam Negeri

Makassar.

Sejarah BRI. https://tirto.id/sejarah-bri-bnh9. Diakses tanggal 1 Juli 2017.

Visi dan misi bank BRI. http://www.landasanteori.com/2015/10/sejarah-bank-

rakyat-indonesia-visi-misi.html. Diakses tanggal 1 juli 2017.

Zuhal, Sitti 2008. Laporan Hasil Kerja Praktek Analisis dan Arsitektur Teknologi

Informasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Laporan KKP.

Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

41
LAMPIRAN

42

Anda mungkin juga menyukai